Anda di halaman 1dari 5

Penilaian Tingkat Kesadaran (Nilai GCS) Dewasa dan Anak

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang


terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur
tingkat kesadaran maka digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni
dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS), bagaimana cara melakukannya
dan menginterpretasikan penilaian GCS?

Koma merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah


yaitu ketika seseorang tidak memberikan respon terhadap rangsangan dari
lingkungan sementara sistem kardiorespirasi masih tetap menjalankan
fungsinya. Nah pada artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai
tingkat kesadaran beserta penilaian tingkat kesadaran dengan
menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS).

Memahami Apa itu Tingkat Kesadaran


Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena
berada di tempat sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran
darah ke otak, dan adanya tekanan yang berlebihan di dalam rongga
tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami penurunan
tingkat kesadaran.

Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa
tingkat yaitu :

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya,


baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat
menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak
acuh terhadap lingkungannya.
3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan
gerakan, siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak
gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.
4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih
dapat sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan
tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun
masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya
rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat
menjawab pertanyaan dengan baik.
6. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan
respons terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali,
respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi
refleks kornea dan pupil masih baik.
7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan
respons terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada
respons terhadap rangsang nyeri.

Untuk mengukur tingkat kesadaran tersebut salah satunya dapat

dilakukan dengan menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale)

Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale

dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat

keadaan seseorang. GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur

tingkat kesadaran pasienyang dilakukan dengan menilai respon pasien

terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa.

Nilai Tingkat Kesadaran GCS orang Dewasa

Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan atau membuka mata


dengan sendirinya tanpa dirangsang. (3) : dengan rangsang suara
(dilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka mata). (2) :
dengan rangsang nyeri (memberikan rangsangan nyeri, misalnya
menekan kuku jari). (1) : tidak ada respon meskipun sudah
dirangsang.
2. Verbal (respon verbal atau ucapan) : (5) : orientasi baik, bicaranya
jelas. (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi
tempat dan waktu. (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. (2) :
suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah pemeriksa (5) :
melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi
rangsang nyeri. (4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh
untuk menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri. (3) : flexi
abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi
rangsang nyeri. (2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau
keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi rangsang
nyeri. (1) : tidak ada respon
Nilai Tingkat Kesadaran GCS pada Bayi dan Anak

Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada bayi/anak:

1. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : membuka mata saat
diperintah atau mendengar suara (2) : membuka mata saat ada
rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon
2. Verbal (respon verbal) : (5) : berbicara mengoceh seperti biasa (4) :
menangis lemah (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri (2) :
merintih karena diberi rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon
3. Motorik (Gerakan) : (6) : bergerak spontan (5) : menarik anggota
gerak karena sentuhan (4) : menarik anggota gerak karena
rangsangan nyeri (3) : fleksi abnormal (2) : ekstensi abnormal (1) :
tidak ada respon

Menghitung Nilai GCS dan Intrepretasi Hasilnya

Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam

simbol E-V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS

yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang

terendah adalah 3 yaitu E1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan

interpretasinya terhadap tingkat kesadaran :

 Nilai GCS (15-14) : Composmentis

 Nilai GCS (13-12) : Apatis

 Nilai GCS (11-10) : Delirium

 Nilai GCS (9-7) : Somnolen

 Nilai GCS (6-5) : Sopor

 Nilai GCS (4) : semi-coma

 Nilai GCS (3) : Coma

Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya,

seperti stroke, stroke ringan, cederakepala, pendarahan otak, dan lain-lain.


Seorang tenaga kesehatan harus dapat mengukur nilai GCS dengan benar,

tepat dan cepat karena penilaian ini dapat digunakan oleh tenaga

kesehatan dan keperawatan untuk melakukan penilaian awal dan

berkelanjutan, membandingkan efektifitas perawatan yang diberikan, serta

menentukan prognosis pasien.

Cara Meningkatkan GCS

Penurunan GCS dapat terjadi karena cedera yang terjadi pada kepala.

Untuk meningkatkan nilai GCS dibutuhkan beberapa tindakan seperti:

Pemberian Obat

Obat diberikan untuk mencegah kerusakan pada organ otak setelah

terjadi kecelakaan. Obat yang diberikan dapat berupa:

 Obat Diuretik

Digunakan untuk mengurangi jumlah cairan dalam lapisan tissur dan

meningkatkan pengeluaran urin. Obat diuretik diberikan untuk seseorang

dengan cedera kepala untuk mengurangi tekanan yang terjadi dalam otak.

 Obat Anti Kejang

Seseorang yang mengalami cedera kepala ringan sampai berat mungkin

mengalami kejang selama minggupertama setelah kecelakaan. Obat anti

kejang mungkin diberikan untuk menghidari resiko kerusakan lebih buruk

pada otak yang diakibatkan karena kejang.

Operasi

Operasi darurat mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko kerusakan


tambahan pada organ tissue otak.
Rehabilitasi

Kebanyakkan orang yang mengalami kecelakaan otak mungkin akan

membutuhkan rehabilitasi. Pasien perlu belajarkembali hal-hal dasar

seperti berjalan dan berbicara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kemampuannya dalam melakukan aktifitas harian.

Anda mungkin juga menyukai