Anda di halaman 1dari 20

Pemeriksaan GCS

Meta Ayu Fitrian S.Ked 208 121 0047

Pemeriksaan GCS (Glasgow coma scale)

GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan. GCS dipakai untuk menentukan derajat cedera kepala. Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata , bicara/verbal dan motorik.

Pemeriksaan status kesadaran


Ada 2 macam cara penilaian : 1. Penilaian Kualitatif 2. Penilaian Kuantitatif

Penilaian Kualitatif
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran danrespon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, Tingkat kesadaran kesadaran dibedakan menjadi : 1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal,sadarsepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaantentang keadaan sekelilingnya. 2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untukberhubungandengan sekitarnya, sikapnyaacuh tak acuh.

3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi,kadang berhayal. 4. Somnolen(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. 5. Stupor (soporokoma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri. 6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Penilaian kuantitatif
Eye 4 : membuka mata tanpa stimulasi dalam kondisi terjaga penuh. 3 : bisa membuka mata jika distimulasi ditepuk tepuk badannya 2 : bisa membuka mata hanya jika disakiti 1 : tidak bisa membuka mata no respon

Komponen mata

Verbal
5 : bisa menjawab sesuai yang ditanyakan 4 : bisa menjawab dengan kalimat, tapi tidak jelas. 3 : bisa menjawab dengan kata, tapi tidak jelas. 2 : hanya bisa menjawab dengan erangan 1 : no respond

Komponen verbal

Motorik
(6) : mengikuti perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4) : with draws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kakiextensi saat diberi rangsang nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jarimengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (1) : tidak ada respon

Komponen Motorik

Cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang sadar = Compos mentis pasti GCS-nya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam, GCS-nya 3 (1-1-1) Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata bengkak sedang V dan M normal, penulisannya X 5 6. Bila ada trakheastomi sedang E dan M normal, penulisannya 4 X 6. Atau bila tetra parese sedang E an V normal, penulisannya 4 5 X. GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat kesadaran pada anak berumur kurang dari 5 tahun.

Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil : GCS : 14 15 = CKR (cidera kepala ringan) GCS : 9 13 = CKS (cidera kepala sedang) GCS : 3 8 = CKB (cidera kepala berat

Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : Compos Mentis(GCS: 15-14) Apatis (GCS: 13-12) Somnolen(11-10) Delirium (GCS: 9-7) Sporo coma (GCS: 6-4) Coma (GCS: 3))

Metoda lain adalah menggunakan sistem AVPU,dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (Alert), berespon dengan kata-kata (Verbal), hanya berespon jika di rangsang nyeri (Pain). pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri (Unresponsive).

Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACDU, Alertness : pasien diperiksa kesadarannya apakah baik. Confusion : bingung /kacau. Drowness : mudah tertidur. Unresponsiveness : tidak ada respon.

Penyebab penurunan kesadaran


Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika : otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia. peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi.

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai