Anda di halaman 1dari 12

Artikel Komponen Komunikasi

Disusun Oleh :

Aisya Diva Nurmalia

P1337420120346

Prodi D3 Keperawatan Semarang Kelas Kendal

Poltekkes Kemenkes Semarang

Komunikasi Page 1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Artikel Komponen Komunikasi “. Artikel
ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam materi tentang komponen-
komponen komunikasi.

Dalam penyusunan artikel ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas artikel ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan artikel
ini. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang telah membimbing menyelesaikan
tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan artikel ini masih memiliki banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan artikel ini.
Diharapkan artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya pembaca. Serta semoga artikel ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca.

Purworejo, 1 Desember 2020

Penyusun

Komunikasi Page 2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................2

BAB I

Latar Belakang ...............................................................................................4

BAB II

Komponen-komponen Komunikasi ...............................................................5

Persiapan Dalam Komunikasi ........................................................................6

BAB III

Contoh Kasus .................................................................................................8

BAB IV

Pembahasan Kasus Dengan Teori Komponen Komunikasi ........................10

BAB V

Kesimpulan dan Saran .................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................12

Komunikasi Page 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hidup bermasyarakat pastilah kita akan melakukan sebuah komunikasi dalam
berkehidupan sosial untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis serta saling pengertian antar
sesama. Dalam keseharian secara di sadari atau tidak komunikasi telah menjadi bagian penting dalam
hidup kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat terjadi karena adanya komunikasi dapat
memudahkan seseorang atau sekelompok orang untuk menunjukkan rasa kepeduliannya. Dengan
begitu, adanya komunikasi dapat meminimalisir keadaan yang tidak kondusif seperti terjadinya
konflik antar individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum komunikasi merupakan sebuah interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih
untuk menyampaikan pesan atau informasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses penyampaian
pesan dimana komunikator memberikan pesan kepada komunikan baik verbal maupun nonverbal
melalui suatu saluran komunikasi atau channel kemudian pesan tersebut mendapatkan tanggapan dari
komunikan sehingga terjadi kesepahaman antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi yang
berkualitas adalah komunikasi yang efektif. Sehingga, dalam penyampaian pesan atau informasi
sesuai dengan tujuan komunikasi yang efektif tentunya diperlukan beberapa komponen-komponen
komunikasi seperti komunikator, pesan/message, komunikan, feedback/umpan balik dan saluran
komunikasi/channel agar dapat dipahami oleh penerima.

 Ketika komunikasi memang berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan kita mendapatkan
hasil yang sesuai seperti apa yang kita inginkan, ini juga termasuk tanda bahwa komunikasi yang kita
jalin sudah berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, dalam melakukan komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal tentunya juga perlu memperhatikan persiapan-persiapan dalam menjalin
komunikasi.

Komunikasi Page 4
BAB II

TEORI

2.1 Komponen Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses yang terdiri atas komponen-komponen/elemen-elemennya saling


terkait. Setiap elemen dalam komunikasi saling berhubungan satu dengan yang lain dan elemen yang
satu. Komunikasi dalam Keperawatan mendahului elemen lain yang terkait. Untuk berlangsungnya
komunikasi yang efektif, ada lima elemen utama, yaitu (a) komunikator (sender), (b)
informasi/pesan/berita, (c) komunikan (reciever), (d) umpan balik (feedback), dan (e)
atmosfer/konteks.

a. Komunikator (pengirim)
Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada
orang/pihak lain sebagai lawan bicara. Komunikator berarti sumber berita/informasi atau disebut
informan, yaitu sumber/asal berita yang disampaikan kepada komunikan.

b. Informasi/pesan/berita
informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan
yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi
efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.

c. Komunikan (reciever)
Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang disampaikan
komunikator. Komunikan yang efektif adalah komunikan yang bersikap kooperatif, penuh perhatian,
jujur, serta bersikap terbuka terhadap komunikator dan pesan yang disampaikan.

d. Umpan balik/feedback
Umpan balik adalah informasi yang memberitahu sumber bagaimana penerima
menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Umpan balik dari diri sendiri, misalnya, jika kita
menyampaikan pesan melalui bicara, kita akan dapat secara langsung mendengar apa yang kita
sampaikan. Umpan balik dari orang lain adalah umpan balik yang datang dari lawan bicara. Bentuk

Komunikasi Page 5
umpan balik yang diberikan, antara lain anggukan, kerutan dahi, senyuman, gelengan kepala, interupsi
pembicaraan, pernyataan setuju atau tidak setuju, dan lain-lain. Umpan balik dapat berupa verbal
ataupun nonverbal. Agar terjadi umpan balik yang baik, harus bersifat jujur, sesuai dengan konten (isi
pesan) yang disampaikan, dan bagian dari solusi merupakan hasil proses berpikir, tidak bersifat
subjektif, dan disampaikan dalam waktu yang tepat.

e. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)


Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan untuk
mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk menentukan media atau
saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Saluran juga merujuk pada bentuk pesan yang
disampaikan kepada komunikan yakni verbal atau nonverbal. Seperti tepukan pada pundak seseorang
yang mengartikan memberi semangat, atau teriakan kata-kata kasar yang mewakili perasaan marah
dari komunikator. Dalam komunikasi modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi
sebagian besar merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan lain-lain
serta internet sebagai media komunikasi.

2.2 Persiapan Dalam Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah bila penerima menginterpretasikan pesan yang diterima
sebagaimana dimaksud oleh pengirim. Untuk menyampaikan pesan secara efektif ada 2 hal yang
harus diperhatikan :

1. Kredibilitas pengirim pesan

Adalah keterpercayaan atau keterandalan pernyataan-pernyataan pengirim di telinga penerima. Aspek


kredibilitas ialah:

 Sifat bisa dipercaya dari si pengirim pesan sebagai sumber informasi.


 Intensi, yaitu maksud atau motivasi baik dari pihak pengirim.
 Ungkapan sikap hangat dan bersahabat dari pengirim pesan.
 Keahlian pengirim pesan menyangkut pokok pembicaraan yang disampaikan.
 Sifat dinamis, proaktif dan empatik dari si pengirim pesan.

Komunikasi Page 6
2. Ketrampilan mengirim pesan

Hal yang perlu diperhatikan adalah:

 Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dalam pembicaraan, contoh: “Saya….”, 
“Aku….”.
 Membuat pesan yang informatif agar mudah dipahami.
 Pesan non verbal harus sesuai dengan pesan verbal.
 Redundasi: pesan sebaiknya diulang seperlunya, termasuk menggunakan lebih dari satu media
untuk mengirimkan pesan yang sama.
 Menyesuaikan cara penyampaian pesan dari pengirim dengan kerangka acuan, sudut pandang
maupun kemampuan atau daya tangkap dari penerima pesan.
 Dalam mengungkapkan perasaan, sebaiknya ditempuh salah satu dari tiga cara berikut, yaitu
menyebut nama perasaan (“Maaf, saya sedang sedih”), menyebut bentuk tindakan yang
disebabkan oleh perasaan yang sedang dialami (“Saya ingin menangis”), menggunakan kiasan
(“Hati saya seperti disayat sembilu”).
 Menahan diri untuk membuat penilaian atau interpretasi.

Dalam berkomunikasi maka harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Siapakah komunikatornya?

2. Pesan apa yang dinyatakannya?

3. Media apa yang digunakannya?

4. Siapa komunikannya?

5. Efek apa yang diharapkan?

Dari beberapa pertanyaan diatas, sesungguhnya secara implisit mengandung pertanyaan lain yang
perlu dijawab dengan seksama. Pertanyaan tersebut ialah:

1. Kapan dilaksanakannya?

2. Bagaimana melaksanaknnya?

3. Mengapa dilaksanakan demikian?

Tambahan pertanyaan tersebut dalam komunikasi sangat penting karena pendekatan terhadap
efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni: information,
persuasion, instruction.

Komunikasi Page 7
BAB III

KASUS

Contoh kasus yang biasa terjadi di kehidupan masyarakat :

Selain rumah sakit, puskesmas merupakan tempat yang ideal bagi praktik komunikasi
khususnya antara perawat dan pasien. Di mana komunikasi dilakukan untuk menjalin hubungan yang
baik dan membantu proses kesembuhan pasien. Suatu hari Nn. Ana mengalami sakit kepala dan
perutnya terasa kram yang disertai diare dan mual-mual sehingga menyebabkan tubuhnya lemas dan
wajahnya sangat pucat pada menstruasi hari pertama. Usianya masih sangat muda dan baru pertama
kali mengalami gejala tersebut. Agar mendapatkan penanganan yang lebih lanjut kemudian orang tua
Nn. Ana membawanya ke puskesmas terdekat. Di dalam puskesmas terdapat beberapa pasien sedang
antre untuk melakukan pemeriksaan. Setelah 1 jam berlalu Nn. Ana bertemu perawat dan melakukan
komunikasi dengan perawat tersebut. Perawat menanyakan apa yang dikeluhkan oleh Nn. Ana
sebelum ia diperiksa oleh dokter.

Skenario

Perawat Nia : “Selamat siang”

Nn. Ana : “Selamat siang sus”

Perawat Nia : “Perkenalkan saya perawat Nia yang bertugas hari ini mulai pukul 07.00 sampai
pukul 13.00 siang. Kalau boleh tau nama adek siapa?”

Nn. Ana : “Nama saya Ana, sus”

Perawat Nia : “Usia dek Ana berapa tahun ya?”

Nn. Ana : “Umur saya 16 tahun sus”

Perawat Nia : “Baiklah. Apa yang sedang dek Ana rasakan saat ini?”

Nn. Ana : “Jadi begini sus, perut saya terasa kram dan mual sama sering buang air besar,
kepala saya juga sakit dari tadi pagi.”

Perawat Nia : “Lalu?”

Komunikasi Page 8
Nn. Ana : “Hari ini saya sedang haid hari pertama, padahal sebelumnya saya belum pernah
merasa sampe sesakit ini sus. Badan saya juga lemes banget. Saya juga udah minum
kiranti tapi masih tetap sakit.”

Perawat Nia : “Oh ternyata dek Ana sedang menstruasi, itu memang wajar di hari pertama haid.
Namun, jika sampai diare dan mual itu butuh penanganan yang lebih lanjut memang.”

Nn. Ana : “Jadi kenapa saya bisa sampai diare dan mual seperti ini, sus?”

Perawat Nia : “Rasa mual itu bisa disebabkan karena infeksi usus halus atau “flu perut”. Meskipun
menyebabkan gejala seperti mual, diare, kram perut, dan muntah, penyakit ini
biasanya cepat sembuh. Namun, jika gejala-gejala tersebut parah dan berlangsung
lebih dari 24 jam, ada kemungkin mengalami penyakit lain yang lebih serius, bukan
PMS.”

Nn. Ana : “Lalu bagaimana caranya agar saya bisa sembuh sus?”

Perawat Nia : “Setelah ini dokter Mike yang sedang bertugas siang ini akan melakukan
pemeriksaan fisik terhadap dek Ana. Seperti yang saya bilang tadi gejala tersebut
berlangsung lebih dari 24 jam, jadi saya akan berikan obat pereda nyeri. Dek Ana
juga bisa melakukan perawatan dirumah seperti olahraga ringan, banyak minum air
putih dan kompres dengan air hangat.”

Nn. Ana : “Oh begitu ya sus”

Perawat Nia : “Ini obatnya ya dek. Obat ini diminum 2 sampai 3 hari atau sampai gejala nyeri
haid menghilang” (sambil menyodorkan obat pereda nyeri)

Nn. Ana : “Baiklah sus kalau begitu, terima kasih ya sus.”

Perawat 1 : “Sama-sama dek Ana. Semoga lekas sembuh ya.”

Komunikasi Page 9
BAB IV

Pembahasan Kasus Terhadap Teori Komponen Komunikasi

Berbagai bentuk komunikasi dilakukan manusia salah satunya komunikasi antara perawat dan
pasien. Bagi perawat dan pasien, komunikasi memegang peranan penting bagi keberlangsungan
hubungan perawat pasien guna membantu pasien dalam masa penyembuhannya Dalam hubungan ini
peranan komponen-komponen komunikasi sangat penting terhadap berlangsungnya komunikasi yang
efektif, sehingga dengan adanya komponen komunikais kita tahu “siapa pengirimnya? apa isi
pesannya? media apa yang digunakan? dan siapa komunikannya?”.

Keterkaitan hubungan komunikasi telah dijelaskan pada KEPUTUSAN PRESIDEN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153 TAHUN 1999 TENTANG BADAN INFORMASI DAN
KOMUNIKASI NASIONAL. Sebagai contoh kasus, suatu hari Nn. Ana mengalami sakit kepala dan
perutnya terasa kram yang disertai diare dan mual-mual sehingga menyebabkan tubuhnya lemas dan
wajahnya sangat pucat pada menstruasi hari pertama. Usianya masih sangat muda dan baru pertama
kali mengalami gejala tersebut. Agar mendapatkan penanganan yang lebih lanjut kemudian orang tua
Nn. Ana membawanya ke puskesmas terdekat. Di dalam puskesmas terdapat beberapa pasien sedang
antre untuk melakukan pemeriksaan. Setelah 1 jam berlalu Nn. Ana bertemu perawat dan melakukan
komunikasi dengan perawat tersebut. Perawat menanyakan apa yang dikeluhkan oleh Nn. Ana
sebelum ia diperiksa oleh dokter.

Dalam kasus ini dapat kita lihat terdapat komponen-komponen komunikasi. Saat perawat
menanyakan Nn. Ana, maka perawat berperan sebagai komunikator. Dan Nn. Ana sebagai komunikan
karena ia menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Apa isi pesannya? “Rasa mual itu
bisa disebabkan karena infeksi usus halus atau “flu perut”. Meskipun menyebabkan gejala seperti
mual,diare, kram perut, dan muntah, penyakit ini biasanya cepat sembuh. Namun, jika gejala-gejala
tersebut parah dan berlangsung lebih dari 24 jam, ada kemungkin mengalami penyakit lain yang lebih
serius, bukan PMS.” Kemudian Nn. Ana membalas isi pesan perawat dengan berkata “Lalu
bagaimana caranya agar saya bisa sembuh sus?” hal ini yang dinamakan umpan balik/feedback.
Media yang perawat dan pasien gunakan adalah dalam bentuk verbal. Karena bentuk komunikasi
mereka secara langsung dengan menggunakan kata-kata.

Komunikasi Page 10
BAB V

Kesimpulan :

Komponen komunikasi merupakan suatu yang mutlak yang harus ada dalam proses
komunikasi agar komunikasi berjalan efektif. Komunikasi antar manusia bisa terjadi, jika ada
seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi
hanya bisa terjadi kalau didukung oleh komponen-komponen komunikasi, komponen-komponen
tersebut sebagai berikut :

1. Komunikator
2. Pesan/informasi
3. Komunikan
4. Feedback/umpan balik
5. Media/saluran

Dalam berkomunikasi juga harus memperhatikan persiapan-persiapan komunikasi agar komunikasi


dapat tersampaikan sesuai tujuan dan tersampaikan secara efektif.

Saran :

Penulis menyadari bahwa dalam dalam menyusun artikel ini mungkin masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritikan pembaca yang membangun agar pada penyusunan artikel ini bisa mendekati sempurna.

Komunikasi Page 11
DAFTAR PUSTAKA

http://lindaratnasari.blogspot.com/2014/03/komponen-komunikasi.html

http://kummakpknistirahma.blogspot.com/2016/05/komponen-komunikasi_24.html

http://eprints.ums.ac.id/27326/2/04._BAB_1.pdf

https://pkbi-diy.info/3-hal-penting-dalam-melakukan-komunikasi-yang-efektif/

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Komunikasi-dalam-
Keperawatan-Komprehensif.pdf

https://id.wikihow.com/Mengatasi-Mual-dan-Diare-saat-Menstruasi

https://pakarkomunikasi.com/komponen-komponen-komunikasi

Komunikasi Page 12

Anda mungkin juga menyukai