sangat tergantung dari penguasaan materi dan pengaturan penyampaiannya
sedangkan pengirim dan penerima pesan bukan merupakan komponen yang
menentukan. b. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seorang kepada orang lain. Pengertian ini secara implisit menempatkan pengirim pesan sebagai penentu utama keberhasilan, sedangkan penerima pesan dianggap objek yang pasif. c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Pengertian ini memberikan pesan yang seimbang antara pengirim pesan, pesan yang disampaikan, dan penerima pesan, yang merupakan 3 komponen utama dalam proses komunikasi. Pesan dapat disimpulkan dengan berbagai media, namun pesan itu hanya punya arti jika pengirim dan penerima pesan berusaha menciptakan arti tersebut (Wiryawan & Noorhadi, 1990). 2. Proses Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses, bukan hal yang statis. Implikasi dari hal ini adalah bahwa komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha pencapaian hasil, melibatkan interaksi bersama, melibatkan suatu kelompok. Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Komunikator Komunikator Komunikator
Pengirim Pesan Decoding Penerima Pesan
Pengirim pesan melakukan encode, yaitu memformulasikan pesan yang
akan disampaikannya dalam bentuk code yang sedapat mungkin dapat ditafsirkan oleh penerima pesan. Misalnya, pramuka menggunakan bahasa isyarat/morse, sebagai kode, atau penjaga pintu kereta menggunakan bendera merah sebagai kode. Penerima pesan kemudian menafsirkan atau men-decode kode yang disampaikan oleh pengirim pesan. Berhasil tidaknya komunikasi atau tercapai tidanya tujuan komunikasi tergantung dari ketiga komponen tersebut. Dilihat dari prosesnya, komunikasi dapat dibedakan komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak- gerik, gambar, lambang, mimik muka, dan lain sebagainya. 3. Syarat-syarat Keberhasilan Komunikasi Ketercapaian tujuan komunikasi merupakan keberhasilan komunikasi. Keberhasilan ini tergantung dari berbagai faktor sebagai berikut: a. Komunikator (Pengirim Pesan) Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kepercayaan penerima pesan pada komunikator serta keterampilan komunikator dalam melakukan komunikasi menentukan keberhasilan komunikasi. b. Pesan yang disampaikan Keberhasilan komunikasi tergantung dari : 1. Daya tarik pesan itu sendiri 2. Kesesuaian pesan dengan kebutuhan penerima pesan 3. Lingkup pengalaman yang sama (area of shared experience) antara pengirim dan penerima pesan tentang pesan tersebut, serta 4. Peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima pesan. c. Komunikan (Penerima Pesan) Keberhasilan komunikasi tergantung dari : 1. Kemampuan komunikasi menafsirkan pesan. 2. Komunikan sadar bahwa pesan yang diterima memenuhi kebutuhannya. 3. Perhatian komunikan terhadap pesan yang diterima. d. Konteks Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu. Lingkungan yang kondusif (nyaman, menyenangkan, aman, menantang) sangat menunjang keberhasilan komunikasi. e. Sistem penyampaian Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang sesuai dengan berbagai jenis indera penerima pesan yang kondisinya berbeda-beda akan sangat menunjang keberhasilan komunikasi.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. Definisi Secara umum komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu dengan perkataan lain, komunikasi jenis ini dapat dikatakan berlangsung dari hati ke hati karena antara kedua individu yang berkomunikasi tersebut terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi secara pribadi dapat terjadi dalam berbagai situasi dan tempat. Ia dapat muncul ketika seorang wisatawan, seorang pedagang melayani pembeli, seorang ibu dengan anaknya, atau antara seorang guru dengan murid/siswanya. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung secara efektif, jika pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan berkomunikasi antar pribadi. Keterampilan ini sebenarnya secara tidak sengaja telah dilatihkan melalui pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika seorang anak mengadu kepada ibunya, si ibu dengan penuh rasa kasih sayang membelai anaknya, mendengarkan dengan penuh perhatian, mengulangi bagian tertentu dari pembicaraan anaknya, atau mengajukan pertanyaan yang dianggapnya sesuai. Demikian pula seorang petugas supermarket akan mendengarkan dengan seksama pertanyaan
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik