Anda di halaman 1dari 3

1.

Ada ungkapan bahwa business is business yang tujuannya tidak lain untuk mencari keuntungan
namun untuk memperoleh keuntungan tersebut tentunya dengan cara yg beretika dan ini sangat
relevan dan strategis dalam bisnis diera globalisasi seperti saat ini. Kenapa kenyataannya masih ada
pembisnis yang melanggar norma dan nilai-nilai moral serta apa sasaran dan ruang lingkup etika bisnis?
Jelaskan!

Jawab:
 Kenapa masih ada pembisnis yg melanggar norma dan nilai2 moral

1) Pada umumnya tidak ada satupun manusia yg bersih dan bermoral dlm seluruh tindakannya
(manusiawi) tetapi tidak berarti bisnis tdk mengenal etika

2) Adanya sistem ekonomi dan politik (di Indonesia) yg tidak baik, tidak fair yg sering kita jumpai di
dunia bisnis

3) Terpaksa dilakukan walaupun sadar bahwa itu melanggar etika

 Sasaran dan lingkup etika bisnis

1) Agar pembisnis dlm menjalankan bisnisnya scr baik dan etis

2) Menggugah masyarakat utk bertindak menuntut para pembisnis utk berbisnis scr baik demi
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tsb.

3) Menekankan pentingnya kerangka legal-politis bagi praktik bisnis yg baik (disini dituntut peran
pemerintah yg efektif guna menjamin aturan bisnis diberlakukan secara konsekuen dan tanpa pandang
bulu)

2. Ada argumen yang mengatakan bahwa bisnis diibaratkan permainan “judi” yang dapat menghalalkan
segala cara untuk menang/memperoleh keuntungan pribadi. Bagaimana menurut pendapat Sdr. atas
argumen tersebut? Jelaskan!

Jawab:
Argumen ini didasarkan atas mitos bisnis diibaratkan permainan “judi” yg dapat menghalalkan sgl cara
utk menang/memperoleh keuntungan pribadi Judi pun orang dituntut berani bertaruh, berani
mengambil risiko, berani berspekulasi, berani mengambil langkah tertentu agar berhasil, Namun perlu
diingat dalam judi ataupun bisnis tidak hanya menyangkut uang/meteri dlm bisnis yg dituntut lebih dr
itu yaitu taruhan dirinya, nama baiknya, seluruh hidupnya, keluarganya, karyawannya beserta keluarga
mereka dan nasib umat manuasia pd umumnya.

3. Menurut Kohlberg, penalaran moral adalah suatu pemikiran tentang masalah moral. Pemikiran itu
merupakan prinsip yang dipakai dalam menilai dan melakukan suatu tindakan dalam situasi moral.
Sebutkan dan jelaskan tahapan perkembangan moral menurut Kohlberg!
Jawab:

Masa Moral Pre konvesional

Pada masa pertama ini, individu sangat tanggap terhadap aturan aturan budaya, misalnya aturan aturan
baik atau buruk, salah atau benar, dsb. Individu akan mengaitkan aturan aturan tersebut sesuai dengan
akibat yang akan dihadapi atas perbuatan yang dilakukan. Individu juga menilai aturan aturan tersebut
berdasarkan kekuatan fisik dari yang menerapkan aturan aturan tersebut. Pada masa prekonvensional
ini dibagi menjadi dua masa yaitu:

Masa Punishment and Obedience Orientation

Pada masa ini, secara umum individu menganggap bahwa konsekuensi yang ditimbulkan dari suatu
perbuatan sangat menentukan baik buruknya suatu perbuatan yang dilakukan, tanpa melihat sisi
individunya. Perbuatan perbuatan yang tidak diikuti dengan konsekuensi dari perbuatan tersebut, tidak
dianggap sesuatu hal yang buruk

Masa Instrumental Relativist Orientation atau Hedonistic Orientation

Pada masa ini, suatu perbuatan dikatakan benar apabila perbuatan tersebut mampu memenuhi
kebutuhan untuk diri sendiri maupun individu lain, serta perbuatan tersebut tidak merugikan. Pada
masa ini hubungan antar individu digambarkan sebagaimana hubungan timbal balik dan perbuatan terus
terang yang menempati kedudukan yang cukup penting

Masa Masa Konvensional

Pada masa perkembangan moral konvensional, memenuhi harapan keluarga, kelompok, masyarakat,
maupun bangsanya merupakan suatu perbuatan yang terpuji. Perbuatan tersebut dilakukan tanpa harus
mengaitkan dengan konsekuensi yang muncul, tetapi dibutuhkan perbuatan dan loyalitas yang sesuai
dengan harapan harapan pribadi dan tertib sosial yang berlaku.

Masa Interpersonal Concordance atau Good Boy/ Good Girl Orientation

Pandangan individu pada masa ini, perbuatan yang bermoral adalah perbuatan yang menyenangkan,
membantu, atau perbuatan yang diakui dan diterima oleh individu lain. Jadi, setiap individu akan
berusaha untuk dapat menyenangkan individu lain untuk dapat dianggap bermoral.

Masa Law and Order Orientation

Pada masa ini, pandangan individu selalu mengarah pada otoritas, pemenuhan aturan aturan, dan juga
upaya untuk memelihara tertib sosial. Perbuatan bermoral dianggap sebagai perbuatan yang mengarah
pada pemenuhan kewajiban, penghormatan terhadap suatu otoritas, dan pemeliharaan tertib sosial
yang diakui sebagai satu satunya tertib sosial yang ada.

Masa Masa Postkonvensional


Pada masa ketiga ini, terdapat usaha dalam diri individu untuk menentukan norma norma dan prinsip
prinsip moral yang memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus mengaitkan dengan otoritas
kelompok maupun individu dan terlepas dari hubungan individu dengan kelompok. Pada masa ketiga ini,
di dalamnya mencakup dua masa perkembangan moral, yaitu:

Masa Social Contract, Legalistic Orientation

Masa ini merupakan masa kematangan moral yang cukup tinggi. Pada masa ini perbuatan yang dianggap
bermoral merupakan perbuatan perbuatan yang mampu merefleksikan hak hak individu dan memenuhi
ukuran ukuran yang telah diuji secara kritis dan telah disepakati oleh masyarakat luas. Individu yang
berada pada masa ini menyadari perbedaan individu dan pendapat. Oleh karena itu, masa ini dianggap
masa yang memungkinkan tercapainya musyawarah mufakat. Masa ini sangat memungkinkan individu
melihat benar dan salah sebagai suatu hal yang berkaitan dengan norma norma dan pendapat pribadi
individu. Pada masa ini, hukum atau aturan juga dapat dirubah jika dipandang hal tersebut lebih baik
bagi masyarakat.

Masa Orientation of Universal Ethical Principles

Pada masa yang tertinggi ini, moral dipandang benar tidak harus dibatasi oleh hukum atau aturan dari
kelompok sosial atau masyarakat. Tetapi, hal tersebut lebih dibatasi oleh kesadaran individu dengan
dilandasi prinsip prinsip etis. Prinsip prinsip tersebut dianggap jauh lebih baik, lebih luas dan abstrak dan
bisa mencakup prinsip prinsip umum seperti keadilan, persamaan HAM, dsb

4. Apa relevansi perkembangan moral Kohlberg dengan bisnis? Jelaskan!

Jawab :

Bahwa pelaku bisnis harus lebih mulai memperhatikan moral dan etika bisnis dengan menggunakan
etika terapan dan etika profesi. Di era modern seperti sekrang ini pesaingan alam dunia bisnis samkin
ketat dalam hal mendapatkan keuntungan. Karna dengan etika yang diterapkan dalam bisnis pelaku
bisnis tidak hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri namun pada lingkungan sekitar atau
lingkungan sosal. Keuntungan pun akan didapatkan oleh pelaku bisnis dalam relevansi ini seperti :

Dalam bisnis saat modern pelaku bisnis dituntut menjadi orang yg profesional di bidangnya

Persaingan bisnis yg ketat pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa konsumen adalah benar2 raja.

Dalam sistem pasar terbuka dengan pemerintah yang berperan sebagai regulator yg netral tidak
berpihak kpd siapapun, pelaku bisnis sebisa mungkin utk menghindari campur tangan pemerintah krn
dapat merugikan kelangsungan bisnisnya

Perusahaan - perusahaan modern semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yg siap utk
diekploitasi demi mencari keuntungan sebesar2nya tetapi sebaliknya karyawan dijadikan subjek yg
sangat menentukan berhasil/tidaknya perusahaan

Anda mungkin juga menyukai