Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aisya Diva Nurmalia

NIM : P1337420120346

Pielonefritis, glomerulonephritis, batu saluran kemih, dan gagal ginjal

A. Pielonefritis

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut maupun
kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila
pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut yang
disebut dengan pielonefritis kronis.

Patofisiologi

Umumnya bakteri seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas


aeruginosa, dan Staphilococus aureus yang menginfeksi ginjal berasal dari luar tubuh yang
masuk melalui saluran kemih bagian bawah (uretra), merambat ke kandung kemih, lalu ke
ureter (saluran kemih bagian atas yang menghubungkan kandung kemih dan ginjal) dan
tibalah ke ginjal, yang kemudian menyebar dan dapat membentuk koloni infeksi dalam waktu
24-48 jam. Infeksi bakteri pada ginjal juga dapat disebarkan melalui alat-alat seperti kateter
dan bedah urologis. Bakteri lebih mudah menyerang ginjal bila terdapat hambatan atau
obstruksi saluran kemih yang mempersulit pengeluaran urin, seperti adanya batu atau tumor.

Tanda dan gejala

 Demam
 Menggigil
 Nyeri punggung bagian bawah
 Mual
 Muntah

Pemeriksaan diagnostik

1. Whole blood
2. Urinalisis
3. USG dan Radiologi : USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu
ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya
4. Creatinin
Penatalaksanaan :

1. Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat antimikrobial seperti


trimethroprim-sulfamethoxazole (TMF-SMZ, Septra), gentamycin dengan atau tanpa
ampicilin, cephelosporin, atau ciprofloksasin (cipro) selama 14 hari
2. Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih, meningkatkan rasa nyaman,
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih menggunakan obat farmakologi
tambahan antispasmodic dan anticholinergic seperti oxybutinin (Ditropan) dan
propantheline (Pro-Banthine)
3. Mengobservasi dan mendokumentasi karakteristik urine klien.

Pencegahan :

a. minumlah banyak air (sekitar 2,5 liter ) untuk membantu pengosongan kandung
kemih serta kontaminasi urin.
b. Perhatikan makanan (diet) supaya tidak terbentuk batu ginjal
c. banyak istirahat di tempat tidur
d. terapi antibiotika

B. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan
tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun pada dewasa. Glomerulonefritis
merupakan peradangan dan kerusakan pada alat penyaring darah sekaligus kapiler ginjal
(Glamerulus).

Glomerulonefritis akut adalah peradangan glomerulus secara mendadak pada kedua


ginjal. Peradangan akut glomerulus terjadi akibat pengendapan kompleks antigen antibody di
kapiler-kapiler glomerulus. Kompleks biasanya terbentuk 7-10 hari setelah infeksi faring atau
kulit oleh streptokokus ( glomerulonefritis pascastreptokokus), tetapi dapat juga timbul
setelah infeksi lain.

Glomerulus kronis adalah suatu kondisi peradangan yang lama dari sel- sel
glomerulus. Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerulonefritis akut yang tidak membaik atau
timbul secara spontan.

Tanda dan gejala

 Hematuria
 Edema
 Suhu tubuh tinggi
 Muntah
 Tidak nafsu makan
 Diare
Pemeriksaan diagnostik

1. Urinalisis menunjukkan adanya proteinuria (+1 sampai +4),


2. Hematuria makroskopik ditemukan hampir pada 50% penderita
3. Kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik
4. Leukosituria serta torak selulet

Penatalaksanaan

1. Pemberian penisilin pada fase akut.


2. Istirahat mutlak selama 3-4 minggu.
3. Pada fase akut diberikan makanan rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam (1
g/hari). Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan
biasa bila suhu telah normal kembali.
4. Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan larutan glukosa 10%. Pada
penderita tanpa komplikasi pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan
5. Bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka
jumlah cairan yang diberikan harus dibatasi.

Pencegahan

Glomerulonephritis akut

1. memberikan jadwal evaluasi lanjut tentang tekanan darah


2. pemeriksaan urinalis untuk protein, dan pemeriksaan BUN dan kreatinin untuk
menentukan apakah penyakit telah tereksaserbasi
3. Memberitahu dokter bila gejala gagal ginjal terjadi misalnya ; kelelahan, mual,
muntah, penurunan haluaran urin
4. Anjurkan untuk mengobati infeksi dengan segera, serta rujuk ke perawat kesehatan
komunitas yang di indikasikan untuk pengkajian dan deteksi gejala dini.

Glomerulonephritis kronik

1. Menganjurkan pasien dan keluarga tentang rencana pengobatan yang dianjurkan dan
resiko ketidakpatuhan terhadap instruksi termasuk penjelasan dan penjadwalan untuk
evaluasi tindak lanjut tekanan darah urinalisis untuk protein dan cast, darah terhadap
BUN dan kreatinin
2. Rujuk pada perawat kesehatan rumah atau perawat yang bertugas di rumah untuk
pengkajian yang seksama atas kemajuan pasien dan penyuuhan berlanjut tentang
masalah-masalah yang harus dilaporkan
3. Pada pemberi asuhan keperawatan, diit yang dianjurkan dan modifikasi cairan, dan
penyluhan tentang obat-obatan.
C. Batu Saluran Kemih

Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu terbentuk batu
berupa kristal yang mengendap dari urin. Urolithiasis merupakan obstruksi benda padat pada
saluran kencing yang terbentuk karena faktor presipitasi endapan dan senyawa tertentu.
Urolithiasis merupakan keadaan terjadinya penumpukkan oksalat, kalkuli (batu ginjal) pada
ureter, kandung kemih, atau pada daerah ginjal.

Patofisiologi

Batu yang tidak terlalu besar di dorong oleh peristaltik otot-otot sistem pelviokalise dan turun
ke ureter menjadi batu saluran kemih. Tenaga peristaltik ureter mencoba untuk mengeluarkan
batu sehingga turun ke kandung kemih. Batu yang berukuran kecil (< 5 mm) pada umumnya
dapat dikeeluarkan secara spontan, sedangkan yang lebih besar seruingkali tetap berada di
saluran kemih, menyebabkan reaksi peradangan, serta menimbulkan obstruksi kronis berupa
hidronefrosis dan hidroureter.

Tanda dan gejala

 Nyeri atau pegal-pegal pada pinggang atau flank yang dapat menjalar ke perut bagian
depan, dan lipatan paha hingga sampai ke kemaluan.
 Hematuria:buang air kecil berdarah. Urin berisi pasir, berwarna putih dan berbau
 Nyeri saat buang air kecil
 Infeksi saluran kencing
 Demam.

Pemeriksaan diagnostik :

a. Urinalisis : warna kuning, cokelat gelap, berdarah. Secara umum menunjukkan


adanya sel darah merah, sel darah putih, dan kristal (sistin, asam urat, kalsium
oksalat), serta serpihan , mineral, bakteri, pH urine asam (meningkatkan sistim dan
batu asam urat) atau alkalin meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu
kalsium fosfat.
b. Kultur urine : menunjukkan adanya infeksi saluran kemih (stapilococus aureus,
proteus, klebsiela, pseudomonas)
c. Survey biokimia : peningkatan kadar megnesium, kalsium, asam urat, fosfat, protein
dan elektrolit.
d. BUN

Penatalaksanaan :

a. Mengurangi nyeri
b. Pengangkatan batu
c. Terapi nutrisi dan medikasi
d. Batu kalsium
D. Gagal Ginjal

Gagal ginjal akut merupakan gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak dengan
tanda gejala khas berupa oliguria/anuria dengan peningkatan BUN ( Blood ureum nitrogen)
atau kreatinin serum. Gagal ginjal kronik adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan metabolic, cairan dan elektrolit yang mengakibatkan uremia atau azotemia.

Patofisiologi

Ditandai dengan penyempitan pembuluh darah ginjal dan menurunnya aliran darah
ginjal, terjadi hipoperfusi dan mengakibatkan iskemi tubulus renalis. Mediator vasokonstriksi
ginjal mungkin sama dengan agen neurohormonal yang meregulasi aliran darah ginjal pada
keadaan normal yaitu sistem saraf simpatis, sistem renin - angiotensin , prostaglandin ginjal
dan faktor faktor natriuretik atrial. Sebagai akibat menurunnya aliran darah ginjal maka akan
diikuti menurunnya filtrasi glomerulus.

Tanda dan gejala :

 Edema
 Anoreksia
 Penurunan volume cairan
 Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan

Pemeriksaan diagnostik :

Kadar kimia darah, Urinalisis, USG, Darah lengkap, EGC

Penatalaksanaan :

a. Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam


b. Diet TKTP
c. Control hipertensi
d. Control ketidakseimbangan elektrolit

Pencegahan :

1. Batasi makanan tertentu seperti coklat, kacang-kacangan , daging sapi yang bisa
menyebabkan pembentukan batu ginjal
2. Batasi konsumsi dan penggunaan garam. Mengonsumsi terlalu banyak garam bisa
meningkatkan tekanan darah yang akhirnya akan menyebabkan gangguan pada
organorgan tubuh, termasuk ginjal.
3. Berhenti merokok
4. Mengendalikan gula darah dan tekanan darah.
Sumber :

Yanti Anggraini, Hasian Leniwita. 2019. Modul Keperawatan Medikal Bedah II. Universitas
Kristen Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai