INFEKSI POSTPARTUM
Disusun Oleh:
Bambang Eko Trisbiantoro
821233014
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah setelah dilakukan pendidikan
kesehatan pada ibu hamil tentang infeksi nifas diharapkan ibu hamil dapat
mengerti tentang infeksi yang terjadi pada saat nifas.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang infeksi nifas diharapkan:
a. Ibu mengetahui pengertian infeksi nifas
b. Ibu mengetahui penyebab dan cara terjadinya infeksi nifas
c. Ibu memahami faktor predisposisi infeksi nifas
d. Ibu memahami gambaran klinis infeksi nifas
e. Ibu memahami pencegahan infeksi nifas
B. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Januari 2024
pukul 10.00 Wib
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab
D. Susunan Acara
Rencana pelaksanaan
3 Penutup
Menyimpulkan materi,Melakukan post 3 Menit Memperhatikan dan
test,member salam mengucapkan salam
E. Media
Leaflet
Lembar balik
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan penyaji dan peserta
Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
Peserta bersedia menerima penjelasan materi dari penyuluh
Peserta mau bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
Peserta mau menjawab pertanyaan yang telah diberikan
Penyaji
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan peranannya dengan baik
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
G. Daftar Pertanyaan
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian infeksi nifas?
2. Sebutkan penyebab dan cara terjadinya infeksi nifas?
3. Sebutkan faktor predisposisi infeksi nifas?
4. Sebutkan gambaran klinis infeksi nifas?
5. Sebutkan pencegahan infeksi nifas?
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
INFEKSI POST PARTUM
1. Pengertian Nifas
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana
organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu (A'yunin, 2016)
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira enam minggu (Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Ne'bnatal, 2019)
Masa nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira enam minggu (Atik, 2015)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil,
lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Eniyati,, 2017)
Infeksi nifas adalah infeksi pada traktus genetalis setelah
persalinan. Di tandai dengan Suhu 38 °C atau lebih yang terjadi antara hari
ke 2-10 postpartum dan diukur peroral sedikitnya empat kali sehari
b. Endometritis
Kadang-kadang lokia tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan
selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiametra dan dapat
menyebabkan kenaikan suhu. Uterus pada endometritis agak
membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek. Pada endometritis
yang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut
pada hari-hari pertama. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi menjadi
cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan
dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali.
Lokia pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang
berbau. Hal ini tidak boleh dianggap infeksinya berat. Malahan infeksi
berat kadang-kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan tidak berbau.
g. Mastitis
Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada
duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan.
Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk
menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang
baik pada bagian payudaranya.
Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu
tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan
pada duktus. Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap
yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui dapat menyebabkan
terjadinya sumbatan duktus. Menggunakan penyangga bantal saat
menyusui cukup membantu menciptakan posisi menyusui yang lebih
baik.
Beberapa indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis:
Tiba-tiba muncul rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi
adanya rasa nyeri saat bayi menyusui. Timbulnya rasa demam dan
kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi
yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna
kemerahan dibandingkan daerah lainnya. Ibu merasakan gejala
menyerupai flu seperti demam, rasa dingin sementara tubuh terasa
pegal dan sakit. Cara mengurangi efek mastitis:
1) Untuk memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila
menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar.
2) Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan
sistem imun dan membantu melawan infeksi.
3) Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air
hangat.
4) Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi,
akan sangat membantu mempercepat menghilangkan
sumbatan.
5) Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara
yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan
tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Lalu, lakukanlah
pemijatan ringan saat menyusui, ini juga akan sangat
membantu.
c. Selama nifas
1) Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi,
begitu pula alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan
dengan alat kandungan harus steril.
2) Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam
ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat.
3) Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari
pertama dibatasi sedapat mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Atik, F. L. (2015). Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka
Perineum Di Klinik Belawan Tahun 2014. Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
A'yunin, Q. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Infeksi Pada
Rupture Perineum Di RB. Mattiro Baji Sunguminasa Gowa. Karya Tulis
Ilmiyah Universitas Islam Negeri Alauddin
ldawati, S. (2015). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Dengan Praktik
Perawatan Masa Nifas Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 3, Nomor 3,, 228-237.
APA ITU POST Tindakan obstetrik operatif baik pervagina
PARTUM? Penyebab Terjadinya maupun perabdominam.Tertinggalnya sisa
maupun bakteri dari luar yang Tanda dan gejala yang timbul pada
infeksi post partum antara lain demam,
sering menyebabkan infeksi. nyeri di daerah infeksi, terdapat tanda
Infeksi nifas atau infeksi post
kemerahan pada daerah yang terinfeksi,
partum adalah infeksi pada traktus
fungsi organ terganggu, tekanan darah
genetalis setelah persalinan. Di
Faktor Predisposisi Infeksi menurun, nadi meningkat, pernafasan
tandai dengan Suhu 38 °C atau meningkat dan sesak, penurunan
lebih yang terjadi antara hari ke Nifas kesadaran hingga koma, gangguan
Semua keadaan yang menurunkan daya involusi uteri, lokea berbau, bernanah
2-10 postpartum dan diukur tahan penderita seperti perdarahan
dan kotor
peroral sedikitnya empat kali banyak, diabetes, preeklamsi, malnutrisi,
anemia. Kelelahan juga infeksi lain yaitu
sehari pneumonia, penyakit jantung dan
sebagainya. Proses persalinan bermasalah
seperti partus lama/macet terutama
dengan ketuban pecah lama,
korioamnionitis, persalinan traumatik,
kurang baiknya proses pencegahan infeksi
dan manipulasi yang berlebihan.
Hal – hal yang harus Disusun Oleh:
Pencegahan Infeksi Nifas diperhatikan dalam
perawatan post partum
Masa kehamilan dirumah: Bambang Eko Trisbiantoro
Mengurangi atau mencegah faktor-faktor 821233014
Aktivitas
predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan
kelemahan,menghindari pemenriksaan Personal Hygiene
dalam, Koitus pada hamil tua hendaknya
dihindari Hubungan Seksual
Istirahat
Selama persalinan KELAS REKOGNISI PEMBELAJARAN
Usaha-usaha pencegahan terdiri atas Kontrasepsi LAMPAU (RPL) PROGRAM STUDI S1
membatasi sebanyak mungkin
KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
masuknya kuman-kuman dalam jalan lahir
ILMU KESEHATAN YARSI PONTIANAK