Anda di halaman 1dari 11

Nama : Tegar Satria Laksana

NIM : 19601241071
Kelas : PJKR B

PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP KEBUGARAN JASMANI


ABSTRAK
Senam aerobik merupakan suatu rangkaian gerak dan musik yang sengaja diciptakan
sehingga muncul keselarasan antara gerakan dan musik untuk mencapai tujuan tertentu.
Mengingat pentingnya peranan kebugaran jasmani bagi manusia, maka dibutuhkan aktivitas
olahraga secara teratur dan efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Aktivitas
olahraga yang bisa meningkatkan tingkat kebugaran jasmani adalah olahraga yang bisa
memberikan beban kepada jantung dan paru aktivitas olahraga tersebut yaitu senam aerobik
PENDAHULUAN
Salah satu usaha dapat dilakukan untuk mewujudkan kebugaran jasmani yaitu melakukan
senam aerobik secara rutin. Senam aerobik ialah suatu kegiatan olahraga yang dapat memberi
banyak manfaat. Manfaat senam aerobik tidak hanya dapat meningkatkan kebugaran jasmani
akan tetapi juga membuat kondisi tubuh lebih sehat. Senam aerobik merupakan latihan
olahraga yang membutuhkan banyak oksigen dalam melakukan gerakan latihannya.
Senam aerobik adalah olahraga murah, mudah dilakukan secara individu dan kelompok, tidak
lepas dari itu senam juga banyak digemari orang, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua.
(Jonni dalam Ovalia, dkk., 2020: 153). Menurut Mahendra dalam Armade dkk, (2019:146)
“senam merupakan latihan olahraga yang diambil dan dikontruksi dengan sadar, serta
dilaksanakan secara terprogram dan tersusun sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kebugaran jasmani, melatih keterampilan serta menghasilkan nilai-nlai spiritual”.
PEMBAHASAN
Kebugaran Jasmani
Istilah kesegaran jasmani sebenarnya merupakan terjemahan dari istilah Physical
Fitness. Dalam istilah tersebut diterjemahkan sebagai kebugaran jasmani, kemampuan
jasmani, serta juga ada yang menerjemahkan dengan kesamaptaan jasmani.Dibawah ini
merupakan definisi kebugaran jasmani menurut para ahli. Menurut Nurhasan, (2011: 12)
“Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan
sehari-hari, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Sehingga tubuh masih memiliki
cadangan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.
Menurut Afriwardi, (2011:37) “Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan ketika tubuh
masih memiliki sisa tenaga untuk melakukan kegiatan- kegiatan ringan yang bersifat rekreasi
atau hiburan setelah melakukan kegiatan/ aktivitas fisik rutin.”
Menurut Depkes dalam Susilowati (2007:9) “Kebugaran jasmani juga berarti
kemampuan melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bertenaga dan penuh semangat, tanpa
merasakan kelelahan yang berarti serta masih cukup energi, sehingga tetap dapat menikmati
waktu luang dan mampu melakukan kegiatan fisik lain yang mendadak dan tidak
diperkirakan).” Menurut U. Z.
Mikdar dalam Syarifuddin (2014: 4) “Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh
seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja
tambahan.”
Menurut Utari (2007: 23) “Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki
atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik,
berkaitan dengan kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan
berlebihan.” Dari devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kebugaran jasmani merupakan
kondisi tubuh dengan sisa tenaga yang mampu melakukan aktivitas tanpa menimbulkan efek
kelelahan.
Kebugaran jasmani dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yakni:
1) kebugaran statis
dalam arti kata keadaan seseorang yang bebas dari penyakit,
2) kebugaran dinamis
dalam arti kemampuan untuk bekerja efisien yang tidak memerlukan keterampilan,
mmisalnya berjalan, mengangkat, dll
3) kebugaran motoris
dalam arti kemampuan untuk melakukan kerja dengan keterampilan tinggi dan efisien.

Komponen Kebugaran Jasmani


Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 176), bahwa komponen kebugaran jasmani
meliputi: kekuatan otot. daya tahan umum. daya tahan otot. dan kelentukan. Menurut Len
Kravitz dalam Sadoso Sumosardjuno (2001: 5-7). bahwa unsur-unsur kebugaran jasmani
terdapat lima komponen. yattu: daya tahan kardiorespirasi/kondisi aerobik, kekuatan otot,
daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh. Rusli Lutan (2001:8) menyatakan bahwa
komponen kebugaran jasmani terdiri dari kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan, yang mengandung unsur empat pokok yaitu: kekuatan otot, daya tahan otot, daya
tahan aerobik, dan fieksibilitas, serta kebugaran jasmani yang berkaitan dengan performance,
mengandung unsur-unsur: koordinasi. kelincahan, kecepatan gerak, dan keseimbangan.

Menurut Giam yang dikutip oleh Suharjana dan Margono (2003: 18), bahwa
komponen kebugaran jasmani terdiri dari dua macam, yaitu komponen kebugaran yang
berhubungan dengan kesehatan meliputi: kardiorespirasi, komposisi tubuh. daya tahan otot,
kelentukan dan komponen kebugaran yang berhubungan dengan penampilan yang meliputi:
kelincahan, kecepatan, daya ledak, koordinasi, serta ketangkasan.

Kebugaran jasmani diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu: kebugaran yang


berhubungan dengan kesehatan atau healthrelated fitness dan kebugaran yang berhubungan
dengan keterampilan atau skillrelated fitness (Hoeger, 1996). Berikut adalah pembahasan dari
masing-masing kategori.
1. Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan didefinisikan sebagai suatu
kemampuan untuk melakukan aktivitas harian yang membutuhkan energi serta kualitas dan
kapasitas yang diasosiasikan dengan rendahnya resiko munculnya penyakit yang
berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik. Kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan, kualitas dan kemampuan fisik seseorang dalam menjalani kegiatan sehari-hari dan
upaya peningkatannya merupakan salah satu usaha preventif dalam menghadapi ancaman
beberapa penyakit yang di antaranya adalah gangguan kardiovaskuler.
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related physical fitness),
yang meliputi:

1. Komposisi lemak tubuh


Merupakan gambaran perbandingan masa jaringan tubuh aktif dengan tidak terlibat aktif
terlibat dalam metabolisme energi. Baechle dan Groves (2000 : 12) mengemukakan “
Komposisi tubuh merupakan cara yang lebih efisien untuk menentukan status kesehatan
dan kebugaran seseorang”. Tubuh yang ideal adalah dambaan semua orangJadi jika
seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik maka dia dengan sendirinya akan
memiliki kualitas yang lebih baik.

2. Fleksibilitas
Fleksibilatas atau kelenturan merupakan ketersedian ruang gerak sendi dalam
memberikan toleransi terhadap upaya penggunaan maksimal sendi.

3. Kekuatan dan ketahanan otot


Kekuatan otot berbanding lurus dengan tingkat kebugaran seseorang. Orang dengan otot
yang kuat dan dapat bertahan lama memiliki kebugaran yang baik.

4. Daya tahan jantung-paru (kardiorespirasi)


Adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk menyuplai oksigen ke
dalam sel-sel sehingga memenuhi kebutuhan untuk memperpanjang aktivitas fisik
(Hoeger & Hoeger, 1996). Komponen ini adalah yang paling disetujui sebagai komponen
kebugaran dan kriteria yang paling umum digunakan untuk pengukuran kebugaran baik
pada orang dewasa maupun anakanak karena merupakan dasar dari kebugaran
menyeluruh (total fitness) dengan menggambarkan kualitas fisik seseorang dari sisi yang
tergolong. Ketahanan kardiorespirasi dapat dijadikan pedoman langsung dalam menilai
tingkat kebugaran seseorang. Kemampuan ambilan oksigen saat melakukan aktivitas fisik
mencerminkan kemampuan metabolisme yang dimiliki orang tersebut.

2. Kebugaran Jasmani yang berhubungan dengan keterampilan


Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan atau skill-related fitness adalah
kebugaran jasmani yang penting untuk menghadapi kondisikondisi darurat yang terkadang
membutuhkan ketangkasan (Hoeger, 1996). Namun, kategori tersebut lebih banyak berperan
pada kelompok atlet dibanding masyarakat pada umumnya sehingga penggunaannya terbatas
pada komunitas dan kegiatan olahraga.

1. Kecepatan
Kemampuan berpindah dengan cepat dari satu tempat ketempat lain.
2. Daya
Gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan otot secara maksimum dengan
kecepatan maksimum
3. Kelincahan
Kemampuan bergerak dengan berubah arah secara cepat dan tepat.tanpa kehilangan
keseimbangan.
4. Keseimbangan
Kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh pada bidang tumpuan pada saat
berdiri (static balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic static).
5. Koordinasi
Kemampuan untuk melakukan gerak dengan tepat dan efisien.
6. Kecepatan Reaksi
Berkaitan dengan waktu yang diperlukan, dari saat diterimanya stimulus atau rangsangan
sampai awal munculnya respon atau reaksi.

Komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan


keterampilan perlu dimiliki oleh setiap orang. Karena komponen dalam kebugaran jasmani
diperlukan dalam melakukan aktivitas sesuai tuntutan masing-masing individu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani


Kebugaran jasmani pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor utama. Yaitu internal
dan eksternal. Faktor internal adalah segala sesuatu yang sudah terdapat didalam tubuh
seseorang, yang bersifat menetap, misalnya genetic, umur, kelamin. Sedangkan faktor
eksternal diantaranya adalah aktivitas fisik, status gizi, status gizi, status kesehatan, kadar
haemoglobin, kecukupan istirahat dan kebiasaan merokok. Semua itu sangat berpengaruh
terhadap tingkat kebugaran jasmani seseorang.
Menurut Nurhasan (2011:19-23) : Faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi
kebugaran seseorang itu, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Faktor internal
1. Genetik
Faktor turunan adalah sifat-sifat bawaan yang dibawa sejak lahir, yang didapat dari sifat
kedua orang tua.
2. Umur
Umur hampir mempengaruhi semua komponen kesegaran jasmani. Pada daya tahan
kardiovaskuler, ditemukan sejak usia anakanak sampai sekitar usia 20 tahun. Daya tahan
kardiovaskuler meningkat mencapai maksimal diusia 20-30 tahun. Daya tahan tersebut
akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Tetapi penurunan ini dapat
berkurang, apabila seseorang berolahraga secara teratur sejak dini.
3. Jenis Kelamin
Nilai kesegaran jasmani yang dicerminkan melalui VO2 Max laki-laki lebih besar dari
nilai VO2 Max perempuan.
b. Faktor Eksternal
1. Aktivitas Fisik
Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kebugaran jasmani. Kegiatan fisik
yang dimaksud adalah berolahraga. Bentuk aktivitas yang dapat membuat orang
kelelahan otot, berkurang energinya.Sehingga membutuhkan daya tahan fisik yang prima.
2. Kebiasaaan Olahraga
Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu, dengan tujuan
meningkatkan efisiensi fungsi tubuh. Yang hasil akhirnya akan meningkatkan kebugaran
jasmani.
3. Status Gizi
Status gizi merupakan ukuran keadaan gizi pada seseorang dan juga pada sekelompok
masyarakat dengan memperhitungkan kecukupan zat-zat gizi yang diperoleh dari
makanan sehari-hari.
4. Kadar Hemoglobin
Hemoglobin merupakan molekul utama yang bertanggung jawab untuk transport oksigen
dan karbondioksida dalam darah. Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemberian
oksigen kejaringan adalah sel-sel darah merah dan haemoglobin yang terkandung
didalamnya. Semakin tinggi kadar haemoglobinnya, maka semakin banyak oksigen yang
dapat diedarkan keberbagai jaringan tubuh. Sehingga dapat meningkatkan kebugaran
jasmani.
5. Status Kesehatan
Bebas dari penyakit belum berarti tingkat kesegaran jasmani seseorang baik. Tetapi
karena adanya suatu penyakit akan menurunkan status kebugaran jasmani seseorang.
Demikian juga dengan tekanan darah dan denyut nadi.Keduanya juga sangat berpengaruh
terhadap hasil tes kesegaran jasmani seorang atlet.
6. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok juga berpengaruh terhadap daya tahan kardiovaskuler.
7. Kecukupan Istirahat
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa kurang tidur mempunyai efek yang sangat besar,
utamanya pada mental dan penampilan fisik pada segala usia. Otot, kekuatan dan
istirahat/tidur yang cukup sangat diperlukan, disamping pengaturan makan dan latihan.
Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Baik dari luar maupun dalam
tubuh. Hal ini akan menimbulkan pengaruh positif dan negatif sesuai pola hidup masing-
masing individu.
Manfaat Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani bermanfaat untuk menciptakan citra penampilan tubuh yang baik
dipandang, membangkitkan kesan mampu melaksanakan tugas, percaya pada kemampuan
diri serta dapat menjadikan mereka semakin cerdas dan cerah berfikir, serta siaga
melaksanakan tugas. Secara fsiologi olahraga seorang dikatakan memiliki kebugaran jasmani
yang baik apabila kondisi fisiknya mampu mengatasi keadaan lingkungan yang memerlukan
