PENDAHULUAN
kayu yang salah satunya ada di kota Lumajang, seperti PT Kanawood Indo
pengeleman dan pengepresan. Potongan inti ini adalah potongan kayu kecil-
kayu balken yaitu kayu yang berbentuk balok, kemudian kayu tersebut
kayu tersebut dihaluskan disetiap sisinya. Potongan kayu inti tersebut yang
kayu inti tersebut disusun dalam bentuk papan setengah jadi untuk produksi
juga sering terjadi. Persaingan perusahaan tidak hanya terjadi di pasar luar
1
2
bahan baku dari kota tetangga, khususnya dari kota Jember, Bojonegoro,
baku kayu yang digunakan oleh industri barecore sangatlah sama yaitu
menggunakan bahan baku kayu sengon yang biasanya disebut kayu Albazia.
perusahaan.
Bahan baku kayu sengon atau kayu Albazia merupakan bahan baku
yang paling utama dan sangatlah penting bagi suatu industri pengolahan
pembelian bahan baku, karena cara pembelian bahan baku yang baik dan
baku.
persediaan bahan baku yang cukup dan selalu setabil dalam menjalankan
kekurangan persediaan bahan baku yang biasanya disebut krisis bahan baku.
berjalan.
pengolahan kayu itu sangatlah sulit, karena peran persediaan bahan baku
kayu dalam usaha pengolahan kayu itu sangatlah penting. Agar perusahaan
yang dimulai dari bahan baku sebagai input hingga bahan baku melewati
proses produksi. Ini dilakukan agar sesuai dengan rencana berupa target
produksi pada perusahaan tersebut. Sehingga kebutuhan akan suatu bahan
baku dapat disesuaikan dengan target produksi dengan menganalisis
kebutuhan baku. Pengendalian bahan baku bertujuan menjaga ketersediaan
bahan baku agar proses produksi terus berlangsung. Pengendalian dilakukan
baik secara kuantitas dan kualitas produk akhir perusahaan.
bahan baku kayu sengon atau yang biasanya di sebut kayu albazia tidak
Kanawood Indo Makmur mendatangkan bahan baku kayu sengon dari luar
penurunan, pada saat harga kayu sengon mengalami harga yang murah,
maka para petani tidak mau menjual kayu sengon tersebut. Namun di sisi
maka peneliti akan membatasi pembahasan agar peneliti bisa lebih fokus
pada inti permasalah yang akan diteliti. permasalahan yang akan diteliti
bahan baku yang terdiri atas perencanaan bahan baku, pembelian bahan
5
baku, persediaan bahan baku dan proses produksi pada PT Kanawood Indo
Makmur.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Penulis
3. Bagi Pembaca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahun 1980-an. Sebelumnya bidang ilmu ini lebih dikenal dengan nama
(SA). Untuk mengetahui apakah kedua istilah ini (SIA,SA) sama atau
6
7
keuangan.
Penerima Br.
Pemasok
akuntansi Gudang/
yang
Meminta
Keuangan
Pembelian
tiba berhenti, maka semua kegiatan dalam perusahaan tersebut akan ikut
produksi yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan
dipergunakan.
10
ditelusuri secara langsung atau diikuti jejaknya. Tidak semua bahan baku
itu merupakan barang mentah yang biasanya disebut barang yang belum
bisa di bilang bahan baku masuk yang nantinya akan mengalami proses
Bahan baku ada juga yang berupa barang setengah jadi yaitu
barang yang telah mengalami proses produksi dari perusahaan lain atau
input dalam bentuk barang setengah jadi, maka perusahaan bisa langsung
12
barang keluar.
perusahaan”.
bahan baku yang berkaitan dengan jumlah tersebut tidak akan mengalami
perusahaan.
pentingnya dengan bahan baku yang dilihat dari segi kuantitas bahan
baku. Jadi artinya hasil dari proses produksi yang berkualitas itu bisa
13
juga dipengaruhi oleh bahan baku yang berkualitas. Oleh karena itu,
kualitas produksi.
perusahaan.
apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu
standart.”
dalam pembelian bahan baku ada tiga prosedur yang perlu diperhatikan.
16
a. Permintaan Pembelian
Merupakan pesanan tertulis dari bagian gudang yang menangani
persediaan, atau supervisi departemen yang bertanggungjawab
mengenai persediaan, yang ditunjukkan kedepartemen pembelian
sebagai permintaan kebutuhan bahan, formulir ini berbuat rangkap
tiga diantaranya satu ditunjukaan ke departemen pembelian, satu
lagi dikirim kebagian yang mengajukan permintaan yang terakhir
sebagai arsip.
b. Pesanan Pembelian
Merupakan permintaan tertulis ke supplier bahan, yang dikirim
oleh departemen pembelian. Dalam pesanan pembelian ini memuat:
1) Jumlah bahan yang diminta
2) Harga dan syarat-syarat pembelian.
bahan baku tidak hanya dilakukan dalam input dan proses dari bahan
proses keluaran. Bahan baku akan keluar dari bagian persediaan sebagai
sebagai berikut:
normal usaha yang disebut persediaan barang jadi. Selain itu barang
dalam proses produksi yang disebut persediaan barang dalam proses dan
permintaan.
terbesar dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam
sumber daya yang menganggur dari berbagai jenis yang memiliki nilai
kepuasan pelanggan.”
tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan
berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk
permintaan.
fluctuation stock.
23
biaya transporti.
persediaan.
tenaga kerja.
dalam pengiriman :
menambah atau mengubah daya guna bahan baku menjadi bahan baku
jenis atau posisi barang tersebut di dalam urutan pengerjaan produk yaitu
sebagai berikut:
yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses
yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk
penting dari urutan kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat satu sama lain
biayanya.” .
jumlah yang tepat dari bahan atau barang yang tersedia pada waktu yang
optimum.
dan juga kualitas, dimulai dari adanya penerimaan order produk bare
bahan baku pada periode tersebut. Namun pada proses produksi, ada
yang besar, karena pembelian dalam jumlah besar akan lebih murah
(padi IR64 dan padi Ciherang), dan padi “kaku” (IR66 dan IR74),
Proses Produksi
Kesimpulan
kualitas yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi
persediaan bahan baku, sehingga bahan baku yang nantinya akan diproses
produksi tetap lancar. Bahan baku perlu dikendalikan saat dimulai dari
aktivitas masukan dari bahan baku tersebut hingga keluaran dari bahan
sehingga output yang diperoleh tidak maksimal. Jumlah bahan baku yang
begitu pula dengan jumlah bahan baku yang terlalu sedikit tidak dapat
proses produksi hingga biaya pemasaran produk yang telah jadi. Biaya
pengelolaan bahan baku atau biaya persediaan merupakan salah satu dari
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu produksi kayu tempel (bare core). Pemilihan lokasi penelitian ini
39
40
menjelaskan bahwa:
b. Data eksternal merupakan data yang didapat dari biro pusat statistik.
internal dan data eksternal, untuk memperoleh data yang baik dalam
primer dan data sekunder, data primer merupakan sumber data penelitian
dokumentasi.
3.4.1 Wawancara
Teknik pengumpulan data wawancara merupakan pertemuan tentang
3.4.2 Dokumentasi
untuk mengetahui data-data yang akan dipakai dalam penelitian. Data yang
mengoperasikan bisnis.”
bahan baku dalam jumlah dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan
yang artinya peneliti mendapatkan data yang ada di lapangan maupun dari
BAB IV
dari usaha kecil rumahan yang memproduksi alat elektronik berupa sound
dimana barecore adalah salah satu produk unggulan. Yang lebih tepatnya
produk yang sangat baik kepada klien. Untuk mencapai hal ini, perusahan
44
45
komunitas sebanyak mungkin dengan sumber materi dan mitra lokal dan
bisnis keluarga.
menyediakan bahan mebeler (furniture) dari bahan dasar kayu sengon atau
kayu keras lainnya yang ada di dalam negeri, membantu pemerintah dalam
46
47
baku.
pabrik.
48
pabrik.
Tabel 1.
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Karyawan
Laki-Laki 301
Perempuan 173
Jumlah 474
Tabel 2.
Jumlah Karyawan Berdasakan Jabatan dan Tingkat Pendidikan
Jenis
Jabatan Pendidikan kelamin jumlah
L P
Manager Operasional Sarjana 1 - 1
Produksi
Kepala Bagian Sarjana 6 1 7
Staf SMA/Sederajat/Sarjana 4 1 5
BagianTeknik/Mandor SMA/Sederajat 4 - 4
Operator/Pekerja SD/SMP/SMA/sederajat 280 171 451
Keamanan/Satpam SMP/SMA/Sederajat 6 - 6
JUMLAH 474
Keterangan:
Kepala Bagian : Personalia, Keuangan, EXIM, PPIC, Produksi, Wood Working,
MKL
Staf : IT, Gd. Kayu/Basah, Grader, PPIC
penerimaan Log kayu sengon dari masyarakat sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki.
50
menjadi hasil produksi dapat dilihat dalam bagan alur sebagai berikut:
Kayu
Gergajian Pengeringan Kayu Gergajian Kering
Persegi
Gambar 4. Alur Proses Produksi Kayu Gergajian
BARE CORE
PENGEPAKAN
Gambar 5. Alur Prose Produksi Barecore
tanaman sengon sehingga untuk bahan baku pengolahan kayu tidak perlu
bahan baku kayu sengon kurang lebih 100.000 M3 per tahun yang
Tabel 3.
Bahan Baku
Rencana
No Jenis bahan baku Asal kapasitas
(M3)/tahun
Kabupaten
1 Bahan baku kayu sengon Lumajang /luar 100.000 M3
dan kayu keras lainnya kabupaten
Lumajang
perseorangan.
52
empat hasil produksi mulai dari barecore, lunch box, finger joint dan stick
Baku
Disetujui Tidak
disetujui
Pembelian dilakukan
oleh purchasing
Kanawood Indo Makmur, berikut adalah rincian kebutuhan bahan baku per
bulan:
Tabel 4.
Persediaan bahan baku per bulan
Hasil
bulan Kayu (M3) Lem (kg) Dempul (kg) produksi
(M3)
Januari 439,1070 200 300 14,8509
Februari 332,9161 150 200 6,4413
Maret 272,1972 100 150 22,9269
April 824,3647 300 400 60,2770
Mei 1174,9900 500 650 146,3786
Juni 973,8697 400 500 109,8240
Juli 602,4523 200 300 40,7648
kerusakan hasil produksi, jadi bahan baku di simpan dengan baik sehingga
Supplier
Bahan Baku
keluar KD stok
diletakkan di gudang
kayu kering
Gambar 8. Flowchart Pembelian, Penerimaan dan Peyimpanan Bahan Baku
Sumber: Perusahaan PT Kanawood Indo Makmur
4.1.2.10 Wawancara
Pertanyaan Wawancara:
pendirinya?
B. Jenis bahan baku kayu apa saja yang di pilih oleh PT Kanawood Indo
kekurangan bahan baku? Dan langkah apa yang akan di ambil jika
Makmur?
Makmur?
Makmur?
M. Dari mana saja pasokan pembelian bahan baku dan apa ada kesepakatan
N. Seperti apa cara-cara penyimpanan bahan baku dan apa ada cara khusus
P. Ada berapa jumlah bahan baku yang masuk ke dalam perusahaan dan ada
baku?
S. Berapa sift kerja yang ada di PT Kanawood Indo Makmur dan setiap sift
Muktiwidjojo.
B. Jenis bahan baku kayu sengon yang berbentuk Balken dan LOG
C. Akan terjadi penurunan hasil produksi dan langkah yang akan di ambil
yaitu:
dengan buyer:
F. Untuk Grade A
3 Tidak lubang
4 Tidak basah
5 Tidak nonor/bluestin
Untuk Grade B
4 Bluestain bagus
10 Tidak nonor
1 Grade A balken
Panjang = 130 cm
2 Grade ON balken
g. Masih segar
3 ALL grade
grade B
Perhitungan :
Pembelian
4708M3
Grade A = 4237,2 M3
4708 M3
M. Dari mana saja pasokan pembelian bahan baku dan apa ada kesepakatan
petani kayu.
mencapai 8 - 10%
petani kayu
P. Ada berapa jumlah bahan baku yang masuk ke dalam perusahaan dan ada
kerja grader 26 hari. Jadi bahan baku yang masuk tiap bulan
=200x26 = 5200 m3
63
baku :
1 Biaya karyawan
2 Biaya transport
3 Biaya konsumsi
sudah sesuai dengan target perusahaan dan sudah sesuai dengan rencana
S. Ada 2 sift kerja yang ada di pt kanawood indo makmur yaitu sift pagi dan
1 2 3
Purchasing cek
stok barang di Masuk ke MULTIRIP
logistik pengering bahan
baku
SINGGLE
PLANER
Diajukan ke bagian
keuangan masuk ke bagian
gudang kayu kering SHAPPER
2
perusahaan menerima
invoice penagihan dari
supplier kayu
perusahaan
melakukan
pembayaran kepada
supplier kayu
a Bagian pembelian:
bahan baku sudah mulai habis, divisi bagian gudang barecore harus
persediaan bahan baku sudah mulai habis dan wajib untuk membeli
bahan baku lagi, setelah mengecek bahan baku di bagian gudang dan
keuangan.
b Bagian penyimpanan:
kering.
c Bagian produksi:
sama ukurannya.
67
untuk di jual.
Produksi Barecore
Kanawood Indo Makmur juga pernah mengalami krisis bahan baku setelah
pernah mengalami krisis bahan baku perusahaan tidak mau terulang lagi
cara sendiri untuk menjaga pengendalian bahan baku supaya tidak sampai
petani kayu supaya disaat lagi ada krisis bahan baku perusahaan tidak
bingung untuk mencari bahan baku kayu. Perusahaan juga sudah membuat
tempat khusus untuk menaruh bahan baku sehingga persediaan bahan baku
baku sebaik mungkin dan semaksimal mungkin supaya tidak banyak sisa
bahan baku saja, tetapi kelancaran proses produksi juga dipengaruhi oleh
menjadi lebih cepat dan lebih maksimal. tetapi walaupun persediaan bahan
karyawan saja tetapi di pengaruhi oleh alam juga, yaitu tidak keringnya
bahan baku kayu karena cuaca lagi musim hujan jadi bahan baku kayunya
di dalam perusahaan.
secara efisien dan efektif sudah bisa mendukung pengendalian bahan baku
akuntansi yang baik juga. Dengan perhitungan sistem akuntansi yang baik
Karena dengan adanya tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri seperti ini
bahan baku yang cukup untuk memenuhi proses produksi. Karena untuk
bagian klin dry atau tempat pengering kayu, pada musim-musim tertentu
bisa menambah karyawan di bagian klin dry atau tempat pengering kayu
dari hasil penelitian seperti yang sudah tertulis dalam perumusan masalah
bahan baku kayu dari supplier jadi perusahaan terus produksi dan tidak
prosedur, sumber daya manusia, formulir, catatan dan laporan yang sudah
memadai.
72
BAB V
5.1 Kesimpulan
baik walaupun ada sedikit kekurangan bahan baku pada saat waktu-waktu
klien dry yaitu gudang persediaan bahan baku kayu kering, supaya pada
5.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah diteliti dan apa yang telah di bahas
barecore supaya hasil dari produksi lebih maksimal lagi dan bisa
72
73
klin dry atau tempat pengeringan kayu untuk bisa lebih cepat
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I.C., & Lukman, H. 2016 Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama.
Jakarta : Mitra Wacana Media, Jakarta
Eva Andriani, S.A. 2016. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan
Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada
Gaharu Lumajang Community), STIE Widya Gama Lumajang: Lumajang.
Gunawan, I.. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga.
Bagian Penerbit PT. Bumi Aksara: Jakarta
Husein, Umar. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Rajawali Pers, Edisi Kedua: Jakarta.
Ika, Ayu K., and P.Didit Krisnadewara. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan
Baku Kayu Sengon dengan Metode Eoq ( Studi pada PT Dharma Satya
Nusantara Temanggung), Univetsitas Atma Jaya Yogyakarta: Yogyakarta.
Sanusi. A.. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bagian Penerbit
Salemba Empat: Jakarta
Siti, L.Q. 2017. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku
dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi pada PT Mustikatama
Group, STIE Widya Gama Lumajang: Lumajang.