Academia.edu
LOG INSIGN UP
Proses Komunikasi
Hans Jonni
Hans Jonni
PROSES KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim),
baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Padaumumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masihdapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnyatersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasinonverbal.
B. KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsungdengan baik.
Menurut Laswellkomponen-komponen komunikasi adalah:1.
sender
Pesan (
message
) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.3.
Saluran (
channel
) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalamkomunikasi antar-pribadi (tatap
muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getarannada/suara.4.
receiver
Umpan balik (
feedback
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akandijalankan
("Protokol")Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling
utama,serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasidikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
D. MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi ini dikemukakan olehClaude ShannondanWarren Weaver pada tahun 1949dalam
buku
. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan
telepon dan ingin mengembangkan suatumodel yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati
berbagai saluran (
channel
source
), pesan (
message
) dan penerima (
receiver
). Modellinear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsungdua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkarini
menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut
modelinteraksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksisosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini
menempatkansumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting
bagi modelinterkasional adalah
umpan balik
Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model
inimenggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalamsebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirimdan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi
yangterjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, pesertakomunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
D. PROSES KOMUNIKASI
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana
seseorangmengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras,
serasi),serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi.Menurut Bovee
dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:1.
Penginterpretasian. 2.
Penyandian. 3.
Pengiriman. 4.
Perjalanan. 5.
Penerimaan.
6.
Penyandian balik. 7.
Penginterpretasian.
Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya,
proseskomunikasitahap pertama bermula sejak motifkomunikasimuncul hingga akal budikomunikator
berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan(masih abstrak). Proses
penerjemahan motif komunikasike dalam pesandisebut
interpreting
Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikatordari pesanyang bersifat abstrak berhasil diwujudkan olehakal
budimanusiake dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
encoding
encorder
Pengiriman
transmitter
Penerimaan
Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikansejak lambangkomunikasiditerima melalui peralatan yang
berfungsi sebagai
receiver
(decoding)
Penginterpretasian
Tahap ini terjadi padakomunikan, sejak lambangkomunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Perspektif psikologis. 2.
Perspektif mekanis.
Perspektif Psikologis
encoding
, kemudian hasil
encoding
ditransmisikan kepadakomunikansehingga terjadi komunikasi interpersonal.
Perspektif Mekanis
Proses komunikasisekunder.3.
Proses komunikasilinier.4.
Proses komunikasisirkular.
Proses KomunikasiPrimer
Proses KomunikasiSekunder
Merupakan penyampaian pesandengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media
pertama.
Proses KomunikasiLinier
Proses KomunikasiSirkular
Terjadinya
feedback
DOWNLOAD FILE
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Proses komunikasi mengacu pada langkah-langkah di mana komunikasi terjadi antara pengirim dan
penerima. Proses ini dimulai dengan membuat konsep ide atau pesan oleh pengirim dan berakhir
dengan umpan balik dari penerima. Secara umum proses komunikasi terdiri dari delapan langkah, yaitu :
Pengembangan ide
Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah pengirim mengembangkan atau membuat konsep
ide, gagasan atau informasi yang akan dikirim. Ide atau informasi tentunya harus mempunyai motif
yang mendasari pengirim untuk melakukan proses komunikasi. Tahap ini juga dikenal sebagai tahap
perencanaan karena pada tahap ini pengirim merencanakan materi komunikasi.
Pengkodean / penyandian berarti mengubah atau menerjemahkan ide menjadi bentuk yang dapat
dipahami sehingga dapat dikomunikasikan kepada pihak lain.
Pengembangan pesan
Setelah penyandian, pengirim mengembangkan pesan yang dapat dikirim ke penerima. Pesannya bisa
dalam bentuk lisan, tertulis, simbolis atau nonverbal. Misalnya, ketika orang berbicara, ucapan adalah
pesannya; ketika orang menulis surat, kata-kata dan kalimat adalah pesannya; ketika orang menangis,
tangisan adalah pesannya.
Pemilihan media
Pengirim memilih media komunikasi yang akan digunakan, di mana dia akan menyampaikan pesannya
kepada penerima. Pemilihan media harus dilakukan dengan tepat agar pesannya efektif dan ditafsirkan
dengan benar oleh penerima. Pilihan media tergantung pada hubungan interpersonal antara pengirim
dan penerima dan juga pada urgensi pesan yang dikirim. Beberapa media komunikasi yang umum
digunakan adalah lisan, tertulis, isyarat, gerakan, iklan, surat kabar, majalah, email, SMS, radio, dan
televisi.
Pengiriman pesan
Setelah media komunikasi dipilih, langkah selanjutnya adalah mengirim pesan melalui media yang
dipilih. Dalam siklus proses komunikasi, tugas pengirim berakhir dengan pengiriman pesan.
Penerimaan pesan
Tahap ini hanya melibatkan penerimaan pesan oleh penerima, dalam bentuk mendengar, melihat,
merasakan dan sebagainya.
Sejauh mana penerima menerjemahkan pesan tergantung pada pengetahuannya tentang pokok
permasalahan, pengalaman, kepercayaan dan hubungannya dengan pengirim.
Decoding adalah interpretasi penerima terhadap pesan yang dikirim. Penerima menerjemahkan pesan,
mencoba menganalisis dan memahaminya dengan cara sebaik mungkin. Komunikasi yang efektif terjadi
hanya jika penerima mempunyai pemahaman pesan dengan cara yang persis sama seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim.
Pengertian umpan balik adalah respon atau komentar tentang pesan yang telah dikirimkan. Umpan balik
memastikan penerima telah menerima pesan dan menafsirkannya dengan benar seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas komunikasi karena
memungkinkan pengirim untuk mengetahui kemanjuran pesannya. Respons penerima dapat berupa
verbal atau nonverbal.
Proses komunikasi mengacu pada langkah-langkah di mana komunikasi terjadi antara pengirim dan
penerima. Proses ini dimulai dengan membuat konsep ide atau pesan oleh pengirim dan berakhir
dengan umpan balik dari penerima. Secara umum proses komunikasi terdiri dari delapan langkah, yaitu :
Pengembangan ide
Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah pengirim mengembangkan atau membuat konsep
ide, gagasan atau informasi yang akan dikirim. Ide atau informasi tentunya harus mempunyai motif
yang mendasari pengirim untuk melakukan proses komunikasi. Tahap ini juga dikenal sebagai tahap
perencanaan karena pada tahap ini pengirim merencanakan materi komunikasi.
Pengkodean / penyandian berarti mengubah atau menerjemahkan ide menjadi bentuk yang dapat
dipahami sehingga dapat dikomunikasikan kepada pihak lain.
Pengembangan pesan
Setelah penyandian, pengirim mengembangkan pesan yang dapat dikirim ke penerima. Pesannya bisa
dalam bentuk lisan, tertulis, simbolis atau nonverbal. Misalnya, ketika orang berbicara, ucapan adalah
pesannya; ketika orang menulis surat, kata-kata dan kalimat adalah pesannya; ketika orang menangis,
tangisan adalah pesannya.
Pemilihan media
Pengirim memilih media komunikasi yang akan digunakan, di mana dia akan menyampaikan pesannya
kepada penerima. Pemilihan media harus dilakukan dengan tepat agar pesannya efektif dan ditafsirkan
dengan benar oleh penerima. Pilihan media tergantung pada hubungan interpersonal antara pengirim
dan penerima dan juga pada urgensi pesan yang dikirim. Beberapa media komunikasi yang umum
digunakan adalah lisan, tertulis, isyarat, gerakan, iklan, surat kabar, majalah, email, SMS, radio, dan
televisi.
Pengiriman pesan
Setelah media komunikasi dipilih, langkah selanjutnya adalah mengirim pesan melalui media yang
dipilih. Dalam siklus proses komunikasi, tugas pengirim berakhir dengan pengiriman pesan.
Penerimaan pesan
Tahap ini hanya melibatkan penerimaan pesan oleh penerima, dalam bentuk mendengar, melihat,
merasakan dan sebagainya.
Sejauh mana penerima menerjemahkan pesan tergantung pada pengetahuannya tentang pokok
permasalahan, pengalaman, kepercayaan dan hubungannya dengan pengirim.
Decoding adalah interpretasi penerima terhadap pesan yang dikirim. Penerima menerjemahkan pesan,
mencoba menganalisis dan memahaminya dengan cara sebaik mungkin. Komunikasi yang efektif terjadi
hanya jika penerima mempunyai pemahaman pesan dengan cara yang persis sama seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim.
Pengertian umpan balik adalah respon atau komentar tentang pesan yang telah dikirimkan. Umpan balik
memastikan penerima telah menerima pesan dan menafsirkannya dengan benar seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas komunikasi karena
memungkinkan pengirim untuk mengetahui kemanjuran pesannya. Respons penerima dapat berupa
verbal atau nonverbal.
1) Pengembangan ide
3) Pengembangan pesan
4) Pemilihan media
Pengirim memilih media komunikasi yang akan digunakan, di mana dia akan
menyampaikan pesannya kepada penerima. Pemilihan media harus dilakukan dengan
tepat agar pesannya efektif dan ditafsirkan dengan benar oleh penerima. Pilihan media
tergantung pada hubungan interpersonal antara pengirim dan penerima dan juga pada
urgensi pesan yang dikirim. Beberapa media komunikasi yang umum digunakan adalah
lisan, tertulis, isyarat, gerakan, iklan, surat kabar, majalah, email, SMS, radio, dan
televisi.
5) Pengiriman pesan
Setelah media komunikasi dipilih, langkah selanjutnya adalah mengirim pesan melalui
media yang dipilih. Dalam siklus proses komunikasi, tugas pengirim berakhir dengan
pengiriman pesan.
6) Penerimaan pesan
Tahap ini hanya melibatkan penerimaan pesan oleh penerima, dalam bentuk mendengar,
melihat, merasakan dan sebagainya. Sejauh mana penerima menerjemahkan pesan
tergantung pada pengetahuannya tentang pokok permasalahan, pengalaman, kepercayaan
dan hubungannya dengan pengirim.
Pengertian umpan balik adalah respon atau komentar tentang pesan yang telah
dikirimkan. Umpan balik memastikan penerima telah menerima pesan dan
menafsirkannya dengan benar seperti yang dimaksudkan oleh pengirim. Hal ini
bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas komunikasi karena memungkinkan pengirim
untuk mengetahui kemanjuran pesannya. Respons penerima dapat berupa verbal atau
nonverbal.