NIM : A2R17008
KELAS : SARJANA KEPERAWATAN 7A
TINGKAT KESADARAN
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur tingkat kesadaran maka
digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS). Dengan
demikian, kondisi tingkat kesadaran seseorang tidak selalu berada dalam kondisi normal.
Pelaksanaan
KAKU KUDUK
Pasien dalam posisi terlentang. Posisikan satu tangan pemeriksa di bawah kepala pasien dan
tangan lain di atas dada. Lakukan fleksi pada leher pasien ke arah dada secara pasif. Apabila
terdapat tahanan sehingga dagu tidak menempel pada dada, maka kaku kuduk dinyatakan positif.
Pemeriksaan kaku kuduk dapat memberikan hasil positif pada kasus selain meningitis, seperti
pada tetanus, tumor korda spinalis, peningkatan tekanan intrakranial, bahkan stroke. Pemeriksaan
ini memiliki sensitivitas yang rendah tetapi spesifisitasnya tinggi.
TANDA BRUDZINSKI I
Pasien dalam posisi terlentang. Posisikan satu tangan pemeriksa di bawah kepala pasien dan
tangan lain di atas dada. Kemudian, fleksikan kepala pasien ke arah dada secara pasif. Apabila
kedua tungkai bawah fleksi pada sendi panggul dan sendi lutut saat kepala difleksikan, maka tanda
Brudzinski I dinyatakan positif.
TANDA BRUDZINSKI II
Pasien dalam posisi terlentang. Tungkai kiri dalam keadaan lurus. Kemudian, fleksikan
tungkai kanan secara pasif pada sendi panggul. Apabila diikuti oleh fleksi tungkai kiri, tanda
Brudzinski II dinyatakan positif.
TANDA KERNING
Pasien dalam posisi terlentang. Fleksikan tungkai bawah pada sendi panggul hingga 90
derajat (tegak lurus). Kemudian, ekstensikan tungkai bawah pada sendi lutut. Dalam keadaan
normal, sendi lutut dapat diekstensikan hingga sebesar 135˚. Apabila saat ekstensi sendi lutut
terdapat hambatan dan menyebabkan nyeri, tanda Kernig dinyatakan positif.
Persiapan Alat
Palu Refleks
Pelaksanaan
Refleks Fisiologis
Refleks Ektremitas Atas
Refleks Bisep
a) Pasienduduk di lantai
b) Lengan rileks, posisi antara fleksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan di atas lengan
pemeriksa
Refleks Trisep
a) Pasien duduk dengan rileks
b) Lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa
c) Pukullah tendo trisep melalui fosa olekrani
Refleks Brakhio Radialis
a) Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks bisep
b) Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu refleks
Refleks Periosteum Radialis
a) Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit dipronasikan
b) Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
Refleks Periosteum ulnaris
a) Lengan bawah sedikit di fleksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi
b) Ketukan pada periosteum os. Ulnaris
Refleks Ekstremitas Bawah
RefleksPatela
a) Pasien duduk santai dengan tungkai menjuntai
b) Raba daerah kanan-kiri tendo untuk menentukan daerah yang tepat
c) Tanganpemeriksamemegangpahapasien
d) Ketuk tendo patela dengan palu refleks menggunakan tangan yang lain