Anda di halaman 1dari 23

Revolusi Aplikasi Kasir

untuk Keberlanjutan
Usaha di Indonesia

mokapos.com
Daftar Isi

Pembukaan................................................................................................................................... 03

Mesin Kasir dari Masa ke Masa............................................................................................... 06

Pentingnya Aplikasi Kasir Berbasis Cloud.......................................................................... 11

Keuntungan Aplikasi Kasir Berbasis Cloud......................................................................... 13

6 Tips Memilih Aplikasi Kasir................................................................................................... 19

Penutup.......................................................................................................................................... 23

02
Pembukaan

Jika sebuah usaha diibaratkan sebagai


sebuah gedung, maka pembukuan
adalah pilar-pilar penyokongnya.
Keberadaannya begitu diperlukan hingga tanpanya proses penjualan akan
menjadi goyah dan pemantauan omzet pun jadi kurang kokoh. Pada umumnya,
metode pembukuan yang biasa diimplementasikan oleh para pemilik usaha tidak
hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan usaha mereka, tetapi juga untuk
mengorganisir catatan penjualan mereka dengan lebih baik.

Metode pembukuan manual seperti kertas, alat tulis, kalkulator, atau mesin kas
dan mesin daftar tunai (cash register) telah digunakan sebagian pemilik usaha
jauh sebelum tahun 2000. Hal Ini kemudian menimbulkan sebuah pertanyaan:
apakah metode pembukuan seperti ini dianggap berhasil dalam mencapai tujuan
para pemilik usaha tersebut, yaitu meningkatkan pendapatan dan mempermudah
dalam mengelola data penjualan?

03
Menurut laporan data dari McKinsey,
tahun 2018 merupakan tahunnya Big
Data, di mana “ledakan informasi”
dan “banjir data” akan terjadi
ditengah-tengah generasi milenial.
Ini juga berarti bahwa kumpulan data dalam jumlah besar akan dapat dengan
mudah diakses oleh berbagai lintas industri hanya melalui layar ponsel mereka.
Transparansi besar-besaran ini tentu akan memiliki dampak yang jauh berbeda
dibandingkan 18 tahun silam dan bahkan jauh sebelum itu, di mana teknologi
belum mengambil posisi strategis terhadap bisnis dan perbisnisan.

Dalam hal pembukuan, catatan penjualan yang terekam dapat dikatakan


merupakan ujung tombak kesuksesan bisnis itu sendiri. Jika data di catatan
tersebut tidak terekam dengan rapi, maka akan sulit bagi para pemilik usaha untuk
melakukan analisis secara menyeluruh untuk membantunya mengambil keputusan
penting dan mengembangkan usahanya.

Kesulitan ini bisa diatasi dengan kemampuan para pemilik usaha untuk melakukan
perbandingan secara menyeluruh antara metode pembukuan yang satu dengan
yang lainnya. Mengapa perbandingan ini perlu? Karena masalah yang dihadapi
para pemilik usaha di tahun 2018, jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi
pemilik usaha 18 tahun silam dan sebelum-sebelumnya. Jika waktu itu, data sulit
diakses dan tidak transparan, sekarang jumlah data terlalu banyak dan bahkan
berlebih.

04
Hampir semua perusahaan besar di tahun 2018 menggunakan teknologi untuk
menjamin kebertahanan untuk tujuan jangka panjang. Perusahaan seperti
Facebook memanfaatkan teknologi Cambridge Analytica untuk merekam seluruh
data pengguna Facebook yang ada di dunia. Hasil perekaman data yang
jumlahnya luar biasa banyak ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan analisis
kognitif tentang preferensi pengguna seperti tendensi politik, selera musik, dan
bahkan teman kencan semalam.

Namun begitu, terlepas dari pemanfaatan, atau mungkin bahkan eksploitasi, data
pribadi besar-besaran ini, teknik perekaman data semacam ini sangat berguna jika
digunakan dengan benar oleh pihak yang bertanggung jawab. Khususnya di tahun
2018, di mana bank data yang rapi dan terstruktur merupakan aset terbesar dari
sebuah bisnis untuk bisa bertahan.

Membludaknya jumlah data dan informasi ini juga menjadi tantangan besar bagi
para pemilik usaha untuk lebih cermat dalam memanfaatkan data yang ada.
Mereka harus menentukan berapa banyak data yang dibutuhkan untuk menunjang
performa usahanya.

Tahukah Anda bahwa sebuah usaha bisa gagal karena memanfaatkan terlalu
banyak data yang kurang relevan dengan kebutuhan bisnisnya. Dalam situasi
seperti ini, yang terjadi adalah para pemilik usaha akan mengalami bias pikir
dalam menentukan strategi mana yang paling tepat untuk menunjang bisnisnya.

Inilah mengapa e-book edisi kali ini akan membahas perjalanan aplikasi kasir dari
tahun 2000 awal hingga 2018, dan apa yang harus dilakukan para pemilik usaha
untuk tetap relevan di tengah-tengah era “Internet of Things” yang sedang terjadi
dengan memanfaatkan aplikasi kasir berbasis Cloud.

05
01
Mesin Kasir dari
Masa ke Masa

Mari kita mundur sejenak ke tahun


2000-an awal. Beberapa perangkat
kasir yang cukup populer di kalangan
pemilik usaha Indonesia adalah cash
register hitung, cash register
standard, dan cash register PC.
Ketiganya memiliki karakteristik fungsi dan fisik yang berbeda, sama halnya
dengan kisaran harga. Dua mesin yang pertama sudah memiliki basis pemilik yang
cukup besar dibandingkan yang ketiga. Seorang pemilik usaha di Jakarta Timur
mengatakan bahwa alasan ia menggunakan cash register hitung adalah “karena
harganya murah” dan ia merasa mesin ini bisa membantunya “mengontrol uang
kas yang dikelola setiap hari.”

06
Inilah yang membuatnya terdorong menggunakan mesin kasir hitung sebagai
wadah utama usahanya berkembang dan mengelola penjualan. Yang mungkin
agak mengejutkan adalah belum sampai setahun, ia sudah memutuskan
mengganti mesin kasirnya menjadi cash register PC, yang sudah bisa membaca
barcode setiap produk.

Tentulah, fungsi ini mempercepatnya dalam memproses setiap pembelian atau


transaksi, dan waktu yang ia habiskan untuk melakukan semua itu menjadi lebih
cepat 45 menit hingga 1 jam dibandingkan sebelumnya, yang memakan waktu 1
hingga 2 jam. Sayangnya, kecepatan waktu ini tidak dibarengi dengan tingginya
tingkat keamanan terkait siapa saja yang bisa mengakses mesin kasir tersebut.
Petugas kasir yang bertugas di tokonya dianggapnya sebagai sebuah “kendala
tersendiri.” Bahkan, dampaknya dapat membahayakan eksistensinya sendiri
sebagai sebuah usaha.

Ia menjabarkan bahwa sering terdapat selisih yang berarti antara pemasukan yang
sebenarnya dengan pemasukan yang tercatat di mesin kasir. Ini merupakan
sebuah kerugian besar bagi usaha tersebut yang juga dapat membahayakan
kondisi finansial untuk jangka menengah. Kendala semacam ini tentu menyisakan
sebuah celah besar dalam strategi bisnis para pemilik usaha yang sedang
memilih-memilih mesin kasir untuk usaha mereka.

Mereka melakukan riset lebih dalam dan survei dengan mendatangi pemilik usaha
lain untuk mencari mesin kasir yang lebih efektif, atau setidaknya metode
pembukuan yang efektif.

07
Ini yang terjadi pada seorang dosen di Universitas Jenderal Soedirman bernama
Bangun Wijayanto. Ia berinisiatif untuk memberdayakan para pemilik usaha mikro
di pedesaan dengan mendorong mereka meninggalkan cara pembukuan lama
yang ribet dan menyita waktu. Kondisinya pada tahun 2013 di pedesaan daerah
Jawa Tengah, banyak usaha mikro yang mengandalkan pembukuan dengan alat
tulis dan bahkan dengan ingatan saja. Ini jelas merupakan metode yang lemah
secara teknis dan kontraproduktif.

Ia menjelaskan bahwa “kenyamanan konsumen jadi terganggu ketika penjual


harus mengingat terlebih dahulu harga barang dan total belanja.” Belum lagi
harga di warung mereka belum distandarisasi, sehingga harga yang ditawarkan ke
satu pembeli bisa berbeda dengan harga untuk pembeli lain.

Inisiatif Pak Bangun tersebut muncul karena semakin banyaknya jumlah pasar
modern seperti minimarket atau supermarket di daerah pedesaan tersebut. Ini
menjadi mengkhawatirkan karena sistem pembukuan minimarket jauh lebih maju
dibandingkan warung-warung tradisional yang jauh lebih dulu ada.

08
Tentu saja, sistem pembukuan yang digunakan warung-warung ini tidak bisa
disamakan dengan sistem yang sudah digunakan pasar modern. Namun, celah
perbedaan ini bisa diisi dengan setidaknya memahamkan para pemilik pasar
tradisional akan pentingnya teknologi.

Apa yang dilakukan Pak Bangun adalah sebuah loncatan besar untuk
memperbaiki ekonomi usaha mikro yang tengah menjamur. Kiprahnya ini sejalan
dengan visi pemerintah Indonesia yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai
negara berpenghasilan menengah di tahun 2025. Dalam agenda pemerintah,
untuk menjadi negara berpenghasilan menengah, PDB negara tersebut harus
berada di angka 7%, sementara Indonesia berada di angka 5%.

Lalu, bagaimana dengan 2% sisanya?


Deloitte Access berpendapat bahwa kunci utama untuk meningkatkan PDB
sebuah negara adalah data yang terstruktur dan pemanfaatan teknologi.
Kemampuan sumber daya manusianya untuk membuat susunan data yang rapi
dan otomatis akan selalu dibarengi dengan seberapa mumpuni mereka untuk
memaksimalkan teknologi yang ada.

Kalau begitu, mengapa UMKM yang menjadi


bidang yang seksi untuk dibicarakan?
Jumlah UMKM di Indonesia hingga saat ini tercatat
mencapai 62 juta unit, atau sepadan dengan 99 persen
dari total unit usaha di dalam negeri. Sementara itu,
kontribusinya mencakup lebih dari 60 persen terhadap
PDB negara di tahun 2017 dengan penyerapan tenaga
kerja sebanyak 117 juta jiwa.

09
14
Fakta mengejutkan ini belum termasuk 36 persen UMKM Indonesia yang masih
memilih bersifat offline atau belum mengintegrasikan usahanya dengan teknologi.
Kalaupun sudah, itu juga hanya sebatas kemampuan komputer mendasar seperti
Microsoft Excel dan akses broadband.

Di lain sisi, 18 persen UMKM Indonesia sudah lebih baik memanfaatkan teknologi
dalam aktivitas operasional usahanya sehari-hari. Mereka lebih piawai
menggunakan web dan media sosial untuk memperkenalkan usahanya kepada
khalayak. Angka ini diprediksi akan terus naik sampai setidaknya tahun 2030, di
mana pengguna internet di Indonesia akan meningkat dari 143 juta di 2016
menjadi 250 juta di 2022.

Melihat informasi di atas, kira-kira mesin


kasir seperti apa yang akan menunjang
metode pembukuan UMKM di Indonesia
5 tahun mendatang? Dan mesin kasir
seperti apa yang akan membantu
menciptakan basis data terstruktur yang
kokoh untuk para UMKM Indonesia?

10
14
02
Pentingnya Aplikasi
Kasir Berbasis Cloud

Dengan berbagai kemudahan untuk


merintis usaha di jaman sekarang,
tantangan utama pemerintah dan
pihak terkait yang ingin memajukan
perekonomian Indonesia saat ini juga
menjadi lebih besar.
Mereka bukan hanya harus berfokus pada peningkatan jumlah badan usaha baru,
tetapi juga memastikan badan-badan tersebut bisa berlanjut dalam jangka
panjang. Untuk mencapai itu, dibutuhkan kesadaran akan pentingnya penggunaan
teknologi dan basis data terstruktur yang kokoh.

Deloitte Access menambahkan bahwa 8 dari 10 usaha yang tidak memanfaatkan


teknologi cenderung bangkrut di 18 bulan pertama. Itulah mengapa, sebagai
solusinya, dibutuhkan penetrasi digital yang mampu mengatasi masalah
semacam ini.

11
14
Penetrasi seperti komputasi berbasis Cloud dipercaya dapat membantu UMKM
meningkatkan performa bisnis mereka dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Mengapa demikian? Sistem semacam ini memungkinkan pemilik usaha untuk
menyimpan data penjualan mereka dengan jauh lebih aman.

Jika sebelumnya, mereka menyimpan data di dalam buku besar, dengan


komputasi berbasis Cloud mereka bisa memantau data dengan lebih transparan,
karena semuanya dihitung secara otomatis. Adanya sistem komputasi seperti ini
juga akan mengurangi resiko kehilangan atau tertukar ketika pencatatan transaksi
masih dilakukan di dalam buku.

Social Daily News bahkan mengatakan bahwa komputasi berbasis Cloud akan
menekan biaya 40 kali lebih banyak untuk UMKM. Angka ini tentu tergolong besar
jika kita harus membandingkan berapa banyak alat-alat yang dibutuhkan sebelum
menggunakan aplikasi kasir.

Bayangkan saja, jika sebulan sebuah usaha harus membeli satu rim kertas atau
selusin buku tulis untuk mencatat transaksi dalam waktu sebulan, tentu ini akan
membuang lebih banyak waktu dan biaya, dibandingkan dengan mereka yang
sudah menggunakan teknologi aplikasi kasir berbasis Cloud. Ini membuktikan
pendapat Deloitte Access di atas yang mengatakan bahwa rata-rata laju
pendapatan usaha yang menerapkan teknologi ke dalam bisnisnya berada di
angka 80%.

Jadi, menjawab pertanyaan tulisan ini di atas: Mesin


kasir semacam apa yang bisa membuat basis data
terstruktur yang kokoh untuk Indonesia dalam kurun
waktu 5 hingga 10 tahun ke depan?

Aplikasi kasir berbasis Cloud jawabannya.

12
03
Keuntungan Aplikasi
Kasir Berbasis Cloud

Melihat besarnya potensi aplikasi


kasir berbasis Cloud untuk
perkembangan performa UMKM
di Indonesia, apakah Anda masih
ragu untuk mengubah metode
pembukuan usaha Anda?
Apakah Anda masih yakin untuk tetap menggunakan metode pembukuan yang
ribet dan menyita waktu? Belum lagi jika Anda ingin melacak informasi penting
seputar penjualan untuk melakukan analisis omset usaha Anda dalam periode
waktu yang spesifik. Dengan aplikasi kasir berbasis Cloud, insiden kehilangan atau
salah letak informasi akan terminimalisir, dan waktu Anda untuk menghitung
keuntungan usaha Anda secara manual bisa Anda gunakan untuk hal lain yang
lebih berharga, seperti berinteraksi dengan pelanggan.

Tidak hanya itu, keuntungan lain yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan
aplikasi kasir berbasis Cloud adalah sebagai berikut.

13
1. Akses Data Lebih Mudah dan Cepat
Sistem komputasi Cloud dianggap sebagai sistem penyimpanan data yang paling
aman di abad ke-21. Sistem ini mengharuskan setiap penyelenggara layanan
komputasi Cloud patuh dengan regulasi dan aturan yang terkait.

Misalnya, ISO 27002 yang merupakan standar praktik keamanan informasi juga
digunakan untuk menilai tingkat keamanan di suatu penyedia jasa layanan Cloud
Computing. Dengan ini, pengguna dapat mengatur akses untuk mengubah,
menghapus, atau menambahkan data yang sudah tersimpan di dalam Cloud.

Teknologi sinkronisasi dengan internet juga memungkinkan Anda untuk


mengakses data dari mana saja dan kapan saja. Metode pengecekan seperti ini
tentu akan sangat membantu Anda yang selalu mengakses media sosial
di layar ponsel.

Dengan cara ini, Anda tidak perlu menghabiskan uang lebih untuk pergi ke toko
Anda dan lelah-lelah mengecek laporan penjualan secara manual.

14
2. Kelola Informasi Lebih Efisien
Dengan aplikasi kasir berbasis Cloud, Anda bisa memiliki basis data yang lebih
terstruktur karena semuanya bersifat virtual.

Ini tentu berbanding terbalik jika Anda masih melakukan pencatatan satu per satu
atau bahkan di dalam mesin kasir tradisional. Sebanyak apapun jumlah informasi
yang Anda masukkan di mesin kasir tersebut akan jauh lebih rapi ketika dibuat
dalam format digital. Ini juga akan mengurangi risiko human error atau kesalahan
manusiawi lain yang sering terjadi dalam pengelolaan informasi.

Serapi apapun catatan penjualan Anda di buku besar atau catatan pembukuan
tradisional lainnya, tetap saja Anda akan merasa kesulitan jika harus mencari
informasi tertentu. Durasi yang Anda perlukan untuk membolak-balikkan halaman
tentu akan memakan lebih banyak dibandingkan mengetik atau menginput waktu
berupa, misalnya, tanggal atau hari transaksi.

15
3. Simpan Data Lebih Aman
Sebagai pemilik usaha, Anda tentu ingin kerahasiaan informasi usaha Anda dan
pelanggan terjaga dengan baik. Itulah mengapa diperlukan sistem keamanan yang
sudah teruji mampu untuk menyimpan semua data Anda tanpa perlu diganggu
pihak lain.

Sistem komputasi berbasis Cloud umumnya akan memungkinkan Anda membuat


sebuah akun digital, di mana Anda harus memasukkan serangkaian digit berupa
kode OTP untuk masuk dan mengakses. Ini tentu jauh lebih aman dibandingkan
dengan jika Anda mengecek data di dalam buku tulis, yang bisa dibaca oleh siapa
saja. Dengan data yang lebih aman seperti ini, Anda jadi lebih mudah menyimpan
data penjualan dengan pembatasan akses yang lebih baik.

Anda bisa memasang 4 digit berupa kode OTP untuk masuk dan mengakses. Ini
tentu jauh lebih aman dibandingkan dengan jika Anda mengecek data di dalam
buku tulis.

36

16
14
4. Pantau Data Real-Time
Banyak pemilik usaha yang melakukan rekap penjualan di akhir minggu atau akhir
bulan. Mereka akan melihat sudah berapa banyak penghasilan yang mereka
dapatkan dalam rentang waktu tersebut. Di saat yang sama, mereka juga bisa
melihat berapa banyak kerugian yang terjadi di tengah-tengah.

Dalam situasi seperti ini, tentu saja akan sulit bagi pemilik usaha untuk melakukan
improvisasi ketika, misalnya, ada produk tertentu yang tiba-tiba turun angka
penjualannya di tengah minggu. Namun begitu, insiden semacam itu sifatnya
historis atau tidak bisa diulang lagi, dan pemilik usaha bisa menghindari masalah
ini dengan meminimalisir kejadian yang sama terulang di depan dengan
memprediksi pola yang ada.

Apa yang terjadi jika pemilik usaha bahkan bisa mengambil keputusan secara
langsung, tanpa perlu menunggu seminggu atau sebulan. Bahkan, mereka tidak
perlu memprediksi atau menerka-nerka dari data penjualan yang sudah lewat?
Mereka bisa langsung sadar ketika ada sesuatu yang tidak beres sesegera
mungkin dan ambil keputusan saat itu juga. Dengan ini, ia bisa lebih cepat
membaca selera pelanggan dan melakukan improvisasi tanpa perlu berpikir
lebih lama ketika perlu mengambil keputusan penting.

17
14
13

5. Ramah Kantong
Setiap aplikasi kasir memasang kisaran harga yang berbeda. Ini bergantung pada
seberapa lengkap fitur yang dimiliki dan jenis penawaran yang diberikan. Lalu,
pertanyaannya. Seberapa banyak para pemilik usaha harus merogoh kocek untuk
memiliki aplikasi kasir berbasis Cloud?

Perusahaan software aplikasi kasir, Vend, bahkan mengatakan bahwa para pemilik
usaha sebaiknya menghabiskan uang mereka untuk solusi Software as a Service
(SAAS) berbasis Cloud dibandingkan untuk sistem aplikasi kasir tradisional.

Mari kita simak perbandingannya.


Aplikasi kasir tradisional merupakan capital expenditure, di mana para pemilik
usaha harus membayar uang dalam jumlah besar di muka untuk investasi jangka
panjang. Jumlah uangnya pun bisa mencapai kisaran belasan bahkan puluhan juta.
Ini sangat disayangkan karena uang puluhan juta itu hanya habis untuk aplikasi
aplikasi kasir yang tidak akan ada perkembangan selama lima tahun ke depan.
Ditambah, harga perangkat keras yang dibeli bersamanya mengalami depresiasi
yang relatif tinggi setiap tahunnya.

Bandingkan dengan aplikasi kasir berbasis Cloud. Para pemilik usaha cukup
membayar setiap bulan sebagai biaya operasional dalam jumlah yang jauh lebih
kecil. Ini membuktikan pendapat Vend bahwa sistem aplikasi kasir berbasis Cloud
dapat menekan biaya 40 kali lebih besar dibandingkan aplikasi kasir tradisional.

Tidak hanya itu, setiap bulannya, aplikasi kasir berbasis Cloud akan diperbarui
sesuai dengan potensi pasar yang sedang terjadi. Ini tentu krusial bagi pemilik
bisnis untuk mengetahui tren di pasaran dan untuk tetap relevan di tengah para
pesaing yang terus menjamur setiap tahunnya.

18
18
04
6 Tips Memilih
Aplikasi Kasir

1. Mudah disesuaikan dengan tipe bisnis Anda


Setiap bisnis memiliki preferensinya masing-masing. Preferensi dari tipe bisnis
restoran cepat saji akan berbeda dengan preferensi tipe bisnis toko roti. Jika
restoran cepat saji akan lebih fokus beroperasi ke aspek operasi, produksi, dan
distribusi, maka toko roti akan berfokus pada aspek penyediaan, pengadaan,
dan pengelolaan inventori atau pergudangan. Untuk itu, sebuah aplikasi kasir
setidaknya harus mendukung aspek operasi, produksi, dan distribusi untuk bisa
dikatakan memenuhi standar minimum. Lebih bagusnya lagi jika aplikasi kasir
tersebut mendukung seluruh jenis aspek yang melibatkan aktivitas harian bisnis
Anda.

2. Cepat, efisien, dan akurat


Di jaman Internet of Things seperti sekarang ini, kecepatan adalah salah satu aset
penting yang menjamin perkembangan signifikan di tengah dunia yang tak pernah
berhenti bergerak. Aplikasi kasir yang cepat dan efisien tentu dibutuhkan untuk
memproses transaksi antara penjual dan pembeli dalam jumlah banyak. Tidak
hanya itu, data penjualan yang lebih akurat juga perlu untuk membuat analisis
bisnis yang lebih transparan.

19
18
3. Fitur yang lebih banyak
Fitur banyak bukan berarti semua fiturnya bisa diterapkan untuk bisnis Anda,
mengingat tentu ada fitur yang sangat Anda perlukan dan yang dikesampingkan.
Fitur yang banyak berarti terlepas dari seberapa banyak fitur yang ada dalam satu
aplikasi kasir, Anda dapat memanfaatkannya sesuai dengan yang bisnis Anda
butuhkan. Tentu saja, jumlah fitur yang lebih banyak akan lebih baik dibandingkan
jumlah fitur yang terbatas atau lebih sedikit dari aplikasi kasir yang lain. Dengan
jumlah yang lebih banyak ini, tentu saja Anda jadi punya lebih banyak pilihan
untuk memilah mana fitur yang Anda perlu gunakan dan mana yang tidak.

4. Data mudah diakses dari mana saja


Kemudahan akses data dalam aplikasi kasir untuk bisnis Anda tentu penting di
tahun 2018. Rasanya sudah ketinggalan jaman jika Anda masih mengakses
data dan membuat laporan penjualan secara manual. Aplikasi kasir yang
mengedepankan koneksi internet dan berbasis Cloud bisa menjadi solusi paling
efektif untuk penghitungan data secara otomatis. Hanya dengan koneksi internet
yang stabil, Anda bisa mengecek data yang dirangkum dalam bentuk laporan
penjualan bisnis lewat layar ponsel atau tablet, tidak perlu lagi datang ke toko saat
Anda sedang berhalangan.

Selain itu, akan lebih baik jika sebuah aplikasi kasir dapat memproses transaksi
secara terpisah di dua perangkat atau lebih yang berbeda. Ini akan sangat
berguna jika usaha Anda biasa melayani pelanggan dalam jumlah yang banyak
dalam waktu yang sama. Namun, terkadang, koneksi internet bisa macet
sewaktu-waktu di saat genting, khususnya jika banyak pelanggan yang sedang
mengakses internet untuk chatting atau berselancar di internet. Tentu saja,
aplikasi kasir yang tetap bisa memproses transaksi di berbagai perangkat secara
offline adalah pilihan yang solutif untuk bisnis Anda.

20
18
5. Penyedia mudah dihubungi saat ada masalah
Yang namanya perangkat teknologi, tentu kerusakan atau kekeliruan sistem bisa
terjadi sewaktu-waktu. Kerusakan sistem ini kadang tidak bisa diselesaikan sendiri
atau oleh pengguna yang tidak terlalu paham tentang sistemnya. Masalah ini tentu
membutuhkan bantuan penyedia sistem yang ahli agar kerusakan ini bisa
tertangani dengan baik. Jika Anda ingin membeli aplikasi kasir, cari penyedia
produk atau support executive yang bersedia turun tangan dengan cepat dan
bertanggung jawab.

Dengan adanya penyedia yang mudah dihubungi saat masalah muncul, Anda jadi
tidak perlu repot-repot melakukan semuanya sendiri atau kebingungan
menghubungi siapa saat suasana genting. Tidak hanya itu, adanya penyedia
yang selalu ada ini juga akan meminimalisir waktu Anda yang terbuang untuk
melakukan perbaikan atau maintenance. Padahal, seharusnya Anda fokus ke
melayani pelanggan, mengobrol dengan mereka, atau bahkan memantau
laporan penjualan.

21
18
6. Cari tau sebanyak-banyaknya tentang software aplikasi kasir
Sebagaimana membeli produk apapun, Anda harus melakukan riset kecil-kecilan
terhadap produk serupa yang akan Anda beli. Riset ini mencakup melakukan
penyandingan dan perbandingan dua atau lebih produk yang menjadi sasaran
Anda. Pelajari dengan matang fitur unggulan masing-masing, ketahui seberapa
sesuai aplikasi kasir tersebut dengan tipe bisnis Anda dan seberapa cepat dan
akurat proses pembuatan laporan penjualannya. Hal ini perlu dilakukan agar Anda
terhindar dari kekecewaan setelah pembelian, di mana ada fitur atau spesifikasi
tertentu yang Anda luput atau lewatkan saat fase riset ini.

Tabel Perbandingan

POS A POS B

Kecepatan X

Fitur Premium X X

Kemudahan Akses Data X

Integrasi Pembayaran X X

Tampilan Sederhana X

Dari semua permasalahan di atas, tahukah Anda bahwa aplikasi kasir Moka
memiliki semua fitur yang bisa Anda jadikan solusinya?

Dengan aplikasi kasir Moka, pastikan performa bisnis Anda dua kali lebih cepat
dalam melakukan pengelolaan. Entah itu mengelola transaksi penjualan, mengatur
aktivitas operasional harian, atau memantau laporan penjualan secara real-time
dari mana saja.

Moka hadir sebagai solusi yang lebih tepat untuk kebertahanan bisnis Anda dalam
jangka panjang.

22
18
Penutup

Dari fakta-fakta menarik tentang aplikasi kasir di atas, tampak jelas betapa
pentingnya peran aplikasi kasir untuk pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah di
Indonesia. Urjensinya menjadi tak terbantahkan di tengah wacana pemerintah
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah di tahun
2025.

Tingkat kebutuhan untuk memiliki data yang terstruktur dan pemanfaatan


teknologi untuk aktivitas operasional usaha mereka menjadi semakin tinggi di era
Big Data. Kedua elemen ini menjadi ujung tombak kesuksesan usaha tersebut baik
dalam hal meningkatkan pendapatan maupun dalam hal menyimpan informasi
penting untuk keberlanjutan usaha mereka sendiri.

Sebaliknya, usaha yang memilih ogah untuk menerapkan teknologi ke dalam


aktivitas operasionalnya dan bersikeras menggunakan metode pembukuan yang
lebih lama, akan memiliki angka rata-rata laju pendapatan yang jauh lebih kecil
dibandingkan usaha yang menerapkan teknologi.

Kecilnya angka ini juga akan memperlambat Indonesia dalam mengejar


ketertinggalan 2% PDB yang dibutuhkan untuk menjadi negara berpenghasilan
menengah. Itulah mengapa, dengan munculnya aplikasi kasir berbasis Cloud, dan
sejumlah keuntungan yang telah disebutkan, para pemilik usaha mikro, kecil, dan
menengah harus lebih cerdik mengambil langkah tak hanya untuk membantu
pemerintah mewujudkan visinya tetapi juga untuk mengembangkan usaha sendiri
dengan berinvestasi aplikasi kasir berbasis Cloud.

Anda mungkin juga menyukai