Anda di halaman 1dari 33

Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan dengan

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Disusun Oleh :
Adinia Selsa Setiawan (200550001)
Irfina (200550006)
slidesmania.com

Ratira Wadya Paramita R. (200550012)


 
Pengertian Berat Badan Lahir
• Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang
ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir.
• Bayi dapat dikelompokkan berdasarkan berat
lahirnya, yakni:

1. berat bayi lahir rendah (berat lahir <2500 gram),


2. berat bayi lahir sedang (berat lahir antara 2500-
3999 Gram), dan
3. berat badan lebih (berat lahir >4000 gram).
slidesmania.com
Pengertian BBLR

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang

dari 2500 gram, tanpa memandang usia kehamilan.15 Sejak tahun 1961 WHO

telah mengganti istilah prematuritas dengan istilah BBLR. Hal ini dikarenakan

tidak semua bayi yang berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir

merupakan bayi yang lahir prematur.


slidesmania.com
Klasifikasi BBLR

Berdasarkan Berat Badan Berdasarkan usia gestasi


● Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ● Prematuritas Murni
adalah bayi dengan berat badan 1500- ● Dismatur
2500 gram pada saat lahir.
● Bayi berat badan lahir sangat rendah
(BBLSR) adalah bayi dengan berat
badan lahir 1000-1500 gram pada saat
lahir.
● Bayi berat badan lahir extrem rendah
(BBLER) adalah bayi dengan berat
slidesmania.com

badan lahir <1000 gram pada saat


lahir.
Tanda & Gejala
● Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang
dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm lingkar dada
kurang dari 30 cm
● Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis
● Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
● Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus
● Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura
besar
● Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
● Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil
● Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan
apneu
● Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak,
slidesmania.com

terutama pada dahi dan pelipis dahi serta lengan.


Lanjutan....
• Lemak subkutan kurang

• Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup


oleh labia mayora.

• Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah

• Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan

• Tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan

• Pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh karena itu tindakan

• Preventif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi

• Persalinan dengan prematur dan BBLR


slidesmania.com
Etiologi BBLR
● Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor
ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti
penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga
merupakan penyebab terjadinya BBLR (IDAI, 2004).
● Faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya BBLR menurut
Sarwono (2005), adalah :
1. Faktor ibu
2. Faktor Kehamilan
3. Faktor Janin
slidesmania.com

4. Faktor pendukung lainnya


Penatalaksanaan BBLR
Dengan memperhatikan gambaran klinis dan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada bayi
dengan berat badan lahir rendah, maka perawatan dan pengawasannya harus dilakukan dengan intensif.
a. Pengaturan suhu
• Hipotermia disebabkan oleh permukaan tubuh bayi lebih luas dibanding dengan berat badan. Cara
mempertahankan suhu antara lain:
• Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gr dirawat dalam inkubator dengan suhu 35°C dan untuk berat
badan 2000 - 2500 gram dengan suhu 34°C Kelembaban antara 50 - 60%, suhu inkubator dapat diturunkan
1°C per minggu (Wiknjosastro, 2005).
• Bila inkubator tidak ada dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan memasang lampu di dekat tempat
tidur bayi (Wiknjosastro, 2005). Menurut Saifuddin (2002), beri lampu 60 watt dengan jarak 60 cm dari
bayi.
• Tutupi kepala bayi, pastikan bahwa kepala bayi ditutupi setiap saat. Bagian kepala bayi mempunyai luas
permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan dapat cepat kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya
tidak tertutup (Saifuddin, 2002).
• Badan bayi harus dalam keadaan kering untuk mencegah evaporasi (Winkjosastro, 2005).
• Memberikan kehangatan pada bayi dengan cara kontak kulit secaralangsung (Metode Kanguru)
slidesmania.com

(Wiknjosastro, 2005).
• Menganjurkan ibu untuk sering-sering menyusui bayi(Wiknjosastro, 2005).
b. Nutrisi
Bayi BBLR reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna, kapasitaslambung masih
sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masihkurang. Di samping kebutuhan
protein 3 - 5 gr/hari dan tinggi kalori(110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah
sebaik- baiknya.Pemberian minuman pada umur 3 jam agar bayi tidak hipoglikemiadan
hiperbillirubinemia (Winkjosastro, 2005).
Tabel 2.1 Rekomendasi Kebutuhan Cairan untuk Bayi BBLR

Tipe tempat Berat badan


tidur 600-800 801-1000 1001-1500 1501-2000

Radiant 120 cc 90 cc 15 cc 65 cc

Inkubator 90 cc 75 cc 65 cc 55 cc

Lain-lain 70 cc 55 cc 50 cc 45 cc
slidesmania.com
c. Mencegah infeksi dengan ketat
Bayi BBLR mudah sekali terkena infeksi. Oleh karena itu upaya preventif sudah didahulukan sejak pengawasan
antenatal, sehingga tidak terjadi persalinan BBLR, dan pada masa post natal, yaitu jika keadaan ibudan bayi
mengizinkan, maka bayi dirawat bersama ibu dan diberi air susu ibu. Untuk mencegah terjadinya infeksi maka:
1. Pisahkan antara bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak terkena infeksi.
2. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang bayi.
3. Membersihkan tempat tidur bayi segera setelah tidak dipakai lagi (paling lama seorang bayi memakai tempat tidur selama
1 minggu untuk kemudian dibersihkan dengan cairan antiseptik).
4. Membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu.
5. Setiap bayi mempunyai perlengkapan tersendiri.
6. Kalau mungkin setiap bayi dimandikan di tempat tidur masing- masing dengan perlengkapan sendiri.
7. Petugas di bangsal bayi, harus memakai pakaian yang telah disediakan.
8. Petugas yang menderita penyakit menular (infeksi saluran nifas, diare, konjungtivitas dan lain-lain) dilarang merawat
bayi.
9. Kulit dan tali pusat harus dibersihkan sebaik-baiknya.
10. Pengunjung hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca. (Wiknjosastro, 2005)
slidesmania.com

d. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi atau nutrisi bayi dengan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh
sebab itupenimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat (Saifuddin, 2002).
Manajemen Konsep Asuhan Kebidanan (ASKEB Teori Varney)

a. Data Subjektif
1) Identitas
a) Bayi
(1) Nama Bayi : Untuk mengetahui identitas bayi dan memastikan bahwa yang diperiksa
benar- benar bayi yang dimaksud
(2) Umur : Untuk mengetahui usia bayi, Pada BBLR usia 0 hari
(3) Tanggal & Jam Lahir : Untuk mengetahui kapan bayi lahir di sesuaikan dengan hari
perkiraan lahir.
(4) Jenis Kelamin : Untuk mengetahui jenis kelamin bayi
(5) AnakKe- : Untuk mengetahui bayi anak ke berapa
slidesmania.com
b. Orang tua

Nama : Untuk mengetahui identitas orang tua bayi.

Umur : Untuk mengetahui faktor-faktor resiko dari tingkat kesuburan


(Nursalam, 2001). Umur ibu yang kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun dapat menyebabkan bayi BBLR
(Surasmi, 2003).

Suku/Bangsa : Untuk mengetahui adat istiadat yang digunakan dan bahasa


apa yang dipakai sehingga memudahkan dalam
memberikan asuhan terutama dalam memberikan konseling

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan yang dianutnya dalam


rangka memudahkan dalam memberikan asuhan
slidesmania.com
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu yang nantinya
penting dalam memberikan KIE perawatan bayi.

Pekerjaan : Untuk mengetahui gambaran keadaan sosial ekonomi


berhubungan dengan kemampuan dalam mencukupi
kebutuhan nutrisi (Nursalam, 2001). Faktor bekerja terlalu
berat bisa mengakibatkan bayi BBLR (Surasmi, 2003).

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan keluarga, sehingga


memudahkan menghubungi suami/ keluarga

No. Telp : Untuk memudahkan menghubungi klien/ keluarga klien


slidesmania.com
2). Keluhan/ Alasan Berkunjung Ke Tenaga Kesehatan
Keluhan utama adalah keluhan yang harus yang harus dinyatakan dengan singkat dan
menggunakan bahasa yang dipakai si pemberi keterangan (Varney, 2004). Pada BBLR tidak
ada keluhan namun pada saat melakukan antropometri berat lahir <2500 gram.
3). Riwayat Pranatal
a. Frekuensi ANC :
Frekuensi minimal ANC (Antenatal Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan
rincian :
1. 2x di Trimester 1, (1x dengan dokter)
2. 1x di Trimester 2,
3. 3x di Trimester 3. (1x dengan dokter)
b. Keluhan selama ANC :
Keluhan yang biasa terjadi pada TM I mual muntah/morning sickness, sering kencing dan anemia.
TM II sakit pinggang dan punggung, nyeri perut bagian bawah. TM III dengan sakit pinggang, sering
kencing, kram perut. Pada kasus BBLR ibu yang sering mual muntah hebat dan anemia biasanya
slidesmania.com

nafsu makan berkurang, sehingga asupan nutrisi ibu tidak tercukupi dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin (TBJ = Taksiran Berat Janin)
c. Status TT ibu (tanggal pemakaian)

STATUS TT MASA PERLINDUNGAN

TT 1 – TT 2 3 Tahun
TT 2 – TT 3 5 Tahun
TT 3 – TT 4 10 Tahun
TT 4 – TT 5 >25 tahun

d. Tanda bahaya dan penyulit kehamilan :


Hiperemesis gravidarum, pre eklamsi-Eklamsi, kehamilan Ektopik, perdarahan antepartum, emelli,
kelainan dalam lama kehamilan (abortus, imatur, prematur, postdate), elainan dalam placenta &
selaput janin (misal : mola hidatidosa, dll). Pada Kasus BBLR prematur resiko mengalami BBLR
e. Kebiasaan ibu saat hamil yang mengganggu kesehatan :
Untuk mengetahui kebiasaan ibu rneliputi pola makan apakah bergizi dan tinggi protein atau tidak,
minum obat-obatan dari bidan atau tidak, minum jamu atau tidak, apakah ibu merokok atau tidak
dan lain-lain (Varney, 2004). Untuk mengetahui obat-batan apa yang dikonsumsi ibu dan apakah
slidesmania.com

ibu mempunyai kebiasaan merokok (Prawirohardjo, 2006). Ibu dengan kebiasaan merokok akan
terjadi resiko bayi dengan BBLR (Surasmi, 2003).
4).Riwayat Natal
a) Jenis Persalinan : Spontan, buatan atau anjuran
b) Usia Kehamilan : Usia kehamilan terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Abortus = <28 minggu
2. Preterm = 28-36 inggu
3. Aterm = 37-40 minggu
a) Penolong persalinan : Penolong persalinan dapat dilakukan oleh bidan, dokter spesialis obgin atau spesialis anak.
b) Tempat persalinan :Persalinan dapat dilakukan di PMB, Puskesmas, Rumah Sakit.
c) Ketuban : pecah spontan/amniotomi (warna, bau/tdk, jumlah cukup/sedikit/banyak)
d) Komplikasi persalinan : Komplikasi persalinan seperti persalinan macet, rupture uteri, infeksi atau sepsis,
malpresentasi dan malposisi, perdarahan, mekonial, hipoksia janin, ketuban pecah dini, lilitan tali pusat, pre
eclampsia/eclampsia
e) Keadaan bayi baru lahir / Apgar Skor :
(1) Skor 0-3 = asfiksia berat
slidesmania.com

(2) Skor 4-6 = asfiksia sedang


(3) Skor 7-10 = tidak afiksia
1) Riwayat Postnatal & Imunisasi
a) Pemberian IMD/ ASI
Segera setelah lahir bayi perlu dilakukan IMD selama 1 jam, untuk mengendalikan temperature suhu tubuh
bayi, merangsang keluarnya hormone prolactin dan progesterone, meningkatkan hubungan antara bayi dan
ibu
b) Perawatan tali pusat
Segera setelah lahir dilakukan pemotongan tali pusat, yaitu 3-5 cm tali pusat untuk menutup aliran oksigen
dari plasenta ke bayi serta membantu proses pernapasan dan sirkulasi.
c) Imunisasi
BBL mendapatkan imunisasi pertamanya yaitu BCG

d) Eliminasi dalam 24 jam pertama (miksi,mekoneum).


Keterangan:

(1) Miksi : sudah/ belum Warna : ............ tgl : ......pkl : ......


Aliran urin lancar; berkemih yang pertama tidak lebih dari 24 jam pasca natal.

(2) Mekonium : sudah/belum Warna : ............. tgl : ..... pkl : ......


slidesmania.com

Mekonium pertama tidak lebih dari 24 jam pasca natal; Warna : hitam kehijauan
6). Riwayat Keluarga*)
Untuk mengetahui adanya penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin,
misalnya ibu tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, preeklamsia, eklamsia,
hipertensi, TBC, diabetes mellitus, ginjal dan asma (Saifuddin, 2002). Karena ibu dengan
penyakit Pre eklamsi/eklamsi, hipertensi, jantung resiko terjadi bayi dengan BBLR
(Surasmi, 2003).
b. Data Objektif
1). Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik/lemah, letargis, tidak sadar, gelisah, rewel, merintih
b. TTV
Suhu : 36,5oC-37,5oC
Pada bayi dengan BBLR suhu tubuh berkisar 34°C-37°C (Wiknjosastro, 2005).
RR : 30-60 x/menit
Pada bayi dengan BBLR frekuensi pernafasan pada hari pertama 40- 50 x/menit
sedangkan pada hari-hari berikutnya 35 - 45 x/menit (Wiknjosastro, 2005).
slidesmania.com

Denyut jantung : 120-160 x/menit


Pada bayi BBLR denyut jantung berkisar 100 - 140 x/menit (Hidayat, 2005).
C). Antropometri
(1) BB : N (2500-4000gr)
Untuk mengetahui pertambahan berat badan bayi normal 2500 gram sampai 3500 gram
(Hidayat, 2005).Pada kasus BBLR biasanya berat badan bayi kurang dari 2500 gram
(Surasmi, 2003).
(2) PB
Untuk mengetahui pertambahan panjang badan bayi normal 45 cm sampai 55 cm (Bobak,
2004).Pada kasus BBLR biasanya panjang badan bayi kurang dari 45 cm (Surasmi, 2003).
(3) LIKA
Normal pada bayi baru lahir antara 33 - 35 cm (Hidayat, 2005). Pada kasus BBLR biasanya
lingkar kepala bayi kurang dari 33 cm (Kosim, 2003).
(4) Lingkar dada
Normal pada bayi baru lahir antara 30 -33 cm (Hidayat, 2005).Pada kasus BBLR biasanya
slidesmania.com

lingkar dada bayi kurang dari 30 cm (Kosim, 2003).


2). Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Bentuk normal (mesosefal); caput succedaneum; cephal hematoma; sutura teraba tidak menyatu;
Fontanel (UUB : teraba bentuk berlian / segi empat, sepanjang sutura korona dan sutura sagital; UUK :
teraba bentuk segitiga, sepanjang garis sutura lambdoidalis dan sagitalis)
b) Mata
(1) Posisi : segaris dengan telinga, hidung di garis tengah, tanpa struktur miring.
(2) Sklera : putih/kuning
(3) Kornea : jernih/keruh
(4) Kelopak mata : edema, biasanya tertutup
(5) Cowong/tidak
(6) Secret : ada/tidak
a) Telinga
(1) Posisi : puncak pinna berada pada garis horisontal bersama bagian luar kantus mata
(2) Pinna : lentur, adanya kartilago
slidesmania.com

(3) Pendengaran: berespon / tidak dengan suara (dengan reflex terkejut)


a) Hidung
(1) Posisi : garis tengah
(2) Patensi Nasal
(3) mucus/ lender yang keluar
(4) pernafasan cuping hidung
b) Mulut
(1) Garis tengah wajah, simetris
(2) Membran mukosa : lembap, merah muda
(3) Bentuk dan ukuran dagu proporsional dengan wajah
(4) Bibir tidak ada celah, berwarna merah muda, lembap
(5) Mulut: bersih, tidak ada luka, tidak ada thrush
(6) Palatum : tidak membentuk arkus, utuh
(7) Lidah : ukuran proporsional

Pada BBLR bibir atas tipis, dagu maju, refleks menelan dan menghisap yang lemah, mukosa mulut (kotor, bersih), ada lendir atau tidak (Sarwono,
2002).

c) Leher
slidesmania.com

(1) Simetris, pendek, gemuk, biasanya dikelilingi oleh lipatan kulit


(2) Tidak ada massa
(3) Tiroid : garis tengah
a) Klavikula
(1) Rata tanpa “massa” sepanjang tulang
(2) Simetris
b) Dada
(1) Tarikan dinding dada sedikit terlihat selama inspirasi
(2) Terlihat prosesus xifoideus
(3) Payudara : jarak antar puting pada garis sejajar tanpa ada putting tambahan
c) Abdomen
(1) Bentuk silindris, simetris
(2) Pusat umbilicus putih kebiruan pada saat lahir dengan 2 arteri dan 1 vena, tidak merah, tidak bernanah
(3) Tidak ada gelombang peristaltik yang terlihat
(4) Lunak dan tidak nyeri tekan, tanpa massa
(5) Bising usus ada
d) Punggung
slidesmania.com

Spina utuh, tidak ada lubang, massa atau kurva menonjol


a) Genitourinarius
Wanita

(1) Labia mayora : ada dan menutupi labia minora


(2) Labia minora : ada dan terbentuk sempurna
(3) Klitoris : ada dan biasanya edema
(4) Meatus uretra : ada didepan orifisium vagina
(5) Vagina : paten dengan atau tanpa rabas putih
(6) Verniks kaseosa diantara labia
(7) Perineum : halus
(8) Anus : di tengah, paten

Laki- laki

(9) Penis lurus, proporsional terhadap tubuh


(10)Meatus urinarius : di tengah dan diujung gland penis
(11)Skrotum biasanya besar, edema, pendulus, tertutup dengan rugea, biasanya pigmentasi lebih gelap pada kulit kelompok etnik
(12)Perineum halus
slidesmania.com

(13)Anus di tengah, paten


(14)Testis dapat diraba dalam setiap skrotum
a) Ekstrimitas atas
(1) Panjang : proporsional, simetris
(2) Fleksi penuh
(3) Rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal
(4) Telapak tangan biasanya datar
(5) 10 jari dan tanpa berselaput, jarak antar jari sama, rentang gerak penuh
(6) Punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera setelah lahir, panjang melebihi bantalan kuku.
b) Ekstrimitas bawah
(1) Panjang : proporsional dengan tubuh dan sama di kedua sisi, kaki lurus.
(2) Fleksi penuh
(3) 10 jari dan tanpa berselaput, jarak antar jari sama, rentang gerak penuh
(4) Punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera setelah lahir, panjang melebihi bantalan kuku.
c). Kulit
Pada BBLR Adakah lanugo sedikit atau berlebih, apakah kulit lembab atau hangat ketika disentuh, adakah pengelupasan
pada kulit (Varney, 2004).
slidesmania.com
1) Pemeriksaan Neurologis / Refleks
a) Reflek Moro :
Rangsanganmendadakyangmenyebabkanlengan terangkat ke atas dan ke bawah terkejut dan relaksasidengan cepat
(Wiknjosastro, 2005). Pada BBLR reflek moro positif tangan bayi dapat menggenggam (Wiknjosastro, 2005).
b) Reflek Rooting : Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi (Saifudin, 2002). Pada kasus BBLR reflek rooting positif
(mulut bayi mencari puting susu) (Wiknjosastro, 2005).
c) Reflek Sucking : Terjadi apabila terdapat pada penyentuh bibir, yang disertai reflek menelan (Saifuddin, 2002). pada bayi
prematur reflek menghisap dan menelan belum sempurna (Hasan, 2002). d)
d) Reflek Plantar : Jari-jari kaki bayi akan melekuk ke bawah bila jari diletakkan di dasar jari-jari kakinya.Pada BBLR reflek
plantar lemah (Strigh, 2004).
e) Reflek Tonick Neck : Bayi melakukan perubahanposisibila kepala diputar ke satu sisi. Normalnya reflek ini tidak terjadi setiap
kali kepala diputar tampak kira-kira pada umur 2 bulan dan menghilang pada umur 6 bulan (Hidayat, 2005). Pada kasus BBLR
reflek tonick leher lemah (Wiknjosastro, 2005).
f) Reflek Palmar : Jari bayi melekuk di sekeliling berada pada menggenggamnya seketika bila jari diletakkan di telapak tangan
(Strigh, 2004). Pada kasus BBLR reflek palmar lemah (Wiknjosastro, 2005).
slidesmania.com

Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium (jika ada)
Interpretasi data
a. Diagnosa Kebidanan
Adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan (Varney, 2004).
Diagnosa: Bayi Ny.... umur 1 jam dengan Berat Badan Lahir Rendah.
DS :
1) Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal... pukul.....
2) Ibu mengatakan anaknya lahir dengan berat badannya kurang
3) Ibu mengatakan saat anaknya lahir menangis dengan keras/ kuat

DO:

1) KU : Baik
2) TTV :
a) Suhu (S) : 36 °C ,
b) Nadi (N) , 110x/menit
slidesmania.com

c) Respirasi (R) : 40 x/menit


3). Antopometri :
a) Berat badan kurang dari 2500 gram.
b) Panjang badan kurang dari 45cm.
c) Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
d) Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4). Kulit transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang.
a. Masalah
Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah
adalah suhu tubuh yang rendah, belum sempurnanya reflek menghisap (Kosim, 2003).
b. Kebutuhan
Kebutuhan yang diberikan pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga lingkungan
nyaman dan hangat, pemenuhan nutrisi (Saifuddin, 2002).
slidesmania.com
Diagnosa potensial
Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi dengan hati-hati dan kritis pola atau
kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk
membantu pasien mengatasi atau mencegah masalah-masalah yang spesifik
(Varney, 2004).Pada kasus bayi BBLR, kemungkinan yang dapat terjadi adalah
Hipotermi (Surasmi, 2003).
slidesmania.com
Antisipasi penanganan
segera
Langkah ini bila ada kegawatan maka bidan harus bertindak segera dan
menentukan bentuk kolaborasi yang paling tepat untuk keselamatan pasien.
Antisipasi yang dilakukan adalah: hindari kehilangan panas dengan metode
Kanguru, periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla,
menganjurkan ibu mulai menyusui bayinya. Bayi dengan berat badan kurang
dari 2000 gram dirawat dalam inkubator dengan suhu 35° C dan untuk berat
badan 2000- 2500 gram dengan suhu 34° C dapat diturunkan 1° C per minggu
(Wiknjosastro, 2005).
slidesmania.com
Intervensi
Adalah suatu tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah atau kebutuhan pasien.
Berfungsi untuk menuntun perawatan yang diberikan kepada pasien sehingga tercapai
tujuan dan hasil yang optimal atau diharapkan (Varney, 2004). Menurut Saifuddin (2002),
rencana asuhan pada bayi dengan BBLR meliputi: Observasi Keadaan Umum dan Vital
Sign ., Pertahankan suhu dengan ketat,Penimbangan ketat, Pemenuhan kebutuhan
nutrisi,Pemeriksaan Reflek, Perawatan Tali pusat, Observasi BAB dan BAK, Kolaborasi
dengan Dokter Spesialis Anak.
slidesmania.com
Implementasi
Petaksanaan asuhan ini bisa dilakukan oleh klien atau tenaga kesehatan
lainnya. Menurut Saifuddin (2002), pelaksanaan asuhan pada bayi BBLR
adalah disesuaikan dengan rencana tindakan, yang meliputi : Melakukan
Observasi Keadaan Umum dan Vital Sign, Mempertahankan suhu
dengan ketat,Melakukan penimbangan keta, Memenuhi kebutuhan
nutrisi, Melakukan pemeriksaan Reflek, Merawat tali pusa, Melakukan
observasi BAB dan BAK, Melakukan Kolaborasi dengan Dokter Spesialis
Anak.
slidesmania.com
Evaluasi
Merupakan langkah terakhir untuk menilai keaktifan dari rencana
asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
dalam masalah dan diagnosa (Varney, 2004). Menurut Saifudin (2002)
setelah dilakukan asuhan, hasilnya adalah : Keadaan umum bayi baik,
Vital sign bayi normal, Bayi tidak hipotermi, Peningkatan berat badan,
Nutrisi bayi terpenuhi, Reflek bayi baik.
slidesmania.com
Thank you!
Do you have any questions?
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai