Anda di halaman 1dari 32

Materi PAS REKAYASA – Kelas XII MIPA / Semester Ganjil.

Perencanaan Usaha

Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana,2003)


wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan
sebuah perencanaan yang tepat dan terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat
untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup
pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan
selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.

Seorangwirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993)


(dalam Suryana,2003), mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut :

“ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face


of risk
and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and asembling the necessary resourses
to
capitalize on those opportunuties”.

Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
menyusun rencana yang terangkum di dalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan,
visualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber daya perusahaan.

Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha di mana David H.
Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.

Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah , bisa digunakan sebagai
pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu
memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan
untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.

Menurut grave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha:

1. UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA BISNIS INI LAYAK DAN


MENGUNTUNGKAN.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang
dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan
orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda.
2. UNTUK MENDAPATKAN PEMBIAYAAN BANK.
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan
memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank.

3. UNTUK MENDAPATKAN DANA INVESTASI.


Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman
melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi
usaha kita.

4. UNTUK MENGATUR DENGAN SIAPA HARUS BEKERJASAMA.


Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan
memasok barang buat perusahaan anda.

5. UNTUK MENDAPATKAN KONTRAK BESAR.


Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar
memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.

6. UNTUK MENARIK TENAGA KERJA INTI.


Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orangorang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci
dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu
yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri.

7. UNTUK MEMOTIVASI DAN FOKUS.


Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan
bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business plan menjadi komponen
yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.

Perencanaan usaha juga merupakan suatu dokumen yang menyatakan


keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi pihak Bank atau
Investor.

Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen yang disediakan oleh wirausaha
yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan
dari sebuah perusahaan. Isinya bisa mencakup analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan
fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya
perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. rincian profit, neraca perusahaan,
proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari
anggota tim pengelola usaha. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak
dicapai.
Isi Rencana Usaha.

1. Tampilan Cover
Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat mewakilkan jenis
karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design dan warna yang sesuai.Disamping
itu harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan pesaing serta,berisi informasi
nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi.

2. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini berisi tentang :

1.1.Rangkuman Kegiatan Rencana Usaha.

Rangkuman kegiatan rencana usaha ini berisi tentang :


a. Laporan singkat gambaran perusahaan
b. Laporan singkat gambaran tentang produk
c. Laporan singkat gambaran pasar tentang produk
d. Laporan singkat gambaran Manajemen perusahaan
e. Laporan singkat gambaran anggaran perusahaan

1.2 Latar Belakang Bisnis.


Berisi tentang latar belakang bisnis perusahaan 5 W 1 H
(What,Who,Why,Where,When dan How) difokuskan kepada keunikan yang dimiliki
oleh perusahaan dan apa yang membuat anda atau bisnis anda berbeda dengan yang
lain.

1.3.Visi dan Misi.


a) Penjelasan visi perusahaan
Visi adalah cita-cita yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode
waktu tertentu 5 sampai dengan 10 tahun
b) Penjelasan misi perusahaan
Misi adalah penjabaran dari visi yang difokuskan dari keberadaan
kenapa perusahaan ini penting untuk dijalankan.Biasanya didalamnya
memasukkan unsur kepentingan-kepentingan dari pemangku
kepentingan perusahaan(Konsumen,Pemilik modal,karyawan)

1.4. Tujuan dan Sasaran.


a) Penjelasan tujuan perusahaan
Merupakan penjabaran dari cita-cita anda yang berhubungan dengan hasil yang ingin anda
capai dari kegiatan usaha yang dijalankan.

b) Penjelasan sasaran perusahaan


Merupakan penjabaran lebih rinci hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang
dijalankan.Harus terukur dengan jelas baik secara angka nominal maupun pertumbuhan
usaha.
c) Rencana strategi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan Program dan tahapan yang
akan dilakukan oleh perusahaan dan ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda
secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha Anda dengan
proses yang tepat sasaran dan efisien.

Analisa SWOT dari Bisnis yang akan dijalankan.


a) Analisa SWOT meliputi Analisa faktor lingkungan internal perusahaan mengenai kekuatan
dan kelemahan organisasi dilakukan dengan membuat kerangka umum yang biasanya dikenal
dengan “ resource base view of the firm “ ( Wernerfelt, 1984 ). Dimana asumsi-asumsi dasar“
resource base view of the firm “ adalah :Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber
daya produktif dan setiap perusahaan mempunyai sejumlah sumber daya yang berbeda.Dan
Sumber daya yang membuat perusahaan mampu menetralisir ancaman dan mengeksploitasi
peluang.

b) Selanjutnya dilakukan analisa faktor lingkungan eksternal untuk menentukan peluang dan
ancaman dari perusahaannya yang terdiri dari :
1.Sosial budaya.
2. Ekonomi,
3.Politik,
4.Teknologi,
5.Pesaing,
6.Pelanggan,
7.Kreditur,
8.Debitur,
9.pemerintah,
10.pemasok,
11.serikat buruh,
12.Asosiasi usaha,
13.pesero,
14.lembaga-lembaga masyarakat,
15.media massa dll.

c) Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk menjadikan kekuatan lawan
kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan untuk menutup
kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek
konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya
jangka panjang antara 2 atau lebih badan usaha / organisasi untuk menyatukan, menukar dan
atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai tujuan
bersama.

3. Aspek Perijinan dan Lokasi Usaha


a) Perijinan
Berisi tentang aspek-aspek perijinan yang diperlukan untuk legalitas usaha dan
kebutuhan kerjasama usaha.
b) Lokasi Usaha
Perencanaan lokasi usaha sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, untuk itu
harus dipertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, apakah harus
berdekatan dengan sumber bahan baku,sumber tenaga kerja atau pasar,tergantung
dari spesifikasi usaha yang dijalankan lebih membutuhkan yang mana.
4.Aspek Pemasaran
a) Perencanaan produk
Berisi tentang perencanaan produk meliputi spesifik produk yang dijual, pembentukan lini
produk dan penawaran individu pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan
manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.

b) Penetapan harga, yaitu penentuan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari
produk kepada pelanggan.

c) Sistem distribusi yaitu wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai
konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

d) Kegiatan promosi yang meliputi periklanan, personal selling dan tenaga


penjualan

e) Pasar
Penentuan pasar dan mengukur permintaan pasar merupakan langkah kunci dalam
keberhasilan usaha, dimana perusahaan harus menganalisa pasar yang ada secara
terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar yang ada kemudian mengelompokan
pasar-pasar potensial dan memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa
yang akan datang.

f) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan langkah dimana perusahaan harus menentukan sasaran
pasar yang akan dilayani.penyeleksian pasar sasaran dan mengukur permintaan pasar
sasaran dengan menganalisa pasar sasaran yang ada secara terperinci dan
mengidentifikasikan pasar-pasar sasaran yang menjadi hot prospek dan
memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

g) Persaingan
Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis yang dijalankan perusahaan
kemudian menggunakan analisa keunggulan dan daya saing yang ada untuk
menentukan wilayah pasar yang potensial ,besaran potensial laba pokok dan intensitas
pemasaran,karena semakin kuat kekuatan maka akan semakin terbatas kemampuan
perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar.

5.Aspek Manajemen dan Organisasi

a) Manajemen dan organisasi Usaha


Manajemen dan organisasi usaha diperlukan untuk menjamin keberlangsungan dan
berkembangnya suatu usaha. Usaha yang menjadi besar membutuhkan pengelolaan
pegawai, bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Semakin banyaknya orang dan
proses yang terlibat semakin kita membutuhkan organisasi. Struktur organisasi dibuat
harus dapat membantu pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan serta memberikan fasilitas bagi pengembangan dan pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan secara efektif danefisien.

b) Relasi dan Jaringan


Berisi tentang strategi untuk menjalin relasi dan jaringan yang dapat mendukung
kegiatan usaha.
6. Aspek Produksi
 Diskripsi Produk dan Jasa
 Proses Produksi dan jasa
 Mesin dan peralatan yang dibutuhkan
 Bahan baku dan Bahan Pembantu yang dibutuhkan
 Tenaga produksi
 Biaya produksi

7. Aspek Keuangan
 Proyeksi anggaran usaha
 Analisa kelayakan usaha
 Sumber Pendanaan usaha

8. Perencanaan Resiko
Pengertian Resiko Usaha Menurut Arthur Williams dan Richard, M H, (dalam
Djojosoedarso,1999);Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat
terjadi selama periode tertentu.

Secara istilah resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan yang disebabkan oleh kesalahan
manusia,kesalahan sistem maupun kejadian yang diluar kendali manusia.

 Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan sistem :


a) Perencanaan yang kurang matang
b) Kurangnya modal
c) Spekulatif

 Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan Manusia :


a) Bakat yang tidak cocok
b) Kurang pengalaman
c) Lemahnya pemasaran
d) Tidak mempunyai semangat berwirausaha
e) Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

 Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kejadian yang diluar kendali manusia:
a) Krisis Moneter
b) Krisis Politik dan Keamanan
c) Bencana Alam

Untuk itu perlu direncanakan upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas
melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a) Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan.
Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat
guna/modern.
b) Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi
dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya
enak, murah dan disenangi pembeli.
c) Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan
dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan
dituntut membuat konsep kerja yang baik.

d) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi
produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi
penelitian dan pengembangan.

e) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat


harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.

f) Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon
pembeli.

g) Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara


berkesinambungan.

9.Penutup
Berisi tentang strategi-strategi dan tindakan serta modifikasi untuk mencapai tujuan.
Proposal usaha yang disajikan terkadang perlu dilakukan revisi selama anda berjalan
dengan rencana kerja anda, untuk itu sampaikan secara terbuka permintaan saran
untuk perbaikan proposal anda,buatlah pernyataan yang positif, fokus dan upaya agar
proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.Sampaikan juga kegigihan dan
ketekunan Anda akan memberikan kelimpahan yang Anda inginkan dan harapkan.
Tahap-tahap Perencanaan Produksi

Dalam proses produksi, untuk menghasilnya produk yang berkualitas harus


mempertimbangkan berbagai faktor.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menghasilkan produk berkualitas tersebut


meliputi:

1. Pasar yang baik di masa yang akan datang,

2. Siklus hidup produk ,

3. Arus kas, dan

4. Kemampuan organisasi.

Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar
perusahaan.

Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk, berproses melalui berbagai tahap, dengan
pengkajian secara terus-menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan yang sangat
partisipatif untuk meminimumkan kegagalan.

Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus-menerus tersebut
dikenal dengan istilah Tahap-tahap Perencanaan Produksi .
Keterangan:
Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen,
dorongan teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan
pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan,
pemasaran, dan personalia.

Seleksi Ide Produk


Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang
kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis
operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan menghasilkan
produk dengan fasilitas yang ada dan kemampuan memperoleh bahan
baku dan bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada
keadaan keuangan perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang
diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

Desain awal
Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa
tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau
sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat
keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.

Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan
kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan
bentuknya.

Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin
terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.

Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing
disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.

Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini,
perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya
(bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).
(sumber : http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/tahap-tahap-perencanaan-produksi.html) kamis, 10
november 2016, 12.34 wib.

KONSINYASI
Setiap perusahaan selalu berusaha mencapai laba yang optimal. Berbagai upaya
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara untuk menaikkan volume
penjualan adalah melalui penjualan konsinyasi.
Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk
dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian. Perjanjian konsinyasi
berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
“Consgnment (Konsinyasi) adalah barang-barang yang dikirim untuk dititipkan
kepada pihak lain dalam rangka penjualan dimasa mendatang atau untuk tujuan lain,
hak atas barang tersebut tetap melekat pada pihak pengirim (Consignor).
Pihak-pihak yang terlibat dalam konsinyasi adalah:
1. pengamanat (consignor) adalah pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang.
Pengamanat akan tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang
yang dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner.
2. komisioner (consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang.
Baik pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) mendapat keuntungan dengan
adanya konsinyasi ini. Bagi pengamanat (consignor) melalui konsinyasi secara tidak
langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya dan menaikkan omzet penjualan
serta memperluas daerah pemasaran. Bagi komisioner (consignee) akan mendapat komisi bila
berhasil menjualkan barang konsinyasi. Selain itu komisioner (consignee) tidak perlu
menambah modal kerja untuk membeli persediaan barang dagangan dan tidak menanggung
risiko kerugian bila barang yang dititipkan tidak laku karena dapat dikembalikan kepada
pengamanat (consignor).
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun komisioner
(consignee) ada dua , yaitu:
1. Metode Terpisah
2. Metode Tidak Terpisah

1. Metode Terpisah

Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara
terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi
yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh
dari penjualan lainnya.
2. Metode Tidak Terpisah

Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak dipisahkan
dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan
mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba
atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah
dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern
sebaiknya perusahaan tidak menggunakan metode ini.

Adapun keuntungan dengan penjualan konsinyasi bagi konsinyor, antara lain :

1. Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih EFEKTIF untuk memperluas pasaran yang
dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor , terutama apabila :
a. Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak
menentu dan belum terkenal
b. Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan
c. Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi
pihak dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan
2. Barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak komisioner
sehingga risiko kerugian dapat ditekan.

3. Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, hal ini
disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat, sehingga harga
masih dapat dijangkau oleh konsumen. Pengawasan harga ini akan sulit jika
menggunakan sistem penjualan melalui dealer yang kepemilikan barangnya sudah
ditangan dealer itu sendiri.

4. Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudang mudah dikontrol
sehingga risiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk
rencana produksi.

Sedangkan bagi komisioner lebih menguntungkan dengan cara penjualan konsinyasi


karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Komisioner tidak dibebani resiko menanggung kerugian bila gagal dalam penjualan
barang-barang konsinyasi
2. Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya
akan diganti /ditanggung oleh pengamanat
3. Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab komisioner hanya berfungsi sebagai
penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat
4. Komisioner berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi

METODE PENJUALAN
Metode pencatatan atas transaksi penjualan konsinayasi terdapat prosedur-prosedur
pembukuan tersendiri yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyor. Pada prinsipnya
pendapatan dalam konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi
dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan
dan untuk mengetahui laba atau rugi penjualan barang-barang konsinyasi, maka
pencatatannyaharus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.

Ada dua metode penentuan laba rugi barang konsinyasi, yaitu :


1. Laba Ditentukan Tersendiri
Di sini pencatatan konsinyasi dilakukan dengan buku-buku tersendiri, terpisah dari
pencatatan pembelian dan penjualan lainnya. Konsinyi mengakui laba penjualan konsinyasi
sebelum menyusun laporan keuangan pada akhir periode dengan mendebet konsinyasi-masuk
dan mengkredit pendapatan komisi atau laba penjualan konsinyasi. Tagihan dan kewajiban
kepada konsinyor dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-masuk’. Konsinyor harus
menerima akun penjualan pada akhir tahun buku untuk mencatat laba atau rugi penjualan
barang konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyi dicatat dengan menggunakan
akun ‘konsinyi-keluar’.
2. Laba Tidak Ditentukan Tersendiri
Di sini pencatatn konsinyasi tidak dipisahkan dari pembelian dan penjualan lainnya.
Jika jurnal pada saat barang konsinyasi dijual mengakui pembelian atau harga pokok barang
yag dijual dan kewajiban kepada konsinyor, konsinyi tidak perlu menjurnal diakhir periode.
Konsinyor mencatat potongan hasil penjualan oleh konsinyi ke akun beban yang
bersangkutan. Jika barang konsinyi tidak semua terjual sampai akhir periode maka beban
juga ditangguhkan pada barang konsinyasi yang belum terjual. Kas di debet atas kiriman
uang dari konsinyi atau piutang di debet untuk jumlah yang tunai dari konsinyi, akun beban
di debet untuk pembebanan oleh konsinyi atas barang yang telah terjual, barang dalam
konsinyasi di debet untuk pembebanan konsinyi atas barang yang belum terjual, dan
penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi.

PERENCANAAN PRODUK TEKNOLOGI TERAPAN.


Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga
diartikan sebagai berikut:
1. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
2. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik adalah
elektron-elektron yang berpindah dari satu atom ke atom yang lainnya bergerak
beraturan dalam sebuah konduktor.

Elektron ada pada setiap benda, baik cair, padat maupun gas. Benda atau materi terdiri
dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari inti yang bermuatan listrik positif dan dikelilingi
elektron yang bermuatan negatif. Dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan.

Ada 4 cara kita dapat memperoleh sumber gaya listrik:


• Secara galvanis, yaitu menggunakan reaksi kimia. Contohnya: batu baterai, accu, dan
lain-lain.
• Secara elektromagnetik, yaitu menggunakan induksi gaya magnet. Contohnya:
generator, dinamo, dan lain-lain.
• Secara thermis, yaitu menggunakan perubahan suhu. Contohnya: thermo couple,
thermo elemen, dan lain-lain.
• Secara pencahayaan, yaitu menggunakan cahaya. Contohnya: solar sel.

Arus listrik adalah berpindahnya muatan listrik pada sebuah konduktor setiap waktu.
Secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut:
I = kuat arus listrik, satuannya ampere.

Q = muatan listrik, satuannya coulomb.


t = waktu, satuannya detik.

Menurut jenisnya sumber tegangan terbagi menjadi dua yaitu sumber listrik AC (arus
bolak balik) dan sumber listrik DC (arus searah). Listrik dari PLN merupakan contoh dari
sumber listrik AC, sedangkan battre adalah contoh sumber listrik searah.

Arus AC atau Alternating Current adalah arus yang sifatnya mempunyai dua arah atau
lebih, dikenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya
mempunya ground (bumi).
Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50
hezh.
ini adalah tegangan standard untuk Indonesia, beda halnya dengan standard Tegangan
untuk Negara lainnya.
oleh karena itu belum tentu elektronika-elektronka yang ada di indonesia dapat di
operasikan di negara lain, seperti misalnya TV buatan indonesia untuk di konsusmsi di
Indonesia nah kali kita bawa ke negara lain belum tentu bisa di operasikan, di karnakan
beda untuk tegangan jala-jala listriknya.

Arus DC atau Direct Current merupakan arus searah dimana arus ini harus benar-benar
searah dan memiliki kutup positif dan negatif atau lebih dikenal dengan plus (+) dan
minus (-).
Arus DC dapat berasal dari arus AC yang disearahkan dengan rangkaian penyearah
Seperti : adaptor, dan dapat juga berasal dari sumber arus DC langsung seperti battre, aki
(accu) dll.

Komponen elektronika.

Jenis-jenis Komponen Elektronika


Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering
digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm ( Ω). Nilai Resistor
biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan
Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :


1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan
Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis
ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis
ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative
Temperature Coefficient)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1
(pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau
pangkatkan angka tersebut dengan 10 PANGKAT N (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5%
toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti
berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :


(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 10 Ω, 8 Ω, dan 4 Ω disusun
secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tentukanlah besar hambatan total yang
dihasilkan ketiga resistor tersebut.

Pembahasan
Dik : R1 = 10 Ω; R2 = 8 Ω; R3 = 4Ω.
Rs = R1 + R2 + R3
⇒ Rs = 10 + 8 + 4
⇒ Rs = 22 Ω
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 Ω.

2. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 Ω, 6 Ω, dan 4 Ω disusun
secara paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.

Pembahasan
Dik : R1 = 8 Ω; R2 = 6 Ω; R3 = 4Ω.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4
⇒ 1/Rp = (3 + 4 + 6) / 24
⇒ 1/Rp = 13/24
⇒ Rp = 24/13
⇒ Rp = 1,84 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 Ω.

3. Dua buah resistor masing-masing 2 Ω dan 10 Ω dihubungkan secara seri kemudian


dirangkaikan secara paralel dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut
masing-masing 4 Ω dan 8 Ω. Tentukanlah hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian
tersebut.

Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; R3 = 4Ω; R4 = 8Ω.
Rs1 = R1 + R2
⇒ Rs1 = 2 + 10
⇒ Rs1 = 12 Ω
Rs2 = R3 + R4
⇒ Rs2 = 4 + 8
⇒ Rs2 = 12 Ω
1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2
⇒ 1/Rp = 1/12+ 1/12
⇒ 1/Rp = 2/12
⇒ Rp = 12/2
⇒ Rp = 6 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6 Ω.

4. Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika
hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 2 Ω dan 10 Ω, maka tentukanlah kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian tersebut.

Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; V = 10 volt.

Rs = R1 + R2
⇒ Rs = 2 + 10
⇒ Rs = 12 Ω
I = V/Rs
⇒ I = 10/12
⇒ I = 0,83 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.

5. Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara paralel dialiri
listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki
hambatan 2 Ω, 4 Ω dan 6 Ω.

Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 4 Ω; R3 = 6 Ω; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
⇒ 1/Rp = (6 + 3 + 2) / 12
⇒ 1/Rp = 11/12
⇒ Rp = 12/11
⇒ Rp = 1,09 Ω

V = I * Rp

⇒ V = 6 (1,09)

⇒ V = 6,54 volt.

Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber tegangan,
maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 volt.

6. Perhatikan gambar di bawah ini! Dari rangkaian tersebut, tentukanlah :

a. Hambatan pengganti rangakaian


b. Arus yang melalui rangkaian
c. Beda potensial antara kedua ujung resistor 4 Ω
d. Beda potensial antara kedua ujung resistor 16 Ω
e. Kuat arus yang melalui resistor 8 Ω.

Pembahasan

a. Hambatan pengganti.

Rangkaian di atas merupakan susunan campuran seri-paralel. Untuk mempermudah pengerjaan, kita dapat
menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi seperti berikut :
Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa rangkain tersebut terdiri dari dua susunan seri dan sebuah susunan
paralel. Kita dapat menyelesaikan susunan yang paling pinggir terlebih dahulu dan misalkan susunan
tersebut merupakan susunan seri pertama sehingga besar hambatanya adalah :
Rs1 = 1 + 3 + 4 = 8 Ω
Selanjutnya susunan yang telah kita hitung hambatan penggantinya disusun secara paralel dengan resistor 8
Ω sehingga hambatan penggantinya adalah :
1/Rp = 1/8 + 1/8
⇒ 1/Rp = 2/8
⇒ Rp = 8/2 = 4 Ω
Terakhir, hambatan pengganti 4 Ω tersusun secara seri dengan resistor 16 Ω dan 5 Ω sehingga hambatan
pengganti untuk rangkaian tersebut adalah :
Rs2 = 4 + 16 + 5 = 25 Ω.

b. Kuat arus rangkaian

I = V/Rs2
⇒ I = 12,5/25
⇒ I = 0,5 A.

c. Beda potensial pada 4 Ω

V4 = I4 R
dengan I4 = arus yang melalui resistor 4 Ω.
Perhatikan bahwa resistor 4 Ω berada dalam susunan seri dengan resistor 1 Ω dan 3 Ω (R s1) sehingga arus
yang melaluinya akan sama dengan arus yang melalui resistor 1 Ω dan 3 Ω atau dapat ditulis sebagai berikut :
I4 = I1 = I3.
Akan tetapi, karena ketiga resistor tersebut disusun secara paralel dengan resistor 8 Ω maka besar arus yang
melalui rangkaian yaitu 0,5 A dibagi sesuai dengan nilai hambatan masing-masing resistor. Karena Rs1
memiliki besar hambatan yang sama dengan resistor 8 Ω, maka arus tersebut terbagi menjadi dua sama
besar yaitu 0,25 malalui Rs1 dan 0,25 melalui resistor 8 Ω. Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-
ujung resistor 4 Ω adalah :
V4 = 0,25 (4)
⇒ V4 = 1 volt.

d. Beda potensial pada 16 Ω

V16 = I16 R
dengan I16 = arus yang melalui resistor 16 Ω.
Karena resistor 16 Ω disusun secara seri dengan R p dan 5Ω, maka kuat arus yang mengalir pada resistor 16 Ω
sama dengan kuat arus yang melalui rangkaian. (I 16 = I = 0,5 A).
Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-ujung resistor 16 Ω adalah :
V16 = I16 R
⇒ V16 = 0,5 (16)
⇒ V16 = 8 volt.

e. Arus yang melalui resistor 8 Ω

Resistor 8 Ω tersusun paralel dengan Rs1 menghasilkan Rp sementara Rp tersusun seri dengan 16 Ω dan 5 Ω
menghasilkan Rs2. Karena seri, maka arus yang melalui Rp sama dengan arus yang melalui Rs2 yaitu 0,5 A.
Selanjtunya, karena Rp merupakan hasil dari susunan paralel antara resistor 8 Ω dengan Rs2, maka kuat arus
yang mengalir terbagi menjadi dua sesuai dengan besar hambatan masing-masing. Maka kuat arus yang
melalui resistor 8 Ω adalah :
I8 = V8/R
⇒ I8 = 2/8
⇒ I8 = 0,25 A.

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang
dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply
(Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan
Kapasitor Tantalum
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan
Variable Capasitor.
a) Nilai kapasitas pengganti kapasitor adalah ?
b) Muatan yang tersimpan dalam rangkaian adalah ?
c) Muatan yang tersimpan dalam kapasitor Z namakan Q z

d) Beda potensial ujung-ujung kapasitor Z namakan V z

Pembahasan
a) Paralel antara kapasitor X dan Y didapatkan kapasitor ekivalennya namakan C xy :

Sekarang rangkaian menjadi lebih sederhana yaitu terdiri dari C xy yang diseri dengan Cz yang
menghasilkan kapasitas pengganti namakan C tot :

b) Muatan yang tersimpan dalam rangkaian namakan Q tot

c) Muatan yang tersimpan dalam kapasitor Z namakan Q z

Untuk rangkaian kapasitor seri berlaku :


d) Beda potensial ujung-ujung kapasitor Z namakan V z

Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.
Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode
terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini.
Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah
sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung),
Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal,
Penyearah dan lain sebagainya.

Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu :


Base/Basis (B),
Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K).

Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT
(Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga)
hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat,
Switching, pengontrol hingga media penyimpanan.
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika.
IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai
Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.
Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam
peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
MENYUSUN
PROPOSAL USAHA

A. PENGERTIAN PROPOSAL USAHA


Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang
menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal mengenai usaha
atau proyek baru . proposal usaha digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian untuk
memperoleh dana investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha yang direncanakan.
Dalam menyusun proposal usaha perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu :
1. Tujuan yang realistis
Tujuan yang hendak dicapai hendaknya disesuaikan dengan kemampuan, spesifik dan dapat
diukur serta ada kesatuan antara waktu dan parameternya.
2. Fleksibilitas
Harus mudah disesuaikan dengan perkembangan usaha dan memungkinkan munculnya
alternatif strategi yang dapat diformulasikan
3. Batasan waktu
Sub-sub tujuan porposal usaha harus secara berkesinambungan dan adanya evaluasi waktu
atau kemajuan yang akan dicapai di dalam usaha
4. Komitmen
Usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik itu dari pihak
keluarga, mitra bisnis, karyawan dan pihak-pihak lainnya.
Adapun kegunaan dari proposal usaha diantaranya :
☞ Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan usaha
☞ Sebagai alat untuk menentukan kelayakan kegiatan usaha (feasibility study)
☞ Sebagai alat untuk meyakinkan penanam modal dan pemberi kredit (kreditur)
☞ Sebagai pedoman penilaian kegiatan usaha

B. MANFAAT PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA


Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh seorang wirausaha dengan penyusunan proposal
usaha/bisnis yaitu :
1. Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dengan hasil yang nyata
2. Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang
diharapkan dari sudut pandang pihak lain
3. Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan
gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh
4. Membantu wirausahawan untuk dapat berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang
akan dimasukinya
5. Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal usaha
dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat mengenai seberapa besar tingkat
keberhasilan usaha mereka.
6. Rencana dapat dididentifikasi dari adanya risiko kritis dan saat-saat penting
7. Proposal usaha dapat mnejasi sebuah gambaran awal seberapa jauh kemampuan manajerial
seorang wirausaha
8. Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan pembagian pasar (market share) yang
mungkin diraih
9. Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan untuk memenuhi kewajibannya.

C. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN PROPOSAL USAHA


1. Pengusaha
Bagi pengusaha, proposal usaha merupakan dokumen tertulis lengkap dan rinci tentang
perencanaan usaha (bussiness plan) yang akan dilakukan dan digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan dari usaha yang direncanakan.
2. Investor
Bagi investor, porposal usaha merupakan gambaran tentang prospek usaha dan
kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang dapat diperoleh, dapat djadikan bahan
pertimbangan dalam menentukan kemungkinan berinvestasi dalam usaha yang
direncanakan.
3. Perbankan/lembaga keuangan
Melalui proposal usaha, pihak perbankan dapat menilai mengenai prospek kesinambungan
dan kemampuan usaha yang direncanakan dalam membayar semua kewajiban finansialnya,
digunakan sebagai dasar penialaian dalam menentukan penyaluran kredit.
4. Pemerintah
Melalui proposal usaha, pemerintah dapat menilai mengenai sumbangan usaha yang
dilaksanakan terhadap kegiatan ekonomi maupun dampak sosial yang ditimbulkan bagi
masyarakat secara keseluruhan.

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA


Sitematika penyusunan proposal sebenarnya tidak ada yang baku tetapi yang penting sebuah
proposal usaha harus dapat menarik minat investor menanamkan modalnya atau pihak
perbankan mau memberikan kreditnya guna membiayai investasi yang dibutuhkan untuk
merealisasikan usaha yang direncanakan.
Secara umum proposal usaha dibuat dengan membagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Bagian pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang mengapa kegiatan usaha layak dijalankan. Bagian
pendahuluan berisi :
 Nama atau usulan nama kegiatan usaha
 Jenis usaha yang dijalankan
 Badan hukum kegiatan usaha
 Peluang usaha
 Lokasi
 Tingkat persaingan
2. Isi proposal, yang berisi :
 Modal, peralatan dan keahlian yang diperlukan
 Perhitunagn pendapatan dalam berbagai alternatif
 Perhitunagn pengeluaran dalam berbagai alternatif
 Perhitungan laba/rugi dalam berbagai alternatif
 Risiko yang mungkin timbul dan cara menghadapinya
3. Penutup proposal, yang berisi :
 Kemungkinan perluasan usaha
Penekanan kembali bahwa jenis usaha tersebut mempunyai prospek yang menjanjikan

Anda mungkin juga menyukai