Anda di halaman 1dari 17

DISKUSI 1

1. Bagaimanakah proses komunikasi dan komunikasi bisnis


2. Bagaimana proses komunikasi yang efektif?
3. Bagaimana upaya mengatasi kesalahpahaman dalam berkomunikasi

Yth. Tutor

Sumber Referensi:

 BMP KOMUNIKASI BISNIS MODUL 1


 https://www.seluncur.id/proses-komunikasi/
 https://www.academia.edu/9730141/Komunikasi_Bisnis

Berikut jawaban saya,

1. Komunikasi adalah suatu proses atau interaksi dalam menyampaikan pesan atau informasi
dimana satu ide dialihkan dari sumber kepada seorang penerima atau lebih, dengan
maksud mengubah tingkah laku mereka dan dapat membangun makna. Definisi tersebuy
menggambarkan proses sekaligus tujuan dari proses tersebut. Sementara itu,
komunikasi tidak dapat terjadi tanpa adanya proses.

Adapun proses komunikasi biasanya diawali dengan komunikator yang memulai


pembicaraan atau menyampaikan sebuah informasi yang di dalam nya terdapat pesan
yang akan diungkapkan oleh pengirim pesan, yang dimana pesan tersebut disusun
dengan elemen, isi, stuktur tertentu yang merupakan hasil transformasi dari
pikiran/gagasan/perasaan si pengirim pesan. Pengirim pesan juga bisa menyampaikan
pesannya melalui media maupun saluran komunikasi yang diserap oleh pancaindra yang
kemudian akan menciptakan efek atau akibat yang ditimbulkan dari komunikasi
tersebut seperti perubahan dan peneguhan sikap, pendapat dan perilaku. Hal ini
menunjukan bahwa tujuan dari komunikasi tersebut berhasil. Dari efek tersebut, maka
akan menimbulkan umpan-balik (feedback) sebagai respons komunikasi yang diberikan
oleh penerima pesan (komunikan) kepada pengirim pesan (komunikator). Komunikasi
dapat dikatakan berhasil ketika adanya efek atau akibat yang ditimbulkan dari kegiatan
komunikasi yang biasanya dirumuskan sebagai perubahab atau peneguhan sikap,
pendapat, dan perilaku.

Sedangkan, Komunikasi bisnis didefinisikan sebagai pertukaran gagasan, pendapat,


informasi, instruksi, dan sebagainya yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk mencapai
tujuan organisasi.

Adapun proses komunikasi bisnis terjadi melalui beberapa tahapan:


 Pengirim pesan (komunikator) mempunyai ide atau gagasan yang akan
disampaikan. Tahapan ini merupakan tahapan penting dalam komunikasi bisnis,
karena pihak pertama yang mendorong terjadinya komunikasi atau merupakan
pihak yang mengamhil inisiatif mendorong terjadinya proses komunikasi. Ide
disini juga berupa data mentah yang masih belum diproses menjadi pesan.
 Pengirim pesan mengubah ide menjadi pesan. Pada tahapan ini bisa dikatakan
tahapan dimana kita sedang merasakan bingung dan berpikir bagaimana cara
yang efektif untuk menyampaikan ide. Utamanya, kita akan berpikir bagaimana
calon komunikan kita mengerti apa yang kita maksud dan kata-kata apa saja
yang tepat untuk mewakili gagasan yang ada di dalam kepala kita.
 Pengirim menyampaikan pesan. Pada tahapan ini ide sebelumnya sudah berubah
menjadi sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima pesan
(komunikan). Pesan ini disampaikan secara personal atau impersonal dengan
menggunakan simbol-simbol atau sinyal tertentu. Pesan yang menggunakan
kata-kata dinamakan pesan verbal dan pesan yang disampaikan dengan tidak
menggunakan kata-kata seperti bahasa tubuh dinamakan pesan nonverbal.
 Penerima pesan (komunikan) menerima pesan. Pada tahap inilah sebuah
komunikasi yang menjalinkan antara komunikan (penerima) dengan
komunikator (pengirim). Di tahap ini penerima hanya sampai pada menerima
pesan, baik dengan mendengar, membaca, melihat atau merasakannya.
 Penerima menafsirkan pesan. Pada tahap ini penerima mulai memproses pesan
yang diterimanya. Terkadang penerima butuh waktu untuk berpikir dan
menafsirkan pesan. Terlebih lagi jika terlalu cepat memproses pesan, penerima
pesan bisa saja salah dalam menafsirkannya.
 Penerima pesan memberikan tanggapan atau feedback. Pada tahap ini penerima
berhasil menafsirkan pesan yang ia terima, selanjutnya ia memberikan respon
terhadap pesan yang disampaikan. Penafsiran penerima terhadap pesan dapat
dipengaruhi oleh banyak hal, utamanya adalah pengaruh dari wawasan dan
keyakinan yang dimiliki oleh penerima. Dari feedback yang disampaikan inilah
kita dapat mengetahui komunikasi bisnis berjalan lancar dan atau tidak lancar

