Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MEMI SARMILA

NIM : 1916030107

PRODI : MBS’C

MATKUL : KOMUNIKASI BISNIS

Komunikator Pesan Komunikan Efek


• Media

• Encoding • Decoding

Feedback

h
Dalam proses komunikasi tersebut, kewajiban seorang komunikator adalah
mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak
pengirim. Misalnya model proses komunikasi secara umum dapat memberikan gambaran
kepada pengelola organisasi, bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap
anggota/stakeholdernya melalui desain dan implementasi komunikasi.

Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan,
sebelum dikirim oleh komunikator, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-
simbol yang dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim.
Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah menyediakan pesan
dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan kemungkinan dimana penerima dapat
menginterpretasikan maksud yang diinginkan pengirim dalam suatu cara yang tepat. Pesan
dari komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran atau media tertentu.
Pesan yang di terima oleh penerima melalui simbol-simbol, selanjutnya akan
ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang dimengerti sesuai dengan pikiran
penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan (perceived message) .

Hasil akhir ataupun efek yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya
tindakan atau pun perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan tetapi
makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai konteksnya.
Oleh sebab itu, tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas pesan yang dirasakan.

Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah, artinya
individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima dan masing-
masing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat memantau seberapa
baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah
ditafsirkan secara benar sesuai yang diinginkan.

Dan dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa
ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja terjadi pada pengirim,
saluran, penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua unsur-unsur atau elemen proses
komunikasi berpotensi menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Hambatan tersebut
diuraikan dalam hambatan-hambatan dalam komunikasi.

Itulah penjelasan proses komunikasi beserta bagan terjadinya proses komunikasi.

Semua proses aktivitas komunikasi melibatkan elemen-elemen berikut dan contoh 1 nya:

 Komunikator atau pengirim adalah orang atau sekelompok orang yang memiliki
pemikiran untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang lain.
Contohnya : Owner atau pemilik suatu perusahaan
 Encoding atau penyandian. Penyandian atau encoding adalah proses yang dilakukan
oleh komunikator untuk mengemas maksud atau pesan yang ada dalam benak dan
hatinya menjadi simbol-simbol, suara, tulisan, gerak tubuh, dan bentuk lainnya untuk
dapat dikirimkan kepada komunikan.
Contohnya : Promosi penjualan
 Pesan (message). Pesan atau message adalah maksud atau informasi yang akan
disampaikan oleh komunikator melalui simbol-simbol. Dapat pula dikatakan bahwa
pesan adalah sesuatu atau makna yang terkandung dalam simbol-simbol. Pesan dapat
berbentuk verbal, yaitu ucapan dan tulisan atau berbentuk nonverbal, yaitu berupa
gerak tubuh atau ekspresi wajah.
Contohnya : Dalam komunikasi pemasaran, pesan dapat berbentuk dalam sebuah
iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di
tempat-tempat pembelian (point of purches) dan sebagainya.
 Media (saluran penyampai pesan) adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari
pihak komunikator, untuk disampaikan kepada pihak komunikan (penerima). Saluran
merupakan tempat pesan dalam bentuk simbol-simbol dilewatkan dari komunikator
ke komunikan. Bagi manusia saluran komunikasi di antaranya pancaindera berupa
pendengaran, penglihatan, penciuman, rabaan, dan rasa. Oleh sebab itu, manusia
dapat mengirimkan pesan secara tertulis melalui surat, papan tulis, buku, faximile,
dan lain-lain. Pesan dalam bentuk suara dapat disampaikan secara langsung atau
melalui pengeras suara, cassete recorder, CD player, radio dan lain-lain. Pesan dalam
bentuk audio visual dapat disampaikan antara lain lewat film projector dan TV.
Contohnya : Perusahaan menggunakan media elektronik dan media cetak sebagai
saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan dan calon pelanggan.
Pesan-pesan juga disampaikan kepada pelanggan secara langsung melalui wiraniaga,
melalui telepon, brosur-brosur surat langsung, display di tempat pembelian, dan
secara tidak langsung melalui berita dari mulut ke mulut.
 Decoding atau penyandian ulang (interpretasi) adalah proses yang dilakukan oleh
komunikan untuk menginterpretasikan simbol-simbol yang diterimanya menjadi
makna. Pemahaman penerima terhadap pesan yang diterimanya merupakan hasil
komunikasi.
Contohnya : Melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam
mengintepretasi atau mengartikan pesan pemasaran. Hal ini dikerenakan proses
pembentukan arti mempunyai peran yang amat penting dalam suatu kegiatan
komunikasi pemasaran.
 Komunikan (penerima) adalah penerima pesan atau individu atau kelompok yang
menjadi sasaran komunikasi. Orang atau kelompok orang yang dengan mereka pihak
komunikator (pengirim) berusaha untuk menyampaikan menyampaikan ide-idenya.
Contohnya : Pelanggan atau konsumen
 Efek. Dampak sebagai pengaruh pesan.
Contohnya : Konsumen menjadi tahu tentang kualitas produk
 Umpan balik (feedback). Adalah informasi yang kembali dari komunikan ke
komunikator sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dari
umpan balik ini komunikator dapat mengetahui pemahaman dan reaksi komunikan
terhadap pesan yang dikirimnya. Dengan adanya umpan balik ini akan terbentuk arus
komunikasi dua arah. Umpan balik memungkinkan sumber untuk menentukan apakah
pesan sampai pada target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima (komunikan).
Contohnya : Dengan tersampaikannya komunikasi pihak perusahaan dengan
konsumen, konsumen menjadi puas dan memberikan penilaian yang bagus.

CONTOH 2:
 KOMUNIKATOR ATAU PENGIRIM : DOSEN
Di dalam konteks perkuliahan dosen berperan sebagai komunikator sehingga
terjadi komunikasi dua arah dengan mahasiswa. Ketika dosen menyampaikan
materi perkuliahan kepada mahasiswa, dosen berperan sebagai komunikator
dan mahasiswa berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika mahasiswa
bertanya atau menyampaikan jawaban pertanyaan kepada dosen, mahasiswa
berperan sebagai komunikator dan dosen berperan sebagai komunikan. Dilihat
dari segi kompetensi komunikasi, keberhasilan komunikasi di antaranya
ditentukan oleh dua faktor, yaitu kemampuan komunikator dalam mengemas
pesan yang disampaikannya dan kemampuan komunikan dalam
menginterpretasikan pesan yang diterimanya.

 ENCODING ATAU PENYANDIAN : PENYAMPAIAN MATERI


DENGAN PPT DAN PENJELASAN
Dalam proses perkuliahan dosen harus mengemas materi pembelajaran yang
akan disampaikannya kepada mahasiswa ke dalam bentuk tulisan, ucapan,
atau gerakan.
 PESAN ATAU MESSAGE : MATERI PERKULIAHAN ATAU
PEMBELAJARAN
Dalam proses perkuliahan yang dimaksud dengan pesan adalah materi
pelajaran yang disampaikan oleh dosen.
 MEDIA ATAU SALURAN : PROYEKTOR ATAU INFOKUS
Pesan dalam bentuk video dan gambar visual dapat disampaikan antara lain
lewat film projector dan infokus. Semua media ini dapat digunakan dalam
proses perkuliahan.

 DECODING ATAU PENYANDIAN ULANG : PEMAHAMAN


MAHASISWA DAN INTERPRETASI DOSEN TERHADAP JAWABAN
MAHASISWA
Pemahaman mahasiswa tentang penjelasan dosen atau sebaliknya interpretasi
dosen terhadap jawaban mahasiswa adalah proses penyandian ulang atau
decoding.

 KOMUNIKAN ATAU PENERIMA : MAHASISWA


Ketika dosen memberikan penjelasan kepada mahasiswa, mahasiswa berperan
sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika mahasiswa menyampaikan jawaban
atas pertanyaan atau usulan kepada dosen, dosenlah yang berperan sebagai
komunikan.

 EFEK : MATERI YANG TERSAMPAIKAN DENGAN BAIK


Dengan penyampaian materi tersebut mahasiswa menjadi paham dan dapat
mengerti dengan jelas atas proses perkuliahan yang berlangsung. Sehingga
dosen pun merasa puas dengan penyampaiannya selesai dengan baik dan jelas.
Di sini antara mahasiswa dan dosen sama-sama menimbulkan efek yang
memuaskan.

 FEEDBACK ATAU UMPAN BALIK : NILAI


Dalam konteks perkuliahan, umpan balik ini sangat penting artinya bagi
keberhasilan proses pembelajaran. Dengan adanya umpan balik dari
mahasiswa, dosen akan mengetahui apakah materi yang disampaikan telah
dipahami mahasiswa dan apa kesulitan mahasiswa dalam memahami pesan
yang disampaikan, jika ada selanjutnya dosen dapat menentukan tindakan
remedial apa yang perlu dilakukannya. Sebaliknya, umpan balik dari dosen
misalnya dalam bentuk nilai atas hasil kerja mahasiswa akan mengingatkan
kepada mahasiswa sampai sejauh mana penguasaannya terhadap materi yang
sedang dipelajari. Berdasarkan umpan balik tersebut, mahasiswa dapat
memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajarnya jika kurang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai