Anda di halaman 1dari 5

A.

TINGKAT KESADARAN
1. Pengertian Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respons seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan. Ini menjadi indikator paling awal dari
perubahan keadaan neurologis seseorang.
Dikutip dari Prosedur Keterampilan Dasar Keperawatan oleh Yunie Armiyati,
dkk., (2023: 69), tingkat kesadaran dibedakan menjadi beberapa tingkatan,
yaitu:
1) Composmentis, yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
2) Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3) Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, dan kadang berhayal.
4) Somnolen (obtundasi, letargi), yaitu kesadaran menurun, respons
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, tetapi kesadaran dapat pulih
bila dirangsang (mudah dibangunkan).
5) Sopor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
respons terhadap nyeri.
6) Semi-koma, yaitu pasien tidak dapat memberikan respons pada
rangsangan verbal dan tidak dapat dibangunkan sama sekali.
7) Koma, yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respons terhadap
rangsangan apa pun, seperti tidak ada respons kornea maupun reflek
muntah.

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif
mungkin adalah menggunakan Glasgow Coma Scale atau GCS. GCS dipakai untuk
menentukan derajat cidera kepala, seperti refleks membuka mata, respons
verbal, dan sebagainya.
2. Penilaian Kesadaran
Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan oleh A. Aziz Alimul, penilaian kesadaran adalah metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran seseorang.
Dalam dunia kesehatan, ada dua metode penilaian status kesadaran, yaitu
penilaian kesadaran kualitatif dan penilaian kesadaran kuantitatif.
Penilaian kesadaran secara kuantitatif disebut sebagai Glasgow Coma Scale
(GCS). Metode ini diperkenalkan oleh Graham Teasdale dan Bryan Jennett pada
1974.
Mengutip laman National Library of Medicine, Glasgow Coma Scale adalah skala
neurologi yang digunakan oleh para tenaga medis untuk melihat tingkat
kesadaran pasien berdasarkan respons yang diberikannya.
Umumnya, metode ini digunakan saat pasien mengalami kecelakaan atau setelah
mengalami benturan keras guna mengetahui parahnya cidera yang ditimbulkan.
Penilaian kesadaran menggunakan metode GCS menggunakan tiga aspek, yaitu
respons mata atau kemampuan pasien untuk membuka mata, respons verbal
atau kemampuan pasien dalam berbicara, dan respon motorik atau kemampuan
gerakan tubuh pasien berdasarkan instruksi yang diberikan.
Cara menilai tingkat kesadaran pada orang dewasaberbeda dengan yang
diterapkan pada anak-anak. Penilaian kesadaran pada di usia dua tahun
dilakukan dengan berbagai jenis GCS. Penilaian ini disebut dengan Children
Coma Scale (CCS).
Setiap aspek penilaian pada metode GCS memiliki nilai yang menggambarkan
kondisi paling buruk hingga kondisi paling baik. Kondisi yang paling buruk
dinilai dalam skala angka 1, sedangkan kondisi yang paling baik memiliki skala
angka yang berbeda-beda pada setiap aspeknya.
1) Nilai Tingkat Kesadaran GCS Orang Dewasa
Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan oleh Aziz Alimul Hidayat, berikut nilai GCS berdasarkan
respons yang diberikan dewasa maupun anak-anak berdasarkan setiap
aspeknya.
a. Membuka Mata
 Nilai 4 apabila mata terbuka spontan ketika diberikan
instruksi.
 Nilai 3 apabila mata terbuka ketika diberikan respons suara
atau diperintahkan membuka mata.
 Nilai 2 apabila mata terbuka ketika diberikan rangsangan
nyeri.
 Nilai 1 apabila mata tidak terbuka meski sudah diberikan
rangsangan.
b. Respons Verbal
 Nilai (5) untuk pasien yang mampu berbicara normal dan
sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
 Nilai (4) untuk pasien cara bicara yang tidak jelas atau
diulang-ulang, dan mengalami disorientasi atau tidak
mengenali lingkungannya.
 Nilai (3) untuk pasien yang mampu berbicara tapi tidak
dapat berkomunikasi.
 Nilai (2) untuk pasien yang bersuara, tetapi tidak berkata-
kata atau hanya mengerang.
 Nilai (1) untuk pasien yang tidak bersuara sama sekali.
c. Respons Motorik atau Gerakan Tubuh
 Nilai (6) untuk pasien yang dapat mengikuti semua
perintah yang diinstruksikan.
 Nilai (5) untuk pasien yang dapat menjangkau atau
menjauhkan stimulus ketika diberikan rangsangan nyeri.
 Nilai (4) untuk pasien yang dapat menghindari atau
menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi rangsangan
nyeri.
 Nilai (3) untuk pasien yang salah satu atau kedua
tangannya menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan
rangsangan nyeri.
 Nilai (2) untuk pasien yang salah satu atau kedua tangan
lurus (abnormal extension) ketika diberikan rasa nyeri.
 Nilai (1) untuk pasien yang tidak ada respons sama sekali
setelah diberikan rangsangan nyeri.
Untuk menentukan nilai GCS pada pasien adalah dengan
menjumlahkan tiap aspek penilaian menjadi satu. Apabila setelah
ditotal mendapatkan nilai 15, artinya pasien tersebut berada pada
tingkat kesadaran terbaik atau tertinggi.
3. Tingkat Kesadaran Pasien
Dikutip dari buku Asuhan Neonatus Bayi dan Balita oleh A. Aziz Alimul Hidayat,
berikut tingkat kesadaran dan nilai skala Glasgow Coma Scale yang mewakilinya:
 Composmentis
Composmentis adalah kondisi pasien yang sadar sepenuhnya dan mampu
merespons intruksi petugas medis dan lingkungkan dengan sangat baik.
Nilai skala GCS untuk tingkat kesadaran ini adalah 15-14.
 Apatis
Apatis merupakan kondisi saat seseorang tidak peduli atau merasa
enggan untuk merespons intrusksi petugas dan lingkungan sekitar. Nilai
GCS pada tingkat kesadaran ini, yaitu 13-12.
 Delirium
Delirium adalah menurunnya tingkat kesadaran yang disertai dengan
penurunan kemampuan motorik. Kondisi ini ditandai dengan pasien yang
mengalami gangguan siklus tidur, gelisah, disorientasi, kacau, hingga
meronta-ronta. Nilai GCS pada tingkat kesadaran ini, yaitu 11-10.
 Somnolen
Somnolen adalah kondisi mengantuk yang cukup dalam, tetapi masih bisa
dibangunkan melalui rangsangan seperti mengajaknya berbicara.
Namun, ketika rangsangan tersebut berhenti, pasien akan kembali
tertidur. Nilai GCS pada tingkat kesadaran ini adalah 9-7.
 Sopor
Sopor merupakan kondisi mengantuk berat yang dialami oleh pasien dan
hanya dapat dibangunkan melalui rangsangan nyeri.
Meskipun begitu, pasien yang berada pada tingkat kesadaran ini tidak
bisa memberikan respons verbal secara baik. Nilai GCS pada kondisi
Sopor adalah 6-5.
 Semi-koma atau Koma Ringan
Semi-koma adalah kondisi pasien yang tidak dapat memberikan respons
pada rangsangan verbal bahkan tidak dapat dibangunkan sama sekali.
Namun, jika diberikan rangsangan pada mata, kornea, dan pupil pasien
masih memberikan respons yang baik. Nilai GCS untuk kondisi tersebut
adalah 4.
 Koma
Koma adalah kondisi pasien dengan penurunan tingkat kesadaran yang
sangat rendah. Dalam kondisi ini, pasien tidak memberikan respons apa
pun terhadap segala rangsangan nyeri. Adapun nilai GCS untuk kondisi
tersebut adalah 3.
4. Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)
GCS adalah suatu skala neurologis yang dipakai untuk menilai secara obyektif
derajat kesadaran seseorang. Alat diagnostik ini sudah sejak lama dipakai untuk
mengevalusi tingkat kesadaran, status klinis, dan cedera kepala pasien.
Dikutip dari Keperawatan Medikal Bedah oleh Erika Nurwidiyanti, dkk., (2022:
132), GCS terdiri dari tiga pemeriksaan, yaitu:
1. Respon membuka mata (eye opening)
Pemeriksaan ini menguji respons pasien terhadap rangsangan dengan
membuka matanya. Membuka mata menunjukkan gairah pasien.
2. Respons Motorik Terbaik (Best Motor Response)
Pemeriksaan ini menguji respons motorik terbaik pasien terhadap
rangsangan lisan atau menyakitkan. Hasil pengujian ini di GCS adalah
indikator yang paling akurat dalam memprediksi hasil-hasil pasien.
3. Respons Verbal Terbaik (Best Verbal Response)
Pemeriksaan ini menilai respons verbal terbaik dari pasien dengan
mengajukan tiga pertanyaan orientasi, yaitu waktu (tahun), tempat
(tempai pasien berada atau alamatnya berada), dan orang (nama keluarga
dekatnya).
5. Cara Menghitung Nilai GCS dan Interpretasi Hasilnya
Cara menghitung nilai GCS adalah dengan menjumlahkan setiap nilai dari hasil
pemeriksaan respons mata, motorik, dan verbal. Hasil pemeriksaan tingkat
kesadaran tersebut disajikan dalam simbol E-V-M yang mewakili setiap
penilaian.
Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 dengan E4V5M6, sedangkan
yang terendah adalah 3 dengan E1V1M1. Berikut beberapa hasil perhitungan
nilai GCS dan interpretasi nilainya terhadap tingkat kesadaran:
1. Composmentis (Nilai GCS 15-14)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien dalam kesadaran penuh, pasien dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
2. Apatis (Nilai GCS 13-12)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien mengalami sedikit penurunan kesadaran
dan segan untuk berhubungan dengan sekitarnya sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium (Nilai GCS 11-10)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien gelisah, disorientasi (orang, tempat,
waktu) memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, dan kadang berkhayal.
4. Somnolen (Nilai GCS 9-7)
Hasil ini menunjukkan kesadaran pasien menurun, respons psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, dan mampu memberi jawaban verbal. Kesadaran dapat
pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan), tetapi jatuh tertidur lagi.
5. Sopor (Nilai GCS 6-5)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien seperti tertidur lelap, tetapi ada respons
terhadap nyeri.
6. Semi-koma (Nilai GCS 4)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien tidak dapat memberikan respons pada
rangsangan verbal dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap
rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
7. Koma (Nilai GCS 3)
Hasil ini menunjukkan kondisi pasien tidak bisa dibangunkan dan tidak ada
respons terhadap rangsangan (tidak ada respons kornea maupun refleks
muntah, mungkin juga tidak ada respons pupil terhadap cahaya).
6. Cara Meningkatkan GCS
Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen,
kekurangan aliran darah, penyakit metabolisme, dehidrasi, dan sebagainya.
Dalam kondisi ini, ada beberapa cara untuk meningkatkan hasil penilaian GCS.
Mengutip jurnal Improving the Glasgow Coma Scale Score: Motor Score Alone is
a Better Predictor oleh C. Healey, dkk., berikut cara meningkatkan GCS yang bisa
dilakukan:
 Pemberian obat-obatan untuk mencegah kerusakan pada organ otak
setelah cedera atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Contohnya adalah
obat diuretik dan obat antikejang.
 Operasi darurat dapat dilakukan pada pasien dalam kondisi tertentu
untuk mengurangi risiko kerusakan tambahan pada jaringan otak.
 Rehabilitasi dibutuhkan oleh pasien setelah mengalami kecelakaan atau
cedera tertentu yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan fungsi
tubuh tertentu, seperti berjalan, berbicara, dan memegang benda.

Anda mungkin juga menyukai