PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem persarafan berfungsi sebagai pengatur berbagai aktivitas tubuh. Sistem
persarafan terdiri atas saraf pusat dan saraf perifer. Dalam pengkajian sistem
persarafan, pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan fungsi kesadaran, mental, dan
gerakan sensasi. Pengkajian terhadap riwayat cedera kepala, pembedahan pada
persarafan, pingsan, maupun stroke perlu ditannyakan. Gangguan persarafan dapat
mennyebabkan gangguan dalam beraktivitas. Dalam rangka menegakkan diagnosis
penyakit saraf diperlukan pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
mental dan laboratorium (penunjang). Pemeriksaan neurologis meliputi : pemeriksaan
kesadaran, rangsang selaput otak, saraf otak, sistem motorik, sistem sensorik refleks
dan pemeriksaan mental.
Pemeriksaan kesadaran pasien dapat dikaji dengan menggunakan cara yang
mudah yaitu dengan menggunakan Glassglow Coma Scale (GCS). Agar pembaca
lebih memahami tentang pengkajian tingkat kesadaran maka makalah ini akan
menguraikan bagaimana cara mengukur tingkat kesadaran pasien menggunakan GCS.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang tingkat kesadaran
2. Menyebutkan jenis-jenis tingkat kesadaran
3. Menjelaskan tentang GCS ( Glasgow Coma Scale)
C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai tingkat kesadaran
2. Mengetahui berbagai jenis tingkat kesadaran
3. Mengetahui penjelasan mengenai GCS
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
6. Semi-coma yaitu tidak penurunan kesadaran yang memberikan respons terhadap
pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri
hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons
terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang
nyeri.
Pengertian Glasgow Coma Scale dalam buku ajar ilmu penyakit dalam,
FKUI,2006 adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien,
apakah pasien itu dalam keadaan koma atau tidak, dengan menilai respon pasien
terhadap rangsang yang kita berikan.
Respon pasien terdapat 3 hal, yaitu reaksi membuka mata ( eye ), bicara
(verbal), serta motorik (gerakan) :
3
5 = melokalisir bagian nyeri ( menjahkan maupun menjangkau stimulus saat terjadi
rangsang nyeri)
4 = menarik dari nyeri ( menghindari atau menarik tubuh menjauhi srimulus saat
diberi rangsang nyeri)
3 = fleksi abnormal ( kedua maupun satu tangan posisi kaku diatas dada serta kaki
jika diberi rangsang nyeri)
2 = ekstensi abnormal ( kedua maupun satu tangan eksensi di sisi tubuh dengan jari
mengepal serta kaki ekstensi jika diberi rangsang nyeri)
1 = tidak ada respon
E + M + V = 3 s/d 15
Nilai maksimal GCS adalah 15. Sedangkan nilai minimal GCS adalah 3.
Kekurangan GCS salahsatunya adalah kegagalan dalam mengukur nilai batang otak,
walaupun banyak kekurangannya, GCS masih tetap digunakan untuk mengukur
ketidaksadaran pasien.
Masalah yang saat ini berkembang ialah penggunaan glasgow coma scale pada pasien
intubasi.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan.
GCS (Glasgow Coma Scale) merupakan skala yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesadaran pasien, apakah pasien itu dalam keadaan koma atau tidak, dengan
menilai respon pasien terhadap rangsang yang kita berikan.
B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk
menambah pengetahuan tentang GCS (Glasgow Coma Scale) yang berguna bagi
profesi dan orang disekitar kita.
Bagi masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang GCS (Glasgow Coma Scale) guna mengetahui penyakit yang
diderita.
5
Daftar Pustaka :