Anda di halaman 1dari 8

(/)

Lifestyle
Kategori

Ditulis oleh
H O N E S T D O C S E D I TO R I A L T E A M

Ditinjau oleh
AHMAD MUHLISIN

 KESEHATAN FISIK (/LIFESTYLE/KESEHATAN-FISIK)

Penilaian Tingkat Kesadaran (Nilai GCS) Dewasa dan


Anak
Update terakhir: OCT 13, 2019 Tinjau pada OCT 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Telah dibaca 1.318.673 orang

BAGIKAN (https://wa.me/?text=Penilaian Tingkat Kesadaran (Nilai GCS) Dewasa dan Anak |


ARTIKEL INI
https://www.honestdocs.id/penilaian-tingkat-kesadaran-berdasarkan-nilai-gcs)
(/)

Tingkat kesadaran (/koma) adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur tingkat
kesadaran maka digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni dengan
standar Glasgow Coma Scale (GCS), bagaimana cara melakukannya dan
menginterpretasikan penilaian GCS? itulah yang akan kita bahas kali ini.

Kita tentu pernah mendengar kalimat “pasien sedang dalam keadaan coma”, yang
sering disampaikan oleh tenaga kesehatan (/penderita-kesehatan-mental) di
rumah sakit untuk menjelaskan seseorang yang sedang tidak sadarkan diri, tapi
tentu saja tidak banyak yang tahu apa yang dimaskud dengan istilah koma itu
sebenarnya.

Koma merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah yaitu ketika (/halusinasi-
hypnagogic) seseorang tidak memberikan respon terhadap rangsangan dari
lingkungan sementara sistem kardiorespirasi masih tetap menjalankan fungsinya.
Nah pada artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai tingkat kesadaran
beserta penilaian tingkat kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma Scale
(GCS).

Memahami Apa itu Tingkat Kesadaran


Seperti telah disinggung sebelumnya (/dejavu), bahwa tingkat kesadaran
merupakan ukuran dari kesadaran
(/)
dan respon seseorang terhadap rangsangan
yang berasal dari lingkungan, dengan demikian maka tentu kondisi tingkat
kesadaran seseorang tidak selalu berada dalam kondisi normal (/bising-jantung).

Pada keadaan tertentu, seperti keracunan (/keracunan-sianida), kekurangan


oksigen (/sianosis) baik karena berada di tempat sempit, tertutup atau karena
berkurangnya aliran darah (/torsio-testis-1) ke otak (/gejala-stroke), dan adanya
tekanan yang berlebihan (/haus-berlebih) di dalam rongga tulang kepala
(/craniosynostosis) dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami penurunan
tingkat kesadaran (/koma).

Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa tingkat
yaitu :

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik


terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab
pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungannya.
3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus
tidur bangun (/hipotensi-ortostatik) yang terganggu dan tampak gaduh gelisah
(/gelisah), kacau, disorientasi serta meronta-ronta.
4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat
sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih
dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri,
tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
6. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons
terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea (/distrofi-kornea)
dan pupil (/pinpoint-pupils) masih baik.
7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap
rangsang nyeri.

Untuk mengukur tingkat kesadaran


(/) tersebut salah satunya dapat dilakukan

dengan menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale)

Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)


Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale dengan
Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat keadaan
seseorang. GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran
pasien (/oliguria) yang dilakukan dengan menilai respon pasien terhadap
rangsang yang diberikan oleh pemeriksa.

Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal
yaitu reaksi membuka mata (/katarak-mata) (Eye), pembicaraan (Verbal) dan
gerakan (Motorik). Hasil pemeriksaan tersebut  dinyatakan dalam derajat (/luka-
bakar) (score) dengan rentang angka 1 sampai  6 tergantung respon yang
diberikan.

Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang sesuai
dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada
praktiknya terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa
(/pemalu) dan pemeriksaan GCS pada bayi karena terdapat perbedaan respon
antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka menerima rangsangan.

Nilai Tingkat Kesadaran GCS orang Dewasa


Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan atau membuka mata dengan
sendirinya tanpa dirangsang. (3) : dengan rangsang suara (dilakukan
dengan menyuruh pasien untuk membuka mata). (2) : dengan rangsang
nyeri (memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari). (1) : tidak
ada respon meskipun sudah dirangsang.
2. Verbal (respon verbal atau ucapan) : (5) : orientasi baik, bicaranya jelas. (4) :
bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan
(/)
waktu. (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. (2) : suara tanpa arti
(mengerang) (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah pemeriksa (5) : melokalisir nyeri,
menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri. (4) :
withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat
diberi rangsang nyeri. (3) : flexi abnormal, salah satu (/a-d-plex-oral-drops)
tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri. (2) : extensi
abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi
tubuh saat diberi rangsang nyeri. (1) : tidak ada respon

Nilai Tingkat Kesadaran GCS pada Bayi dan Anak


Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada bayi/anak:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : membuka mata saat diperintah
 atau mendengar suara (2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri (1) :
tidak ada respon
2. Verbal (respon verbal) : (5) : berbicara mengoceh seperti biasa (4) : menangis
lemah (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri (2) : merintih karena
diberi rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : bergerak spontan (5) : menarik anggota gerak karena
sentuhan (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri (3) : fleksi
abnormal (2) : ekstensi abnormal (1) : tidak ada respon

Menghitung Nilai GCS dan Intrepretasi Hasilnya


Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E-
V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi atau
GCS normal (/bising-jantung) adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang terendah
adalah 3 yaitu E1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya
terhadap tingkat kesadaran :

Nilai GCS (15-14) : Composmentis


Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor
Nilai GCS (4) : semi-coma (/)

Nilai GCS (3) : Coma

Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya,


seperti stroke, stroke ringan, cedera (/nyeri-rusuk) kepala (/craniosynostosis),
pendarahan (/penyakit-bab-berdarah-lagi) otak, dan lain-lain.

Seorang tenaga kesehatan harus dapat mengukur nilai GCS dengan benar, tepat
dan cepat karena penilaian ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan dan
keperawatan untuk melakukan penilaian awal dan berkelanjutan,
membandingkan efektifitas perawatan (/sindrom-kasabach-merritt) yang
diberikan, serta menentukan prognosis pasien (/oliguria).

Cara Meningkatkan GCS


Penurunan GCS dapat terjadi karena cedera yang terjadi pada kepala
(/craniosynostosis). Untuk meningkatkan nilai GCS dibutuhkan beberapa tindakan
seperti:

Pemberian Obat
Obat diberikan untuk mencegah (/kondisi-gatal-anus) kerusakan (/abrasi-gigi)
pada organ (/perlemakan-hati) otak (/gejala-stroke) setelah terjadi kecelakaan.
Obat yang diberikan dapat berupa:

Obat Diuretik

Digunakan untuk mengurangi jumlah (/trombositopenia) cairan dalam


lapisan tissur dan meningkatkan pengeluaran urin. Obat diuretik
(/amiloride) diberikan untuk seseorang dengan cedera kepala untuk
mengurangi tekanan yang terjadi dalam otak (/gejala-stroke).
Obat Anti Kejang
(/)

Seseorang yang mengalami cedera kepala ringan sampai berat mungkin


mengalami kejang (/kejang-demam) selama minggu (/tretinoin-41881280)
pertama setelah kecelakaan.  Obat anti kejang mungkin diberikan untuk
menghidari resiko (/sids) kerusakan lebih buruk pada otak yang
diakibatkan karena kejang (/kejang-demam). 

Operasi
Operasi darurat mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko kerusakan
tambahan pada organ tissue otak. 

Rehabilitasi
Kebanyakkan orang yang mengalami kecelakaan otak mungkin akan
membutuhkan rehabilitasi. Pasien perlu belajar (/disleksia) kembali hal-hal dasar
seperti berjalan dan berbicara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuannya dalam melakukan aktifitas harian.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi


ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

RATA-RATA PENILAIAN: 4,0 BERDASARKAN 25.992 ULASAN

BAGIKAN (https://wa.me/?text=Penilaian Tingkat Kesadaran (Nilai GCS) Dewasa dan Anak |


ARTIKEL INI
https://www.honestdocs.id/penilaian-tingkat-kesadaran-berdasarkan-nilai-gcs)
Tanya Dokter (/)

Kami tidak akan mengungkapkan nama dan informasi Anda

Masukkan pertanyaan Anda

L A M P I R K A N F I L E ( F O T O ATA U V I D E O )

SEPERTI RIWAYAT PENGOBATAN ATAU FOTO GEJALA (JIKA ADA)

TANYAKAN KE RUMAH SAKIT TERTENTU (JIKA ADA)

Semua rumah sakit

* Jangan khawatir! Kami menjaga kerahasiaan file Anda. Hanya Anda dan dokter yang dapat melihat file tersebut.

SUBMIT

Anda mungkin juga menyukai