Anda di halaman 1dari 9

Penilaian Tingkat Kesadaran (Nilai GCS)

Dewasa dan Anak


Update terakhir: Apr 15, 2019 Tinjau pada Jul 13, 2019 Waktu baca: 5 menit 
Telah dibaca 1.054.492 orang

BAGIKAN ARTIKEL INI

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang


terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur
tingkat kesadaran maka digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni
dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS), bagaimana cara
melakukannya dan menginterpretasikan penilaian GCS? itulah yang akan
kita bahas kali ini.

Kita tentu pernah mendengar kalimat “pasien sedang dalam


keadaan coma”, yang sering disampaikan oleh tenaga kesehatan di rumah
sakit untuk menjelaskan seseorang yang sedang tidak sadarkan diri, tapi
tentu saja tidak banyak yang tahu apa yang dimaskud dengan istilah koma
itu sebenarnya.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat GRATIS Ongkir via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat


GRATIS ongkir minimal pembelanjaan Rp50.000.

Pesan Sekarang
Koma merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah
yaitu ketika seseorang tidak memberikan respon terhadap rangsangan dari
lingkungan sementara sistem kardiorespirasi masih tetap menjalankan
fungsinya. Nah pada artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai
tingkat kesadaran beserta penilaian tingkat kesadaran dengan
menggunakan Glasgow Coma Scale(GCS).

Memahami Apa itu Tingkat Kesadaran


Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa tingkat kesadaran
merupakan ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan yang berasal dari lingkungan, dengan demikian maka tentu
kondisi tingkat kesadaran seseorang tidak selalu berada dalam
kondisi normal.

Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena


berada di tempat sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran
darah ke otak, dan adanya tekanan yang berlebihan di dalam rongga
tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami penurunan
tingkat kesadaran.

Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa
tingkat yaitu :

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik


terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab
pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungannya.
3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan,
siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau,
disorientasi serta meronta-ronta.
4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat
sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih
dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri,
tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
6. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap
rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupilmasih baik.
7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap
rangsang nyeri.

Untuk mengukur tingkat kesadaran tersebut salah satunya dapat dilakukan


dengan menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale)

Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)


Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale
dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat
keadaan seseorang. GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesadaran pasien yang dilakukan dengan menilai respon pasien
terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat GRATIS Ongkir via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat


GRATIS ongkir minimal pembelanjaan Rp50.000.

Pesan Sekarang
Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup
3 hal yaitu reaksi membuka mata (Eye), pembicaraan (Verbal) dan gerakan
(Motorik). Hasil pemeriksaan tersebut  dinyatakan dalam derajat(score)
dengan rentang angka 1 sampai  6 tergantung respon yang diberikan.

Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang
sesuai dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya.
Namun pada praktiknya terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS
pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi karena terdapat
perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka
menerima rangsangan.

Nilai Tingkat Kesadaran GCS orang Dewasa


Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan atau membuka mata dengan
sendirinya tanpa dirangsang. (3) : dengan rangsang suara (dilakukan dengan
menyuruh pasien untuk membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri
(memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari). (1) : tidak ada
respon meskipun sudah dirangsang.
2. Verbal (respon verbal atau ucapan) : (5) : orientasi baik, bicaranya jelas.
(4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan
waktu. (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. (2) : suara tanpa arti
(mengerang) (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah pemeriksa (5) : melokalisir
nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri. (4) :
withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat
diberi rangsang nyeri. (3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya
menekuk saat diberi rangsang nyeri. (2) : extensi abnormal, salah satu
tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi
rangsang nyeri. (1) : tidak ada respon

Nilai Tingkat Kesadaran GCS pada Bayi dan Anak


Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada bayi/anak:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : membuka mata saat
diperintah  atau mendengar suara (2) : membuka mata saat ada rangsangan
nyeri (1) : tidak ada respon
2. Verbal (respon verbal) : (5) : berbicara mengoceh seperti biasa (4) :
menangis lemah (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri (2) : merintih
karena diberi rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : bergerak spontan (5) : menarik anggota gerak
karena sentuhan (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri (3) :
fleksi abnormal (2) : ekstensi abnormal (1) : tidak ada respon

Menghitung Nilai GCS dan Intrepretasi Hasilnya


Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam
simbol E-V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS
yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang
terendah adalah 3 yaitu E1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan
interpretasinya terhadap tingkat kesadaran :

 Nilai GCS (15-14) : Composmentis


 Nilai GCS (13-12) : Apatis
 Nilai GCS (11-10) : Delirium
 Nilai GCS (9-7) : Somnolen
 Nilai GCS (6-5) : Sopor
 Nilai GCS (4) : semi-coma
 Nilai GCS (3) : Coma
Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat
kesadarannya, seperti stroke, stroke
ringan, cederakepala, pendarahan otak, dan lain-lain.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat GRATIS Ongkir via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat


GRATIS ongkir minimal pembelanjaan Rp50.000.

Pesan Sekarang
Seorang tenaga kesehatan harus dapat mengukur nilai GCS dengan benar,
tepat dan cepat karena penilaian ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan
dan keperawatan untuk melakukan penilaian awal dan berkelanjutan,
membandingkan efektifitas perawatanyang diberikan, serta menentukan
prognosis pasien.

Cara Meningkatkan GCS


Penurunan GCS dapat terjadi karena cedera yang terjadi pada kepala.
Untuk meningkatkan nilai GCS dibutuhkan beberapa tindakan seperti:

Pemberian Obat
Obat diberikan untuk mencegah kerusakan pada organ otak setelah terjadi
kecelakaan. Obat yang diberikan dapat berupa:

 Obat Diuretik
Digunakan untuk mengurangi jumlah cairan dalam lapisan tissur dan
meningkatkan pengeluaran urin. Obat diuretik diberikan untuk seseorang
dengan cedera kepala untuk mengurangi tekanan yang terjadi dalam otak.

 Obat Anti Kejang


Seseorang yang mengalami cedera kepala ringan sampai berat mungkin
mengalami kejang selamaminggu pertama setelah kecelakaan.  Obat anti
kejang mungkin diberikan untuk menghidari resikokerusakan lebih buruk
pada otak yang diakibatkan karena kejang. 

Operasi
Operasi darurat mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko kerusakan
tambahan pada organ tissue otak. 

Rehabilitasi
Kebanyakkan orang yang mengalami kecelakaan otak mungkin akan
membutuhkan rehabilitasi. Pasien perlu belajar kembali hal-hal dasar
seperti berjalan dan berbicara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuannya dalam melakukan aktifitas harian.

Anda mungkin juga menyukai