Anda di halaman 1dari 7

KONSTITUSI INDONESIA

DEFINISI KONSTITUSI

Prof. Jimly Asshiddiqie mendefinisikan Konstitusi sebagai sejumlah ketentuan-ketentuan


perundang-undangan yang disusun secara sistematis untuk menata pada pokoknya struktur dan
fungsi berbagai

Menurut Prof. Miriam Budihardjo

 istilah constitution diterjemahkan dalam kata Indonesia sebagai Undang-Undang Dasar


yang lebih identik dengan naskah tertulis
 Terjemahan constitution dengan UUD sesuai dengan kebiasaan orang Belanda dan
Jerman yang terbiasa memakai kata Grondwet (Grond: dasar dan wet: undang-undang)
dan
 Grundgesetz (Grund: dasar dan gesetz: undang-undang) yang keduanya menunjuk pada
naskah tertulis
 Hampir semua negara memiliki naskah tertulis sebagai UUD-nya kecuali Inggris dan
Israel
 Konstitusi Inggris adalah suatu bangun aturan, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang
menentukan susunan dan kekuasaan organ-organ negara yang mengatur hubungan-
hubungan di antara berbagai organ negara itu satu sama lain, serta hubungan organ
negara itu dengan warga negara
 UUD di Inggris dan Israel tidak pernah dibuat, tetapi tumbuh menjadi konstitusi dalam
pengalaman praktek ketatanegaraan, oleh para ahli tetap menyebut adanya konstitusi
dalam konsteks hukum tata Negara

Menurut E.C.S Wade sebagaimana dikutip Miriam Budihardjo UUD adalah naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut

Constitution/Constituer/Gronwet/Konstitusi/Undang-Undang Dasar merupakan naskah dasar


suatu negara yang bersifat mengikat didasarkan atas suatu kekuasaan tertinggi atau prinsip
kedaulatan yang dianut dalam suatu negara

Atau…….

Hukum dasar (rechtsidee)yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara baik
tertulis maupun tidak tertulis

Dari pengertian diatas, dalam konsep konstitusi itu tercakup juga :

1. Peraturan tertulis
2. Kebiasaan dan konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan)

Yang menentukan :

1. Susunan dan kedudukan organ-organ Negara


2. mengatur hubungan antar organ-organ negara
3. Mengatur hubungan organ negara dengan warga Negara

KONSTITUSI DAN UUD

Dari pengertian diatas menurut Van Apeldoorn :

Undang-Undang Dasar merupakan bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan konstitusi
memuat baik peraturan yang tertulis maupun peraturan yang tidak tertulis.
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan suatu negara dalam menjalankan
negara, baik dalam bentuk tertulis atau UUD maupun tidak tertulis

CIRI-CIRI UUD

Setiap Konstitusi memuat ketentuan sebagai berikut:

1. Organisasi negara
2. Hak asasi manusia
3. Prosedur mengubah UUD
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD

SIFAT DAN FUNGSI UUD

Bagi golongan yang memandang negara dari sudut kekuasaan dan mengangapnya sebagai
organisasi kekuasaan, maka :

 UUD dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan bagaimana
kekuasaan dibagi antara beberapa lembaga Negara seperti eksekutif, legeslatif dan
judikatif
 UUD menentukan cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan itu bekerjasama dan
menyesuaikan diri satu sama lain
 UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu Negara

Secara umum UUD memiliki fungsi:

1. Tata aturan dalam pendirian llembaga-lembaga negara yang permanen(suprastruktur dan


infrastruktur politik)
2. Tata aturan dalam hubungan negara dengan warga negara serta dengan negara lain
3. Sumber hukum dasar tertinggi artinya bahwa seluruh aturan perundang-undangan harus
mengacu pada UUD

Infrastruktur politik : kebutuhan yang diperlukan di bidang politik yang paling nyata adalah
parpol disamping ada ormas, organisasi tani, buruh dll

Suprastruktur politik : lembaga-lembaga Negara sebagai pemegang kekuasaan atau pengendali


pemerintahan

Secara khusus fungsi UUD dalam negara demokratis dan negara komunis adalah :

Fungsi UUD dalam negara demokrasi konstitusional

1. Membatasi kekuasaan pemerintah sehingga kekuasaan tidak bersifat absolut


2. Sebagai cara yang efektif dalam membagi kekuasaan
3. Sebagai perwujudan dari hukum yang tertinggi yang harus ditaati oleh rakyat dan
penguasanya

