Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BAPPEDA PROVINSI NTB

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
Pada Fakultas Syariah Uin Mataram

Oleh :

JULIATIN
NIM.160.20.1.103

Dosen Pembimbing Lapangan


Hurnawijaya, S.HI,M.Sy

Dosen Pamong
Ni Luh Ester Yutiasih, S.Sos.

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH ( MUAMALAH )


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI UIN
MATARAM
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan kasih dan
rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini guna
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Muamalah S-1 Fakultas
Syariah Universitas Islam Negri Mataram yang dilaksanakan pada Kantor BAPPEDA
PROVINSI NTB. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berisi tentang segala kegiatan yang
dilakukan oleh penulis selama 2 bulan kerja di Kantor BAPPEDA PROVINSI NTB serta
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis telah banyak menerima dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Hurnawijaya, S.HI,M.Sy sebagai Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL )
2. Ni Luh Ester Yutiasih, S.Sos. sebagai Dosen Pamong saya dengan ikhlas telah
meluangkan waktu memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis demi
terselesaikannya laporan praktik kerja lapangan ini.
3. Keluarga saya khususnya Ibu dan Bapak tersayang yang penuh dengan rasa kasih
telah mengasuh, membimbing, mendoakan tiada hentinya, saudarasaudaraku yang
sangat kusayangi, yang tidak hentinya memberi dorongan dan semangat, Terimakasih
atas segala doanya.
4. Bapak Pimpinan serta seluruh Staff/ Pegawai Kantor BAPPEDA NTB , Khususnya
bidang Sosial dan Budaya ( SOSBUD )
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Maka penulis menerima saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Dengan harapan akan
meningkatkan ilmu pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.
Mataram, 30 Oktober 2019
Penulis

( Juliatin )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
1.3 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
1.4 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
BAB II TINJAUAN UMUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2.1 Sejarah Singkat Kantor Bappeda Provinsi NTB
2.2 Struktur Organisasi Dan Deskripsi Tugas Bappeda Provinsi NTB
2.3 Kegiatan Umum Kantor Bappeda Provinsi NTB
2.3.1) Tugas dan Fungsi Sekretariat
2.3.2) Tugas dan Fungsi Bidang Ekonomi
2.3.3) Tugas dan Fungsi Bidang Sosial dan Budaya
2.3.4) Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Fisik dan Tata Ruang
2.3.5) Tugas dan Fungsi Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Bidang Kerja
3.2 Pelaksanaan Kerja
3.3 Kendala Yang Dihadapi
3.4 Cara Mengatasi Kendala
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran- Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Praktik Kerja Lapangan


Bagi para mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja, sebaiknya melakukan fase
transisi melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada suatu instansi kantor, dengan tujuan
agar mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut dapat menyerap
pengalaman bagaimana melaksanakan fungsi sebagai pegawai kantor di suatu kantor meliputi
rangkaian tugas sampai dengan tanggung jawab. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
jika ditinjau dari aspek mahasiswa adalah sangat penting dalam rangka proses pengamatan
diri bagi mahasiswa sebelum mahasiswa yang bersangkutan benar-benar terjun dalam dunia
kerja sebenarnya.
Dengan Praktik Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan
pengalaman disiplin ilmu praktek kerja nyata. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
jika ditinjau dari aspek hukumnya PKL merupakan salah satu wujud pelatihan kerja , dalam
hal ini diatur dalam pasal 13 ayat 2 Undang- Undang Ketenagakerjaan yang dibutuhkan bagi
dunia usaha atau perkantoran. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari
aspek dunia usaha atau perkantoran adalah sebagai informasi yang dapat digunakan menjadi
sumber insprirasi untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan perubahan dalam
menghadapi global dan komplek dalam kantor.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada prinsipnya dari segala sisi
kepentingan sangat baik untuk dikembangkan sebab dari sisi ketiga kepentingan diatas
praktek kerja ini sangat baik menjadi materi pelengkap untuk mendapat input kantor. Hal ini
merupakan tantangan bagi manusia sebagai sarana mempersiapkan diri sebelum terjun
kedunia kerja sebenarnya dan bagi lembaga-lembaga pendidikan dapat menjadi bahan
masukan mempersiapkan materi pendidikan untuk menjawab tantangan tuntutan
mempersiapkan tenaga SDM yang dibutuhkan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan transfer ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan sebagai masukan dalam pengembilan langkah-langkah kantor. Mahasiswa yang
akan terjun kedunia pekerjaan harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya diri dan
dengan tidak terpaku hanya memiliki kompetensi disiplin ilmu dari universitas saja, tapi
sebaiknya mahasiswa juga dituntut harus memiliki pengalaman , pengetahuan dan wawasan
tentang dunia kerja. Bagi lembaga pendidikan seperti Universitas Ialam Negri Mataram
memandang bahwa program Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting untuk
dilaksanakan, dengan tujuan Praktik Kerja Lapangan merupakan kukrikulum tambahan bagi
mahasiswa merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral dari kurikulum.
Melalui Praktik Kerja Lapangan ini mahasisiwa diharapkan dapat mengakomodasikan
antara konsep-konsep teori dan praktek yang akan bermuara kepada peningkatan prestasi
belajar sekaligus memberi bekal kepada mahasiswa untuk terjun ke lapangan kerja
sesungguhnya. Sasaran secara umum diharapkan setiap mahasiswa mengetahui beberapa hal
yang dihadapi dalam dunia kerja, setiap bentuk instruksi, jenis pekerjaan, tanggung jawab,
disiplin, serta loyalitas dalam bekerja, serta mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh
selama menurut ilmu universitas, sehingga mahasiswa memiliki bekal yang cukup untuk
terjun dalam dunia kerja. Ruang lingkup merupakan suatu batasan terhadap bagian atau
bidang penulisan melakukan Praktik Kerja Lapangan. Ini bertujuan untuk memfokuskan dan
menjelaskan bagian dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat penulis melakukan
Praktik Kerja Lapangan.
Penulis melakukan praktik kerja lapangan ( PKL) di kantor Bappeda Provinsi NTB
yang beralamat di Jl. Flamboyan No.2 Mataram, Kode Pos 83216. Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan berlangsung selama 2 bulan , dimulai dari tanggal 30 September - 28 November
2019. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Bappeda Provinsi NTB
, Penulis tetap berorientasi pada iklim kerja dalam memahami disiplin kerja, sehingga selain
kecakapan kerja yang diperoleh seperti struktur organisasi, bidang-bidang kerja, hubungan
sosial, dan batasan-batasan kerja.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah hasil penulisan mahasiswa setelah
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan selama 2 Bulan kerja berdasarkan data yang
diperoleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah.
1) Tujuan praktik kerja lapangan
Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentunya mempunyai tujuan, adapun tujuan
penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Melengkapi pengetahuan teoritik mahasiswa tentang segala hal terkait dunia
kerjabaik itu dilingkungan pengadilan agama, KUA, Lembaga bantuan hukum,
BMT/Koperasi maupun instansi pemerintahan, dan lembaga- lembaga lainnya yang
menjadi lokasi tempat Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) Fakulyas Syariah UIN
Mataram.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara
langsung tentang perusahaan sebagai salah satu penerapan disiplin dan
pengembangan karir. Mahasiswa juga dapat menilai tentang pengembangan dari ilmu
yang mereka miliki.
3. Memperoleh Link dan Match antara perguruan tinggi dan dunia kerja.
4. Mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang
sesungguhnya sehingga tantangan berupa kualitas, kuantitas dan kinerja yang berasal
dari dunia pendidikan dapat dijawab dan dipenuhi.
5. Memberikan pengalaman kerja pada dunia kerja kepada mahasiswa dalam rangka
menerapkan dan membandingkan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya
dalam perkuliahan atau praktikum dengan situasi nyata ditempat kerja praktek.
6. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
7. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
8. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja.
9. menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada tidaknya
kesenjangan antara teori dengan aplikasi dilapangan.
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah :
1. Manfaat PKL bagi Mahasiswa yaitu Menambah wawasan dan pengetahuan untuk
mempersiapkan diri secara teoritis maupun praktis khususnya dibidang keuangan.
Mahasiswa mendapat bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi
dunia kerja. Membangun mental Mahasiswa terhadap lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya baik kesiapan dalam menghadapi tugas yang diberikan perusahaan
maupun kesiapan dalam membina hubungan dilingkungan perusahaan. Mahasiswa
diharapkan dapat memperbaikan sikap terutama cara berkomunikasi, penampilan,
etika, maupun sopan santun sebagaimana yang terdapat dalam suasana kerja yang
sebenarnya. Untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan.
2. Manfaat PKL bagi Universitas Islam Negri Mataram yaitu dapat meningkatkan kerja
sama antara kantor BAPPEDA NTB dengan Universitas, Untuk memperkenalkan
sumber daya Universitas Islam Negri Mataram khususnya program studi strata 1
Muamalah. Sebagai salah satu media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk
penyelarasan kurikulum dengan perkembangan kebutuhan institusi lembaga tempat
Praktik Kerja Lapangan ( PKL ).
3. Manfaat Bagi Instansi / Lembaga tempat Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yaitu
berguna sebagai media sosialisasi karena perguruan tinggi memiliki akses yang
memadai untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
1.4 Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Tempat Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Kantor Bappeda Provinsi NTB di Jl.
Flamboyan No.2 Mataram, Kode Pos 83216 mempunyai tugas dan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan
sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang koordinasi perencanaan dan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Jangka Panjang, Penetapan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS), serta penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA).
1.5 Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Adapun waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang Penulis lakukan yaitu
selama 2 Bulan kerja yaitu :
1. Dimulainya waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tanggal 30 September 2019
dan selesai tanggal 28 November 2019.
2. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Bappeda NTB
BAB II
TINJAUAN UMUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1 Sejarah Kantor Bappeda NTB


Terbentuknya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah. Provinsi Nusa Tenggara Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 8) sebagaimana telah
diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 12).
Visi Misi Bappeda Provinsi NTB sebagai SKPD yang diberikan kewenangan untuk
menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang perencanaan pembangunan, harus dapat
memberikan peranan sebagai badan daerah yang mendukung pencapaian visi Kepala Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Maka visi Bappeda Provinsi NTB harus diarahkan pada upaya
berkesinambungan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan sebagai dasar perumusan
dan implementasi kebijakan dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya daerah
untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat luas.Untuk mewujudkan visi dan misi
pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka proses perencanaan dan pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah harus selaras dengan visi dan misi tersebut. Oleh karena
itu Bappeda telah merumuskan visi untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu :
“MENJADI LEMBAGA PERENCANA YANG ANDAL” Penjabaran dari Visi Bappeda
Provinsi NTB diatas adalah sebagai berikut :
Lembaga adalah wadah dimana orang berkumpul, bekerja sama secara berencana
terorganisasi, terkendali, terpimpin dengan memanfaatkan sumber daya untuk satu tujuan
yang sudah ditetapkan. Perencana adalah penyusun atau pembuat rencana baik konsep
maupun uraiannya.Andal memiliki arti yang dapat dipercaya. Agar dapat mewujudkan Visi
diatas, maka rumusan Misi Bappeda Provinsi NTB harus selaras dengan visi dan memiliki
relevansi dengan pencapaian misi Kepala Daerah Provinsi NTB periode 2013 – 2018. Untuk
itu, Bappeda Provinsi NTB menetapkan MISI 2013 – 2018 sebagai berikut :
 Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas aparatur.
 Menyediakan data dan informasi yang akurat, mutakhir dan akuntabel untuk
perencanaan pembangunan.
 Mendayagunakan hasil monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan.
 Meningkatkan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah.Meningkatkan kualitas
rencana pembangunan sosial dasar daerah.
 Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah yang sinergis berbasis tata
ruang.
Sebagai penjabaran atau penerapan dari misi tersebut, Bappeda Provinsi NTB
menetapkan tujuan dan sasaran yang merupakan derivasi dari masing – masing tujuan.
Sebagai pernyataan dari misi dan tujuan menjadi hasil akhir yang dicapai dalam jangka waktu
5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga
rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang.
Tujuan dari misi Bappeda Provinsi NTB antara lain :
 Misi 1 : Merumuskan arah kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan
daerah yang berbasis masyarakat, tata ruang, dan teknologi informasi.
 Misi 2 : Merumuskan arah kebijakan penelitian pengembangan daerah yang mampu
mengembangkan potensi masyarakat lokal untuk tetap mempertahankan budaya dan
kearifan lokal.
 Misi 3 : Menetapkan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas,
holistik, integrative, tematik, dan spasial
 Misi 4 : Mewujudkan integrasi dan kesimbangan dalam pembangunan berkelanjutan
baik secara ekonomi, sosial, politok dan lingkungan hidup
 Misi 5 : Mengakomodir kepentingan multi-pihak dan multi-level dalam alur
perencanaan pembangunan dan menjamin kosistensi dan harmonisasi perencanaan
multi-level dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan.
 Misi 6 : Melaksanakan reformasi birokrasi di internal BAPPEDA Provinsi NTB
dalam pemberian pelayanan publik.
 Misi 7 : Mewujudkan tata kelola kelembagaan pemerintahan yang berwibawa

2.2 Struktur organisasi dan deskripsi tugas serta fungsi Bappeda NTB
Berdasarkan Lampiran Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 51 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan-
Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah beserta Penjabat yang terkait.
Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari :

1) Kepala Badan
2) Sekretariat, terdiri dari:
 Subbagian Program dan Pelaporan
 Subbagian Keuangan
 Subbagian Umum dan Kepegawaian

3) Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi, terdiri dari:

 Subbidang Pangan dan Pertanian


 Subbidang Investasi dan Keuangan
 Subbidang Industri Perdagangan dan Pariwisata
4) Bidang Perencanaan Tata Ruang dan, terdiri dari:
 Subbidang Perencanaan Wilayah
 Subbidang Pekerjaan Umum Permukiman dan Transportasi
 Subbidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
5 ) Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya, terdiri dari:
 Subbidang Sosial Ketenagakerjaan dan Kependudukan
 Subbidang Pendidikan dan Kesehatan
 Subbidang Pemerintahan dan Politik
6) Bidang Pemantauan Evaluasi dan Pengendalian Perencanaan Pembangunan
 Subbidang Pengendalian Perencanaan
 Subbidang Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan
 Subbidang Pendataan dan Sistem Informasi
7) Bidang Penelitian dan Pembangunan, terdiri dari:
 Subbidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Wilayah
 Subbidang Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya
 Subbidang Penelitian dan Pengembangan Informasi Geospasial
8) Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas dan Fungsi


Tugas Pokok dan Fungsi BAPPEDA Provinsi NTB Sesuai dengan PERGUB Nomor
51 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan-Badan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, TUPOKSI BAPPEDA Provinsi NTB didefinisikan
Sebagai Berikut :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur


dalam menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di
bidang koordinasi perencanaan dan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Jangka
Panjang, Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA).
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Provinsi dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi;
2. penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi penyusunan
program tahunan sebagai pelaksanaan rencana program yang dibiayai oleh daerah
sendiri ataupun yang diusulkan kepada pemerintah untuk dimasukkan dalam
program tahunan nasional;
3. pengkoordinasian perencanaan pembangunan pada lembaga teknis daerah, dinas-
dinas daerah, dan satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah
provinsi;
4. penyusunan rencana anggaran pemerintah provinsi bersama-sama dengan biro
keuangan, dengan koordinasi sekda provinsi, disamping mengkoordinasikan
penyusunan APBN Provinsi bersama Departemen Keuangan/DJA dan Instansi
Sektoral;
5. pelaksanaan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan
perencanaan pembangunan di daerah;
6. penyiapan dan pengembangan, rencana pelaksanaan pembangunan di daerah
untuk penyempurnaan rencana lebih lanjut;
7. pengkoordinasian perencanaan pembangunan lintas sektoral dan wilayah provinsi,
kabupaten/kota; dan
8. pelaksanaan kegiatan lain dalam perencanaan atau bidang lain sesuai dengan
petunjuk Gubernur.
2.3 Kegiatan Umum Kantor Bappeda Provinsi NTB
Sesuai dengan PERGUB Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
koordinasi perencanaan dan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Jangka Panjang,
Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana
pembangunan jangka panjang (RPJP) Provinsi dan rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) Provinsi.
Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi penyusunan program
tahunan sebagai pelaksanaan rencana program yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun
yang diusulkan kepada pemerintah untuk dimasukkan dalam program tahunan nasional.
Pengkoordinasian perencanaan pembangunan pada lembaga teknis daerah, dinas-dinas
daerah, dan satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah provinsi, penyusunan
rencana anggaran pemerintah provinsi bersama-sama dengan biro keuangan, dengan
koordinasi sekda provinsi, disamping mengkoordinasikan penyusunan APBN Provinsi
bersama Departemen Keuangan/DJA dan Instansi Sektoral.
Pelaksanaan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan
perencanaan pembangunan di daerah. Penyiapan dan pengembangan, rencana pelaksanaan
pembangunan di daerah untuk penyempurnaan rencana lebih lanjut. Pengkoordinasian
perencanaan pembangunan lintas sektoral dan wilayah provinsi, kabupaten/kota dan
Pelaksanaan kegiatan lain dalam perencanaan atau bidang lain sesuai dengan petunjuk
Gubernur.

2.3.1 Tugas dan Fungsi Sekretariat


Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas badan lingkup
kesekretariat yang meliputi pengolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan
program. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan.
2. Pengkoordinasikan penyusunan perencanaan program.
3. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, dan kerumah tanggaan.
4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan
ketatalaksanaan.
5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas.
6. Pelaksanaan pembinaaan, pengawasan, dan pengendalian bidang kesekretariatan.
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.2 Tugas dan Fungsi Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok
melaksanakan tugas badan lingkup industri perdagangan, pertanian, koperasi, dan usaha kecil
menengah. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Ekonomi menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, koperasi, dan kegiatan bidang ekonomi
2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup.industri,
perdagangan, pertanian, koperasi, dan usaha kecil menengah.
3. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembagunan kota lingkup pertanian dan kelautan,
perindustrian dan perdagangan kebudayaan dan parawisata, koperasi usaha mikro
kecil dan menengah, pendapatan, penanaman modal,ketahanan pangan dan pelayanan
perizinan terpadu.
4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup pertanian dan
kelautan, perindustrian dan perdagangan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi usaha
mikro kecil dan menengah, pendapatan, penanaman modal, ketahanan pangan, dan
pelayanan perijinan terpadu yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah
dilingkungan pemerintahan daerah dan instansi/lembaga lain yang berada dalam
wilayah pemerintahan daerah.
5. Pelaksanaan inventaris permasalahan ekonomi, merumuskan langkahlangkahdan
kebijakan pemecahanya.
6. Pengkoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan di bidang
ekonomi yang meliputi pertanian dan kelautan, perindustrian dan perdagangan,
kebudayaan dan pariwisata, koperasi usaha mikro kecil dan menengah, pendapatan,
penanaman modal, ketahanan pangan, dan pelayanan perizinan terpadu dalam rangka
pelaksanakan program pembangunan kota atau program dan kegiatan yang perlu.
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang ekonomi.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.3 Tugas dan Fungsi Bidang Sosial dan Budaya.
Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas
pelaksanaan sebgai tugas Badan lingkup sosial kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Sosial budaya menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan recana, program, dan kegiatan Bidang Sosial Budaya.
2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup sosial,
kemasyarakatan, pendidikan, dan kebudayaan.
3. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kota lingkup pendidikan, kesehatan, sosial,
kemiskinan, ketenaga kerjaan, kependudukan, dan keluarga berencana, pemberdayaan
perempuan, pemerintahan, informasi, dan komunikasi (capasity building ), pemuda
dan olahraga, agama, dan hukum budaya.
4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan kota lingkup pendidikan,
kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenaga kerjaan, kependudukan, dan keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan, pemerintahan, informasi, dan komunikasi,
(Capasity building ), pemuda dan olahraga, agama, dan hukum budaya yang disusun
oleh satuan kerja perangkat kerja daerahdi lingkungan Pemerintah Daerah dan instasi
/ lembaga lain yang berada dalam wilayah Pemerintahan Daerah.
5. Pelaksanaan investasi permasalahan di Bidang Sosial Budaya, merumuskan langkah-
langkah dan kebijakan pemecahanya.
6. Pengkoordinasian dan melakukan sosialisai rencana kerja tahunan di Bidang Sosial
Budaya yang meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, kemiskinan, ketenaga kerjaan,
kependudukan , dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan, pemerintah,
informasi, dan komunikasi (capasity building), pemuda dan olahraga, agama, dan
hukum budaya dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kota atau program
dan kegiatan yang perlu diusulkan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat.
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup Bidang Sosial Budaya.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Fisik dan Tata Ruang
Bidang Fisik dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Fisik dan Tata ruang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup Prasarana Kota , Tata Ruang , dan Lingkungan
Hidup. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Fisik dan Tata Ruang menyelenggarakan
fungsinya:
1. Menyusun rencana, program, dan kegiatan Bidang Fisik dan Tata Ruang
2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup prasarana kota,
tata ruang, dan lingkungan hidup.
3. Pelaksanaan dan memadukan rencana pembangunan prasaramna kota serta
pengendalian tata ruang dan lingkungan hidup.
4. Pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan prasarana kota, tata ruang,
dan lingkungan hidup yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan
pemerintahan daerah dan instansi/ lembaga lain yang berada dalam wilayah
pemerintahan daerah.
5. Pelaksanaan invenstarisasi di Bidang Fisik dan Tata Ruang , merumuskan langkah-
langkah dan kebijakan pemecahan.
6. Pengkoordinasian dan melaksanakan sosialisasi rencana kerja tahunan di bidang fisik
dan tata ruang yang meliputi prasarana kota, tata ruang, dan lingkungan hidup dalam
rangka pelaksanakan program pembangunan daerah atau program dan kegiatan yang
perlu diusulkan ke provinsi untuk dimaksudkan kedalam program tahunan nasional
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang fisik dan tata ruang.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.5 Tugas dan Fungsi Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
Bidang Data Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Data Monitoring dan
Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan sebagiantugas Badan lingkup Data, Monitoring,
dan Evalusi. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
menyelenggarakan Fungsinya :
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
2. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup data,
monitoring dan evaluasi.
3. Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi.
4. Penyusunan data mengenai pelaksanaan program pembangunan
5. Pelaksanaan publikasi data dan informasi sesuai kebutuhan
6. Pengembangan pusat data dan perencanaan daerah
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang data, monitoring dan
evaluasi.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Bidang kerja
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Kantor Bappeda Provinsi NTB merupakan
suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Keramahan dan kerjasama yang baik bagi
seluruh Pegawai/Staff merupakan suatu kesan yang sangat baik bagi Penulis. Selama
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis diberikan kesempatan untuk melaksanakan
pekerjaan pada bagian Bappeda/Bidang Sosial Budaya. Adapun jenis dan bentuk kegiatan
Praktik Kerja Lapangan yang Penulis laksanakan selama proses Praktik Kerja Lapangan
yaitu:
1. Mengarsipkan dan mengagendakan surat masuk ke Bidang Sosial Budaya.
2. Membuat surat undangan untuk rapat Revitalisasi Posyandu Dan Zero Waste
3. Mengetik surat keluar dan menomori surat keluar untuk setiap kegiatan rapat bidang
Sosial Budaya.
4. Mengikuti rapat yang diselenggarakan Bidang Sosial Budaya dan membantu dalam
proses pengadaan rapat Bidang Sosial Budaya.
5. Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh Kabid, Kasubbid maupun Staff/Pegawai
Bidang Sosial Budaya.
3.2 Pelaksanaan kerja
Selama Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan saya diberikan pengarahan
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan berikut peraturan peraturan yang harus
dipatuhi dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan Praktek Kerja Lapangan terlebih dahulu harus melaporkan diri
kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah lokasi yang telah ditetapkan.
2. Harus mematuhi segala persyaratan yang berlaku dilokasi tempat Praktik Kerja
Lapangan mulai dari cara berpakaian, jadwal Praktek Kerja Lapangan, jam istirahat,
serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
3. Hasil Laporan Praktik Kerja Lapangan harus diserahkan kepada kepala Balitbang
selambat-lambatnya dua bulan setelah Laporan Praktik Keja Lapangan diselesaikan.
4. Surat rekomendasi Praktek Kerja Lapangan dinyatakan batal apabila pemegang surat
rekomendasi tidak mengindahkan ketentuan atau peraturan yang berlaku pada
Bappeda Provinsi NTB.
5. Surat rekomendasi Praktik Kerja Lapangan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan
berdasarkan jadwal Praktik Kerja Lapangan sejak tanggal 30 September - 28
November 2019 hari kerja ( 60 hari ) dengan mulai kerja jam 07.30-17.00 WITA
(Senin- Kamis), untuk hari jumat mulai kerja 07.30 sampai 17.30 dan untuk hari
Sabtu dan Minggu libur.
3.3 Kendala yang dihadapi
Kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang saya hadapi dalam Praktik Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Pada awal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis sulit menyesuaikan diri
terhadap lingkungan kerja di Bagian Sosial Budaya. Penulis merasa kaku untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan karena khawatir akan melakukan kesalahan.
2. Ketika diberikan tugas pertama, penulis sedikit mengalami kesulitan dalam
memahami pekerjaan yang diberikan oleh Pegawai/ Staff.
3. Kurangnya bimbingan dan panduan kerja oleh Pegawai/Staff, sehingga terkadang
Penulis kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
3.4 Cara mengatasi kendala
Adapun untuk memecahkan kendala-kendala yang dihadapi Penulis selama
pelaksanan Praktik Kerja Lapangan yaitu :
1. Penulis berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dengan cara melakukan
pendekatan-pendekatan dengan Pegawai/Saff di Kantor BAPPEDA NTB khususnya
bagian Bappeda/Bidang Sosial Budaya.
2. Penulis memperhatikan pegawai dalam bekerja dan mencoba memahami segala tugas
dan aktivitas yang dilakukan pegawai Bappeda/Bidang Sosial Budaya, sehingga
Penulis dapat mempelajari dan bisa mengerjakan tugas tersebut.
3. Penulis meminta Kepada Pegawai/Staff untuk membimbing dan mengajarkan
bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat Penulis jelaskan selama melaksanaan Praktik
Kerja Lapangan di Kantor Bappeda Provinsi NTB :
1. Dalam sistem organisasi yang digunakan Kantor Bappeda NTB adalah sistem
organisasi garis, dimana setiap pemerintah dari atas ke bawah dan kerjasama antar
Pegawai/Staff satu dengan yang lainya cukup bagus.
2. Sistem Sumber daya manusia yang ada di Bappeda NTB berjalan dengan baik dan
kinerja Pegawai yang ada di bagian Bappeda sudah cukup memuaskan.
3. Sistem pengolahan data pada Bappeda NTB telah menggunakan seperangkat
komputer dan memiliki keakuratan keamanan dengan menggunakan password.
4. Sistem yang ada di kantor Bappeda pada dasarnya sudah cukup baik, namun masih
ada sedikit kekurangan pada sistem pengontrolan, kerjasama serta sinkronisasi tugas.

4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan antara lain :
1. Penulis mengharapkan Kepada seluruh Pegawai khususnya agar tetap menjalin
kerjasama serta komunikasi yang baik antara Pimpinan dan Pegawai sehingga
terjadinya sinkronisasi tugas sesuai dengan sasaran dan bidang masing - masing.
2. Kepada Pegawai/Staff agar dapat memberikan bimbingan kepada
Mahasiswa/Mahasiswi tentang cara Praktek Kerja Lapangan.
3. Kepada mahasiswa/mahasiswi yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
atau yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan agar dapat menerapkan dan
menyerap ilmu yang telah dipelajari diperkuliahan maupun ditempat Praktik Kerja
Lapangan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai