Perencanaan Usaha
Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
menyusun rencana yang terangkum di dalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan,
visualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber daya perusahaan.
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha di mana David H.
Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.
Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah , bisa digunakan sebagai
pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu
memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan
untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Menurut grave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha:
Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen yang disediakan oleh wirausaha
yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan
dari sebuah perusahaan. Isinya bisa mencakup analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan
fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya
perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. rincian profit, neraca perusahaan,
proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari
anggota tim pengelola usaha. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak
dicapai.
Isi Rencana Usaha.
1. Tampilan Cover
Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat mewakilkan jenis
karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design dan warna yang sesuai.Disamping
itu harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan pesaing serta,berisi informasi
nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi.
2. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini berisi tentang :
b) Selanjutnya dilakukan analisa faktor lingkungan eksternal untuk menentukan peluang dan
ancaman dari perusahaannya yang terdiri dari :
1.Sosial budaya.
2. Ekonomi,
3.Politik,
4.Teknologi,
5.Pesaing,
6.Pelanggan,
7.Kreditur,
8.Debitur,
9.pemerintah,
10.pemasok,
11.serikat buruh,
12.Asosiasi usaha,
13.pesero,
14.lembaga-lembaga masyarakat,
15.media massa dll.
c) Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk menjadikan kekuatan lawan
kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan untuk menutup
kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek
konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya
jangka panjang antara 2 atau lebih badan usaha / organisasi untuk menyatukan, menukar dan
atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai tujuan
bersama.
b) Penetapan harga, yaitu penentuan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari
produk kepada pelanggan.
c) Sistem distribusi yaitu wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai
konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
e) Pasar
Penentuan pasar dan mengukur permintaan pasar merupakan langkah kunci dalam
keberhasilan usaha, dimana perusahaan harus menganalisa pasar yang ada secara
terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar yang ada kemudian mengelompokan
pasar-pasar potensial dan memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa
yang akan datang.
f) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan langkah dimana perusahaan harus menentukan sasaran
pasar yang akan dilayani.penyeleksian pasar sasaran dan mengukur permintaan pasar
sasaran dengan menganalisa pasar sasaran yang ada secara terperinci dan
mengidentifikasikan pasar-pasar sasaran yang menjadi hot prospek dan
memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
g) Persaingan
Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis yang dijalankan perusahaan
kemudian menggunakan analisa keunggulan dan daya saing yang ada untuk
menentukan wilayah pasar yang potensial ,besaran potensial laba pokok dan intensitas
pemasaran,karena semakin kuat kekuatan maka akan semakin terbatas kemampuan
perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar.
7. Aspek Keuangan
Proyeksi anggaran usaha
Analisa kelayakan usaha
Sumber Pendanaan usaha
8. Perencanaan Resiko
Pengertian Resiko Usaha Menurut Arthur Williams dan Richard, M H, (dalam
Djojosoedarso,1999);Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat
terjadi selama periode tertentu.
Secara istilah resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan yang disebabkan oleh kesalahan
manusia,kesalahan sistem maupun kejadian yang diluar kendali manusia.
Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kejadian yang diluar kendali manusia:
a) Krisis Moneter
b) Krisis Politik dan Keamanan
c) Bencana Alam
Untuk itu perlu direncanakan upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas
melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a) Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan.
Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat
guna/modern.
b) Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi
dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya
enak, murah dan disenangi pembeli.
c) Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan
dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan
dituntut membuat konsep kerja yang baik.
d) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi
produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi
penelitian dan pengembangan.
f) Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon
pembeli.
9.Penutup
Berisi tentang strategi-strategi dan tindakan serta modifikasi untuk mencapai tujuan.
Proposal usaha yang disajikan terkadang perlu dilakukan revisi selama anda berjalan
dengan rencana kerja anda, untuk itu sampaikan secara terbuka permintaan saran
untuk perbaikan proposal anda,buatlah pernyataan yang positif, fokus dan upaya agar
proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.Sampaikan juga kegigihan dan
ketekunan Anda akan memberikan kelimpahan yang Anda inginkan dan harapkan.
Tahap-tahap Perencanaan Produksi
4. Kemampuan organisasi.
Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar
perusahaan.
Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk, berproses melalui berbagai tahap, dengan
pengkajian secara terus-menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan yang sangat
partisipatif untuk meminimumkan kegagalan.
Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus-menerus tersebut
dikenal dengan istilah Tahap-tahap Perencanaan Produksi .
Keterangan:
Ide Produk
Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen,
dorongan teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan
pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan,
pemasaran, dan personalia.
Desain awal
Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa
tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau
sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat
keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.
Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan
kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan
bentuknya.
Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin
terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.
Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing
disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.
Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini,
perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya
(bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).
(sumber : http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/tahap-tahap-perencanaan-produksi.html) kamis, 10
november 2016, 12.34 wib.
KONSINYASI
Setiap perusahaan selalu berusaha mencapai laba yang optimal. Berbagai upaya
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara untuk menaikkan volume
penjualan adalah melalui penjualan konsinyasi.
Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk
dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian. Perjanjian konsinyasi
berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
“Consgnment (Konsinyasi) adalah barang-barang yang dikirim untuk dititipkan
kepada pihak lain dalam rangka penjualan dimasa mendatang atau untuk tujuan lain,
hak atas barang tersebut tetap melekat pada pihak pengirim (Consignor).
Pihak-pihak yang terlibat dalam konsinyasi adalah:
1. pengamanat (consignor) adalah pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang.
Pengamanat akan tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang
yang dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner.
2. komisioner (consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang.
Baik pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) mendapat keuntungan dengan
adanya konsinyasi ini. Bagi pengamanat (consignor) melalui konsinyasi secara tidak
langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya dan menaikkan omzet penjualan
serta memperluas daerah pemasaran. Bagi komisioner (consignee) akan mendapat komisi bila
berhasil menjualkan barang konsinyasi. Selain itu komisioner (consignee) tidak perlu
menambah modal kerja untuk membeli persediaan barang dagangan dan tidak menanggung
risiko kerugian bila barang yang dititipkan tidak laku karena dapat dikembalikan kepada
pengamanat (consignor).
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun komisioner
(consignee) ada dua , yaitu:
1. Metode Terpisah
2. Metode Tidak Terpisah
1. Metode Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara
terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi
yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh
dari penjualan lainnya.
2. Metode Tidak Terpisah
Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak dipisahkan
dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan
mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba
atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah
dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern
sebaiknya perusahaan tidak menggunakan metode ini.
1. Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih EFEKTIF untuk memperluas pasaran yang
dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor , terutama apabila :
a. Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak
menentu dan belum terkenal
b. Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan
c. Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi
pihak dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan
2. Barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak komisioner
sehingga risiko kerugian dapat ditekan.
3. Harga barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, hal ini
disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat, sehingga harga
masih dapat dijangkau oleh konsumen. Pengawasan harga ini akan sulit jika
menggunakan sistem penjualan melalui dealer yang kepemilikan barangnya sudah
ditangan dealer itu sendiri.
4. Jumlah barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudang mudah dikontrol
sehingga risiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan untuk
rencana produksi.
METODE PENJUALAN
Metode pencatatan atas transaksi penjualan konsinayasi terdapat prosedur-prosedur
pembukuan tersendiri yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyor. Pada prinsipnya
pendapatan dalam konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi
dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan
dan untuk mengetahui laba atau rugi penjualan barang-barang konsinyasi, maka
pencatatannyaharus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.
Elektron ada pada setiap benda, baik cair, padat maupun gas. Benda atau materi terdiri
dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari inti yang bermuatan listrik positif dan dikelilingi
elektron yang bermuatan negatif. Dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan.
Arus listrik adalah berpindahnya muatan listrik pada sebuah konduktor setiap waktu.
Secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut:
I = kuat arus listrik, satuannya ampere.
Menurut jenisnya sumber tegangan terbagi menjadi dua yaitu sumber listrik AC (arus
bolak balik) dan sumber listrik DC (arus searah). Listrik dari PLN merupakan contoh dari
sumber listrik AC, sedangkan battre adalah contoh sumber listrik searah.
Arus AC atau Alternating Current adalah arus yang sifatnya mempunyai dua arah atau
lebih, dikenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya
mempunya ground (bumi).
Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50
hezh.
ini adalah tegangan standard untuk Indonesia, beda halnya dengan standard Tegangan
untuk Negara lainnya.
oleh karena itu belum tentu elektronika-elektronka yang ada di indonesia dapat di
operasikan di negara lain, seperti misalnya TV buatan indonesia untuk di konsusmsi di
Indonesia nah kali kita bawa ke negara lain belum tentu bisa di operasikan, di karnakan
beda untuk tegangan jala-jala listriknya.
Arus DC atau Direct Current merupakan arus searah dimana arus ini harus benar-benar
searah dan memiliki kutup positif dan negatif atau lebih dikenal dengan plus (+) dan
minus (-).
Arus DC dapat berasal dari arus AC yang disearahkan dengan rangkaian penyearah
Seperti : adaptor, dan dapat juga berasal dari sumber arus DC langsung seperti battre, aki
(accu) dll.
Komponen elektronika.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm ( Ω). Nilai Resistor
biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan
Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti
berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)
Pembahasan
Dik : R1 = 10 Ω; R2 = 8 Ω; R3 = 4Ω.
Rs = R1 + R2 + R3
⇒ Rs = 10 + 8 + 4
⇒ Rs = 22 Ω
Jadi, besar hambatan total atau hambatan pengganti adalah 22 Ω.
2. Jika tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8 Ω, 6 Ω, dan 4 Ω disusun
secara paralel. Tentukanlah besar hambatan total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 8 Ω; R2 = 6 Ω; R3 = 4Ω.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/8 + 1/6 + 1/4
⇒ 1/Rp = (3 + 4 + 6) / 24
⇒ 1/Rp = 13/24
⇒ Rp = 24/13
⇒ Rp = 1,84 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 Ω.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; R3 = 4Ω; R4 = 8Ω.
Rs1 = R1 + R2
⇒ Rs1 = 2 + 10
⇒ Rs1 = 12 Ω
Rs2 = R3 + R4
⇒ Rs2 = 4 + 8
⇒ Rs2 = 12 Ω
1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2
⇒ 1/Rp = 1/12+ 1/12
⇒ 1/Rp = 2/12
⇒ Rp = 12/2
⇒ Rp = 6 Ω
Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6 Ω.
4. Dua buah resistor disusun seri dan dihubungkan dengan seumber tegangan 10 volt. Jika
hambatan masing-masing resistor tersebut adalah 2 Ω dan 10 Ω, maka tentukanlah kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian tersebut.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 10 Ω; V = 10 volt.
Rs = R1 + R2
⇒ Rs = 2 + 10
⇒ Rs = 12 Ω
I = V/Rs
⇒ I = 10/12
⇒ I = 0,83 A.
Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A.
5. Jika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga buah resistor yang disusun secara paralel dialiri
listrik sebesar 6 A, maka tentukanlah besar teggangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki
hambatan 2 Ω, 4 Ω dan 6 Ω.
Pembahasan
Dik : R1 = 2 Ω; R2 = 4 Ω; R3 = 6 Ω; I = 6 A.
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
⇒ 1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
⇒ 1/Rp = (6 + 3 + 2) / 12
⇒ 1/Rp = 11/12
⇒ Rp = 12/11
⇒ Rp = 1,09 Ω
V = I * Rp
⇒ V = 6 (1,09)
⇒ V = 6,54 volt.
Karena pada susunan paralel, besar tegangan pada tiap-tiap komponen sama dengan sumber tegangan,
maka besar tegangan pada masing-masing resistor adalah 6,54 volt.
Pembahasan
a. Hambatan pengganti.
Rangkaian di atas merupakan susunan campuran seri-paralel. Untuk mempermudah pengerjaan, kita dapat
menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi seperti berikut :
Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa rangkain tersebut terdiri dari dua susunan seri dan sebuah susunan
paralel. Kita dapat menyelesaikan susunan yang paling pinggir terlebih dahulu dan misalkan susunan
tersebut merupakan susunan seri pertama sehingga besar hambatanya adalah :
Rs1 = 1 + 3 + 4 = 8 Ω
Selanjutnya susunan yang telah kita hitung hambatan penggantinya disusun secara paralel dengan resistor 8
Ω sehingga hambatan penggantinya adalah :
1/Rp = 1/8 + 1/8
⇒ 1/Rp = 2/8
⇒ Rp = 8/2 = 4 Ω
Terakhir, hambatan pengganti 4 Ω tersusun secara seri dengan resistor 16 Ω dan 5 Ω sehingga hambatan
pengganti untuk rangkaian tersebut adalah :
Rs2 = 4 + 16 + 5 = 25 Ω.
I = V/Rs2
⇒ I = 12,5/25
⇒ I = 0,5 A.
V4 = I4 R
dengan I4 = arus yang melalui resistor 4 Ω.
Perhatikan bahwa resistor 4 Ω berada dalam susunan seri dengan resistor 1 Ω dan 3 Ω (R s1) sehingga arus
yang melaluinya akan sama dengan arus yang melalui resistor 1 Ω dan 3 Ω atau dapat ditulis sebagai berikut :
I4 = I1 = I3.
Akan tetapi, karena ketiga resistor tersebut disusun secara paralel dengan resistor 8 Ω maka besar arus yang
melalui rangkaian yaitu 0,5 A dibagi sesuai dengan nilai hambatan masing-masing resistor. Karena Rs1
memiliki besar hambatan yang sama dengan resistor 8 Ω, maka arus tersebut terbagi menjadi dua sama
besar yaitu 0,25 malalui Rs1 dan 0,25 melalui resistor 8 Ω. Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-
ujung resistor 4 Ω adalah :
V4 = 0,25 (4)
⇒ V4 = 1 volt.
V16 = I16 R
dengan I16 = arus yang melalui resistor 16 Ω.
Karena resistor 16 Ω disusun secara seri dengan R p dan 5Ω, maka kuat arus yang mengalir pada resistor 16 Ω
sama dengan kuat arus yang melalui rangkaian. (I 16 = I = 0,5 A).
Dengan begitu, maka beda potensial pada ujung-ujung resistor 16 Ω adalah :
V16 = I16 R
⇒ V16 = 0,5 (16)
⇒ V16 = 8 volt.
Resistor 8 Ω tersusun paralel dengan Rs1 menghasilkan Rp sementara Rp tersusun seri dengan 16 Ω dan 5 Ω
menghasilkan Rs2. Karena seri, maka arus yang melalui Rp sama dengan arus yang melalui Rs2 yaitu 0,5 A.
Selanjtunya, karena Rp merupakan hasil dari susunan paralel antara resistor 8 Ω dengan Rs2, maka kuat arus
yang mengalir terbagi menjadi dua sesuai dengan besar hambatan masing-masing. Maka kuat arus yang
melalui resistor 8 Ω adalah :
I8 = V8/R
⇒ I8 = 2/8
⇒ I8 = 0,25 A.
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang
dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply
(Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan
Kapasitor Tantalum
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan
Variable Capasitor.
a) Nilai kapasitas pengganti kapasitor adalah ?
b) Muatan yang tersimpan dalam rangkaian adalah ?
c) Muatan yang tersimpan dalam kapasitor Z namakan Q z
Pembahasan
a) Paralel antara kapasitor X dan Y didapatkan kapasitor ekivalennya namakan C xy :
Sekarang rangkaian menjadi lebih sederhana yaitu terdiri dari C xy yang diseri dengan Cz yang
menghasilkan kapasitas pengganti namakan C tot :
Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.
Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode
terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini.
Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah
sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung),
Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal,
Penyearah dan lain sebagainya.
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT
(Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga)
hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat,
Switching, pengontrol hingga media penyimpanan.
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika.
IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai
Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.
Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam
peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
MENYUSUN
PROPOSAL USAHA