PENDAHULUAN
BAB-1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan
Puskesmas Minas Kecamatan Minas Kabupaten Siak Tahun 2018 dan
sistematika penyajiannya.
Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, umur harapan
hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
1
BAB-4 : SITUASI UPAYA KESEHATAN
BAB-6 : KESIMPULAN
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan Puskesmas Minas tahun
2018. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN PENDUDUK
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Kabupaten Siak,
jumlah penduduk Kecamatan Minas pada akhir bulan Desember 2018
sebanyak 26.210 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 13.654 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 12.556 jiwa, Data ini dipakai sebagai acuan
jumlah penduduk tahun 2018. Tren jumlah penduduk Kecamatan Minas
setiap tahunnya terus meningkat. Gambaran jumlah penduduk
Kecamatan Minas Tahun 2018 selengkapnya disajikan pada gambar 2.1
di bawah ini.
Gambar 2.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Minas Tahun 2018
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
13654
12556
16000
14000
12000
7050
10000
6548
Laki-laki
8000
6000 Perempuan
2546
2292
1815
1642
1325
1254
4000
918
820
2000
0
Minas Jaya Minas Minas Barat Mandiangin R. Bertuah Kecamatan
Timur
3
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Minas tahun 2018
sebesar 1.098 yang artinya jumlah penduduk laki - laki 3 persen lebih
banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100
perempuan terdapat 109.8 perempuan.
Berdasarkan luas wilayah, maka dapat diketahui tingkat kepadatan
penduduk Kecamatan Minas Tahun 2018 yaitu sebesar 75,7 jiwa per km2.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada di Kelurahan Minas Jaya
yakni 39,3 jiwa per km2 dan terendah di Kampung Rantau Bertuah yakni
5,02 jiwa per km2. Pola penyebaran penduduk di Kecamatan Minas
sangat tidak merata disebabkan karena batas wilayahnya yang menyebar.
Gambar 2.2
Persentase Distribusi Penduduk menurut Kelurahan / Kampung
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
Distribusi Jumlah Penduduk Tahun 2018
60.0
51.9
50.0
40.0
30.0
Persentase
18.5
20.0
13.2
9.8
10.0 6.6
0.0
Minas Jaya Minas Timur Minas Barat Mandiangin R. Bertuah
B. KEADAAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Kecamatan Minas sebanyak ± 3 % dari
jumlah 41% angka beban tanggungan yang ada di wilayah Kecamatan
Minas.
4
C. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan genetik, lingkungan
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan
indikator-indikator kesehatan lingkungan seperti; rumah sehat, akses
terhadap sumber air minum layak, akses terhadap sanitasi layak, tempat-
tempat umum memenuhi syarat kesehatan.
Table 2.1
Cakupan Indikator Kesehatan Lingkungan
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
5
D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang
berpengaruh terhadap kesehatan, dalam profil ini akan disajikan 1 (satu)
indikator yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Gambar 2.3
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambar 3.1
Angka Kematian Bayi dilaporkan per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kecamatan MInas Tahun 2018
7
Jumlah Kematian Bayi
3.5
3
3
2.5
2
2
1.5 Jumlah Kematian
1
1
0.5
0 0 0
0
Minas Jaya Minas Minas BaratMandiangin R. Bertuah Puskesmas
Timur
Gambar 3.2
Angka Kematian Balita dilaporkan per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
8
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kahamilan, melahirkan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
kehamilan per 1.00.000 kelahiran hidup pada tahun 2015-2019.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai
dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukan peningkatan AKI yang
signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) Tahun 2015.
Jumlah kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2018 di
Kecamatan Minas sebanyak 0 orang dari 542 kelahiran hidup.
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan
di Puskesmas Minas Tahun 2018.
9
No NAMA PENYAKIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
2. Penyakit Menular
a. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Mycobakterium Tuberculosis. Sumber penularan yaitu
pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak
yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki
kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat
penularan yang kecil.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan
kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis
diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta
kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan
negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut
23%, 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, Global Tuberculosis
Report, 2015).
10
1) Kasus baru BTA Positif (BTA +)
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun 2018 sebanyak 14
kasus, sedikit menurun bila dibandingkan kasus baru BTA + yang
ditemukan tahun 2017 yang mencapai 22 kasus. Jumlah kasus tertinggi
yang dilaporkan berasal dari Kelurahan Minas Jaya sebanyak 11 kasus
dan Minas Barat sebanyak 3 kasus.
Dimana jumlah kasus menurut jenis kelamin terlihat tingginya
kasus yang terjadi pada laki – laki sebanyak 11 orang dan perempuan
sebanyak 3 orang.
Gambar 3.3
Angka Notifikasi Kasus TB Paru per 100.000 Penduduk
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
11
PUSKESMAS 14 10 7 1
MINAS JAYA 11 6 4 0
MINAS
TIMUR 0 3 11
MINAS
BARAT 3 1 10
RANTAU
BERTUAH 010
MANDIANGIN 0
Sembuh
120%
100%
80% 85%
60%
100%
40%
62% 67% 69% 68%
20%
0%
0%
MandianginRantau BertuahMinas Barat Minas Timur Minas Jaya Puskesmas
12
Gambar 3.4 menunjukkan bahwa ada 1 (satu) Kampung dengan
CDR TB Paru 100% dan 3 (tiga) Kelurahan dan Kampung masih di bawah
70%, dan 1 (satu) Kampung 0%. CDR TB tertinggi adalah Kampung
Mandiangin yakni sebesar 100%, Kelurahan Minas Jaya, Kampung Minas
Barat dan Minas Timur dengan CDR TB Paru dibawah 70% dan terendah
adalah Kampung Rantau Bertuah CDR TB 0% untuk Capaian Puskesmas
Minas sebesar 68%.
b. Penyakit HIV/AIDS
HIV dan AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
menyebabkan penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Jumlah kasus HIV tahun 2018 di Kecamatan Minas dilaporkan
sebanyak 3 kasus dengan rentangan usia penderita 20-29 tahun.
c. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak < 2 tahun,
usia lanjut > 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan
seperti malnutrisi dan gangguan immunologi.
Persentase penemuan kasus Pneumonia pada Balita tahun 2018
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari 151,4% dari
sebelumnya 127,71% pada tahun 2017.
Gambaran penemuan kasus Pneumonia pada Balita dari tahun
2018 terlihat pada Gambar 3.5 berikut ini.
Gambar 3.5
Cakupan Penemuan Kasus Pnumonia Balita
Di Kecamatan Minas Tahun 2018
20 19
15 15
15 13
12 12
10
7
5
5 4
2
1 1
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
13
d. Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis Kusta
dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :
1) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.
2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati
rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot.
3) Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA
positif).
e. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari baisanya, atau bila
buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair
tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.Penyakit Diare merupakan
penyakit endemis di Indonesia dan juga penyakit potensial KLB dan
sering menimbulkan kematian. Hasil survey morbiditas diare
menunjukkan penurunan angka kesakitan diare dari 411 per 1.000
penduduk tahun 2010 turun menjadi 214 per 1.000 penduduk tahun
2012.
Jumlah kasus Diare yang ditemukan dan ditangani di Kecamatan
Minas tahun 2018 sebanyak 1.091 kasus (Incidence Rate = 17,24 per
1.000 penduduk). Tidak dijumpai adanya penderita meninggal.
Realisasi penemuan penderita diare pada Balita sebesar 39,7 % dari
perkiraan jumlah kasus sebanyak 1.091 kasus.
Gambar 3.6
Angka Kesakitan Diare per 1.000 Penduduk
di Kecamatan Minas Tahun 2018
14
KASUS DIARE PUSKESMAS MINAS TAHUN 2018
518
170 179 1091
124
102
Minas Jaya Minas
Minas
Timur Mandi
Barat Rantau
Angin Puskesmas
Bertuah
15
c. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium
diphteiae yang menyerang system pernafasan bagian atas. Penyakit ini
memiliki gejala sakit leher.Demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap
ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta
bagian saluran pernapasan. Tahun 2018 dilaporkan tidak ada kasus
Difteri di Kecamatan Minas.
16
menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus Dengue setelah
menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa
inkubasi virus di dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang
terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya.
Jumlah kasus DBD di Kecamatan Minas Tahun 2018 sebanyak 1
kasus (Incidence Rate/IR = 27,7 per 100.000 penduduk). Jumlah
kematian dilaporkan 0 (Case Fatality Rate/CFR = 1,75%).
c. Rabies
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies
yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera,
musang dan serigala yang dalam tubuhnya mengandung virus rabies.
Indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies,
yaitu: kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies (GHPR), pemberian Vaksin
Anti Rabies (VAR) dan Lyssa.
Pada tahun 2018 dilaporkan terjadi 109 kasus GHPR dengan
jumlah pemberian VAR sebanyak 90 keur. Tidak dijumpai adanya kasus
kematian (Lyssa).
Tabel 3.2
Jumlah Kasus GHPR
di Kecamatan Minas Tahun 2018
Januari 9
Februari 5
Maret 9
April 8
Mei 10
Juni 6
Juli 7
Agustus 5
September 12
Oktober 14
17
November 9
Desember 15
Jumlah 109
d. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial yang terdiri dari Wuchereria bancrofi.Brugia malayi dan
Brugia timori.Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap dijaringan
limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ genital.
Jumlah penderita Filariasis di Kecamatan Minas tahun 2018
sebanyak 0. Tidak dijumpai adanya kasus baru. Pada tahun 2018 sudah
dilaksanakan pemberian obat masal filariasis susulan.
C. STATUS GIZI
1. Balita Ditimbang
Balita Ditimbang (D/S) adalah Balita yang ditimbang berat
badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di Posyandu dan
tempat penimbangan lainnya. Tujuan penimbangan Balita adalah : (1)
mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah yang berhubungan dengan
berat lahir rendah ; (2) memasukkan kegrafik berat badan atau Kartu
Menuju Sehat (KMS) guna memantau pertumbuhan ; (3) menghitung
dosis dan jumlah cairan, bila diperlukan.
18
Jumlah Balita ditimbang di Kecamatan Minas tahun 2018 sebanyak
1.249 Balita atau 45,3 % dari 2.896 Balita yang dilaporkan.
19
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
20
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah cakupan ibu hamil yang
pertama kali mendapat pelayanan antanetal oleh tenaga kesehatan pada
masa kehamilan. Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah
ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antanetal sesuai standar paling
sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang
dianjurkan adalah minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester kitiga umur kehamilan.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K1) di Kecamatan Minas pada
tahun 2018 sebesar 97,8%, meningkat jika dibanding cakupan K1 tahun
2017 yang mencapai 96,55%. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) tahun
2018 sebesar 91,1%, meningkat dibandingkan dengan cakupan K4 tahun
2017 sebesar 90,14%.
Gambar 4.1
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
di Kecamatan Minas Tahun 2018
21
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan. Periode persalinan merupakan salah satu periode
yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu. Salah satu target
SDGs adalah meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan menjadi 100% pada tahun 2018.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2018
di Kecamatan Minas sebesar 88,4%. Target SPM dan SDGs sebesar 100%
pada tahun 2018 sudah hampir tercapai.
Gambar 4.2
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
di Kecamatan Minas Tahun 2018
M. JAYA
150.0 TARGET 100%
100.0
PUSKESMAS M. TIMUR
50.0 NAKES
0.0 NON NAKES
R. BERTUAH M. BARAT NAKES FASKES
NAKES NON FASKES
M. ANGIN
22
dilaksanakannya kegiatan di Posyandu dan dilakukan bersamaan pada
kunjungan bayi.
Cakupan pelayanan ibu nifas (KF1) tahun 2018 di Kecamatan
Minas sebesar 93,2%. Target SPM sebesar 100% hampir di capai.
Gambar 4.3
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas dan Kunjungan Neonatus
di Kecamatan Minas Tahun 2018
M. JAYA
150.0 TARGET PN
0.0 KF3
KN1
R. BERTUAH M. BARAT KN2
KN 3
M. ANGIN
23
(SDIDTK), pemerian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan
pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2018 di Kecamatan
Minas sebesar 82,2%, Target SPM sebesar 100% belum tercapai.
Gambaran hasil cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2018 di
Kecamatan Minas disajikan pada Gambar 4.4 berikut ini.
Gambar 4.4
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
di Kecamatan Minas Tahun 2018.
M. JAYA
150.0
100.0
PUSKESMAS M. TIMUR LK
50.0
PR
0.0
TOTAL
R. BERTUAH M. BARAT
M. ANGIN
24
Gambar 4.5
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Di Kecamatan Minas Tahun 2018.
M. JAYA
120.0 TARGET 100%
110.0
PUSKESMAS 100.0 M. TIMUR
90.0 LK
80.0 PR
M. ANGIN
25
Gambar 4.6
Persentase Peserta KB Aktif
Di Kecamatan Minas Tahun 2018.
M. JAYA
300.0
200.0
PUSKESMAS M. TIMUR
100.0 46.6 163.6 KB AKTIF
85.9
0.0 KB BARU
57.2
R. BERTUAH
254.9 M. BARAT KB PASCA SALIN
129.7
M. ANGIN
3. Pelayanan Imunisasi
a. Imunisasi Dasar
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan seperti Difteri, Tetanus dan
Hepatitis B. Salah satu pencegahan yang terbaik agar kelompok beresiko
ini terlindung adalah dengan imunisasi. Imunisasi dasar pada bayi terdiri
dari :
Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi usia 0-7 hari
Imunisasi BCG diberikan pada bayi usia 0-11 bulan
Imunisasi Polio diberikan pada bayi usia 0-11 bulan dengan interval
minimal 1 bulan
Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib diberikan pada bayi usia 2-11 bulan
dengan interval minimal 1 bulan
Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9-11 bulan
26
Gambar 4.7
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi
di Kecamatan Minas Tahun 2018
80
60
Cakupan Puskesmas
40
20
0
b. Imunisasi Campak
Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak
merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih. Hal ini terkait
dengan realita bahwa campak adalah salah satu penyebab utama
kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki
peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita.
Cakupan imunisasi campak di Kecamatan Minas tahun 2018 sudah
mecapai 117,9%. Target Kementrian Kesehatan sebesar 90% tahun 2018
sudah tercapai.
Gambar 4.8
Persentase Pencapaian Imunisasi Campak
di Kecamatan Minas Tahun 2018
27
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PUSKESMAS
180 164.5
160
140
115 118 119.6 117.9
120 106.9
100
80
PERSENTASE
60
40
20
0
MINAS JAYA MINAS MINAS MANDI RANTAU PUSKESMAS
TIMUR BARAT ANGIN BERTUAH
28
(Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur
(Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross
Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal < 24 jam
perawatan (Net Death Rate/NDR).
Data tahun 2018 tentang indikator pelayanan Puskesmas Minas
dengan 6 tempat tidur adalah : BOR = 27,35%, ALOS = 3 hari, TOI = 2,2
hari, NDR = 6,7% dan GDR = 0
29
adanya virus polio liar yang berkembang dim masyarakat dengan
pemeriksaan specimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.
Pada tahun 2018, cakupan imunisasi Polio-4 pada bayi di
Kecamatan Minas sebesar 118,6%. Hasil capaian imunisasi Polio-4 tahun
2018 di Kecamatan Minas dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini.
Gambar 4.9
Persentase Cakupan Imunisasi Polio-4
di Kecamatan Minas Tahun 2018
100
80
60 Persentase
40
20
0
MINAS JAYA MINAS MINAS MANDI RANTAU PUSKESMAS
TIMUR BARAT ANGIN BERTUAH
2. Pengendalian TB-Paru
Tujuan utama pemgendalian TB Paru sesuai target MDGs tahun
2017 adalah: 1) dihentikan atau mulai berkurangnya angka kejadian,
prevalensi dan tingkat kematian akibat TB; 2) sedikitnya 70% kasus TB
Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program Directly Observed
treatment Shortcource Chemotherapy (DOTS) atau angka pengobatan TB
Paru dengan pengawasan langsung, Pengawas Minum Obat (PMO); dan
3) sedikitnya 85% kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam
program DOTS.
30
a. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Kesembuhan penderita TB Paru adalah pasien yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan hasil pemeriksaan apusan
dahak ulang (follow-up) dengan hasil negative pada akhir pengobatan dan
pada satu pemeriksaan sebelumnya.
Jumlah penderita BTA+ yang diobati tahun 2017 sebanyak 22
kasus dan sebanyak 14 penderita dinyatakan sembuh di tahun 2018,
dengan angka kesembuhan (cure rate) sebesar 64%.
Gambar 4.10
Persentase Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB Paru
di Kecamatan Minas Tahun 2018
120%
100%
80%
60%
100% 100%
40%
69% 64%
20%
0% 0%
0%
MANDIANGINRANTAU BERTUAHMINAS BARAT MINAS TIMUR MINAS JAYA PUSKESMAS
31
Gambar 4.11
Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate) Penderita TB Paru
di Kecamatan Minas Tahun 2018
Sembuh
120%
100%
80% 85%
60%
100%
40%
62% 67% 69% 68%
20%
0%
0%
MandianginRantau Bertuah
Minas BaratMinas Timur Minas Jaya Puskesmas
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) penderita TB Paru di
Kecamatan Minas berada di Kampung Mandiangin yaitu 100%.
3. Pengendalian ISPA
Program pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA
dalam dua golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia.Penyakit
batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan penyakit jalan nafas
bagian atas lainnya dogolongkan sebagai bukan Pneumonia.Program
pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan
harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka
penemuan kasus ISPA juga menggambarkan penatalaksanaan kasus
ISPA.
Hasil cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita pada tahun
2018 sebesar 10,8% atau 106 kasus dari 1.000 perkiraan kasus (2,67%
dari jumlah Balita yang ada).
32
singkat. Upaya pengendalian penyakit DBD lebih dititik beratkan pada
penggerakkan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala.
Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas
Jentik (ABJ).
Hasil kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) yang dilakukan
terhadap 1.200 rumah/bangunan di 1 Kelurahan dan 2 Kampung yaitu
Minas Jaya, Minas Timur dan Minas Barat, diketahui sebanyak 1.034
rumah/bangunan atau 86,2% bebas dari jentik aedes aegepti.
33
Angka kesakitan penderita filariasis di Kecamatan Minas tahun
2018 tidak ditemukan ( 0 Kasus ). Upaya pengendalian penyakit Filariasis
melalui pemberian obat cacing massal bagi semua masyarakat di
Kecamatan Minas tahun 2018 tetap dilaksanakan.
Gambar 4.12
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil
di Kecamatan Minas Tahun 2018
20
0
M. JAYA M.TIMUR M.BARAT M. ANGIN R. BERTUAH TOTAL
Dari Gambar 4.12 terlihat cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan
Fe-3) tertinggi di Kampung Rantau Bertuah sebanyak 117,9% untuk Fe1
dan 112,8% untuk Fe 3. Sedangkan cakupan terendah di Kelurahan
Minas Jaya sebesar 86,5% untuk Fe 1 dan 43,6% untuk Fe 3.
34
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
kesehatan mata. Salah satu upaya perbaikan gizi adalah pemberian
kapsul vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A
dosis 100 A 1 kali pertahun, dan anak Balita umur 12-59 bulan diberikan
pada Bulan Februari dan Bulan Agustus.
Gambaran cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan anak
Balita periode tahun 2018 disajikan pada Gambar 4.13 berikut ini.
Gambar 4.13
Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
di Kecamatan Minas Tahun 2018.
2500
2124
2000
Bayi
1500
1122
Balita
1000
576
301 265 382
500 216
75 106 56 38 139
0
Minas Jaya Minas Timur Minas Barat Mandiangin R. Bertuah Puskesmas
35
pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari
kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi
dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI
juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan
menganggun enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim
sehingga penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di
usus bayi.
Pelaporan pemberian ASI eksklusif dilakukan pada Bulan Februari
dan Agustus, maka perhitungan Persentase bayi 0-6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif dihitung dengan mengakumulasi pembilang (bayi
0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif) dan penyebut (jumlah bayi 0-6
bulan yang mendapat ASI eksklusif) dan penyebut (jumlah bayi 0-6 bulan
tercatat dalam register pencatatan pemberian ASI) berdasarkan laporan
bulan Februari dan Agustus.
Cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2018 di Kecamatan Minas
sebesar 35,94% untuk Bayi laki – laki dan 33,59% untuk bayi
perempuan. Gambaran pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Minas
selengkapnya dapat dilihat Gambar 4.14 berikut ini.
Gambar 4.14
Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
di Kecamatan Minas Tahun 2018.
36
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Pada tahun 2018 jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik
Pemerintah yang ada di Kecamatan Minas terdiri dari 1 Puskesmas, 5
Puskesmas pembantu dan 5 Polindes.
2. Rumah Sakit
Jumlah rumah sakit yang ada di Kecamatan Minas hanya 1 (satu)
unit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minas. RSUD Minas
merupakan rumah sakit Type D dan belum beroperasi secara maksimal
karena masih bersifat sebagai RSUD Persiapan.
3. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu
aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader 5 orang atau
lebih, cakupan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan
Diare) lebih dari 50% dan sudah ada satu atau lebih program tambahan,
serta cakupan dana sehat < 50%. Jumlah Posyandu aktif merupakan
penjumlahan antara Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
37
Jumlah Posyandu di Kecamatan Minas tahun 2018 sebanyak 32
unit, terdiri dari 25 Posyandu Balita dengan rincian strata : ( Madya 10
posyandu dan Strata Purnama 15 Posyandu ), dan 7 Posyandu Lansia.
Gambar 5.1
Persentase Posyandu menurut Strata
di Kecamatan Minas Tahun 2018
30
Posyandu berdasarkan Strata
25
25
20
15
15 11 10
10 6 5 7
5 2 3 3 4 3 3
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
0
Minas Jaya Minas Timur Minas Barat Mandiangin Rantau Puskesmas
Bertuah
4. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah/ancaman
kesehatan (termasuk bencana dan kegawatdaruratan kesehatan) secara
mandiri dalam rangka mewujudkan desa sehat (Kepmenkes No.
564/MENKES/SK/VIII/2006). Tujuan Desa Siaga adalah terwujudnya
masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan
kesehatan di wilayahnya.
Desa siaga aktif adalah desa dan kelurahan yang penduduknya
dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Desa siaga aktif memiliki
4 (empat) tingkatan yaitu : 1) Desa siaga aktif Purnama; 2) Desa siaga
aktif Madya; 3) Desa siaga aktif Purnama; dan 4) Desa siaga aktif Mandiri.
Jumlah desa siaga aktif di Kecamatan Minas tahun 2018 sebanyak
1 Kelurahan dan 4 Kampung dengan Kriteria Madya.
B. TENAGA KESEHATAN
Jumlah tenaga Kesehatan di Puskesmas Minas Kecamatan Minas
tahun 2018 sebanyak 64 orang yang tersebar di Pustu dan Polindes,
dengan rincian sebagai berikut:
38
Gambar 5.2
Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Minas
Kecamatan Minas Tahun 2018
39
BAB VI
KESIMPULAN
40