Anda di halaman 1dari 1

Malvin Juan Sebastian

2014-041-055/12014001316

Pengembangan dan penerapan sistem analisis tekstur buah

Sifat mekanis adalah sifat yang berhubungan dengan perilaku bahan akibat gaya yang
diberikan terhadap bahan tersebut. Sifat mekanik biasanya berhubungan dengan material-
material logam seperti baja dan alumunium, namun pada saat ini sifat mekanik dapat
digunakan untuk mengetahui tekstur pada buah. Sebelum adanya penelitian tentang sifat
mekanik buah, tekstur yang kita rasakan pada buah sulit dijelaskan secara ilmiah. Tekstur
adalah gabungan karakteristik fisik yang dinilai secara sensorik dengan perabaan. Tekstur
seperti Soft-firm-hard, Crumbly-Crunchy-Brittle hanya dapat kita rasakan pada saat kita
mengunyah buah tersebut namun tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.

Tekstur berhubungan perubahan bentuk (deformasi), penghancuran (disentegrasi) dan


aliran dari bahan. Tekstur dipengaruhi oleh sifat mekanik suatu buah. Sifat mekanik seperti:
kekerasan yang menentukan tekstur lembut, atau keras suatu buah ataupun Chewiness yang
menentukan lembut, kenyal atau keras (alot) suatu buah dan masih banyak lagi. Penelitian
tentang tekstur buah dapat dilakukan dengan pengukuran gaya yang terdiri dari beberapa cara
yaitu dengan menghancurkan, ektrusi dan pengujian kekerasan.

Penelitian tentang sifat mekanik suatu buah dapat dilakukan sama seperti penelitian
sifat mekanik pada logam karena pada dasarnya buah juga adalah suatu material yang
susunan dasarnya terbuat dari air dan serat. Sifat-sifat mekanik yang dapat diketahui pada
buah adalah: kekerasan dan kekuatan tekan. Sifat-sifat mekanik ini penting untuk mengetahui
sifat-sifat seperti garing atau lembek suatu buah dan selain itu dapat mengetahui seberapa
besar tekanan yang dapat diterima suatu buah sebelum buah tersebut busuk atau rusak.

Metode untuk mengetahui karakter mekanis pada buah dapat dilakukan dengan uji
tarik. Pengujian ini dapat dilakukan mirip seperti yang dilakukan pada logam. Hukum Hooke
tentang modulus elastis (Modulus Young) diterapkan pada daerah linier elastis. Bila muatan
tekanan berlebihan maka bahan akan kembali ke bentuk asal, bila bahan diregangkan hingga
mendekati batas elastis hanya sebagian yang kembali ke keadaan aslinya dan menjadi bentuk
permanen.

Anda mungkin juga menyukai