Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

TERKOMPUTERISASI PADA TOSERBA 99


KABUH JOMBANG
Arum setyo cahyanti
(Akuntansi, Ekonomi, STIE Mahardhika Surabaya, Indonesia)
arumsetyocahyanti09@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui penerapan Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) penjualan tunai terkomputerisasi menggunakan
software kasir Point Of Sale (POS) pada Toserba 99 Kabuh Jombang, 2.
Mengetahui kesesuaian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penjualan tunai pada
Toserba 99 Kabuh Jombang dengan analisis PIECES, 3. Mengetahui kesesuaian
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penjualan tunai pada Toserba 99 Kabuh
Jombang dengan unsur-unsur pengendalian internal menurut literatur. Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah studi
kasus dengan metode pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan analisis PIECES yaitu dengan cara mendeskripsikan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penjualan tunai terkomputerisasi menggunakan
software kasir Point Of Sale (POS) pada Toserba 99 Kabuh Jombang meliputi
fungsi-fungsi yang terkait, dokumen, catatan, laporan, dan prosedur yang
membentuk sistem penjualan tunai serta menganalisis menggunakan analisis
PIECES dengan melakukan perbandingan antara teori analisis PIECES dengan
keadaan sebenarnya yang ada pada Toserba 99 Kabuh Jombang. Kemudian
melakukan perbandingan menggunakan unsur-unsur pengendalian internal
menurut literatur dengan keadaan sebenarnya mengenai Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) penjualan tunai pada Toserba 99 Kabuh Jombang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
penjualan tunai terkomputerisasi menggunakan aplikasi Point Of Sale (POS)
dapat memudahkan perusahaan atau Toserba 99 Kabuh Jombang khususnya
pada bagian kasir dalam melakukan transaksi penjualan tunai, dan menghasilkan
struk penjualan, serta membantu pemilik toko mendapatkan informasi yaitu
berupa laporan transaksi penjualan tunai secara cepat, akurat dan up to date,
sehingga dapat memudahkan dalam melakukan transaksi penjualan tunai. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Toserba 99 Kabuh Jombang telah
menerapkan Sistem Informasi Akuntansi penjualan tunai sesuai dengan Teori
PIECES dan pengendalian internal menurut teori Mulyadi tahun 2017. Akan
tetapi adanya kendala yaitu penggunaan aplikasi Point Of Sale yang kurang
maksimal yang dilakukan pada Toserba 99 Kabuh Jombang serta adanya
kendala aplikasi yang terkadang masih error dan kemudian tidak adanya divisi
yang langsung dapat memperbaiki sistem tersebut.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan Tunai, Pengendalian Internal

ABSTRACT
This research is intended to: 1. Know the application of the System
Accounting Information (SIA) using computerized cash sales Point of Sale (POS)
cashier software at Department Store 99 Kabuh Jombang, 2. Knowing the
suitability of the Accounting Information System (SIA) cash sales at 99 Kabuh
Jombang Department Store with PIECES analysis, 3. Knowing the suitability
Accounting Information System (SIA) cash sales at 99 Kaberba Department
Store Jombang with elements of internal control according to the literature.

1
Research this is done with a qualitative approach and this type of research is
study the case with the method of collecting data by observing, interviews, and
documentation. The data analysis technique used is Descriptive analysis and
PIECES analysis is by describing Accounting Information System (SIA) using
computerized cash sales Point of Sale (POS) cashier software at the 99 Kabuh
Jombang Department Store related functions, documents, notes, reports and
procedures form a cash sales system and analyze using analysis PIECES by
making comparisons between PIECES analysis theories with the real situation in
99 Department Store in Jombang District. Then make comparisons using
elements of internal control according to the literature with the actual situation
regarding Information Systems Accounting (SIA) cash sales at 99 Department
Store in Jombang. Results research shows that the application of Accounting
Information Systems (AIS) computerized cash sales using the Point Of Sale
(POS) application can facilitate the company or Department Store 99 Kabuh
Jombang in particular at the cashier's part in conducting cash sales transactions,
and produce sales receipt, and help shop owners get information, i.e. in the form
of cash sales transaction reports that are fast, accurate and up to date so that it
can make it easier to make cash sales transactions. Results this research shows
that 99 Department Store of Kabuh Jombang apply Accounting Information
Systems cash sales in accordance with the theory PIECES and internal control
according to the Mulyadi theory of 2017. Will but there are obstacles, namely the
lack of application of Point of Sale maximum that is done at 99 Department Store
Jombang and its existence Application constraints that sometimes are still error
and then there is no division which can directly improve the system.
Keywords: Accounting Information Systems, Cash Sales, Internal Control

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu dampak dari dituntut melakukan perkembangan
globalisasi adalah berkembangnya sistem akuntansi yang baru. Adanya
teknologi yang semakin pesat dan relasi antara akuntansi dan
membuat persaingan antar Teknologi Informasi (TI) akan
perusahaan semakin ketat. Dengan menggabungkan keduannya menjadi
berjalannya waktu, Teknologi kesatuan yang lebih bermanfaat dan
Informasi (TI) yang berkembang saat mengikuti perkembangan zaman.
ini telah memudahkan segala Sistem Informasi Akuntansi
aktivitas bisnis. Karena teknologi (SIA) dapat menggunakan sistem
berkaitan langsung dengan manuall menggunakan kertas dan
komputer, komputer tentu memiliki dapat menggunakan sistem yang
sistem informasi yang akan terkomputerisasi. Karena informasi
berproses mengikuti perkembangan keuangan dalam sebuah
zaman. Perkembangan usaha yang perusahaan adalah hal yang paling
sangat luas saat ini dengan adanya penting, maka dikembangkan suatu
persaingan global serta adanya aplikasi yang dapat membantu
persaingan yang kompetitif, informasi keuangan secara
perusahaan harus berlomba lomba elektronik, yaitu aplikasi kasir.
untuk mengembangkan Teknologi Siklus akuntansi yang beroperasi
Informasi (TI) karena adanya proses menggunakan komputer maupun
cepat, tepat, akurat dan up to date sistem akuntansi yang beroperasi
dalam rangka menjalankan proses manual memiliki tujuan yang sama
bisnisnya, Untuk itu perusahaan untuk menghasilkan laporan

2
keuangan yang benar. Akan tetapi perusahaan (Mulyadi, 2016:379).
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
yang terkomputerisasi penjualan merupakan salah satu
memungkinkan pemakai untuk upaya untuk meningkatkan
menyajikan informasi dengan mudah pengendalian internal. Menurut
dengan adanya dukungan paket Mulyadi (2017: 129) sistem
program Sistem Informasi Akuntansi pengendalian internal meliputi
(SIA) yang semakin banyak struktur organisasi, metode, dan
variasinya. Sistem Informasi ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
Akuntansi (SIA) merupakan untuk menjaga aset organisasi,
pengumpulan data berupa transaksi mengecek ketelitian dan keandalan
yang terjadi di sebuah perusahaan, data akuntansi, mendorong efisiensi
transaksi ini meliputi pembelian, dan mendorong dipatuhinya
penjualan, pengeluaran kas, kebijakan manajemen. Dalam
maupun transaksi penerimaan kas. penelitian ini penulis akan
Di Indonesia saat ini banyak memfokuskan pada perusahaan
kita temui perusahaan dagang dagang berjenis toko serba ada yaitu
berjenis retail, karena memang Toserba 99 Kabuh Jombang.
perusahaan ini sangat Pengambilan objek penelitian pada
menguntungkan, mengutip data dari Toserba 99 Kabuh Jombang ini
(https://worldpopulationreview.com) berdasarkan pengamatan peneliti
terkait jumlah populasi di Indonesia, bahwa penjualan perusahaan
Indonesia merupakan Negara tersebut memiliki tingkat kedatangan
dengan penduduk terbanyak konsumen yang sangat tinggi.
keempat di dunia dengan jumlah Toserba 99 Kabuh Jombang
penduduk sebanyak 273.520.000 ini berdiri sejak tahun 1985, awal
jiwa pada tahun 2020. Dengan berdiri toko serba ada ini diberi
adanya jumlah penduduk yang besar nama Toko Ayem dengan menjual
hal ini membuat potensi pasar di barang kebutuhan sehari-hari secara
Indonesia cukup luas dengan ecer dan dikelola secara sederhana,
banyaknya bisnis retail yang masuk dengan kerja keras dan keuletan
kedaerah-daerah maupun desa- serta pandangan yang jauh kedepan
desa. Penjualan produk dalam maka dilakukan pembenahan dan
usaha dagang dapat dilakukan tanpa dengan perkembangan zaman serta
melalui proses produksi. semakin banyaknya persaingan,
Pendapatan pokok yang diperoleh toko ini berubah menjadi toko serba
dari usaha dagang berasal dari ada yang dibentuk menyerupai
transaksi penjualan barang dagang. supermarket yang menjual
Hal ini dapat menunjukan bahwa produknya secara grosir dan cara
usaha dagang memiliki tujuan untuk mengelolanya menggunakan
mendapatkan laba yang besar tekonologi modern, dan untuk nama
dalam aktivitas penjualan hariannya. tokonya berubah menjadi TOSERBA
Penjualan dapat dibedakan menjadi 99. Sistem penjualan yang dilakukan
dua macam yaitu, penjualan kredit pada Toserba 99 Kabuh Jombang
dan penjualan tunai. Penjualan tunai seluruhnya adalah sistem penjualan
dilaksanakan oleh perusahaan tunai. Dalam Sistem Informasi
dengan cara mewajibkan pembeli Akuntansi (SIA) penjualan tunai
melakukan pembayaran harga yang digunakan di Toserba 99
barang terlebih dahulu sebelum Kabuh Jombang akan melibatkan
barang diserahkan oleh perusahaan, banyak fungsi, seperti kasir,
barang kemudian diserahkan penjualan, gudang, keuangan.
kepada pembeli dan transaksi Dengan demikian tidak menutup
penjualan tunai dicatat oleh kemungkinan telah terjadi

3
penyimpangan di Toserba 99 Kabuh penyempurnaan dari teknologi
Jombang, misalnya seperti sebelumnya yaitu mesin kasir
perangkapan fungsi yang konvensional dan penggunaan
menyebabkan penjualan kurang Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
efisien sehingga perlu dilakukan manual. Penelitian ini juga bertujuan
perbaikan dalam sistem penjualan untuk mendeskripsikan penerapan
tunai. Melihat pentingnya Point Of Sale (POS). Berdasarkan
memanfaatkan Teknologi Informasi latar belakang tersebut peneliti
(TI) yang berkembang dan untuk tertarik mengambil judul penelitian
kemajuan bisnis dan mengurangi “ANALISIS SISTEM INFORMASI
risiko gagalnya bisnis. Toserba 99 AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI
Kabuh Jombang ini sendiri juga TERKOMPUTERISASI PADA
sudah menggunakan software kasir TOSERBA 99 KABUH JOMBANG”.
Point Of Sale (POS), hal ini untuk

Rumusan Masalah Unsur-unsur pokok sistem


Berdasarkan uraian latar akuntansi menurut Mulyadi (2016:3)
belakang sebelumnya, maka yaitu : (a) Formulir, (b) Jurnal, (c)
permasalahan penelitian ini adalah Buku Besar, (d) Buku Pembantu,
(1) Bagaimanakah penerapan dan (e) Laporan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Sistem Informasi
penjualan tunai terkomputerisasi Terkomputerisasi
dengan menggunakan software Pengertian Informasi menurut
Point Of Sale (POS) pada Toserba Romney dan Steinbart (2015:4),
99 Kabuh Jombang ?, (2) informasi adalah data yang telah
Bagaimanakah Sistem Informasi dikelola dan diproses untuk
Akuntansi (SIA) penjualan tunai memberikan arti dan memperbaiki
pada Toserba 99 Kabuh Jombang proses pengambilan keputusan.
menurut analisis PIECES ?, dan (3) Kualitas suatu informasi tergantung
Bagaimanakah Sistem Informasi dari tiga hal, antara lain informasi
Akuntansi (SIA) penjualan tunai yang tepat waktu, up to date, dan
pada Toserba 99 Kabuh Jombang akurat.
dengan unsur-unsur pengendalian Sedangkan menurut Sutabri
internal ? (2016:42) sistem informasi adalah
TINJAUAN PUSTAKA suatu sistem di dalam suatu
Landasan Teori organisasi yang mempertemukan
Sistem Akuntansi kebutuhan pengolahan transaksi
Menurut Sujarweni (2015:3) harian yang mendukung fungsi
akuntansi adalah proses transaksi operasi organisasi yang bersifat
yang dibuktikan dengan faktur, lalu manajerial dengan kegiatan strategi
dari transaksi dibuat jurnal, buku dari suatu organisasi untuk dapat
besar, neraca lajur, kemudian akan menyediakan kepada pihak luar
menghasilkan informasi dalam tertentu dengan laporan-laporan
bentuk laporan keuangan yang yang diperlukan.
digunakan pihak-pihak tertentu. Komputer sangat dibutuhkan
Sedangkan menurut Mulyadi dalam penerapan sistem informasi
(2016:3) sistem akuntansi adalah untuk mendapatkan data yang
organisasi formulir catatan dan akurat, cepat, dan up to date,
laporan yang dikoordinasikan memang tidak harus menggunakan
sedemikian rupa untuk menyediakan komputer, tetapi pada kenyataannya
informasi keuangan yang dibutuhkan dengan perkembangan zaman
oleh manajemen guna memudahkan sistem informasi selalu berhubungan
pengolahan perusahaan. dengan pengolahan informasi yang

4
berbasis pada komputer untuk Bukti Setor Bank, dan (7) Rekap
kemudahan bertransaksi. Jadi Beban Pokok Penjualan. Untuk
sistem informasi akuntansi berbasis catatan yang digunakan, Menurut
komputer/Computer Based Mulyadi (2016:391-392), catatan
Information System (CBIS) adalah yang digunakan dalam sistem
sistem untuk mengolah data, akuntansi penerimaan kas dari
menyimpan data menjadi informasi penjualan tunai adalah sebagai
yang berkualitas dengan dibantu berikut: (a) Jurnal Penjualan, (b)
peranan penting dari sebuah Jurnal Penerimaan Kas, , (c) Jurnal
komputer. Umum, (d) Kartu Persediaan, dan
Sistem Informasi Akuntansi (e) Kartu Gudang. Menurut Mulyadi
Menurut Susanto (2017:80) (2016:392-393), jaringan prosedur
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang membentuk sistem akuntansi
dapat didefinisikan sebagai penjualan tunai adalah sebagai
kumpulan (integrasi) dari sub-sub berikut: (1) Prosedur Order
sistem/komponen baik fisik maupun Penjualan, (2) Prosedur Penerimaan
non fisik yang saling berhubungan Kas, (3) Prosedur Penyerahan
dan bekerja sama satu sama lain Barang, (4) Prosedur Pencatatan
secara harmonis untuk mengolah Penjualan Tunai, (5) Prosedur
data transaksi yang berkaitan Penyetoran Kas Bank, (6) Prosedur
dengan masalah keuangan menjadi Pencatatan Penerimaan Kas, dan
informasi keuangan. Sedangkan (7) Prosedur Pencatatan Beban
komponen-komponen sistem Pokok Penjualan
informasi akuntansi menurut Pengendalian Internal
Susanto (2017:207), adalah Menurut Mulyadi (2017:129)
hardware, software, brainware, sistem pengendalian internal
procedure, data base, Teknologi meliputi struktur organisasi, metode
Komunikasi Jaringan (TKJ). dan ukuran-ukuran yang
Sistem Informasi Akuntansi dikoordinasikan untuk menjaga
Penjualan Tunai asset organisasi, mengecek
Menurut Mulyadi (2016:379) ketelitian dan keandalan data
“Penjualan Tunai dilaksanakan oleh akuntansi, mendorong efisiensi dan
perusahaan dengan cara mendorong dipatuhinya kebijakan
mewajibkan pembeli melakukan manajemen. Menurut Mulyadi
pembayaran harga barang terlebih (2017:130) unsur pokok sistem
dahulu sebelum barang diserahkan pengendalian internal ada 4 unsur,
oleh perusahaan kepada pembeli. yaitu: (a) Struktur organisasi yang
Menurut Mulyadi (2016:385) fungsi memisahkan tanggung jawab dan
yang terkait dalam sistem penjualan wewenang secara tegas, (b) Sistem
tunai adalah : (a) Fungsi penjualan, otorisasi dan prosedur pencatatan,
(b) Fungsi Kas, (c) Fungsi Gudang, , (c) Praktik yang sehat, dan (d)
(d) Fungsi Pengiriman, dan (e) Karyawan yang mutunya sesuai
Fungsi akuntansi. Kemudian untuk dengan tanggung jawabnya.
dokumen yang digunakan , Menurut
Mulyadi (2016:386-391), dokumen
yang digunakan dalam sistem Point Of Sale
akuntansi penerimaan kas dari Software Accounting Point of
penjualan tunai adalah sebagai Sale atau disingkat POS merupakan
berikut: (1) Faktur Penjualan Tunai, kegiatan yang berorientasi pada
(2) Pita Register Kas (Cash Register penjualan serta sistem yang
Tape) ,(3) Credit Card Sale Slip, (4) membantu proses pengolahan data
Bill of Lading, (5) Faktur Penjualan transaksi pembelian, transaksi
Cash Delivery Order (COD), (6) penjualan eceran, dan pelaporan

5
transaksi bagi pihak manajemen Kerangka Berfikir
(Kosasi, 2015:1).
Analisis PIECES
Menurut Whitten & Bentley
(2007:77) PIECES framework
merupakan sebuah framework yang
berisi kategori-kategori peng-
klasifikasian masalah dan membuat
pemecahan dari masalah tersebut.
Klasifikasi tersebut dibagi menjadi
enam kategori sesuai dengan
urutan, yaitu Performance,
Information, Economics, Control,
Efficiency, dan Service.

METODE PENELITIAN Sumber Data


Sumber data yang digunakan
Jenis penelitian dalam penelitian ini untuk menjamin
Metode yang digunakan dalam keberhasilan penelitian adalah : (1)
penelitian ini adalah pendekatan Data Primer, Sumber data dalam
kualitatif. Jenis penelitian yang penelitian ini diperoleh langsung dari
digunakan adalah study kasus. perusahaan melalui wawancara
Penelitian study kasus ini dilakukan kepada karyawan dan owner
di Toserba 99 Kabuh Jombang. Data diperusahaan tersebut dan (2) Data
yang diperlukan mengenai sistem Sekunder, Sumber data sekunder
informasi akuntansi penjualan tunai dalam penelitian ini diperoleh dari
berbasis komputer . Hasil penelitian berbagai sumber antara lain dari
hanya untuk perusahaan yang dokumen perusahaan, laporan buku,
diteliti. artikel, jurnal dan informasi lainya
Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data
Populasi Data Primer : metode pengumpulan
Adapun populasi atau objek data dalam penelitian kualitatif
dalam penelitian ini adalah adalah observasi, wawancara,
TOSERBA 99 Kabuh Jombang. dokumentasi, dan focus group
Yang terletak di Jl. Tapen- Kabuh, discussion.
Karang Don, Karang Pakis, Kabuh,
Kabupaten Jombang, Jawa Timur Data Sekunder : Teknik
61455. Objek dalam penelitian ini pengumpulan data ini dilakukan
terdiri dari fungsi-fungsi yang terkait dengan cara melihat catatan,
dengan sistem penjualan tunai laporan, berkas, dan dokumen yang
TOSERBA 99 Kabuh, berkaitan dengan sistem informasi
akuntansi penjualan tunai berbasis
Sumber dan Pengumpulan Data komputer.
Sampel
Jenis Data Sampel pada penelitian ini
Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
adalah menggunakan data kualitatif, sampel dari populasi. Maka sampel
yang berbentuk informasi. pada penelitian ini adalah sistem

6
informasi akuntansi penjualan tunai, Terkomputerisasi pada Toserba 99
pengendalian internal, dan sistem Kabuh Jombang
informasi akutansi berbasis Sumber : Data intern Toserba 99
komputer pada TOSERBA 99 Kabuh Kabuh Jombang
Jombang yang terdiri dari fungsi-
fungsi yang terkait, struktur Hasil Penelitian
organisasi, input dari penggunaan
sistem yang terkomputerisasi (form Analisis Sistem Penjualan
Manfaat penggunaan software
login admin, form transaksi, dll) serta
output (laporan data produk, dan Point Of Sale (POS) pada Toserba
laporan transaksi). 99 Kabuh Jombang adalah sebagai
berikut :
Analisis Data 1. Proses transaksi menjadi
lebih mudah yang dapat
1. Teknik Analisis Deskriptif menguntungkan penjual dan
2. Teknik analisis PIECES pembeli. Manfaat bagi penjual
sistem Point Of Sale (POS)
3. Teknik analisis Deskriptif menyimpan setiap data transaksi
jual-beli yang dilakukan. Dengan
ANALISIS HASIL PENELITIAN demikian pemilik toko dapat
DAN PEMBAHASAN mengakses laporan transaksi
Data Penelitian hariannya secara real time.
Toserba 99 Kabuh Jombang Sedangkan manfaat untuk pembeli
memiliki sumber penerimaan kas, adalah pembeli dapat melakukan
yaitu penerimaan kas dari penjualan pembayaran dengan cepat dan
produk kebutuhan sehari hari. akurat dengan adanya bukti
Toserba 99 Kabuh Jombang hanya pembayaran.
menerapkan penjualan secara tunai. 2. Perubahan harga produk
Pada Toserba 99 Kabuh Jombang bisa dilakukan dengan mudah
pengolahan data penjualannya Ketika ada barang yang harganya
menggunakan sistem sedang naik-turun pemilik toko dapat
terkomputerisasi, yaitu mengubahnya langsung melalui
menggunakan komputer kasir yang sistem Point Of Sale (POS). Tanpa
memiliki 2 bagian yaitu hardware merubah satu persatu karena cukup
komputer dan software kasir Point memasukkan kode barang dan
Of Sale (POS). nama barang yang akan dirubah
harganya sehingga ketika ada
barang dengan kode yang sama
akan otomatis berganti harga.
Berbeda dengan sistem manual
yang harus memberikan harga satu
persatu pada semua jumlah produk
yang ada, hal ini juga dapat
memudahkan kasir dalam mengingat
daftar harga setiap produk karena
sudah tersedia pada sistem.

Prosedur Penjualan Tunai


Analisis perbandingan teori
dengan realita atas prosedur yang
terkait.
Gambar 4. 1 Alur Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) Penjualan Tunai

