KELAS : B MANAJEMEN
NIM : 931418101
Kasus
kasus Minggu, 4 Agustus 2019, ketika ada gangguan sistem PT PLN (Persero). DKI
Jakarta dan sekitarnya dibuat bingung akibat mati lampu dan hilangnya sinyal komunikasi;
Kegiatan ekonomi terganggu, akses air terhambat, ojek online sulit mencari nafkah, ibadah
Gereja terpaksa bubar, penumpang terjebak di MRT, ibu-ibu keliling minimarket mencari
lilin, dan banyak orang mengungsi ke mall hingga malam, kecuali jika mallnya kehabisan
solar sebagai bahan bakar genset seperti di Mal Botani Square sehingga operasional tutup
lebih awal.
Mati lampu berlangsung sembilan jam bahkan 24 jam lebih di beberapa daerah seperti
Tangerang. Sepanjang hari itu, tidak ada pernyataan apa pun dari presiden yang sedang
mengumpulkan para menteri di Istana Bogor, maupun dari menteri BUMN yang sedang
menunaikan ibadah haji. Sripeni pun menyatakan pihaknya tak menyangka akan ada
gangguan di dua sirkuit sekaligus (utara dan selatan). Pihak PLN pun berjanji memberikan
ganti rugi bagi para pelanggan. Uang kompensasi Rp 1 triliun disebut sudah disiapkan.
Solusi
Seharusnya kasus seperti itu haruslah di cegah sedini mungkin dengan terus melakukan
pengawasan serta pengendalian dengan cara mengecek keadaan dari alat-alat yang di pasang. Kasus
ini terbilang sangat besar karna menyebabkan banyak kerugian di berbagai kalangan masyarakat.
Akibat dari kasus ini para pimpinan dari PT PLN harus melakukukan ganti rugi terhadap masyarakat
yang terkena dampaknya dengan menyediakan. Uang sebesar Rp 1 triliun.
Kasus
Kasus
Hal lain adalah masalah kedisiplinan karyawan dalam satu bagian tidak hadir
sehingga akan mengganggu proses alur produksi. Dari permasalahan yang timbul tersebut
adalah akibat rendahnya kinerja karyawan, kurang rasa memiliki perusahaan dan kurangnya
perhatian atau kontrol dari pimpinan atau manajer yang ada diperusahaan tersebut. Manajer
atau pimpinan perusahaan hanya memperhatikan faktor pencapaianakhir saja tanpa melihat
proses pencapaian target. Sehingga karyawan hanya dianggap sebagai faktor sumber tenaga
kerja saja bukan merupakan asset perusahaan (Human Capital).
Solusi
Kasus
Bambang berkisah, ketika pertama kali berbisnis dengan McD, mereka sama sekali
tidak tahu medan di Indonesia.”Waktu kesini mereka takut karena waktu itu banyak petinggi
Indonesia, yang tak mau McD. Itulah sebabnya indonesia jadi negara terakhir di Asia
tenggara yang masuk McD. Indonesia baru 1991, Singapura sudah dari tahun 1985. Akhirnya
setelah saya bicara mereka mau ke sini. Waktu kesini mereka masih pelanga-pelonggo,
mereka masih bego. Kita sebagai orang lokal unjukin ini penjual kentang dan daging yang
bagus dan sebagainya,”
Mc donald’s masih belum memiliki teknologi komunikasi yang canggih dan effisien
antara kasir dengan yang menyiapkan makanan masih menggunakan sistem manual. Kasir
masih berteriak dengan orang yang menyiapkan makanan. Hal ini dirasakan kurang efisien.
Mc donald’s telah memiliki website yang digunakan untuk melakukan pembelian online.
Namun, tidak semua lokasi dapat melakukan pembelian secara online. Saat melakukan drive
thru, pelayanan dengan jasa ini seringkali masih lama dan kurang cepat. Persaingan yang
ketat dengan brand terkenal lainnya dengan bentuk usaha yang sejenis.
Solusi
Kasus
Dengan adanya suatu hasil observasi ini yang dapat mengevaluasi kinerja karyawan
tersebut, diharapkan perusahaan, khususnya PT unilever ini dapat mengantisipasi dan
mengadakan pencegahan terhadap beberapa factor tersebut sehingga dapat menanggulangi
kinerja buruk yang dapat terjadi pada karyawan mereka sewaktu-waktu. Hal ini diterapkan
guna mendapatkan hasil pecapaian produksi perusahaan yang maksimal tanpa mengabaikan
kepentingan para karyawannya.
Solusi
Dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka perusahaan telah ikut serta
dalam mengembangkan karir para karyawannya baik secara langsung maupun tidak
langsungmelalui program pelatihan dan pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja akan
menambah keahlian dan dapat membuka kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para
karyawannya. Sehingga hal ini perlu dilakukan oleh berbagai perusahaan yang ingin
meningkatkan mutu sumber daya manusiannya demi kemajuan perusahaan juga.
PT. Tirta Adi Sejahtera Tegal yang bergerak di bidang industri manufaktur air minum
dalam kemasan tergolong ke dalam perusahaan berskala menengah. Proses penjualan yang
ada saat ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien karena semua pencatatan masih
dilakukan secara manual, yaitu input satu per satu ke dalam masing-masing sheet oleh
masing-masing bagian yang terkait. Hal ini dapat menimbulkan masalah seperti lambannya
proses pencatatan laporan penjualan dan hasil perhitungan yang diperoleh tidak akurat.
Solusi
Dengan alasan tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menghitung dan
menghasilkan laporan tentang penjualan barang pada PT. Tirta Adi Sejahtera secara cepat
dan otomatis. Sistem yang dibangun berbentuk perangkat lunak komputer yang memiliki
database yang dapat menampung data dan informasi yang sangat besar yang terintegrasi ke
dalam sebuah jaringan komputer sehingga setiap pengguna yaitu Bagian Persediaan dan
Bagian Penjualan, dapat dengan mudah dan cepat dalam mengakses kebutuhan data dan
informasi guna mengetahui laporan-laporan yang terjadi saat penjualan barang. Sistem ini
diharapkan mampu untuk menghitung dengan cepat dan akurat data-data yang terjadi pada
saat proses terjadinya penjualan barang dan dapat mengahsilkan laporan yang berguna untuk
perusahaan.
Kasus
Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil
keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia
ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu dia ketahui.
Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan
keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil. Dalam
konsep dasar Pengambilan keputusan ( Decision making) adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.
Solusi
Kasus
Jiwasraya & Nasib Dana Nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Ada juga BUMN
sektor keuangan yakni Asuransi Jiwasraya yang tengah menghadapi masalah yaitu terpaksa
menunda pembayaran kewajiban polis jatuh tempo. Problem kesulitan likuiditas menjadi
alasan keterlambatan pembayaran yang disampaikan oleh perusahaan asuransi pelat merah
tersebut. Keterlambatan pembayaran polis jatuh tempo terdapat di produk bancassurance.
Mencapai Rp 802 milliar
Solusi
Kasus
Solusi
Harus mengukur kinerja keuangan dengan cara Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan PT.Cahaya Energi Mandiri melalui
analisis rasio keuangan yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabillitas.
Kasus
PT Gudang Garam, Tbk menginvestasikan asset sebagian besar pada asset lancar
yaitu secara berurutan dari tahun 2010 s/d 2014 sebesar 74,52%; 77,73% ; 72,16% ; 68,16%
dan 66,26% dari total asset. Komposisi asset lancar dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2010 sampai 2011. Sedangkan untuk komposisi
asset tidak lancar mengalami kenaikan dari tahun 2012 sampai 2014 dan mengalami
penurunan dari tahun 2010 ke 2011.
PT Gudang Garam, Tbk pada tahun 2010 s/d 2014 menginvestasikan sebagian besar
asset-nya pada persediaan yaitu sebesar 65,62%; 71,68%; 64,20%; 59,57% dan 59,67% dari
total asset perusahaan setiap tahunnya.Pada pos passive, kewajiban jangka pendek lebih
dominan dari total kewajiban perusahaan. Penurunan hanya terjadi pada tahun 2011 ke 2012
dari 34,62% menjadi 33,25%.
Solusi
Seharusnya dalam hal aset yang mengalami penurunan PT gudang garam melakukan
analisis rasio yang tepat untuk mendaptakna keuntungan yang di inginkan. Dengan adanya
rasio yang tepat maka masalah yang akan terjadi dapat di atasi.
Kasus
Balanced scorecard sebagai alat pengukuran kinerja manajemen ( Studi Kasus Pada
PT Sari Husada)Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kinerja manajemen PT Sari
Husada dengan metode balanced scorecard, yaitu pada empat perspektif kinerja balanced
scorecard, dan hubungan antar perspektif dalam membentuk kinerja manajemen secara
komprehensif.
