A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan spirometri secara lege artis.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menginterpretasikan temuan patologis dari
3.
pemeriksaan spirometri.
Mahasiswa dapat menyebutkan penyakit yang menunjukkan tanda patologis dari
pemeriksaan spirometri.
B. ALAT
1. Spirometer
2. Mouth Piece
3. Nose Clip
C. PROSEDUR PEMERIKSAAN SPIROMETRI DAN INTERPRETASI HASIL
PATOLOGIS
Tes faal paru dapat digunakan untuk:
1. Evaluasi gejala dan tanda penyakit paru misalnya; batuk, dispnea, sianosis,
2.
3.
4.
5.
tempat kerja
6. Memonitor potensial toksik dari obat tertentu, misalnya amiodarone dan
beryllium.
1. Prosedur Pemeriksaan
Prosedur sebelum tindakan Tes Faal Paru (TFP):
a. Anamnesis mengenai identitas, keluhan yang diderita pasien, dan riwayat
penyakit yang diderita oleh pasien.
b. Pemeriksaan fisik pasien seperti tinggi badan (TB) dan berat badan (BB), serta
pemeriksaan suara dasar paru maupun suara tambahan paru misalnya
wheezing, ronkhi, dan amforik.
penyakit
paru
berdasarkan
Abnormal
70-79%
60-69%
<60%
60-69%
50-59%
<50%
hasil
spirometri
dapat
Pola Obstruktif
Turun/Normal
Turun
Turun
Normal/Naik
Pola Restriktif
Turun
Turun/Normal
Normal
Turun
tambahan yang dinamakan volume pulmo statis. Nilai RV dan TLC pada
gangguan obstruktif dapat menggambarkan air trapping dan hiperinflasi.
Sementara nilai TLC pada gangguan paru restriktif hanya sebagai konfirmasi dan
menentukan derajat restriksi.
D. PENYAKIT-PENYAKIT DENGAN HASIL PEMERIKSAAN SPIROMETRI
DENGAN HASIL PATOLOGIS
4
5
6
7
:
:
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1
2
8
9
10
11
12
13
14
15
6 detik.
Mengisi pertanyaan tentang posisi pemeriksaan dan kualitas
spirogram.
Melakukan perhitungan nilai FVC dan FEV1 dengan mengklik calculate curve pada alat
Klik done apabila pemeriksaan sudah selesai
Pemeriksaan dapat diulang sebanyak 3 kali agar dapat
diperiksa acceptabilitas dan reproduksibilitasnya
Memeriksa acceptabilitas spirogram
a. Tidak adanya artefak pada spirogram akibat batuk,
penutupan glottis, kebocoran udara, dan sumbatan
mouthpiece
b. Perasat ekshalasi berlangsung selama 6 detik
Menilai reproduksibilitas spirogram
a. Apabila setelah 3 kali pengukuran diperoleh 2 nilai
terbesar dengan selisih kurang dari 5% (<10ml)
untuk nilai FVC dan FEV1
Membereskan alat dan mencuci tangan
Menginterpretasikan hasil spirogram
SKOR TOTAL
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan perbaikan
2 = Dilakukan dengan sempurna
Penilaian :
= ...................
Penguji,
.
F. REFERENSI
1. Al-Ashkar, F., Reena M., & Peter JM. 2003. Interpreting Pulmonary Function
Tests: Recognize the Pattern, and the Diagnosis Will Follow. Cleveland Clinic
Journal of Medicine, 70(10): 866-81
2. Johns, DP. & Rob P. 2007. Spirometry: the Measurement and Interpretation of
Ventilatory Function in Clinical Practice, dalam Pocket Guide to Spirometry, 2nd
Edition. Australia: McGraw-Hill
3. Centers for Disease Control and Prevention. 2008. National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES): Respiratory Health Spirometry Procedures
Manual
4. Viegi, RP., Brusasco V., Crapo RO., Burgos F., Casaburi R., Coates A., et al.
2005. Interpretative Strategies for Lung Function Tests. European Respiratory
Journal, 26: 948-68
5. Staggenborg, A. 2009. Restrictive Pulmonary Disorders: an Overview. RC
Educational Consulting Services, Inc.