Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem persarafan berfungsi sebagai pengatur berbagai aktivitas tubuh. Sistem
persarafan terdiri atas saraf pusat dan saraf perifer. Dalam pengkajian sistem
persarafan, pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan fungsi kesadaran, mental, dan
gerakan sensasi. Pengkajian terhadap riwayat cedera kepala, pembedahan pada
persarafan, pingsan, maupun stroke perlu ditannyakan. Gangguan persarafan dapat
mennyebabkan gangguan dalam beraktivitas. Dalam rangka menegakkan diagnosis
penyakit saraf diperlukan pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
mental dan laboratorium (penunjang). Pemeriksaan neurologis meliputi : pemeriksaan
kesadaran, rangsang selaput otak, saraf otak, sistem motorik, sistem sensorik refleks
dan pemeriksaan mental.
Pemeriksaan kesadaran pasien dapat dikaji dengan menggunakan cara yang
mudah yaitu dengan menggunakan Glassglow Coma Scale (GCS). Agar pembaca
lebih memahami tentang pengkajian tingkat kesadaran maka makalah ini akan
menguraikan bagaimana cara mengukur tingkat kesadaran pasien menggunakan GCS.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang tingkat kesadaran
2. Menyebutkan jenis-jenis tingkat kesadaran
3. Menjelaskan tentang GCS ( Glasgow Coma Scale)

C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai tingkat kesadaran
2. Mengetahui berbagai jenis tingkat kesadaran
3. Mengetahui penjelasan mengenai GCS

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tingkat Kesadaran


Kesadaran adalah pengetahuan atas diri, lokasi dan waktu (Corwin, 2001).
Kesadaran secara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan di mana seseorang
mengenal/mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya (Padmosantjojo, 2000).
Kesadaran yang sehat dan kuat dikenal sebagai kewaspadaan, yaitu aksi dan reaksi
terhadap apa yang diserap (dilihat, didengar, dihirup, dikecap dan seterusnya) bersifat
sesuai dan tepat (Mutaqqin, 2008).
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kesadaran
adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan.

B. Jenis-jenis Tingkat Kesadaran

Berdasarkan penilaian kualitatif tingkat kesadaran dibagi menjadi :

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap


dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang
ditanyakan pemeriksa dengan baik.
2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungannya.
3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur
bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta
meronta-ronta.
4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila
dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat
dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak
terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

2
6. Semi-coma yaitu tidak penurunan kesadaran yang memberikan respons terhadap
pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri
hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang
nyeri.

C. Pemeriksaan GCS ( Glasgow Coma Scale)

Teori GCS pertama kali diperkenalkanpadatahun 1974 oleh Teasdale


denganJennett yang bertujuanuntukmengukurdanmerekamtingkatkeadaanseseorang.

Pengertian Glasgow Coma Scale dalam buku ajar ilmu penyakit dalam,
FKUI,2006 adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien,
apakah pasien itu dalam keadaan koma atau tidak, dengan menilai respon pasien
terhadap rangsang yang kita berikan.

Respon pasien terdapat 3 hal, yaitu reaksi membuka mata ( eye ), bicara
(verbal), serta motorik (gerakan) :

1. Eye ( membuka mata)


4 = membuka mata dengan spontan
3 = membuka mata dengan rangsang suara (menyuruh pasien untuk membuka
mata)
2 = membuka mata dengan rangsang nyeri ( berikan rangsang nyeri, seperti
menekan jari tangan maupun kaki).
1 = tidak ada respon
2. Verbal ( respon bicara)
5 = bicara dengan biasa
4 = bicara ngacau
3 = hanya dengan kata-kata saja
2 = hanya dengan suara
1 = tidak ada respon
3. Motorik ( respon gerakan)
6 = mengikuti apa yang diperintah

3
5 = melokalisir bagian nyeri ( menjahkan maupun menjangkau stimulus saat terjadi
rangsang nyeri)
4 = menarik dari nyeri ( menghindari atau menarik tubuh menjauhi srimulus saat
diberi rangsang nyeri)
3 = fleksi abnormal ( kedua maupun satu tangan posisi kaku diatas dada serta kaki
jika diberi rangsang nyeri)
2 = ekstensi abnormal ( kedua maupun satu tangan eksensi di sisi tubuh dengan jari
mengepal serta kaki ekstensi jika diberi rangsang nyeri)
1 = tidak ada respon

Skala dihitung dengan cara penjumlahan dari semua respon.

 E + M + V = 3 s/d 15

Nilai maksimal GCS adalah 15. Sedangkan nilai minimal GCS adalah 3.

Penjumlahan nilai respon merupakan asesmen tingkat kategori ketidaksadaran pasien,


yang sudah terbagi menjadi:

 Ringan ; 13 sampai 15 poin.


 Moderat ; 9 sampai 12 poin.
 Berat ; 3 sampai 8 poin.
 Koma ; Nilai < 8 poin.

Kekurangan GCS salahsatunya adalah kegagalan dalam mengukur nilai batang otak,
walaupun banyak kekurangannya, GCS masih tetap digunakan untuk mengukur
ketidaksadaran pasien.

Masalah yang saat ini berkembang ialah penggunaan glasgow coma scale pada pasien
intubasi.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan.
GCS (Glasgow Coma Scale) merupakan skala yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesadaran pasien, apakah pasien itu dalam keadaan koma atau tidak, dengan
menilai respon pasien terhadap rangsang yang kita berikan.
B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk
menambah pengetahuan tentang GCS (Glasgow Coma Scale) yang berguna bagi
profesi dan orang disekitar kita.
Bagi masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang GCS (Glasgow Coma Scale) guna mengetahui penyakit yang
diderita.

5
Daftar Pustaka :

 Penilaian Tingkat KesadaranBerdasarkanNilai GCS | Mediskus


 http://mediskus.com/dasar/penilaian-tingkat-kesadaran-berdasarkan-nilai-gcs
 http://www.perbidkes.com/2015/08/cara-mengukur-nilai-glassrow-coma-scale.html?
m=1
 Trauma Kapitis. MBTCLS.Edisi Revisi.AGD Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,
Jakarta.2012.p 62.
 Penatalaksaan umum kota. Budiman (ed). BAIPD, jilid 1, ed IV, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.p 160-31.

Anda mungkin juga menyukai