Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

KONSEP DASAR BISNIS PLAN DAN CONTOH BISNIS PLAN

Nama Anggota Kelompok 4 :


Eko Prayitno 2212061
Rizka Fandi. S 2212079
Intan Lailatul. F 2212081
Bella Indah Sari 2212082
Sri Wulandari 2212083
Hidayatul Mufidah 2212084
Arni Nazirah 2212085
Wenny Puspasari 2212088
Tri Wahyuni 2212089
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “KONSEP DASAR

BISNIS PLAN DAN CONTOH BISNIS PLAN” ini dapat terselesaikan. Makalah ini

diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat

untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Blitar, Oktober 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dasar / pondasi dari sebuah usaha yang akan dibangun / dijalankan adalah

adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. Pada banyak

kasus yang telah terjadi, pada saat awal membuka usaha baru banyak yang

mengalami kegagalan. Kegagalan ini terjadi, karena pada saat membuka usaha

tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga tidak ada perhitungan

terlebih dahulu sebelum memulai bisnis tersebut.

Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari, 2006 : 198) mendefinisikan

Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh entrepreneur yang memuat

rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari

sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik

bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya

perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi

tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas untuk dua tahun

yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk dua

tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta

menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.

Jadi menurut pengertian tersebut, business plan merupakan ringkasan

tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang berisi

rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran
serta keterampilan dan kemampuan manajer, serta unsur-unsur internal dan

eksternal dalam memulai suatu usaha. Bagi pelaku bisnis, baik itu usaha mikro,

usaha kecil, atau usaha menengah mengalami kegagalan dalam sebuah bisnis

tentu merupakan sesuatu yang tidak diharapkan. Tentunya setiap pelaku bisnis

menginginkan bisnisnya selalu berkembang dan tidak mengalami kemunduran

atau stagnansi, akan tetapi sebuah hambatan dan masalah dalam menjalankan

suatu bisnis tidak dapat dihindarkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi

kondisi sebuah bisnis seperti pasar yang lesu, muncul pesaing baru, menurunnya

produktifitas, meningkatnya biaya produksi dan lain-lain. Salah satu cara agar

sebuah bisnis atau usaha tidak mengalami stagnansi bahkan penurunan adalah

dengan melakukan sebuah evaluasi bisnis dengan proses yang terus menerus dan

saling berkesinambungan.

Evaluasi bisnis meliputi kegiatan monitoring / pengamatan. Setiap proses

dalam bisnis tersebut diamaati dan dari hasil monitoring / pengamatan dapat

dibuat analisis kemunduran, kemajuan, dan pencapaian apa yang telah diraih

bisnis tersebut. Dari hasil pengamatan terebut, dapat dilihat gap atau celah antara

perencanaan bisnis yang telah dibuat di awal dibukannya bisnis dengan kenyataan

di lapangan setelah bisnis tersebut berjalan dalam tempo yang telah ditentukan.

Bagi diri pemilik usaha, kegiatan evaluasi juga dapat digunakan sebagai sarana

belajar dan proses peningkatan kemampuan diri dalam mengelola suatu usaha.

Dari proses evaluasi bisnis, nantinya akan ditemukan hal-hal baru dan strategi

baru dalam mencapai kesuksesan bisnis jangka panjang.


BAB II

KONSEP DASAR BISNIS PLAN

2.1 Pengertian

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada

konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata

bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk”

dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk

mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

2.2 Manfaat Business Plan

Manfaat – manfaat yang dapat diambil dari penyusunan businees plan yang

baik.

1. Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan

pemberi kredit.

Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur yang

terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur

mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa

kompleks dan rinci business plan yang disusun.

Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat

kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Businees

plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut

realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan

mencapai break even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang

direncanakan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa saja yang terlibat
langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen

bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis

yang diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga

mempengaruhi tingkat risiko bisnis. Bila semua aspek tersebut memenuhi

keinginan calon investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan

modalnya ke dalam bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period,

break even point, dan internal rate of return umumnya digunakan investor

untuk mengetahui seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar

layak dari segi finansial.

Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan

memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial

terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam

memenuhi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah rencana pemasaran

yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial. Bagaimana rencana

operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang diusulkan.

2. Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti

Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa digunakan

untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau

sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-parameter

keuangan yang ada telah tercapai. Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa

terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.

Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran

bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran
tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pemasukan dan

pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau

bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan mudah melakukan

penyesuaian.

Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian

dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya,

Entrepreneur akan melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur harus mempertanggung jawabkan

keberlangsungan usahanya kepada investor yang terlibat. Business plan dapat

dijadikan alat investor dalam mengevaluasi bisnis tersebut.

Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-

parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan memutuskan

apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan

dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh

Entrepreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk

memutuskan kerja sama.

Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah

keberlangsungan bisnis dapat memuaskan beberapa tahun mendatang.

Entrepreneur tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan.

Entrepreneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi

mempertahankan bisnis.
3. Membantu dalam mengembangkan ide bisnis

Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam

mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan

lebih terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar

business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial,

bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari

bisnis yang sedang dijalani.

Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan dan

pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan dapat

disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang

tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis

mana saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi

beban bisnis.

Misalnya, bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan ekspor-

impor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi faktor

yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan akan diketahui

apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih layak untuk

dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar

masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi

perusahaan.
4. Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan

bisnis

Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan

investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan

keuntungan maksimal atau menguap begitu saja. Melalui business plan, akan

diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana

pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta

bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.

Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana

sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang

disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran

faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah

didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis.

Apakah sudah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-faktor

penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana

respon perusahaan terhadap penghambat tersebut.

5. Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan

maupun eksternal perusahaan

Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas. Apa saja

tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana langkah-

langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini tentu

saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau


calon investor (lingkungan eksternal). Business plan memberikan gambaran

dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon

investor, business plan akan memberikan tujuan yang jelas serta tingkat

kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat

investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian

sebelumnya.

6. Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial,

pemasok, dan calon investor

Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau

jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh

Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan pendefinisian calon

konsumen potensial. Seberapa dekat dan seberapa kompleks konsumen yang

hendak disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka agar mau membeli produk

atau jasa yang ditawarkan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan

siapa saja yang terlibat langsung dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja

pemasok yang akan menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan

pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis

perusahaan.
2.3 Langkah – Langkah Membuat Business Plan

1. Pembukaan

Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis,

kapan dan untuk tujuan apa.

2. Rangkuman

Berikan kisi-kisi dari rencana / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian ini

terakhir setelah semua bagian dibuat.

3. Strategic Overview

Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan kegiatan utama dari

rencana bisnisnya. Apa tujuan jangka panjang, strategi kunci dan tujuan

akhir.

4. Status Saat Ini

Rangkum apa yang sudah dicapai, performa keuangan, penjualan dan

teknis sampai saat ini. Perkenalkan siapa saja yang terlibat dalam bisnis

ini.

5. Penawaran Produk atau Jasa

Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan

yang lain. Apa yang membuatnya spesial?

6. Target Pasar
Tunjukkan siapa saja target pasar yang akan disasar. Berikan profil

pelanggan, segmen, trend dan juga kompetisi dibisnis ini.

7. Strategi Marketing dan Penjualan

Bagaiaman Anda akan menjual produk ini? Bagaimana akan bersaing

dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan

sebagainya.

8. Teknologi

Berikan segala hal yang berkaitan degan teknologi dan penelitian di

usaha Anda.

9. Operasional

Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya,

berapa biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.

10. Proyeksi Keuangan

Berikan tabel sederhana tentang proyeksi keuangannya.

11. Kebutuhan Pendanaan

Berapa tambahan pendanaan yang Anda butuhkan.

12. Implemetasi

Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan agar rencana

berjalan.

13. Kesimpulan
Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu

didukung.

2.4 Elemen Dari Business Plan

Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting.

Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma, elemen yang

dimaksud dan penjelasannya sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya

hanya outline dan lebih menekankan pada butir-butir utama saja.

2. Tujuan.

Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan keuntungan.

Yakinkan bahwa tujuan tersebut kongkrit, dan terukur. Tujuan harus

menunjukkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase gross margin,

laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin diraih. Hindari penggunaan

tujuan yang tidak jelas, misal “menjadi yang terbaik” atau pertumbuhan yang

cepat, Kita sebaiknya menetapkan paling sedikit tiga tujuan.

3. Pernyataan Misi

Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan

kita, misalnya menyediakan layanan ke industri tertentu, menyebarkan


teknologi baru, atau meningkatkan pendidikan. Jika perusahaan kita

mempunyai misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua kalimat.

4. Perusahaan

Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara jelas apa yang

dijual, melalui saluran distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.

5. Kepemilikan Perusahaan

Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership,

sole proprietorship, atau corporation? Publik atau perorangan?

6. Sejarah Perusahaan

Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan

apa. Bagaimana perusahaan berkembang setelah itu? Dimana kita merelokasi

kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan signifikan lainnya?

Ingatlah untuk memasukkan informasi mengenai penjualan, barang/jasa, dan

pasar yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi berubah atau berkembang

sepanjang waktu. Jika perusahaan kita baru, nyatakan mengapa kita

memutuskan memulai berbisnis.

7. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan

Jelaskan dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan

fungsinya, luas, status penyewaan, dan informasi mengenai fasilitas lainnya.

8. Produk/Jasa

Paragraf ini merupakan ringkasan barang dan jasa yang ditawarkan.

Ringkasan kita harus point-point-nya saja. dan menjelaskan barang dan jasa
kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling melengkapi satu sama lain atau

dijual bersamaan, jika ada.

9. Deskripsi Barang dan Jasa

Buat List barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana

barang/jasa tersebut bermanfaat untuk pelanggan

10. Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa

Jelaskan karakteristik bersaing utama dari barang/jasa kita. Mengapa

orang-orang membeli barang/jasa kita dibandingkan yang lain? Apakah kita

menawarkan yang lebih baik untuk karakteristik, harga,kualitas, atau

pelayanannya? Jelaskan sifat penjualan yang khas yang memberikan daya

saing.

11. Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan

Jelaskan bagaimana kita menawarkan pelayanan terhadap barang/jasa

yang kita jual. Jika perusahaan kita hanya menawarkan jasa, rubahlah judul

diatas dengan tindak lanjut layanannya dan jelaskan bagaimana kita

menyediakan dukungan terhadap pelanggan. Juga masukkan jam operasi atau

kebijakan garansi.
BAB III

CONTOH BISNIS PLAN

3.1 Identifikasi Peluang Bisnis

Dewasa ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan.

Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik.

Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual

tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita temui adalah tahu dengan

kandungan protein yang tinggi. Namun, masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan

rasa tahu yang biasa-biasa saja, tidak adanya inovasi.

Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah tahu tersebut sehingga

penyajian tahu tidak monoton. Kami mencoba mengkreasikan tahu tersebut dengan

mengolah tahu menjadi nugget yang sehat, bergizi, serta bentuk yang mampu

mengundang selera. Kelebihan nugget yang kami buat adalah bentuk yang bervariasi

terdiri dari tiga bentuk yaitu, bulat, hati, bintang dan rasa tahu yang unik dikemas

dalam bentuk nugget.

3.2 Penjelasan Produk


Cara membuat produk kami tidak berbeda jauh dengan membuat nugget pada

umumnya, yaitu dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Campur daging ayam cincang dengan susu cair, telur, tepung sagu, tepung

maizena, bawang merah, bawang putih, garam, merica, gula pasir, kaldu bubuk,

dan margarine. Diaduk hingga rata.