Fungsi UUD dalam negara komunis

1. sebagai cerminan kemenangan yang telah dicapai dalam perjuangan kearah masyarakay
komunis
2. Sebagai percatatan formal dari perjuangan
PELAKSANAAN UUD 1945

 UNDANG-UNDANG DASAR 1945


 KONSTITUSI RIS 1949
 UNDANG-UNDANG DASAR SEMENTARA 1950
 Amandemen UUD 1945

UUD 1945

 Pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi Indonesia dalam sidang PPKI 18
Agustus 1945
 UUD 1945 tidak langsung dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan kenegaraan
dan pemerintahan
 Contoh UUD 1945 menetapkan sistem pemerintahan adalah Presidensiil, tetapi baru 2
bulan kabinet presidensiil dibentuk tgl 2 sept 1945, tanggal 4 Nov 1945 pemerintah
mengganti dengan sistem Parlementer dibawah Perdana Menteri Syahrir
 Bung Karno menyebut UUD 1945 sebagai UUD darurat, dan harus diganti dg yang baru
apabila negara merdeka sudah berdiri dan keadaan memungkinkan
 Dalam ketentuan asli Aturan Tambahan Psl II UUD 1945, menegaskan bahwa UUD
Indonesia yang bersifat tetap baru akan ada setelah MPR menetapkannya secara resmi
 Sampai UUD 1945 diubah pertama kali MPR belum pernah menetapkan UUD 1945
sebagai UUD NRI
 UUD 1945 berlaku sejak 18 Agustus 1945 sampai 27 Des 1945

KONSTITUSI RIS 1949

 Sebagai akibat agresi Belanda I th 1947 dan Agresi II 1948, atas pengarus PBB, tgl 23
Agustus 1949-2 Nov 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag salah satu dari
3 kesepakatan adalah mendirikan Republik Indonesia Serikat (RIS)
 Disusun Naskah Konstitusi RIS yang ditetapkan mulai berlaku 27 Desember 1949
 Konsekuensinya, wilayah Republik Indonesia tetap ada disamping negara federal RIS
 Dalam wilayah federal berlaku Konstitusi RIS 1949, tetapi dalam wilayah Indonesia tetap
berlaku UUD 1945
 Dalam sejarah ketatanegaraan RI, UUD 1945 baru berakhir bersamaan dengan
berakhirnya masa berlakunya Konstitusi RIS tgl 27 Agustus 1950, ketika UUDS resmi
diberlakukan

UUDS 1950

 Adanya kesepakatan antara Pemerintah RIS dengan Pemerintah RI, untuk bersatu
mendirikan NKRI sebagai kelanjutan Negara kesatuan yang diproklamasikan 17 Agustus
1945 yang dituangkan dalam naskah persetujuan bersama 19 Mei 1950
 Naskah UUD disahkan oleh Badan Pekerja Komite Pusat 12 Agustus 1950, dan 14
Agustus 1950 oleh DPR dan Senat RIS
 UUD yang baru diberlakukan scr resmi 17 Agustus 1950
 UUDS bersifat tidak merubah tetapi mengganti yang baru naskah Konstitusi RIS dengan
nama UUDS 1950
 Terbentuknya konstituante yang diresmikan 10 Nov 1956 melalui pemilu 1955, tetapi
kemudian dibubarkan oleh Presiden Soekarno karena dianggal gagal menyusun UUD
yang baru melalui Dekrit 5 Juli 1959
 Diberlakukan kembali UUD 1945
PERUBAHAN UUD 1945

 Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945 belum pernah diberlakukan oleh
MPR sampai ditetapkannya Konstitusi RIS, dan UUDS 1950 akhirnya ditetapkan
kembali 1959 dan sampai dengan dengan 1999 belum pernah diadakan perubahan, yang
ada hanya penggantian UUD
 Perubahan UUD 1945 pertama kali ditetapkan dalam SU MPR 1999
 Perubahan kedua dalam Sidang Tahunan MPR 2000
 Perubahan ketiga dalam Sidang Tahunan MPR 2001
 Sidang Tahunan MPR 2002, disahkan naskah perubahan keempat yang melengkapi
naskah perubahan sebelumnya
 Keseluruhan materi perubahan di susun kembali secara utuh dalam naskah UUD yang
mencakup keseluruhan hukum dasar yang sistematis dan terpadu

PANCASILA SBG MATERI UUD 1945

 Pancasila adalah filosofische grondslag dan common platform


 Pancasila adalah dasar negara
 Pancasila sebagai norma fundamental Negara (staatsfundamentalnorm) yang merupakan
dasar bagi pembentukan konstitusi atau UUD 1945
 Posisi hukum dari Pancasila sebagai syarat berlakunya konstitusi, karena ada terlebih
dahulu daripada konstitusi
 Pancasila sebagai cita hukum (rechtidee), dimana pembentukan hukum adalah untuk
mencapai ide-ide dalam Pancasila
 Ditetapkannya Pancasila sbg staats fundamentalnorm, maka pembentukan hukum,
penerapan, dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila
 Pembukaan UUD 1945 termasuk di dalamnya Pancasila dan pasal-pasalnya adalah
konstitusi tertulis, yang merupakan hukum dasar dalam penyelenggaraan negara
Indonesia

ISI KONSTITUSI (UUD)

 Isi konstitusi secara prinsip memuat 3 hal :


 Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warganegaranya.
 Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.
 Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental
 Isi UUD NRI yang terdapat dalam Pasal-Pasal merupakan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yang didalamnya terdapat pula Falsafah
Negara PANCASILA

STRUKTUR KETATANEGARAAN SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945


STRUKTUR KETATANEGARAAN SESUDAH PERUBAHAN UUD 1945

ISI UUD NRI 1945

 UUD NRI 1945 terdiri dari 21 BAB dan 72 Pasal Terdiri dari :
 Bentuk dan kedaulatan Negara : BAB I dan BAB VIIB
 Kekuasaan Negara, Lembaga Negara dan fungsinya: BAB II, BAB III, BAB IV (dihapus
fungsinya digantikan Watimpres), BAB V, BAB VI, BAB VII, BAB VIIA, BAB VIII,
BAB VIIIA, BAB IX, BAB XII
 Wilayah Negara : BAB IXA
 Hubungan Negara dengan Warganegara : BAB X, BAB XI, BAB XII, BAB XIII, BAB
XIV
 Simbol/Identitas Negara : BAB XV
 Ketentuan tentang perubahan UUD : BAB XVI

KONSTITUSI DAN KONSTITUSIONALISME

 Semua Konstitusi Negara biasanya menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian


 Kekuasaan itu pada intinya perlu diatur dan dibatasi sebagaimana mestinya
 Berlakunya konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat didasarkan atas kekuasaan
tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu negara
 Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat maka, sumber legitimasi konstitusi
adalah rakyat, bila menganut paham kedaulatan raja, maka raja yang menentukan berlaku
tidaknya konstitusi
 Paham yang demikian bisa disebut dengan konstitusionalisme yaitu suatu sistem yang
terlembagakan, menyangkut pembatasan yang efektif dan teratur terhadap tindakan-
tindakan pemerintahan
 Bila negara menganut paham kedaulatan rakyat maka basis pokoknya adalah kesepakatan
atau konsensus diantara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkenaan
dengan Negara

Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di zaman modern pada umumnya


dipahami bersandar pada tiga elemen kesepakatan:

1. Tentang tujuan atau cita-cita bersama


2. Tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau penyelenggaraan negara
3. Tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur ketatanegaraan
Konstitusionalisme mengatur dua hubungan yang saling berkaitan satu sama lain

1. Hubungan pemerintahan dengan warga negara


2. Hubungan antara lembaga pemerintahan yang satu dengan lembaga pemerintahan lainnya

Karena itu konstitusi mengatur tiga hal:

1. Menentukan pembatasan kekuasaan organ negara


2. Mengatur hubungan antara lembaga negara
3. Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga negara dengan warga negara

TAP MPR NO. III/MPR/2000

1. UNDANG-UNDANG DASAR 1945


2. KETETAPAN MPR RI
3. UNDANG-UNDANG
4. PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU
5. (PERPU)
6. PERATURAN PEMERINTAH (PP)
7. KEPUTUSAN PRESIDEN (KEPPRES)
8. PERATURAN DAERAH (PERDA)

UU NO. 10 TAHUN 2004

1. UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (UUD 1945)


2. UNDANG-UNDANG/PERATURAN PEMERINTAH
3. PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)
4. PERATURAN PEMERINTAH (PP)
5. PERATURAN PRESIDEN (PERPRES)
6. PERATURAN DAERAH (PERDA)

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan.

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :

1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) Ketetapan MPR;

3) UU/Perppu;

4) Peraturan Presiden;

5) Peraturan Daerah Provinsi;

6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai