Anda di halaman 1dari 3

MASTITIS

No.Dokmen :
No. Revisi :
SOP Tgl.Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
H. Didi Supriyadi, SKM
KECAMATAN NIP. 19600824 198307 1 001
CIKANDE

1. Pengertian Mastitis adalah suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara
yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap pasien dengan
mastitis
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cikande
No.............................. tentang ........................

4. Referensi ()
5. Langkah- 1. Tanyakan keluhan seperti nyeri didaerah payudara
langkah Prosedur Gejala klinis :
Demam disertai menggigil
Mialgia
Nyeri didaerah payudara
2. Factor resiko
Primipara
Stress
Tehnik meneteki yang tidak benar, sehingga proses pengosongan payudara
tidak terjadi dengan baik
Pemakaian kutang yang terlalu ketat
Penghisapan bayi yang kurang kuat, dapat menyebabkan statis dan
obstruksi kelenjar payudara
Bentuk mulut bayi yang abnormal (ex: cleft lip or palate), dapat
menimbulkan trauma pada putting susu
Terdapat luka pada payudara
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda vital : nadi meningkat (takikardi)
Pemeriksaan payudara :
-Payudara bengkak
-Lebih teraba hangat
-Kemerahan dengan batas tegas
-Adanya rasa nyeri
-Unilateral
-Dapat pula ditemukan luka pada payudara
4. Diagnosis klinis mastitis
Berdsarkan tempatnya, mastitis dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain :
Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae
Mastitis ditengah payudara yang menyebabkan abses ditempat itu
Mastitis pada jaringan dibawah dorsal kelenjar-kelenjar yang menyebabkan
abses antara payudara dan otot-otot dibawahnya
5. Penatalaksanaan
a. Memberikan informasi kepada para ibu menyusui sebagai upaya pencegahan
terjadinya mastitis, dengan melakukan perawatan payudara yang baik,
pemberian laktasi yang adekuat, dan membersihkan sisa air susu yang ada
dikulit payudara.
b. Melakukan pencegahan terjadinya komplikasi abses dan sepsis dengan cara:
bedrest, Pemberian cairan yang cukup, tetap dianjurkan untuk laktasi dan
pengosongan payudara.
c. Lakukan kompres hangat.
d. Lakukan massage pada punggung untuk merangsang pengeluaran oksitosin
agar ASI dapat menetes keluar.
e. Bila sudah terjadi abses : dapat dilakukan insisi/sayatan untuk mengeluarkan
nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan pipa/handscoen drain agar
nanah dapat keluar. Sayatan sebaiknya dibuat sejajar dengan duktus
laktiferus untuk mencegah kerusakan pada jalannya duktus tersebut.
f. Memberikan farmakoterapi :
- Obat penghilang rasa sakit
- Obat anti inflamasi
- Obat antibiotic
- Pemberian antibiotic berdasarkan hasil kepekaan kultur kuman yang
diambil dari air susu sehingga keberhasilan terapi dapat terjamin.
- Namun karena kultur kuman tidak secara rutin dilakukan, maka secara
empiris pilihan pengobatan pertama pada stafilokokus aureus sebagai
penyebab terbanyak dan streptokokus yaitu dengan :
Amoxicillin : 875 mg, 2x sehari; atau
Ciprofloxacin : 500 mg, 2x sehari; atau
Clindamicin : 300 mg, 4x sehari; atau
Trimethroprim/sulfamethoxazole: 160 mg/800 mg, 2x sehari.

6. Konseling dan edukasi


a. Memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien, suami dan keluarga
mengenai pemberian laktasi dengan baik dan benar, dampak dari pemberian
laktasi yang tidak sesuai.
b. Memberikan motivasi dengan pemompaan payudara.
c. Menjaga kebersihan payudara dan putting susu ibu.
d. Menjaga kebersihan mulut dan hidung bayi ( sumber utama masuknya kuman
jika ada luka pada putting susu ibu)
6. Unit Terkait Penanggungjawab Program, Pelaksana Program, Sekretariat Akreditasi.
7. Bagan /
Diagram Alir
8. Dokumen terkait
Standard Operasional Procedure (SOP)

Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cikande

H. Didi Supriyadi, SKM


NIP. 19600824 198307 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN CIKANDE
JL. Raya Jakarta Serang KM. 27 Cikande,
Telp (0254) 401837, Kode Pos 42186
Email : pkmcikande@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai