(Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), kondisi preeklamsi berat ini
dapat terjadi pada ±1 per 1000 kehamilan (Davison, 2004). Sedangkan dampak
kelainan ini pada janin juga bervariasi dari kelahiran prematur, pertumbuhan janin
terhambat yang dapat terjadi pada 1 dari 3 kasus preeklamsi (Auer dkk, 2010)
preeklamsi ini juga membawa dampak masalah sosial yang besar untuk
masyarakat.
jelas (Gilbert dkk, 2008). Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengetahui
preeklamsi sehingga disebut sebagai disease of theory, tetapi tidak ada satupun
teori tersebut yang dianggap mutlak benar diantaranya adalah teori mengenai
adaptasi kardiovaskular, teori defisiensi gizi dan teori inflamasi (Angsar, 2003;
Sibai, 2005).
antaranya adalah perubahan Low density lipoprotein (LDL) dan High density
peningkatan rasio Low density lipoprotein dan High density lipoprotein (Williams
dkk, 2004). Peningkatan rasio Low density lipoprotein dan High density
vasokonstriksi yang luas dan terjadilah preeklamsi (Mauro dan Rodrigo, 2005;
Peningkatan rasio LDL dan HDL ini juga diduga meningkatkan risiko
Jayante dkk pada tahun 2006 menemukan bahwa terjadi penurunan HDL dan
preeklamsi ini dari preeklamsi ringan menjadi preeklamsi berat maka terjadi
peningkatan rasio LDL dan HDL (Jayante dkk, 2006). Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Yeasmin dkk tahun 2009 juga menunjukkan bahwa terdapat
kehamilan normal (Yeasmin dkk, 2009). Hal ini menunjukkan semakin berat
derajat kasus preeklamsi maka semakin tinggi nilai LDL dan semakin rendah nilai
Penelitian yang dilakukan Wiznitzer dkk tahun 2009 terhadap 2190 wanita tidak
menemukan peningkatan rasio LDL dan HDL ini pada kehamilan dengan
hubungan antara rasio LDL dan HDL dengan preeklamsi namun hasil yang
Peningkatan rasio LDL dan HDL menarik untuk diteliti sebagai salah satu