2. Proses komunikasi yang efektif terjadi melalui bebeapa tahapan, antara lain:
 Penginterpretasian. Tahapan ini berlangsung di dalam diri komunikator, dimana
pengirim pesan menginterpretasikan apa motif komunikasi serta menjabarkan
pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah pesan yang masih abstrak.
 Penyandian. Tahapan ini juga masih berlangsung di dalam diri komunikator. Pada
proses komunikasi ini, pesan abstrak yang diciptakan dalam tahap sebelumnya
diwujudkan oleh komunikator ke dalam lambang komunikasi melalui
proses encoding.
 Pengiriman. Pada tahap ini dimana pengirim pesan atau komunikator
mengkomunikasikan pesannya kepada penerima pesan komunikan. Dalam tahap
ini, komunikator mengirim lambang komunikasi melalui transmitter (media)
sebagai alat pengirim pesan.
 Perjalanan. Tahapan dalam proses komunikasi ini terjadi antara komunikator dan
komunikan. Prosesnya dimulai tepat sejak pesan dikirimkan oleh komunikator
hingga kemudian pesan tersebut diterima oleh komunikan.
 Penerimaan. Proses penerimaan komunikasi terjadi ketika lambang komunikasi
yang dikirimkan oleh komunikator telah diterima oleh komunikan. Penerimaan
dalam proses komunikasi diterima melalui receiver berupa peralatan jasmaniah
dari komunikan, yakni telinga sebagai indera pendengara
 Penyandian Balik. Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang
komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga
akal budinya berhasil menguraikan apa isi pesan tersebut, yang disebut sebagai
proses decoding.
 Penginterpretasian. Pada tahap ini, komunikan atau penerima pesan sudah
menerima pesan dan berhasil menguraikan isi pesan tersebut, hingga kemudian
menimbulkan umpan balik atau feedback.

3. Dalam proses komunikasi, biasanya terjadi berbagai hambatan komunikasi bisnis salah
satunya yaitu menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hambatan-
hambatan ini umumnya merujuk pada adanya ketidaksesuaian antara pesan-pesan yang
diterima dengan pesan-pesan yang dikirimkan hingga mengarah atau berujung pada
terjadinya konflik.
Adapun upaya dalam mengatasi kesalahpahaman tersebut adalah dengan cara:
 Memahami emosi sendiri. Apabila kesalahpahaman tersebut terjadi saat
berkomunikasi dalam lingkungan bisnis, maka lakukan rapat. Namun jika lebih
informal, maka teleponlah atau undang untuk pertemuan secara lebih personal;
 Melakukan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal, yaitu:
membuat satu pesan secara lebih berhati-hati, diusahakan menghindari kritik
saat kita memulai percakapan dengan orang tersebut. Minimalkan gangguan
dalam proses komunikasi, dan mempermudah upaya umpan balik antara si
pengirim dan si penerima pesan;
 Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima dan
jangan mencoba menjadi benar. Artinya tetap memperhatikan penerima ketika
sedang berkomunikasi atau penyelesaian masalah. Sikap empati, perduli atau
peka terhadap perasaan dan kepentingan lawan bicara sehingga dapat
menciptakan pemahaman konteks melalui pembicaraan agar bisa saling
memahami sehingga dapat berkompromi menemukan jalan terbaik untuk
bersama;
 Mau mengoreksi diri dengan penuh kesadaran dari dalam dan tanpa intervensi
dari pihak lain. Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan kedewasaan dan
kematangan berfikir. Kedewasaan dan kematangan berfikir tidak hanya
membutuhkan IQ dan intelegensi, tetapi lebih membutuhkan kesadaran,
Toleransi dan inisiatif dari dalam diri sehingga dapat menciptakan lingkungan
yang aman untuk komunikasi terbuka;
 Saat kita menyadari kesalahan kita yang memicu terjadinya konflik
berkomunikasi, maka janganlah bersikap defensif dan lekaslah meminta maaf
terlebih dahulu;
 Menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai
penengah untuk penyelesaian masalah.
DISKUSI 2

Diskusi 2 ini, rekan-rekan mahasiswa diminta untuk membuat pesan bisnis yang efektif
melalui media cetak maupun media elektronik. Apa yang Apa harus diperhatikan dalam
menyusun pesan bisnis ?

Yth. Tutor

Sumber Referensi:

 BMP EKMA4159/KOMUNIKASI BISNIS HAL 2.26 – 2.28


 https://www.kompasiana.com/economist-suweca.blogspot.com/
61862596ffe7b510626ad443/begini-cara-menyusun-pesan-bisnis-yang-efektif?
page=all#section2

Berikut jawaban saya,

Contoh Pesan Bisnis melalui media elektronik (Surat bisnis pesanan)

PT. Bonjovi
Jalan Sukamakmur, Bogor

Bogor, 1 Agustus 2021

Nomor : 12/DS /EJ/2021


Hal : Pemesanan Alat Perlengkapan Kantor

Yth. Manager PT. JRS


Jalan Sukajaya, Bogor
Dengan hormat,

Menindaklanjuti surat penawaran anda, tanggal 30 Juli 2020, perihal Alat Perlengkapan Kantor.
Dengan ini kami bermaksud memesan :
Meja 5 buah
Kursi 5 buah

Keseluruhan barang yang kami pesan harap diterima selambat-lambatnya tanggal 20 Agustus
2021. Pembayaran terhadap seluruh pesanan kami, akan dilaksanakan 2 hari setelah barang-
barang pesanan seluruhnya kami terima. Sebagai bukti, kami akan mengirimkan fotocopy tanda
bukti pembayaran.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

H. Maman Setiawan

Salah satu definisi komunikasi menyatakan bahwa komunikasi adalah “interaksi sosial melalui
pesan”. Definisi tersebut menunjukkan pentingnya pesan dalam proses komunikasi manusia.
Ada juga yang menyatakan bahwa komunikasi adalah “interaksi bisnis melalui pesan”.
Berdasarkan dea definisi tersebut menunjukkan pentingnya pesan dalam proses dan kegiatan
komunikasi bisnis. Kita bahkan bisa menyatakan, tidak ada komunikasi tanpa pesan atau tidak
akan asa komunikasi bisnis yang bisa dilakukan tanpa pengiriman dan penerimaan pesan. Selain
itu, pesan yang diorganisasikan dengan lebih baik mudah di mengerti dibandingkan dengan
pesan yang tidak tersusun dengan baik, hal ini juga terbukti lebih efektif dibandingkan dengan
pesan yang tidak terorganisasi.
Dalam menyusun pesan bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

 Melakukan Perencanaan. Perencanaan ini merupakan bagian penting dalam berbagai


kegiatan, baik kegiatan dalam bisnis maupun nonbisnis. Perencanaan yang baik
cenderung membuahkan hasil yang baik pula. Sebaliknya, perencanaan yang buruk akan
membawa kepada kegagalan atau keterpurukan. Oleh karena itu, perencanaan pesan
bisnis tidak boleh dianggap remeh, melainkan harus dipersiapkan sedemikian rupa agar
hasilnya maksimal. Dengan kata lain, pesan bisnis mesti direncanakan dengan baik.
 Tujuan pesan. Dalam menyusun pesan bisnis perlu diperhatikan tujuan pesannya,
karena tujuan ini mencakup amanat apa yang akan disampaikan oleh pesan atau surat
bisnis yang disusun.
 Memerhatikan penerima pesan. Dalam menyusun pesan bisnis kita perlu
memperhatikan juga penerima pesan dengan mengajukan pertanyaan apa yang
diinginkan penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan, siapa saja yabg
diharapkan menerima pesan tersebut, kapan sebaiknya pesan tersebut disampaikan,
dan bagaimana pesan tersebut disampaikan apakah melalui email atau media cetak.
 Merancang pesan bisnis atau organisasi pesan. Organisasi pesan ini perlu diperhatikan
karena pesan yang di organisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti dibandingkan
dengan pesan yang tidak tersusun dengan baik. Disamping itu, pesan yang terorganisasi
terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pesan yang tidak terorganisasi. Pada
umumnya, pesan yang kita susun diorganisasikan dengan mengelompokkan ke dalam
tiga bagian, yaitu pembuka/pendahuluan, isi, dan penutup/simpulan. Kita bisa
mengorganisasikan pesan dengan urutan seperti yang dibuat oleh Monroe yang terkenal
dengan akronim ANSVA (Attention, Need, Satisfaction, Visualization, dan Action).
Dengan begitu, pesan yang kita susun diawali dengan sesuatu yang menarik perhatian
orang. Selain ANSVA, ada akronim lain yang terkenal dalam penyusunan pesan yaitu
AIDDA (Attetion, Interest, Desire, Decision, dan Action).
 Penyuntingan. Apabila kerangka atau organisasi pesan telah selesai dibuat, hal terakhir
yang perlu diperhatikan adalah penyuntingan pesan. Pada penyuntingan ini, Adakah
bagian-bagian yang mesti ditambah, dibabat, dikoreksi? Kita bisa melakukan pengeditan
terhadap tata-bahasa dan ejaan, kesalahan pengetikan, hingga konten atau isi pesan.
DISKUSI 3

Bagaimana Proses komunikasi bisnis antar budaya dan lintas budaya serta apa yang harus
diperhatikan dalam menyusun pesan bisnis?

Yth. Tutor

Sumber Referensi:

 BMP EKMA4159/KOMUNIKASI BISNIS HAL 3.4 – 3.5


 http://malistachristy.blogspot.com/2013/05/model-dan-proses-komunikasi-
antarbudaya.html?m=1

Berikut jawaban saya,

Pada prinsipnya, komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintasbudaya ini menunjukkan satu
proses komunikasi yabg sama yakni komunikasi yang dilakukan orang yang berbeda budayanya.
Bahkan kedua istilah ini sering dipertukarkan dalam penggunaannya, karena pada dasarnya
memiliki makna yang kurang lebih sama. Namun, yang membedakan di antara keduanya adalah
jika komunikasi antarbudaya berlangsung di antara dua orang yang berbeda budayanya,
sedangkan komunikasi lintasbudaya berlangsung di antara beberapa orang atau lebih dari dua
orang yang berbeda budayanya. Bahkan Pakar komunikasi antarbudaya, L. A. Samovar dan
R.E.Porter (1972) merumuskan komunikasi antarbudaya sebagai komunikasi yang terjadi ketika
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut melibatkan latar belakang pengalaman
budaya yang berbeda yang menunjukkan nilai-nilai yang dianut oleh kelompoknya yang berupa
pengalaman,pengetahuan, dan nilai-nilai.

Dalam proses komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintasbudaya, hal yang pertama kali
harus dilakukan adalah memahami terlebih dahulu budaya kita sendiri. Hal ini seringkali terjadi,
apabila kita tidak mengenali budaya kita sendiri akan sulit untuk memahami budaya orang lain.
Kemudian, Dalam proses komunikasi antarbudaya dan lintasbudaya juga, terdapat beberapa
komponen, yakni pertukaran simbolik (symbolic exchange), proses, perbedaan komunitas
kultural, pertukaran pemaknaan, serta situasi interaktif. Yang dimaksud pertukaran simbolik
dalam komunikasi antarbudaya adalah penggunaan simbol verbal maupun nonverbal diantara
individu-individu (partisipan komunikasi) untuk berbagi makna (shared meanings).