7
menggunakan sistem manual tanpa
pencatatan transaksi penjualan
tunai, hal ini menyebabkan jumlah
produk pada kartu persediaan tidak
sesuai dengan fisiknya. Saat ini
untuk mengawasi mutasi dan
persediaan barang di gudang
dilakukan pengecekan secara
manual di gudang.
Sedangkan untuk penggunaan
Aplikasi Point Of Sale (POS) pada
Toserba 99 Kabuh Jombang dinilai
dapat membantu mempermudah
dan mempercepat proses transaksi
sampai pengolahan data transaksi
Sumber : Data diolah 2020
penjualan, memiliki tingkat akurasi
Catatan Akuntansi informasi yang tepat, efisiensi
Analisis perbandingan teori sumber daya manusia, kemudahan
dengan realita atas catatan yang akses informasi, sehingga dengan
digunakan. adanya penerapan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) menggunakan
sistem aplikasi Point Of Sale (POS)
proses transaksi pada Toserba 99
Kabuh Jombang dapat
terkomputerisasi dengan baik.
Namun penggunaan software Point
Of Sale (POS) ini juga terdapat
kelemahannya seperti terjadinya
penurunan kapasitas performa
perangkat komputer sehingga
menyebabkan komputer akan
menjadi berat dan lemot apabila
Sumber : Data diolah 2020
terlalu banyak menampung data dan
Pembahasan digunakan secara terus menerus
tanpa istirahat.
Penerapan Sistem Informasi Hasil Analisis PIECES dengan
Akuntansi (SIA) penjualan tunai Keadaan Pada Toserba 99 Kabuh
terkomputerisasi pada Toserba 99 Jombang
Kabuh Jombang 1. Performance / Kinerja :
Dengan adanya aplikasi kasir
Catatan yang digunakan atau Point Of Sale (POS) yang
dalam sistem akuntansi penjualan digunakan pada Toserba 99 hal ini
tunai pada Toserba 99 Kabuh dapat memberikan manfaat bagi
Jombang masih belum maksimal perusahaan dalam hal efisiensi
karena tidak adanya catatan jurnal waktu, dimana waktu yang dilakukan
umum yang digunakan untuk untuk transaksi penjualan tunai akan
mencatat harga pokok produk yang lebih cepat dan akurat.
dijual dan tidak adanya kartu 2. Information/informasi
persediaan serta kartu gudang, tidak Pada toserba 99 Kabuh
adanya kartu gudang dikarenakan Jombang ini aplikasi Point Of Sale
Toserba 99 Kabuh Jombang tidak (POS) memilikii banyak fitur
melakukan stock opname dan masih diantaranya menu pembelian,
terdapat penjualan tunai penjualan, persediaan, kas bank,

8
dan keamanan. Namun yang aplikasi ini sehingga untuk karyawan
diterapkan hanya penggunaan fitur dilakukan pelatihan mengenai sistem
penjualan saja. Dengan adanya fitur Point Of Sale (POS) sebelum
ini dapat membantu toserba 99 menggunakan sistem ini. Adanya
Kabuh Jombang lebih berkembang sistem proteksi yang dibuat oleh
dan menjadi toko yang semakin Toserba 99 Kabuh Jombang untuk
besar dan dapat membantu mengatisipasi adanya user yang
meningkatkan efisiensi waktu agar tidak memiliki wewenang untuk
lebih cepat dan akurat. Kemampuan mengakses yaitu dengan cara, jika
sistem aplikasi Point Of Sale (POS) setelah 3x melakukan kesalahan
dalam menghasilkan informasi yang dalam memasukkan password
bermanfat perlu dilakukan untuk maka secara otomatis sistem akan
menyikapi peluang dan menangani log – off.
masalah yang biasanya terjadi ketika 5. Efficiency/ Efisiensi
menggunakan sistem manual. Pada analisis efisiensi
3. Economics / Ekonomi (efficiency) terhadap aplikasi kasir
Dalam penggunaan aplikasi kasir Point Of Sale (POS) dapat dilakukan
Point Of Sale (POS) pemilik toko sangat mudah oleh pengguna dalam
telah menyediakan anggaran khusus hal ini bagian kasir. Untuk proses
senilai 2.200.000/ tahun. pembayaran pembeli kepada kasir,
Hasil dari analisis yang dilakukan kasir hanya melakukan scan
penulis terhadap aplikasi Point Of barcode pada produk yang akan
Sale (POS) berdasarkan ekonomi dibeli oleh pelanggan, kemudian
adalah sebagai berikut : harga barang akan otomatis terbaca
a. Jumlah keluaran oleh sistem melalui barcode scanner
Dengan tersedianya aplikasi dan akan muncul di layar monitor
sistem Point Of Sale (POS) proses komputer, lalu kasir menyebutkan
pembayaran lebih terarah dalam total pesanan yang perlu
waktu dan kebutuhan yang dibayarakan oleh pelanggan, setelah
disesuaikan dimana hal itu pelanggan menyerahkan uang
berhubungan dengan ketersediaan pembayaran pada kasir, kemudian
informasi data dan informasi pada output dari transaksi berupa struck
aplikasi Point Of Sale (POS). penjualan akan langsung diterima
b. Jumlah masukan oleh pelanggan beserta barang yang
Dengan adanya sistem telah dibeli.
aplikasi Point Of Sale (POS) dapat 6. Service / Pelayanan
mempermudah dalam Point Of Sale (POS) dapat
pengoperasional sistem, dimana mempercepat proses transaksi dan
aplikasi yang digunakan manfaatnya menunjukkan hasil dari jumlah
sebanding dengan biaya yang transaksi yang yang sudah terjadi.
dikeluarkan, oleh karena itu disaat Sistem telah menghasilkan
adanya perkembangan jaman yang peningkatan terhadap pelayanan,
pesat dan persaingan yang ketat ini dimana sistem ini bertujuan untuk
agar apa yang di berikan, sesuai meningkatkan kinerja pelayanan
dengan yang diterima. terhadap penyampaian informasi
4. Control / Pengendalian kepada pengguna secara maksimal.
Hasil analisis yang dilakukan Hasil analisis Sistem
penulis terhadap aplikasi kasir Point Pengendalian Internal dengan
Of Sale (POS) pada analisis Keadaan pada Toserba 99 Kabuh
pengendalian (control) dapat Jombang
dilakukan dengan cepat, hanya saja 1. Struktur organisasi yang
pada awal pemakaian untuk setiap memisahkan tanggung
karyawan belum pernah mengenal

9
jawab dan wewenang 4. Karyawan yang mutunya
secara tegas sesuai dengan tanggung
Penetapan fungsi penjualan jawabnya
sudah terpisah dengan fungsi kas. Toserba 99 Kabuh Jombang
Pada Toserba 99 Kabuh Jombang memiliki karyawan yang sudah
fungsi penjualan dilakukan oleh berkompeten dalam bidangnya,
bagian kasir. Untuk penetapan karena sebelum karyawan
fungsi kas terpisah dengan fungsi menggunakan aplikasi kasir yang
akuntansi, untuk fungsi akuntansi digunakan Toserba 99 kabuh
pada Toserba 99 Kabuh Jombang Jombang yaitu Point Of Sale (POS)
dilakukan oleh pemilik toko atau karyawan diberikan pelatihan
owner. Selain itu belum ada divisi khusus mengenai pengoperasian
atau bagian yang berfungsi sistem kasir tersebut, hal ini dapat
melakukan kontrol pemeliharaan menjadikan karyawan semakin
dan perbaikan pada sistem mahir dibidangnya.
terkomputerisasi jika terdapat
masalah maupun kerusakan
perangkat yang digunakan. KESIMPULAN
2. Sistem Otorisasi dan 1. Penerapan Sistem Akuntansi
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai Toserba 99 Kabuh
Sistem otorisasi penerimaan Jombang Menggunakan Sistem
kas sudah dilakukan dengan baik, yang Terkomputerisasi berdasarkan
kasir tidak akan menyerahkan karakteristik informasi yang baik
barang terlebih dahulu jika menurut Romney (2015:15) dapat
pembayaran belum dilakukan oleh membantu memudahkan proses
pembeli. Kemudian bagian kasir transaksi penjualan tunai namun
tidak boleh menyimpan uang masih belum maksimal untuk
pembayaran yang diterima dari penggunaan aplikasi Point Of Sale
pembeli, namun harus langsung (POS) agar mendapatkan manfaat
diserahkan kepada fungsi kas yaitu lebih maksimal.
pemilik toko yang bertugas 2. Sistem akuntansi penjualan tunai
menerima kas. Hal ini bertujuan terkomputerisasi pada Toserba 99
untuk ketelitian penerimaan kas Kabuh Jombang sesuai dengan
dan ketelitian penyerahan barang analisis PIECES.
untuk meminimalisir terjadinya 3. Pengendalian Internal yang
selisih penerimaan kas. diterapkan pada TOSERBA 99
Pengeluaran kas hanya dilakukan Kabuh Jombang telah memadai dan
oleh pejabat yang berwenang yaitu sesuai dalam teori unsur-unsur
pemilik toko. Prosedur pencatatan menurut Mulyadi 2017:130)
sudah terkomputerisasi secara SARAN
online sehingga data transaksi Toserba 99 Kabuh Jombang
penjualan tunai terekam dengan diharapkan dapat mempertahankan
baik dan perhitungan jumlah kas penerapan fungsi-fungsi yang ada,
harian bisa dilakukan dengan menambah dokumen untuk beban
efektif dan efisien. pokok penjualan dalam sistem
3. Praktik yang sehat penerimaan kas penjualan tunai,
Penyetoran kas ke bank membuat catatan jurnal umum, kartu
dilakukan setiap pergantian shift persediaan, dan kartu gudang agar
kerja pada Toserba 99 Kabuh dapat memudahkan fungsi gudang
Jombang dan biasanya dilakukan dalam mengecek persediaan barang
dua kali dalam sehari, untuk beserta kuantitasnya tanpa
penyetoran kas ke bank. menghitung satu persatu dalam
setiap waktu. Selain itu Toserba 99

10
Kabuh Jombang diharapkan Maniah, dan Dini, Hamidin 2017,
mempertahankan unsur-unsur Analisisdan Perancangan
pengendalian internal yang telah Sistem Informasi, CV Andi
diterapkan. Kemudian agar Offset, Yogyakarta.
penggunaan aplikasi Point Of Sale Moleong, J, Lexy, 2017, Metode
(POS) dapat digunakan secara Penelitian Kualitatif, PT.
maksimal dan bermanfaat secara Remaja Rosdakarya Offset,
maksimal untuk Toserba 99 Kabuh Bandung.
Jombang, perusahaan harus Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi,
memperbaiki aktivitas yang Salemba Empat, Jakarta Selatan.
dilakukan pada Toserba 99 Kabuh Mulyani, Sri, 2016, Analisis dan
Jombang antara lain yaitu Perancangan Sistem Informasi
melakukan stock opname, jika ada Manajemen Keuangan
penjualan tunai menggunakan Daerah, Abdi Sistematika,
sistem manual diharapkan membuat Bandung.
catatan Nawawi, Hadari, 1993, Metode
Penelitian Sosial, Gajah Mada
DAFTAR PUSTAKA University Press, Yogyakarta.
Al Fatta, Hanif , 2007, Analisis dan Permana, Handy, Dian,
Perancangan Sistem Silvesterdan, Faisal, 2015,
Informasi, Andi, Yogyakarta. Analisa dan Perancangan
Baridwan, Zaki, 2015, Sistem Aplikasi Point of sale (pos)
Informasi Akuntansi, Sekolah untuk Mendukung Manajemen
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Hubungan Pelanggan, Vol.2,
Yogyakarta. No. 1, Hal:20-28.
Cahyo, Febbry, Dwi, Definisi atau Romney, Marshall, B, dan Steinbart,
Pengertian Computer Base 2015, Sistem Informasi
Information System (CBIS), Akuntansi, edisi 13 alih bahasa
http://febbrydwicahyo.blogspot.c Kikin Sakinah Nur Safiradan
o.id (diakses tanggal 20 Novita Puspasari, Salemba
februari 2020). Empat, Jakarta
Carl S, Warren dkk, 2015, Sari, K, D, S, Tri Lestari, Mahsina,
PengantarAkuntansi, Salemba 2018, Analisis Penerapan
Empat, Jakarta. Sistem Informasi Akuntansi
COSO, Internal Control, Penjualan Tunai dalam Upaya
http://www.coso.org (diaksestgl 20 Meningkatkan Sistem
Februari 2020). Pengendalian Intern Pada PT.
Hutahaean, Jeperson, 2015, BINA PUTRA LESTARI.
Konsep Sistem Informasi, Sari, NiMade, Purnia, Ni Made
Deepublish, Yogyakarta. Estiyanti, Anak Agung Ayu
Ibrahim, 2015, Metodologi Penelitian Putri Ardyanti, Pengembangan
Kualitatif, Alfabeta, Bandung. Sistem Informasi Akuntansi
Jaya, Hendry, 2018, Analisis Sistem Penjualan dan Penerimaan
Informasi Akuntansi Penjualan Kas Berbasis Web pada Koki
dan Penerimaan Kas dalam Restaurant Sanur, 2019,
Meningkatkan Pengendalian Vol.8, No.3, Hal :161-172.
Intern, PT. Putra Indo Cahaya, Setyawan, Chintya dan Putri, 2018,
Batam. Analisis Sistem Informasi
Krismiaji, 2015, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai,
Akuntansi, Edisi Keempat, Gardena Department Store &
Sekolah Tinggi Ilmu Supermarket, Yogyakarta.
Manajemen,Yogyakarta.

11
Siregar, Syofian, 2015, Metode
penelitian kuantitatif ,
Prenadamedia, Jakarta.
Sitorus, L, 2015, Algoritma dan
Pemograman, Andi, Yogyakarta
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
Alfbeta, CV, Bandung.
Sujarweni, V dan Wiratna, 2015,
Sistem Akuntansi, Pustaka
Baru Press, Yogyakarta.
Susanto, Azhar, 2017, Sistem
Informasi Akuntansi, Lingga Jaya,
Bandung.
Sutabri, 2016, Sistem Informasi
Manajemen, Andi Offset,
Yogyakarta.
Utami, Sarah dan Ratna, 2018,
Evaluasi Penggunaan Aplikasi
Kasir dalam Sistem Informasi
Penerimaan Kas, KafeYata,
Yogyakarta.
Wulandari, Computer Based
Information System (CBIS)
Sistem Informasi Berbasis
Komputer,
http://www.academia.edu
(diakses tanggal 20 februari
2020)

12

Anda mungkin juga menyukai