Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Euthanasia

Euthanasia memiliki beberapa jenis penggolongan, hal ini disebabkan oleh


banyaknya perspektif pada ahli terhadap euthanasia. Namun, penggolongan
euthanasia di bawah ini berdasarkan oleh dua hal, yaitu berdasarkan cara
pelaksanaannya dan status pemberian ijin.

1
Berdasarkan cara pelaksanaanya, euthanasia digolongkan menjadi dua, yaitu
(Castillo AG, 2018):

a. Euthanasia aktif

Euthanasia aktif adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh
dokter atau tenaga kesehatan untuk mengakhiri hidup pasiennya. Euthanasia aktif
misalnya dengan memberikan obat-obat yang mematikan melalui suntikan, maupun
tablet. Pada euthanasia aktif ini, pasien secara langsung meninggal setelah
diberikan suntikan mati. Euthanasia aktif hanya diperbolehkan di Belanda, Belgia,
dan Luxemburg.

b. Euthanasia pasif

Euthanasia pasif dilakukan pada kondisi dimana seorang pasien secara tegas
menolak untuk menerima perawatan medis. Pada kondisi ini, pasien sudah
mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau mengakhiri
hidupnya. Dengan penolakan tersebut, pasien membuat sebuah “codicil”, yaitu
pernyataan yang tertulis. Pada dasarnya euthanasia pasif adalah euthanasia yang
dilakukan atas permintaan pasien itu sendiri. Euthanasia pasif ini dapat dilakukan
melalui beberapa cara, misalnya dengan tidak memberikan bantuan oksigen bagi
pasien yang mengalami kesulitan dalam bernapas, menolak untuk melakukan
operasi yang seharusnya dilakukan untuk memperpanjang hidup pasien, dan
sebagainya. Tindakan yang dilakukan tidak membuat pasien langsung meninggal
setelah diberhentikan asupan medisnya, tetapi secara perlahan-lahan.

Berdasarkan dari status pemberian ijin, euthanasia dibagi menjadi dua, yaitu2
(Cherry, 2018):

a. Euthanasia secara tidak sukarela


Pelaksanaan euthanasia secara tidak sukarela ini didasarkan pada keputusan dari
seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil suatu
keputusan, misalnya wali dari pasien. Namun di sisi lain, kondisi pasien sendiri
tidak memungkinkan untuk memberikan ijin, misalnya pasien mengalami koma
atau tidak sadar. Pada umumnya, pengambilan keputusan untuk melakukan
euthanasia didasarkan pada ketidaktegaan seseorang melihat sang pasien kesakitan.

b. Euthanasia secara sukarela

Euthanasia secara sukarela merupakan euthanasia yang dilakukan atas


persetujuan pasien sendiri dalam keadaan sadar.

Daftar Pustaka

1. Castillo AG, Castillo JG. Active and Passive Euthanasia: Current Opinion
of Mexican Medical Students. Cureus. 2018 Jul;10(7).
2. Cherry, Mark J. Physician-assisted suicide and voluntary euthanasia: How
not to die as a Christian.2018: 1-16.

Anda mungkin juga menyukai