Sedangkan komponen proses merujuk pada dua pemikiran, yakni natur transaksional dan natur
irreversible dari komunikasi. Yang dimaksud dengan sifat transaksional adalah adanya proses
encoding (pengirim pesan memilih kosakata yang benar atau gesture nonverbal untuk
mengekspresikan maksud) dan decoding (penerima pesan menerjemahkan kata-kata atau
isyarat nonverbal menjadi makna yang dapat dipahami) yang bersifat terus menerus (simultan)
dari pertukaran pesan. Pengirim dan penerima pesan berhasil mencapai pertukaran pesan yang
efektif apabila proses decoding dari penerima pesan sesuai dengan proses decoding dari
pengirim pesan. Bila sebaliknya, maka komunikasi antarbudaya akan dipenuhi dengan
kesalahpahaman serta banyaknya dugaan-dugaan karena masalah bahasa, perbedaan style
berkomunikasi, serta perbedaan orientasi nilai di antara partisipan komunikasi.

Sedangkan sifat irreversible dari proses komunikasi sendiri adalah karena decoder
memungkinkan untuk memaknai pesan dengan berbeda walaupun pesan diulang dengan sama.
Sekali encoder mengirimkan atau mengucapkan pesan pada decoder, ia tidak akan bisa
mengulangi pesan yang benar-benar tepat sama. Encoder juga sulit membatalkan atau menarik
kembali pesan yang telah disampaikan. Hal ini disebabkan pada saat encoder memberikan
pesan kemudian menghentikannya mendadak, bagaimana pun pesan yang terpotong tersebut
telah masuk dalam proses decoding oleh decoder.

Komponen komunitas kutural yang berbeda merujuk pada sebuah kelompok yang terdiri dari
individu-individu yang saling berinteraksi dalam sebuah unit dengan batasan tertentu, yang
mana para anggotanya memegang tradisi dan cara hidup tertentu. Dalam komponen negosiasi
makna, makna dapat dibagi menjadi makna isi, makna relasional, serta makna identitas.
Komponen situasi interaksif merujuk pada pandangan yang mana setiap komunikasi terjadi
dalam konteks relasional, konteks psikologis serta konteks fisik yang berbeda-beda. 

Berikut ini hal-hal yanh harus diperhatikan dalam menyusun pesan bisnis, antara lain:

 Perencanaan. Perencanaan ini merupakan bagian penting dalam berbagai kegiatan.


Dengan perencanaan yang baik, maka akan membuahkan hasil yang baik pula.
 Menentukan tujuan. Dalam menyusun pesan bisnis perlu diperhatikan tujuan pesannya,
karena tujuan ini mencakup amanat apa yang akan disampaikan oleh pesan atau surat
bisnis yang disusun.
 Pengorganisasian. Organisasi pesan ini perlu diperhatikan karena pesan yang di
organisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan pesan yang
tidak tersusun dengan baik. Disamping itu, pesan yang terorganisasi terbukti lebih
efektif dibandingkan dengan pesan yang tidak terorganisasi.
 Penyuntingan. Apabila kerangka atau organisasi pesan telah selesai dibuat, hal terakhir
yang perlu diperhatikan adalah penyuntingan pesan. Pada penyuntingan ini, Adakah
bagian-bagian yang mesti ditambah, dibabat, dikoreksi? Kita bisa melakukan pengeditan
terhadap tata-bahasa dan ejaan, kesalahan pengetikan, hingga konten atau isi pesan.
DISKUSI 4

Yth. Tutor

Berikut jawaban saya,


DISKUSI 5

Yth. Tutor

Berikut jawaban saya,


DISKUSI 6

Yth. Tutor

Berikut jawaban saya,


DISKUSI 7

Yth. Tutor

Berikut jawaban saya,


DISKUSI 8

Yth. Tutor

Berikut jawaban saya,

Anda mungkin juga menyukai