Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by STMIK Pringsewu Lampung (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer):...

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN


(Studi Kasus: Rumah Makan Puti Minang Cabang Pringsewu)

M. Ibnu Johan1, Nur Aminudin2

Jurusan Sistem Informasi (STMIK) Pringsewu


Jl. Wismarini No.09 Pringsewu Lampung
Tepl/Fax. (0729) 22240, website: www.stmikpringsewu.ac.id
Email:ibnujohan66@gmail.com

ABSTRAK
Rumah Makan Puti Minang merupakan rumah makan yang menyediakan berbagai macam masakan khas
Padang. Rumah makan ini beralamat di Jl. Jend. Sudirman Pringsewu Lampung. Pada kegiatan
penjualan di rumah makan ini, masih terdapat kekurangan seperti proses mencatat transaksi dengan
menggunakan bon, hal ini memperlambat pekerjaan. Perhitungan hasil penjualan juga masih
menggunakan kalkulator sehingga penyusunan laporan pendapatan masih menggunakan buku tulis.
Melihat kondisi seperti ini penulis ingin merancang sebuah aplikasi penjualan dan pembelian sehingga
pekerjaan dapat dilakukan secara cepat dan efesien. Adanya aplikasi penjualan dan pembelian ini
diharapkan dapat digunakan dalam membuat laporan pendapatan secara cepat dan tepat. Sistem yang
akan dibuat menggunakan metode waterfall.

Kata kunci: aplikasi, pembelian, penjualan.

1. PENDAHULUAN Tidak setiap pelaku bisnis memanfaatkan


1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) dalam menjalankan
Makin pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk kegiatan bisnisnya. Seiring perkembangan
menjadikan kebutuhan akan bahan pangan jaman, TI bukan lagi barang mewah bagi pelaku
menjadi hal yang utama guna memenuhi usaha walaupun bukan suatu keharusan. Di
kelangsungan hidup orang banyak. Hal ini kota-kota besar TI sudah mulai banyak
menjadikan usaha kuliner menjadi salah satu digunakan baik secara personal maupun secara
jenis usaha yang diminati oleh para pelaku kolektif. Penerapan Teknologi Informasi (TI)
usaha. Sistem kerja yang baik berpengaruh bagi pelaku usaha banyak sekali manfaatnya.
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat yang paling dasar tentu saja kita bisa
Adanya pencatatan terutama penjualan menjadi mengetahui berapa banyak barang yang terjual.
sangat penting mengingat pencatatan penjualan Sebetulnya banyak cara untuk mengetahui
adalah proses awal untuk mengetahui berapa banyak penjualan kita. Namun dengan
perkembangan usaha tersebut. Pelaku usaha Teknologi Informasi (TI) para pelaku usaha
tidak akan bisa menganalisis usahanya jika dapat mengetahui informasi penjualan dengan
hanya berpedoman pada pembelian dan biaya cepat dan akurat. Makin pesatnya
produksi saja tanpa melihat berapa income yang perkembangan internet juga menyebabkan kita
didapat dari penjualan. bisa mengetahui banyak sekali informasi di
seluruh dunia cukup dengan melihat layar
Perkembangan teknologi menjadikan arus monitor.
perdagangan berkembang, akibatnya banyak
pelaku usaha yang berlomba-lomba Pelaku usaha yang belum menerapkan sistem
mengembangkan teknologi guna mendukung informasi penjualan baik yang berbasis web
sistem kerja mereka. Penerapan teknologi dalam maupun desktop akan mencatat secara manual.
mendukung sistem pencatatan perusahaan tentu Hal ini tentunya lebih baik daripada tanpa
akan mempermudah analisis serta menjadi catatan sama sekali. Pencatatan manual
kepercayaan pihak yang ingin bekerjasama memiliki banyak sekali kelemahan terkait
dalam pengembangan. Saat ini banyak efisiensi dan efektifitas, human error, maupun
perusahaan kuliner yang sukses data yang rawan manipulasi menjadikan perlu
mengembangkan cabang dengan memanfaatkan adanya pencatatan yang efektif, cepat, dan tentu
teknologi sehingga mempermudah pengontrolan saja akuntabel. Dengan pencatatan yang
atas cabang-cabang tersebut. Dengan teknologi terkomputerisasi maka pencatatan bisa
mereka bisa menekan biaya, waktu dan tenaga dilakukan dengan model cash basic maupun
sehingga bisa lebih efektif dan efisien. Bahkan secara akrual. Penerapan sistem yang
saat ini dengan memanfaatkan teknologi terkomputerisasi akan mempermudah proses
website, sistem bisa diakses dari jarak jauh bisnis terlebih jika volume penjualan terus
sehingga mempermudah dalam pengontrolan. melonjak naik. Penggunaannya juga akan

330
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap 1.5. Batasan Masalah
pelayanan.
Aplikasi yang dirancang tidak dilakukan secara
Rumah Makan Puti Minang adalah usaha yang online tetapi offline. Pembayaran dilakukan
bergerak dibidang kuliner dengan produk- dengan kasir yang sudah menggunakan aplikasi
produk antara lain nasi, rendang daging sapi, yang akan dibuat.
ayam bakar, ayam goreng, lele bakar, ikan mas
bakar dan masih banyak lainnya. Selain 2. LANDASAN TEORI
penjualan langsung, Puti Minang juga melayani 2.1. Aplikasi
delivery order dengan cara melakukan Nugroho (2010:25) berpendapat, “Aplikasi
pemesanan melalui nomer telepon yang adalah aplikasi yang berdiri sendiri untuk
tersedia. Penjualan yang relatif tinggi memecahkan masalah bisnis yang spesifik.
menjadikan Puti Minang tidak cukup hanya Dalam hal aplikasi pemrosesan bisnis
mengandalkan kertas sebagai media pencatatan konvensional, software aplikasi digunakan
transaksi penjualan. Mengingat tidak adanya untuk mengontrol fungsi bisnis dalam waktu
karyawan intern yang secara khusus membuat nyata.”
laporan keuangan, menjadikan Puti Minang
membutuhkan sistem informasi. Sistem Kristanto (2013: 17) berpendapat, “Aplikasi
tersebut diharapkan mampu menghasilkan adalah “Proses dimana keperluan pengguna
output berupa data-data yang bisa diolah sendiri dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak
oleh pemilik usaha untuk pengambilan dan atau kedala spesifikasi pada komputer yang
keputusan. Sebelumnya pernah digunakan berdasarkan pada sistem informasi.”
aplikasi kasir dengan menggunakan media
tablet untuk menghitung penjualan. Namun Dhanta (2009:32) berpendapat, “Aplikasi
karena program yang unduh adalah program (application) adalah software yang dibuat oleh
open source dengan segala keterbatasan baik suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan
dari feature maupun output menjadikan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word,
pencatatan akhirnya kembali ke manual. Tentu Microsoft Excel.”
saja dengan persaingan antar usaha kuliner yang
makin ketat sangat perlu digunakan kembali 2.2. Penjualan
teknologi informasi untuk meningkatkan Mulyadi (2001:445) berpendapat, “Penjualan
pelayanan dalam penjualan. merupakan aktifitas untuk memperoleh
punya beberapa keunggulan diantaranya tidak pendapatan. Aktivitas ini berkaitan dengan
tergantung pada spesifikasi. Sehingga perlu memikat konsumen untuk mengetahui dan
dibuatnya sebuah aplikasi penjualan dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan.
pembelian dengan studi kasus di rumah makan Penjualan tidak hanya menimbulkan
Puti Minang Cabang Pringsewu. pendapatan, melainkan juga menimbulkan
piutang. Penjualan tunai merupakan penjualan
yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
1.3 Rumusan Masalah mewajibkan pembeli melakukan pembayaran
Adapun rumusan masalah dalam proyek akhir barang lebih dahulu, sebelum barang diserahkan
ini adalah: dari perusahaan kepada pembeli.”
1. Bagaimana merancang aplikasi penjualan
dan pembelian pada Rumah Makan Puti Marcom (2012:28) berpendapat, “Penjualan
Minang? artinya penjualan barang dagangan sebagai
2. Bagaimana membangun aplikasi yang usaha pokok perusahaan yang biasanya
dapat membantu karyawan dalam membuat dilakukan secara teratur.”
laporan penjualan dan pembelian pada
Rumah Makan Puti Minang? Simamora (2010:24) berpendapat, “Penjualan
adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan
1.4 Tujuan Penelitian merupakan jumlah kotor yang dibebankan
Tujuan dari penelitian antara lain: kepada pelanggan atas barang dan jasa”
1. Membuat sebuah aplikasi penjualan dan
pembelian pada Rumah Makan Puti 2.3. Rumah Makan Puti Minang
Minang. Rumah Makan Puti Minang beralamat di Jl.
2. Memudahkan karyawan dalam pembuatan Jend. Sudirman Pringsewu merupakan rumah
laporan penjualan. makan cabang dari Bandar Lampung yang
mulai beroperasi pada tahun 2014. Rumah
makan ini menyediakan berbagai macam
masakan khas Padang antara lain: nasi, rendang

331
daging, lele bakar, ayam goreng, ikan mas sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi
bakar, perkedel, cincang dan masih banyak lagi. acuan sistem analis untuk menerjemahkan
Rumah makan ini juga melayani pesanan untuk ke dalam bahasa pemrogram.
acara syukuran pernikahan, khitanan dan b. Desain Sistem
akikahan. Tahapan dimana dilakukan penuangan
pikiran dan perancangan sistem terhadap
3. METODE solusi dari permasalahan yang ada dengan
3.1. Metode Pengumpulan Data menggunakan perangkat pemodelan sistem
Adapun metode-metode yang penulis lakukan seperti diagram alir data (data flow
adalah sebagai berikut: diagram), diagram hubungan entitas (entity
1. Metode wawancara relationship diagram) serta struktur dan
Metode ini yaitu dengan Penulis melakukan bahasan data.
wawancara dengan staf atau karyawan yang c. Penulisan Kode Program
ada di Rumah Makan Puti Minang. Penulisan kode program atau coding
2. Metode observasi merupakan penerjemahan design dalam
Penulis melakukan pengamatan pada obyek bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
secara langsung di Rumah Makan Puti Dilakukan oleh programmer yang akan
Minang, mengenai pelayanan yang sedang meterjemahkan transaksi yang diminta oleh
berjalan saat ini. user. Tahapan ini lah yang merupakan
3. Metode dokumentasi tahapan secara nyata dalam mengerjakan
Metode ini penulis gunakan untuk suatu sistem. Dalam artian penggunaan
mengetahui proses-proses pelayanan komputer akan dimaksimalkan dalam
administrasi yang dilakukan pegawai di tahapan ini. Setelah pengkodean selesai
Kantor Bersama Samsat Pringsewu juga maka akan dilakukan testing terhadap sistem
tidak lupa penulis mengambil gambar- yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
gambar yang sekiranya diperlukan pada menemukan kesalahan-kesalahan terhadap
pembuatan karya ini. sistem tersebut dan kemudian bisa
4. Metode kepustakaa diperbaiki.
Penulis memanfaatkan teori-teori yang ada d. Pengujian Program
yang menyangkut ilmu-ilmu system Tahapan akhir dimana sistem yang baru
informasi dan teknologi informasi diuji kemampuan dan keefektifannya
khususnya dalam bidang web. sehingga didapatkan kekurangan dan
kelemahan sistem yang kemudian dilakukan
3.2. Metode Pengamatan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap
Dalam perancangan sistem ini menggunakan aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
metode waterfall merupakan metode yang e. Penerapan Program dan Pemeliharaan
sering digunakan oleh penganalisa sistem pada Perangkat lunak yang sudah disampaikan
umumnya. Inti dari metode waterfall adalah kepada calon pendaftar siswa baru pasti
pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara akan mengalami perubahan. Perubahan
berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah tersebut bisa karena mengalami kesalahan
ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak karena perangkat lunak harus menyesuaikan
dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dengan lingkungan (periperal atau sistem
dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat operasi baru) baru, atau karena calon siswa
dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis baru membutuhkan perkembangan
langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah fungsional.
ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. Dalam metode Analisa Kebutuhan
waterfall melalui tahapan-tahapan seperti:
a. Analisa Kebutuhan Desain Sistem
Langkah ini merupakan analisa terhadap
kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam Penulisan Kode
Program
tahap ini dengan melakukan sebuah
penelitian, wawancara dan studi literatur.
Pengujian
Sistem analis dengan menggali informasi Program

sebanyak-banyaknya dari user sehingga


akan tercipta sebuah sistem komputer yang Penerapan Program
dan Pemeliharaan
bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan
oleh user. Tahapan ini akan menghasilkan Gambar 3.1. Metode Waterfall
dokumen user requirment atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan
dengan keinginan user dalam pembuatan

332
3.3. Diagram Konteks 4. IMPLEMENTASI
4.1 Halaman Login
data penjualan
Pelanggan data pelanggan Administrasi
data pembayaran

Aplikasi
bukti pembayaran data pembayaran
Penjualan dan
Pembelian pada
Rumah Makan
Puti Minang

Laporan data penjualan


Laporan data pelanggan
Laporan data pembayaran

Pimpinan
Gambar 4.1. Halaman Login
Gambar 3.2. Diagram Konteks 4.2. Tampilan Menu Utama

3.4. DFD Level


3.4.1. DFD Level 0

1 Login valid

Login
Pemilik Data Menu

Login Invalid Input Data

2
Pengolahan
Data
Penjualan

Gambar 4.2. Menu Utama


Login valid
4.3. Tampilan Form Supplier

Konsumen

Proses Data Faktur

Laporan Input Data

4 Cetak Data
3 Pengolahan
Data Penjualan

Gambar 3.3. DFD Level 0

Gambar 4.3. Tampilan Form Supplier

333
4.4. Tampilan Form Bahan Baku 5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapatkan berdasarkan
perancangan aplikasi penjualan dan pembelian
pada Rumah Makan Puti Minang sebagai
berikut :
1. Aplikasi yang dibangun pada Rumah
Makan Puti Minang menggunakan bahasa
pemrograman visual basic.
2. Adanya aplikasi dalam penjualan dan
pembelian pada Rumah Makan Puti
Minang dapat membantu karyawan dalam
membuat laporan penjualan baik harian,
laporan bulanan maupun laporan tahunan.

5.2. Saran
Saran yang diberikan oleh penulis antara lain:
1. Karyawan yang mengoperasikan aplikasi
diharapkan ahli dalam bidangnya.
2. Pengembangan aplikasi dapat
dikembangkan lagi berbasis mobile.

Gambar 4.4. Tampilan Form Bahan Baku DAFTAR PUSTAKA


Dhanta. 2009. Aplikasi Penjualan Handphone
4.5. Tampilan Form Pemakaian Bahan Baku paad Yoyo Cell. Surabaya
Kristanto. 2013. Aplikasi Penjualan dan
Pembelian Studi Kasus: Rumah Makan Uni
Kapau Jaya.
Nugroho. 2010. Aplikasi Penjualan dengan
PHP dan MySQL. Yogyakarta: Ardana
Media.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Marcom. 2012. Sistem Informasi Perusahaan
Dagang. Jakarta: Grasindo
Simamora. 2010. Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan Bisnis. Jakarta

Gambar 4.5. Tampilan Form Pemakaian Bahan


Baku

4.6. Tampilan Form Laporan

Gambar 4.6. Tampilan Form Laporan

334

Anda mungkin juga menyukai