kerja otot, seperti yang dikemukakan oleh Nurhasan (2001 : 131) bahwa “phisiological
fitness adalah kemampuan tubuh yang menyesuaikan fisiologinya untuk mengatasi keadaan
lingkungan dan/atau tugas fisik yang memerlukan kerja otot secara efisien, tidak mengalami
kelelahan yang berlebihan, dan telah pulih sebelum datang tugas-tugas pada hari berikutnya”
Menurut Gabbard (1987:50) ada dua manfaat atau maksud mengapa mengukur
kebugaran jasmani seseorang :
a. Untuk mengetahui kondisi/status kebugaran jasmani seseorang, sekaligus menentukan
program latihan yang sesuai untuk memelihara atau meningkatkan kebugaran jasmani
b. Untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan program latihan fisik. Namun untuk
mendapatkan kebugaran jasmani yang baik bukan merupakan hal yang mudah, karena harus
melalui proses latihan. Latihan latihan perlu di berikan secara menyeluruh, artinya latihan
gerak yang baik adalah latihan mengikutsertakan sebanyak-banyaknya otot tubuh dan tidak
dilokalisir pada otot-otot tertentu.
Menjaga kebugaran dengan berolahraga akan memberi manfaat pada tubuh menurut
jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan. Secara umum olahraga yang dilakukan
secara teratur dengan takaran cukup dan waktu yang cukup akan memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat bagi jantung.
Jantung akan bertambah besar dan kuat, sehingga dayatampung besar dan denyutan kuat
2. Manfaat untuk pembuluh darah.
Elastisitas pembuluh darah bertambah karena berkurangnya timbunan lemak dan
penambahan kontraktilitas otot di dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh darah
yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya hipertensi.
3. Manfaat untuk paru.
Elastisitas paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang-kempis juga
bertambah. Selain itu jumlah alveoli yang aktif (terbuka) akan bertambah dengan
olahraga teratur.
4. Manfaat pada otot.
Kekuatan, kelentukan, dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh
bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi di otot.
5. Manfaat bagi tulang.
Penambahan aktiivtas enzim pada tulang akan meningkatkan kekuatan, kepadatan, dan
besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang. Permukaan tulang juga akan
bertambah kuat dengan adanya tarikan otot yang terus menerus.
6. Manfaat pada ligamentum dan tendo.
Kekuatan ligamentum dan tendo akan bertambah, demikian juga dengan perlekatan tendo
pada tulang. Keadaan ini membuat ligamentum dan tendo mampu menahan berat dan
tidak mudah cedera.
7. Manfaat terhadap aklimatisasi terhadap panas.
Aklimatisasi terhadap panas melibatkan penyesuaian faali yang memungkinkan kita tahan
bekerja di tempat panas.
8. Manfaat untuk otak.
Dengan berolahraga, myelin akan makin tebal sehingga penghantaran impuls saraf
menjadi lebih cepat.
9. Perubahan psikologis.
Melalui mekanisme fisiopsikologis, olahraga akan meningkatkan perasaan berprestasi,
menghilangkan ketegangan, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira
dan melatih konsentrasi.
Senam Aerobik
Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk dapat mewujudkan kebugaran jasmani
yaitu melakukan senam aerobik secara rutin. Senam aerobik merupakan suatu rangkaian
gerak dan musik yang sengaja diciptakan sehingga muncul keselarasan antara gerakan dan
musik untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia aerobik
artinya kehidupan, gerak dan pertumbuhan yang memerlukan suatu oksigen. Menurut Dinata
(2005:5) “senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan
mengikuti irama musik sehingga melahirkan ketentuan suatu ritmis, kontinuitas dan durasi
tertentu”
Macam-macam Senam Aerobik
Senam aerobik terbagi menjadi tiga jenis, yaitu high impact merupakan benturan yang
paling tinggi dengan kaki yang meninggalkan lantai. Low impact ialah benturan ringan yang
dilakukan di mana salah satu kaki masih bertumpu di lantai setiap waktudan tanpa tekanan
tingkat tinggi pada otot dan sendi. Mix impact adalah benturan sedang yang merupakan
kombinasi antara keduanya. (Pertiwi dkk., 2015: 47).
A. Senam Aerobik Low Impact
Low impact (benturan ringan) yaitu latihan senam aerobik yang dilakukan
dengan benturan ringan, di mana salah satu kaki masih bertumpu di lantai
setiap waktu dan tanpa tekanan tingkat tinggi pada otot dan sendi-sendi. Senam
aerobik low impact merupakan senam yang gerakannya menggunakan seluruh otot,
terutama otot-otot besar sehingga memacu kerja jantung-paru dan gerakan badan
secara berkesinambungan pada bagian-bagian tubuh.
B. Senam Aerobik Low Impact
Senam aerobik high impact merupakan gerakan senam yang di dimonankan akan
gerakan lompatan-lompatan. Latihan senam ini umumnya dilakukan oleh orang yang
sudah mahir dan yang sudah bisa melakukan gerakan senam aerobik high impact dan
bagi yang sudah pernah mengalami cidera tidak diperbolehkan melakukan gerakan
senam ini.

C. Senam Aerobik Mix Impact


Bisa dikatakan mix impact karena merupakan benturan sedang yaitu dalam
rangkaian gerakan kombinasi dan campuran dari senam aerobik low impact dan
senam aerobik high impact. Senam aerobik mix impact ini pada gerakan-gerakannya
dimana tumit mengangkat tetapi jari kaki tetap berada dilantai, dan seolah-olah
melompat tetapi sebenarnya tidak. Ada beberapa gerakannya adalah twist, menekan,
sentakan, dll. Pada saat kita melakukan gerakan,maka kita menggunakan berbagai
macam-macam otot-otot dalam badan kita. Itu termasuk otot-otot kaki yang kita
gunakan untuk melompat dan juga mengangkat badan, dan juga otot-otot lengan
yang menyebabkan jantung memompa lebih keras. Kombinasi antara low impact dan
high impact akan membantu kita memperbaiki daya tahan dan kondisi jantung serta
peredaran darah.
Sistematika senam aerobik
Dalam sistematika senam aerobik menurut Djoko Pekik dalam Jonni (2011:40) di mulai
dengan:
1. Pemanasan (Warming up)
Yaitu berupa susunan gerakan yang terdiri atas gerakan jalan ditempat, gerakan
dinamis, serta gerakan menyerupai gerakan pada latihan inti. Pemanasan ini bertujuan
untuk mengkondisikan fungsi fisik agar dapat menerima pembebanan pada saat tahap
gerakan latihan berikutnya.
2. Inti (Senam Aerobik)
Gerakan pada latihan ini untuk melatih komponen kebugaran, yang tersusun atas dua
bagian yaitu :
a. Bagian aerobik : pada bagian ini melatih kerja paru jantung dan komposisi tubuh
dengan melakukan gerakan kontinyu ritmik.
b. Bagian tahapan atau penguatan : pada bagian ini ditujukan untuk meningkatkan
kekuatan dan daya tahan otot. Latihan berupa gerakan melawan beban berupa
beban berat badan sendiri,beban patner latihan, serta perlengkapan beban
misalnya dambel, karet/pegas, tongkat bola medicine, dll.
3. Pendinginan
Gerakan latihan penutup untuk mengembalikan fungsi tubuh kepada keadaan awal
(sebelum latihan) dengan cara bertahap di tandai dengan adanya menurunan suhu
tubuh, frekuensi detak jantung bertahap kembali normal, serta keringat berkuranng.

Manfaat senam aerobik


Rutin melakukan latihan olahraga senam aerobik akan terasa manfaatnya secara
nyata. Banyak manfaat senam aerobik terutama bagi wanita yaitu memperoleh body atau
bentuk tubuh yang ideal dan bagus dipandang, serta sebagai daya tarik mengajak orang lain
melakukan aktifitas olahraga. Rutin melakukan olahraga ini dapat menurunkan persentase
lemak bagi obesitas, memperbaiki tonus, serta olahraga ini terbukti mampu menjaga
kekenyalan kulit tidak cepat keriput serta lebih terlihat awet muda. (Utomo dkk, 2012:8).
Sedangkan menurut Melam,dkk., (2016: 294) Senam aerobik dapat meningkatkan
efisiensi sistem penghasil energi aerobik yang dapat meningkatkan daya tahan
kardiorespirasi.Peter Seraganian dari Universitas Concordia di Kanada yang dikutip oleh
Jonathan K dan Kthleen .LK (1992: 143) menyebutkan bahwa olahraga aerobik untuk 10
minggu bisa mengatasi setress emosi, olahraga aerobik tersebut terdiri dari 30 menit senam
dan jogging dalam 4 hari dalam satu minggu selama 10 minggu. Selain itu, olahraga aerobik
juga memperbaiki denyut jantung dan sistem anatomi tubuhnya yang sangat diperlukan
dalam menanggulangi setress, dengan demikian senam aerobik bisa bermanfaat bagi
kebugaran jasmani (physical fitness), kebugaran mental (mental fitness), kebugaran emosi
(emotional fitness) dan kebugaran sosial (social fitness).
Sehingga dapat di simpulkan manfaat senam aerobik yaitu dapat membentuk tubuh menjadi
lebih proporsional, tampak awet muda, mengurangi lemak bagi yang obesitas, mencegah
penyakit, meningkatkan kebugaran, membentuk otot, mengurangi ketegangan dan dapat
menimbulkan kegembiraan.
Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Kebugaran Jasmani
Berdasaran tinjaun literatur yang peneliti lakukan dalam Jurnal Pendidikan Kesehatan
Rekreasi dari hasil penelitian Indrawathi (2015:73) tentang perbedaan pengaruh latihan
senam aerobik low impact dan mix impact terhadap tingkat kebugaran jasmani pada
mahasiswa. Di mana Indrawathi menyatakan bahwa meningkatnya kondisi fisik
mempengaruhi kualitas daya fisik, serta gerak yang trampil didapatkan dari belajar gerakan.
Bahkan berkembangnya daya fisik akibat salah satu dari latihan. Efek latihan senam aerobik
menurut Indrawathi (2015:73) yaitu:
a. Organ-organ pernafasan semakin kuat hingga oksigen cepat masuk ke jantung dan
keluar dari paru-paru.
b. Aktifitas jantung semakin kuat dan optimal memompa darah yang kaya oksigen
dalam satiap ketukannya.
c. Dengan latihan ini tonus di otot-otot meningkat hingga oto-otot makin kuat.
d. Jumlah denyutan nadi menurun, itu membuat kebugaran jasmani terjaga.
Penelitian Peter Seraganian dari Universitas Concordia di Kanada yang dikutip oleh
Jonathan K dan Kthleen LK dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga berjudul Latihan
Senam Aerobik Untuk Meningkatkan Kebugaran Jasmani karya Listyarini, A.E (2012:8)
mengatakan dengan melakukan latihan senam selama kurang lebih 70 hari dengan 4 hari tiap
minggunya selama 30 menit bisa menjaga tingkat emosional seseorang. Latihan aerobik
menjaga detak jantung, dan menjaga sistim organ tubuh dalam mengatasi emosi, sehingga
senam bermanfaat terhadap kebugaran fisik, kebugaran emosional, mental dan social.
Berdasarkan tinjaun literatur yang peneliti lakukan dalam skripsi berjudul Perbedaan
Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Mix Impact terhadap Tingkat Kesegaran
Jasmani Pada Siswa Putri SMK N 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 karya Nor Rosidah
menyatakan bahwa beberapa pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran jasmani
antara lain :
a. Meningkatkan volume darah yang berarti pula lebih meningkatkan sarana penyaluran
oksigen lebih banyak keseluruh jaringan tubuh.
b. Meningkatkan efisien kerja jantung.
c. Dapat mengubah bentuk tubuh yang berlemak menjadi tubuh yang tegap berisi.
d. Meningkatkan konsumsi oksigen maksimal. Ini dicapai dengan cara meningkatkan
efisiensi kerja semua sarana penyedia dan penyalur oksigen.
e. Dapat mengubah seluruh pandangan hidup. Mengembangkan pengenalan yang lebih
baik dan bisa lebih baik dalam menyesuaikan diri dengan tekanan hidup sehari.
Penelitian Sukendro & Santoso dalam Indonesian Journal of Sport and Coaching
(2019:35) menemukan hasil penelitian “adanya hubungan signifikan dari latihan senam
aerobik terhadap kebugaran jasmani siswa”. Dari hasil penelitian yang telah mereka lakukan
menyatakan bahwa keuntungan melakukan latihan senam aerobik salah satunya dapat
meningkatkan kebugaran bagi tubuh, dengan intensitas yang dibutuhkan dan waktu yang
diperlukan berkisar antara 45 – 60 menit, olahraga ini cocok untuk semua umum baik lansia
maupun anak-anak. Selain keterampilan pembentukan kondisi fisik yang prima. Siswa akan
kesulitan untuk mengembangkan keterampilan olahraga jika tidak memiliki kondisi fisik
yang baik.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga yang bersifat aerobik dapat
mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani. Senam aerobik yang dilakukan dengan latihan
teratur, terukur, terprogram dapat berdampak baik terhadap tubuuh sebab dengan latihan akan
mendapatkan fisik yang sehat dan jiwa yang tenang. Itu karena melakukan latihan
memperkerjakan organ tubuh secra optimal dan benar. Meningkatkan kebugaran fisik tidak
hanya melalui latihan senam aerobik saja akan tetapi juga mengatur konsumsi beralkohol,
dan istirahat yang cukup.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa latihan senam aerobik berpengaruh terhadap tingkat kebugaran
jasmani. Kebugaran jasmani merupakan kondisi tubuh dengan sisa tenaga yang mampu
melakukan aktivitas tanpa menimbulkan efek kelelahan. Seseorang dikatakan bugar apabila
penampilan fisiknya terlihat bersemangat dan enerjik. Sehingga peningkatan kebugaran
jasmani akan terlihat menyeluruh apabila dapat memenuhi kebutuhan fisik dengan baik serta
masih dapat menikmati waktu luangnya. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran
jasmani yaitu dengan latihan senam aerobik. Dengan berlatih senam aerobik akan menjaga
detak jantung, dan menjaga sistim organ tubuh dalam mengatasi emosi, sehingga senam
bermanfaat terhadap kebugaran fisik, kebugaran emosional, mental dan social. Meningkatkan
kebugaran fisik tidak hanya melalui latihan senam aerobik saja akan tetapi juga mengatur
konsumsi beralkohol, dan istirahat yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA
Partivi, Gilang Okta. 2013. Pengaruh Aktivitas Olahraga Terhadap Kebugaran Jasmani.
Journal of Sport Sciences and Fitness. (2)3: 33.

Hanifah, Siti. 2015. Analisis Tingkat VO2 Max Siswa SMAN 1 Kab. Jember. Jurnal
Kesehatan Olahraga. (3)2: 276-286.

Sukamti, Endang Rini, dkk. 2016. Profil Kebugran Jasmani dan Status Kesehatan Instruktur
Senam Aerobik di Yogyakarta. Jurnal Olahraga Prestasi. (12)2: 32-34.

Ratno, Puji. 2016. Perbedaan Kebugaran Jasmani Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNMPTN
Undangan dengan Jalur SBMPTN FIK UNIMED Tahun 2015. Jurnal Ilmu
Keolahrgaan. (15)1: 38-47.

Indrawathi, Ni Luh Putu. 2015. Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact dan
Mix Impact Terhadap Kesegaran Jasmani Pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali Tahun Pelajaran 2015. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi. (15)2.

Listyarin, A. Rini. 2012. Latihan Senam Aerobik Untuk Meningkatkan Kebugaran Jasmani.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga. (12)2.

Alex, M. Sukron, dkk. 2012. Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact dan High Impact
Terhadap Kesegaran Jasmani. Journal of Sport Science and Fitness. (12)1.

Dewi, Rahayu., Rifki, Muhammad Sazeli. 2020. Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Tingkat
Kebugaran Jasmani Siswa. Jurnal Stamina. (20)3: 398-416.

Sukendro Dan Santoso, T. (2019). Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Tingkat Kebugaran
Jasmani Siswa Putra Kelas VIII Smp Negeri 10 Muaro Jambi. Indonesian Journal Of
Sport Science And Coaching, 1(1), 35-48.

Nor Rosidah. 2013. Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Mix
Impact terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Putri SMK N 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Diterbitkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai