Kesadaran
Kelompok 2
1. Bobby Fernando
2. Kristin Desviria
3. Teguh Ilham Habibi
4. Rizkina Yulianti
5. Winda Lestari
Pengertian
Kesadaran adalah keadaan sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan. Kesadaran
membutuhkan fungsi normal dari kedua hemisfer serebri dan ascending retikular activating
system (ARAS), yang meluas dari midpons ke hipotalamus anterior. Proyeksi neuronal
berlanjt dari ARAS ke talamus, dimana mereka bersinaps dan diproyeksikan ke korteks.
Kesadaran terdiri dari 2 aspek yaitu bangun (wakefulness) dan ketanggapan (awareness) :
• Aspek bangun (wakefulness) : diatur oleh fungsi otonom vegetatif otak yang bekerja
akibat adanya stimulus ascenden dari tegmentum pontin, hipotalamus posterior dan
talamus (ARAS)
• Aspek tanggap (awareness) : diatur oleh neuron kortikal dan proyeksi timbal baliknya
dengan inti-inti sub kortikal.
Tanggap membutuhkan bangun, tapi bangun dapat terjadi tanpa harus tanggap.
Ketidaksadaran adalah keadaan tidak sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan dan dapat
bersifat fisiologis (tidur) ataupun patologis (koma atau keadaan vegetatif). Gangguan pada
kesadaran biasanya dimulai dengan ketidaktanggapan terhadap diri sendiri diikuti
ketidaktanggapan terhadap lingkungan dan akhirnya ketidakmampuan untuk bangun.
Klasifikasi
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan.
Tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
• Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
• Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya
acuh tak acuh.
• Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak,
berhalusinasi, kadang berhayal.
• Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat,
mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi
jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
• Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
• Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun
(tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap
cahaya).
Etiologi
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan defisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika
otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok);
penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau hipernatremia ;
dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia;
peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi.
Untuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan – kemungkinan penyebab
penurunankesadaran dengan istilah “ SEMENITE “ yaitu :
S :Sirkulasi Meliputi stroke dan penyakit jantung
E : Ensefalitis Dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang
mungkinmelatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.
M : Metabolik Misalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
E : Elektrolit Misalnya diare dan muntah yang berlebihan.
N :Neoplasma Tumor otak baik primer maupun metastasis
I : Intoksikasi Intoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan
penurunankesadaran
T :Trauma Terutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural,
dapat pula trauma abdomen dan dada.
E :Epilepsi Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan
penurunankesadaran.
Glasgow Coma Scale
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau
tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang
diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi
membuka mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan
dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 tergantung
responnya.
Pemeriksaan GCS
Eye (respon membuka mata) :
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon