Anda di halaman 1dari 2

Komplikasi Hemangioma Simpleks

Komplikasi hemangioma simpleks dapat terjadi jika tidak diobati dengan


sesuai secara adekuat. Komplikasi ini dapat berupa timbulnya beberapa gejala yang
disebut Sturge-Weber Syndrome atau Klippel-Trenaunay-Weber Syndrome.
Sindrom Sturge Weber (SSW) atau disebut juga encephalofacialangiomatosis,
merupakan kelainan neurokutaneus yang ditandai dengan angioma leptomeningeal
dan angioma kutaneus pada kulit wajah (Port Wine Stain), terutama khas pada
daerah perjalanan nervus trigeminalis yaitu nervus oftalmikus (V1) dan nervus
maksilaris (V2). Sindrom ini dapat bermanifestasi pada kulit, sistem saraf, dan
mata. Komplikasi berat terjadi jika hemangioma simpleks dapat menyebabkan
Sindrom Sturge Weber bermanifestasi pada sistem saraf dan mata (Day dkk, 2019)

Manifestasi SSW pada sistem saraf yaitu: (1) Kejang, pada awalnya bersifat
lokal dan kontralateral, tetapi dapat pula berkembang menjadi kejang umum yang
biasanya terjadi pada umur 3 hari - 4 tahun. Kejang terjadi oleh karena hasil iritasi
kortikal oleh serebral angioma, yang diikuti dengan proses hipoksia, iskemia, dan
gliosis, (2) Epilepsi, ditemukan pada 75-90% SSW, (3) Hemiparesis, terjadi akibat
efek sekunder dari iskemia dengan oklusi pembuluh darah dan trombosis.
Hemiparesis biasanya terjadi secara perlahan-lahan, dapat menetap dan menghilang
dalam beberapa jam setelah kejang. Hemiparesis sering diikuti dengan hemiatropi
anggota gerak, berkuranganya sensibilitas dan adanya hemianopsia homonim.
Tonus otot bersifat spastik disertai gejala pyramidal, (4) Strokelike episode, yaitu
episode transient yang diikuti oleh episode yang menyerupai stroke. Keadaan ini
ditemukan pada 14 dari 20 pasien SSW, dan (5) Retardasi mental, disebabkan
karena kejang umum yang lama sehingga meningkatkan atropi otak akibat hipoksia
yang luas (Day dkk, 2019). Sedangkan manifestasi SSW pada mata yaitu: (2)
Glaukoma, terjadi bila Port Wine Stain (PWS) yaitu Angimatosis pada wajah yang
berupa bercak merah anggur yang dikenal dengan angimatosis mengenai nervus
oftalmikus, Glaukoma yang tak tertangani dengan baik akan mengakibatkan
kerusakan nervus mata, penurunan daya refraksi dan kebutaan dan (2) Buftalmos,
yaitu pembesaran bola mata karena melonggarnya selaput pembungkus bola mata
yang terjadi bersamaan dengan glaucoma (Silverstein dan Salvin, 2019).
Daftar Pustaka

Silverstein, M. and Salvin, J., 2019. Ocular manifestations of Sturge–Weber


syndrome. Current opinion in ophthalmology, 30(5), pp.301-305.

Day, A.M., McCulloch, C.E., Hammill, A.M., Juhász, C., Lo, W.D., Pinto, A.L.,
Miles, D.K., Fisher, B.J., Ball, K.L., Wilfong, A.A. and Levin, A.V., 2019. Physical
and Family History Variables Associated With Neurological and Cognitive
Development in Sturge-Weber Syndrome. Pediatric neurology, 96, pp.30-36.

Anda mungkin juga menyukai