Ukuran kinerja balanced scorecard tahun 2000 dan 2001 dari perspektif keuangan
cukup baik dengan meningkatnya nilai ROI sebesar 2,41 % (tumbuh 7,7 %) dan ROE sebesar
4,3 % (tumbuh 15 %). Peningkatan tersebut dipicu pertumbuhan pendapatan yang lebih besar
daripada pertumbuhan biaya. Demikian pula pertumbuhan nilai kas perusahaan meningkat
pada tahun 2001 daripada tahun 2000 sebagai wujud peningkatan kinerja keuangan
perusahaan dalam pengelolaan kas. Dari perspektif konsumen, kinerja PT Sari Husada cukup
baik dengan sedikitnya keluhan yang masuk dan banyak umpan balik serta hubungan baik
dengan konsumen terbukti adanya konsultasi dari konsumen kepada perusahaan.
Solusi
Kasus
Solusi
Seharusnya PT Sara Lee Indonesia memberikan apa yang sudah menjadi hak dari
parah buruh. Terutama dalam hal gaji yang harus di bayarkan secara terautr dan cepat. Karna
tanpa adanya buruh maka perusahaan tidak akan berjaya dan mendapatkan keuntungan yang
berlipat ganda.
BAB 2 : KOMPENSASI INSENTIF
Kasus
Solusi
Dalam pemberian insentif kepada karyawan haruslah sesuai dengan prestasi kerja
yang telah ia lakukan dan di berikan tepat waktu agar dalam kuliats kerjanya dapat meningkat
dn memberikan hasil yang lebih baik lagi kepada perusahaan.
Kasus
Jenis-jenis kompensasi yang diberikan oleh PT Bondi Syad Mulia kepada karyawan
tetap belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan maupun undang-undang di Indonesia.
Misalnya dalam hal tunjangan jabatan yang digabung dengan gaji pokok sedangkan menurut
undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 94 dikatakan bahwa
dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah
pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Gaji pokok akan
mempengaruhi penentuan tunjangan-tunjangan lain yang akan diberikan kepada karyawan
oleh karena itu penentuan nominal gaji pokok dengan kriteria yang jelas akan mempengaruhi
nominal tunjangan lain dan mempengaruhi biaya yang harus dialokasikan perusahaan.
Solusi
Kenaikan gaji setiap tahunnya juga dapat didasarkan tidak hanya pada situasi
eksternal yaitu presentase kenaikan upah minimum tetapi juga dapat didasarkan pada situasi
internal dengan melakukan evaluasi pekerjaan karyawan tetap melalui metode point.
Kasus
Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua digembor0gemborkan itu pun tidak seberapa
karena tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT FI. Malah rakyat Papua membayar
lebih mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat
Papua yang tidak ternilai itu. Biaya reklamasi tersebut tidak akan bisa dditanggung generasi
Papua sampai tujuh turunan.
Solusi
Sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada perusahaan, perusahaan
sudah membentuk Crisis Management Committee. Yaitu guna menciptakan lingkungan kerja
yang damai dan harmonis, PTFI dan pimpinan SPSI PTFI pun telah membentuk Crisis
Management Committee.
Kasus
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kami dari Lokataru, Kantor Hukum dan
HAM, yang juga menjadi Kuasa hukum dan bagi Forum Perjuangan Pensiunan (FPP) BNI,
bermaksud menyampaikan sejumlah hal terkait persoalan Penyalahgunaan Keuangan dan
Ketenagakerjaan dilingkungan Perusahaan Terbatas Bank Negara Indonesia, untuk
selanjutnya disebut ‘BNI’ bahwa Kami menemukan adanya 5 pola penyalahgunaan keuangan
oleh BNI, terutama keuangan yang menjadi hak para tenaga kerja. Kelima hal tersebut
adalah, Pertama, pembayaran uang pesangon Kedua, manfaat pensiun bulanan, ketiga,
Tunjangan Hari Tua (THT); Keempat, Jaminan Hari Tua Jamsostek; Kelima, perawatan
kesehatan Pensiunan BNI dan keluarganya.
Atas perbuatan melawan hukum diatas, maka akan dilakukan serangkaian tindakan
hukum untuk mengembalikan hak-hak para tenaga kerja, terutama yang menjadi anggota
FPP.
Kasus
BPRS Suriyah Cabang Semarang adalah lembaga perbankan yang menerapkan sistem
dan operasional berdasarkan Syari’ah Islam. Berdiri sejaktahun 2010, dan dari tahun ke tahun
perkembangan jumlah asetnya semakin meningkat. Itu terbukti dari meningkatnya aset pada
tahun 2013 sebesar Rp.13.025.453.211,06. Telah disadari bersama dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi BPRS Syariah Cabang Semarang sering terjadi kendala, yaitu adanya
benturan kepentingan diantara karyawan atau antara karyawan dengan manajer.
Solusi