2. Siapkan Loyang atau pinggan tahan panas, olesi minyak goreng. Kukus

adonan selama 20 menit hingga matang, angkat dan diinginkan.

3. Setelah dingin, masukkan adonan ke kocokan telur, lalu lumuri adonan ke

tepung panir, disimpan dalam lemari pendingin selama 2 jam/beku.

4. Panaskan minyak dan goreng hingga kecokletan, angkat.

5. Sajikan panas dengan saus.

3.3 Latar Belakang Bisnis

Alasan kami menawarkan produk ini adalah karena saat ini semakin banyak

masyarakat yang menderita kolesterol, kolesterol merupakan salah satu penyebab

kematian terbesar saat ini. Oleh karena itu masyarakat beralih pada makanan yang

rendah kolesterol seperti tahu. Namun masyarakat memandang tahu itu sebagai

makanan yang tidak menarik dari rasa maupun bentuknya. Padahal, begitu banyak

manfaat yang dikandung oleh tahu seperti menghambat proses penuaan dini,

mengandung protein nabati, dan mencegah kanker payudara. Disini kami membantu

masyarakat untuk mencegah maupun menimalisir resiko penyakit kolesterol.

3.4 Tujuan
a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini

b. Membudayakan makanan sehat

c. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai

seluruh kalangan masyarakat

3.5 Potensi Bisnis

Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena makanan

ini sangat dikenal dan harganya yang ekonomis serta dapat dinikmati oleh semua

kalangan. Nugget tahu ini mampu bertahan selama kurang lebih satu bulan (disimpan

di freezer).
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS SWOT

1. Faktor Internal

1) Strength (Kekuatan)

a. Keunggulan produk

Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dengan harga yang ekonomis

dan rasa yang lezat.

b. Kreativitas

Kami menawarkan kreativitas baru dalam mengolah tahu dengan

mengabungkan berbagai rasa nugget tahu yang menarik, yaitu rasa ayam,

daging dan sayuran.

c. Bahan baku mudah di dapat

Bahan baku pembuatan nugget tahu ini tersedia banyak dan mudah di dapat

serta harganya terjangkau. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat

meningkatkan pilihan rasa.

2) Weakness (Kelemahan)

a. Belum memiliki cukup pengalaman


Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu

kelemahan yang harus diatasi.

b. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Keterbatasan sumber daya manusia sebagi produsen atau pembuat nugget

tahu. Kurangnya keterampilan kami dalam proses pembuatan nugget tahu itu

sendiri.

2. Faktor Eksternal

1) Opportunities (Peluang)

a. Banyaknya konsumen

Banyaknya masyarakat yang menggemari berbagai macam variasi nugget,

karena nugget merupakan makanan yang sudah siap dan mudah diolah.

Dengan adanya nugget tahu ini akan menambah variasi nugget dan

menawarkan cita rasa baru bagi masyarakat pada umumnya.

b. Sistem pemasaran

Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah. Kami akan

memasarkannya dilingkungan kampus dan tempat tinggal.

2) Threats (Ancaman)

Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bias terjadi adalah keacuhan

konsumen.

Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan yang di buat dari

bahan sederhana seperti tahu dan gaya konsumsi masyarakat saat ini di kuasai

oleh makanan-makanan modern, siap saji, dan dari bahan-bahan import.


STRATEGI SWOT Strength Weakness

a. Keunggulan produk a. Belum memiliki

b. Keterampilan dan cukup pengalaman

keahlian b. Kurangnya Sumber

c. Bahan baku mudah Daya Manusia

di dapat

Opportunity a. Melakukan program c. Melakukan latihan

a. Banyaknya promosi jitu terus-menerus

konsumen b. Meningkatkan d. Belajar berbisnis

b. Sistem produksi dengan segala fasilitas

pemasaran yang ada dan menjalin

koneksi seluas-

luasnya.

Threat a. Melakukan promosi a. Memperbaiki

a. Keacuhan kepada konsumen yang sistem manajemen

konsumen sekiranya tertarik b. Meningkatkan

dengan produk kami. promosi

b. Menawarkan c. Menjaga kualitas

keuntungan yang produk

didapat dengan

membeli produk kami


4.2 PERENCANAAN BISNIS

1. Sasaran dan Target Pasar

Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami

memulai promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami serta melakukan promosi

pada rekan mahasiswa di kampus, karena kami menganggap promosi akan lebih

efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Selain itu kami juga mempunyai rumah

produksi yang siap didatangi siapa saja dan siap melayani pemesanan.

Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media social, seperti

facebook, twitter, blog, dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan

dalam pemesanan dan pembelian produk kami.

2. Pembiayaan

1. Biaya Tetap (Fixed cost)

Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

No Nama Barang Jumlah Harga Jumlah Harga

Barang Satuan

1 Kompor gas 1 buah Rp.100.000 Rp.100.000

2 Tabung gas 1 buah Rp.150.000 Rp. 150.000

3 Kukusan 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000

4 Mesin giling 1 buah Rp.120.000 Rp. 120.000

TOTAL Rp. 445.000


2. Biaya Variabel (Variable cost) - Per Produksi

Nama Barang Jumlah Harga


Barang
Tahu 500gr 10000
Susu cair 2 sdm 1000
Telur ayam 3 butir 4500
Tepung sagu 50 gr 3000
Tepung maizena 50 gr 3000
Bawang merah (haluskan) 10 siung 3000
Garam 1 sdm 500
Merica bubuk 1 sdt 500
Gula pasir 1 sdt 2500
Kaldu bubuk rasa ayam 1 bks 500
Margarine 2 sdm 1500
Sasa ½ sdt 500
Bawang putih (haluskan) 5 siung 1000
Panir
Telur 1 butir 1500
Tepung roti 200 gr 5000
Minyak goreng ½ ltr 3000
Saus tomat Secukupnya 1500
Jumlah Harga Rp. 42.500
3. Biaya Total

 Biaya total = Variable cost + Fixed cost

= Rp. 42.500 + Rp. 445.000

= Rp. 487.500

4. Biaya dan Harga Per Unit

 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 445.000 : 8 Kali =

Rp. 56.000

 Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi = Rp 56.000 + Rp 42.500 =

Rp 98.500

 Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk

yang dihasilkan per bulan Rp. 98.500 : 60 buah = Rp. 1.700

 Harga jual per buah Rp 2.000

5. Modal Awal

 Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi

= Rp 445.000 + Rp 42.500

= Rp 487.500

6. Analisis Titik Impas (Break Even Point)

 BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi

= 42.500 : 60 buah = Rp. 1.700

 Harga jual per unit Rp 2.000


BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per

unit

= Rp 42.500 : 2.000 = 22 buah

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 buah nugget yang harus terjual

adalah 22 buah dengan harga per buah adalah Rp 2.000

7. Analisis Keuntungan

 Pendapatan : Nugget yang terjual x harga jual = 60 x Rp 2.000

= Rp. 120.000

 Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 42.500

 Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi

= Rp 120.000 – Rp 42.500

= Rp 77.500

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 60 buah nugget dengan harga Rp

2.000 per buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 77.500

8. Pengembalian Modal

Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 487.500: Rp 77.500

= 6 kali produksi

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 6 kali produksi.


4.3 STUDI KELAYAKAN

1. Lokasi

Pembuatan nugget tahu ini dilakukan di Jalan Pemuda III, Rawamangun-

Jakarta Timur. Lokasi ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus A

Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat

proses produksi dan dapat memesan langsung.

2. Sarana dan Prasarana

Selain menggunakan rumah produksi, kami juga memanfaatkan berbagi

media soaial seperti, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua sarana

ini dilengkapi dengan prosedur atau tata cara membuat nugget tahu.

3. Sumber Daya Manusia

Untuk usaha awal, sumber daya manusia yang tersedia terdiri dari

Sembilan orang yang bertanggung jawab sebagai manager, bendahara,

penanggung jawab produksi, dan bagian pemasaran. Setiap sumber daya manusia

yang kami miliki memeliki keahlian d bidangnya masing. Sehinga diharapakan

dapat menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan yang baik kepada

konsumen, dan mampu bersaing di pasaran.


4.4 REAL BUSINESS PLAN

1. Rencana Manajemen

1. Strategi pemasaran

Telah banyak jenis nugget yang bisa dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan,

seperti pasar, departement store dan mall. Namun dari sekian banyak tempat

perbelanjaan seperti itu membuat lebih banyak pilihan dan kurang real karena tidak

bisa mencoba dan memadupadankan dengan selera yang sesuai dengan konsumen.

Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang keberadaan produk kami. Untuk itu,

kami telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:

a. Pengembangan produk

Nugget memang telah banyak dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan.

Namun kami memberikan rasa yang berbeda dan tampak lebih menarik serta

lebih unik dengan bahan-bahan yang baru. Nugget tahu ini akan menambah

cita rasa baru di dunia kuliner. Dengan adanya nugget tahu, diharapkan akan

menambah variasi nugget baru.

b. Pengembangan wilayah pemasaran

Area pemasaran utama adalah di sekitar daerah tempat tinggal kami.

Contohnya di kampus A Universitas Negeri Jakarta. Promosi dilakukan

melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat yang lebih tinggi.


c. Kegiatan promosi

Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat

mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan

promosi produk kami pada tahap awal melalui mulut ke mulut. Selanjutnya

dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya.

2. Strategi Produksi

Kami memproduksi nugget yang belum ada dipasaran. Kami juga

memberikan pilihan bentuk nugget tahu yang menarik kepada konsumen. Kami

berusaha menciptakan suatu pembaharuan di dunia makanan khususnya nugget.

Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus

menerus selama ada waktu luang.

3. Strategi Penetapan Harga

Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam

dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang

bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang kami

tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu para masyarkat

menengah ke bawah. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai variable lain.

Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus mengambil

keuntungan semata.

4. Rencana Pengembangan Produksi

Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:

a. Memperluas wawasan dibidang makanan khususnya nugget

b. Menemukan dan menciptakan cara terbaru dalam membuat nugget


c. Memperluas berbagai cita rasa nugget

d. Meningkatkan produksi

6. Analisis resiko usaha dan antisipasinya

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Nugget tahu merupakan suatu jenis makanan yang kami buat dengan

memberikan variasi rasa dan bentuk yang unik serta baru. Produk kami ini bertujuan

membantu masyarakat untuk lebih sering mengonsumsi tahu dalam sehari-hari.

Karena, tahu dapat menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker payudara, serta

mencegah penuaan dini pada masyarakat. Proses pemasaran pada tahap awal kami

lakukan melalui mulut ke mulut, lalu tahap selanjutnya dilakukan melalui media

sosial seperti blog, facebook, twitter. Harga yang kami tetapkan cukup terjangkau

oleh masyarakat menengah ke bawah. Kami juga menyediakan pelayanan pemesanan

nugget.

5.2 Saran

Produk kami mengutamakan kepada unsur kesehatan yang terkandung di

dalamnya. Sehingga membedakan nugget yang sudah ada dipasaran dengan nugget

produk kami. Oleh karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting

dalam produksi kami.


DAFTAR PUSTAKA

http://dahlia-lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html

http://yaeldaa.blogspot.com/2011/12/manfaat-business-plan.html

http://carapedia.com/Cara_Membuat_Bisnis_Plan__Rencana_Bisnis_info54.html

library.binus.ac.id/eColls/.../2009-2-00837-SK%20Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai