Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI DIVISI

INVENTARISASI DAN PENGENDALIAN ASET PERUM JASA


TIRTA II.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi kelulusan matakuliah Praktik Kerja Lapangan


pada Program Studi Diploma IV- Manajemen Aset Politeknik Negeri
Bandung

Oleh :
Salma Fudlla Nabila
NIM 165244060
PROGRAM STUDI MANAJEMEN ASET
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019

PERSETUJUAN LAPORAN PKL

Laporan PKL oleh Salma Fudlla Nabila NIM 165244060 ini telah diperiksa dan
disetujui.

Bandung, 2 November 2019

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Prodi MA,


(Tomi Kurniawan) (Dr. A. Gima Sugiama, SE., MP)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tepat pada
waktunya. Laporan yang berjudul “Praktik Kerja Lapangan di Divisi
Inventarisasi dan Pengendalian Aset Perum Jasa Tirta II” dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan.
Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perum Jasa Tirta
II, tentunya penulis mendapatkan bimbingan serta koreksi dan saran dari
berbagai pihak. Maka, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak M. Raharso selaku pembimbing pertama dari program studi D-IV
Manajemen Aset jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bandung .
2. Bapak Gilang Ramadhan, SST., M.Sc selaku pembimbing kedua dari
program studi D-IV Manajemen Aset jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung .
3. Kak Tomi Kurniawan selaku pembimbing selama kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di Perum Jasa Tirta II;
4. Semua pihak yang turut membantu kelancaraan dalam proses penulisan
laporan.
Berharap dengan adanya penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan
dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangatlah diharapkan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan hingga dapat menyelesaikan
kegiatan dan laporan Praktik Kerja Lapangan. Selama kegiatan Praktik Kerja
Lapangan, tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan berbagai pihak.
Oleh karena itu, ucapan terimakasih tertuju kepada semua pihak yang telah
membantu dalam bentuk moril maupun materil. Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini merupakan sebuah persembahan untuk:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang,
perhatian, doa dan dukungan kepada penulis.
2. Bapak Dr. A. Gima Sugiama, SE., MP., selaku ketua prodi dari program
studi D-IV Manajemen Aset jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Bandung;
3. Moch.Yusup, SST., MT., selaku wali dosen yang selama ini telah
memberikan motivasi dan arahan kepada Penulis.
4. Bapak M. Raharso selaku pembimbing pertama dari program studi D-IV
Manajemen Aset jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bandung .
5. Bapak Gilang Ramadhan, SST., M.Sc selaku pembimbing kedua dari
program studi D-IV Manajemen Aset jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
6. Kak Tomi Kurniawan selaku pembimbing lapangan yang telah bersedia
menjadi pembimbing dan selalu membantu Penulis dengan memberikan
motivasi, arahan dan pengalaman yang bermanfaat selama
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
7. Seluruh staf dan karyawan Perum Jasa Tirta II yang telah memberikan
pelajaran kepada Penulis selama melaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan.
8. Pihak administrasi prodi dan rekan seperjuangan; mahasiswa
Manajemen Aset angkatan 2016 yang selalu memberikan dukungan
kepada Penulis.
RINGKASAN

Perum Jasa Tirta II adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber
air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta
melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam
pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Pada pelaksanaan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) ini, penulis menjadikan Perusahaan Umum Jasa Tirta II sebagai tempat
untuk melakukan PKL. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk
menerapkan kompetensi mahasiswa Manajemen Aset yang diperoleh selama
perkuliahan yang berkaitan dengan pengelolaan aset di Divisi Inventarisasi dan
Pengendalian Aset Perum Jasa Tirta II.
Laporan ini menjelaskan kegiatan utama yang dilakukan selama periode
Praktik Kerja Lapangan berlangsung. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di
Divisi Inventaris dan Pengendalian Aset Perum Jasa Tirta II adalah :
1. Proses penghapusan aset non inventaris PLTA yang dilakukan mulai dari
mencari harga pasar barang bekas PLTA yang sulit dicari karena harga pasar
barang yang dicari merupakan barang khusus dan mayoritas dibeli pada zaman
belanda sehingga barang telah modernisasi, menghitung penyusutan barang
bekas PLTA, serta melakukan penilaian terhadap barang bekas PLTA untuk
dilakukan Penghapusan. Salah satu cara penghapusan adalah penjualan
secara lelang.
2. Proses analisis dan evaluasi rumah dinas milik Perum Jasa Tirta II dilakukan
untuk menemukan ketidaksesuaian antara data yang dimiliki oleh Divisi IPA
dengan temuan BPK. Proses analisis dan evaluasi ini dilakukan dengan
bekerjasama dengan Unit Wilayah IV yakni unit terkait.
3. Kegiatan Rekapitulasi Aset Bergerak Milik Perum Jasa Tirta II ini dilakukan
untuk memperbaharui data aset yang dimiliki Perum Jasa Tirta II dimulai dari
mencari harga pasar, harga bekas, beban penyusutan, hingga nilai residu setiap
barang yang dimiliki oleh Perum Jasa Tirta II.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini telah memberikan banyak manfaat
dengan adanya penambahan ilmu pengetahuan dan kompetensi terkait
pengendalian aset di Perum Jasa Tirta II serta pengalaman kerja yang berkaitan
dengan ruang lingkup manajemen aset.

Kata kunci :
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Politeknik Negeri Bandung berusaha membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas sebagai tenaga kerja yang ahli dan cekatan. Untuk mencapai tersebut
maka Politeknik Negeri Bandung membekali mahasiswanya dengan keterampilan
yang dipadu dengan teori dan praktek agar menjadi tenaga kerja yang pontensial.
Mahasiswa dituntut tidak hanya mempunyai kecerdasan intelektual yang didapat
dari pembelajaran selama kuliah semata, akan tetapi mahasiswa juga harus
mempunyai kemampuan dasar untuk memasuki dunia kerja yang sangat
kompetitif sekarang ini.
Maka Politeknik Negeri Bandung khususnya Program Studi Manajemen Aset
mewajibkan para mahasiswanya mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama
± 3 bulan. Praktik Kerja Lapangan tidak hanya merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan program pendidikan, melainkan juga bagaimana para
mahasiswanya mengenal dunia kerja yang sesungguhnya. Dari Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperoleh
tambahan Knowledge, Skill dan Attitude yang lebih komprehensif yang merupakan
tiga pokok kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing
dengan yang lain, sehingga terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas,
terampil, profesional, dan berwawasan luas. Dengan pendekatan secara langsung
sesuai dengan kompetensi keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja
yang sesungguhnya, Praktik Kerja Lapangan diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa Manajemen Aset untuk mengaplikasikan ilmunya
baik teori maupun praktek yang telah diperoleh selama 6 semester sebelumnya
dalam praktek nyata di lapangan. Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini, penulis menjadikan Perusahaan Umum Jasa Tirta II sebagai tempat untuk
melaksanakan PKL.
Perum Jasa Tirta II adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ditugasi
untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang
bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta
melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam
pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Sebagai perusahaan besar tentunya aset
yang dimiliki oleh Perum Jasa Tirta II banyak dan beragam. Berdasarkan laporan
keuangan Perum Jasa Tirta II tahun 2018, jumlah aset tetap yang dimiliki per 31
Desember 2018 sebesar Rp 476.051.306.111. Perum Jasa Tirta II mengelompokkan
aset tetapnya ke dalam dua kelompok yaitu aset bergerak dan aset tidak bergerak.
Aset tidak bergerak pada Perum Jasa Tirta II berupa tanah dan bangunan, selain aset
tersebut dikelompokkan sebagai aset bergerak. Aset tetap yang dimiliki dan
dikelola Perum Jasa Tirta II tersebar di tujuh unit usahanya. Adapun unit usaha yang
dimiliki Perum Jasa Tirta II adalah Kantor Pusat, Unit usaha Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA), Unit Usaha Pariwisata dan Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) serta 4 (empat) diantaranya merupakan Unit Usaha Wilayah yang berada
di Bekasi, Karawang, Subang, dan Jatiluhur. Untuk memperoleh pengetahuan baru
tentang pengelolaan aset BMN penulis tertarik melaksanakan PKL pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di Perum Jasa Tirta II.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk menerapkan kompetensi
mahasiswa Manajemen Aset yang diperoleh selama perkuliahan yang berkaitan
dengan pengelolaan aset di Divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset Perum Jasa
Tirta II.Berdasarkan latar belakang di atas, setelah dilaksanakannya PKL di Perum
Jasa Tirta II, maka penulis menyajikan laporan hasil PKL dengan judul “Praktik
Kerja Lapangan di Perum Jasa Tirta II”.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan pelaksanaan PKL sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman, menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan
praktik kerja lapangan di Perum Jasa Tirta II.
2. Mampu mengaplikasikan keterampilan dan keahlian ilmu manajemen aset
yang telah dipelajari selama perkuliahan secara langsung di tempat PKL,
sehingga diharapkan dapat mengerti ruang lingkup bidang kerja sesuai
dengan kompetensinya.
3. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi terkait pengelolaan aset di Divisi
Inventarisasi dan Pengendalian Aset.
4. Membentuk sikap/mental mahasiswa agar mampu dan berani menghadapi
tantangan dunia kerja yang sarat dengan persaingan.

Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Manfaat yang didapat selama Praktik Kerja Lapangan di Perum Jasa
Tirta II, sebagai berikut:
1. Bagi Perum Jasa Tirta II
a. Mendapat bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan terkait
pengelolaan aset;
b. Mendapatkan masukan / suntikan ide mengenai pengelolaan aset
BMN khususnya di Perum Jasa Tirta II.
c. Memiliki relasi dengan instansi pendidikan, sehingga Perum Jasa
Tirta II dikenal oleh civitas academica
2. Bagi Program Studi D-IV Manajemen Aset
a. Mendapat umpan balik dari instansi berupa peningkatan kompetensi
mahasiswa program studi D-IV Manajemen Aset yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja sehingga mahasiswa menjadi lebih
komprehensif dalam pengelolaan aset;
b. Menambah relasi dengan BUMN, khususnya Perum Jasa Tirta II.
3. Bagi Penulis
a. Memperoleh pengetahuan baru tentang pengelolaan aset pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di Perum Jasa Tirta
II yang dapat berguna untuk meningkatkan kompetensi;dan
b. Mendapatkan pengalaman, relasi dan gambaran mengenai dunia
kerja di Perum Jasa Tirta II.

Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama kurun waktu 3 (tiga)
bulan yang dimulai pada tanggal 5 Agustus 2019 s.d. 25 Oktober 2019 di Perum
Jasa Tirta II. Kegiatan yang dilakukan selama PKL di Divisi Inventaris dan
Pengendalian Aset yaitu terkait pengelolaan aset seperti Inventarisasi Aset,
Penghapusan Aset serta tugas lain yang tidak berkaitan dengan pengelolaan aset.
Berikut merupakan ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan.
1. Inventarisasi Aset
Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan yang termasuk ke dalam Inventarisasi
Aset meliputi :
a. Melakukan analisis dan evaluasi terkait Rumah Dinas milik Perum Jasa Tirta
II.
b. Melakukan rekapitulasi seluruh aset yang dimiliki oleh Perum Jasa Tirta II.
2. Penghapusan Aset
Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan yang termasuk ke dalam Penghapusan
Aset yakni membuat daftar barang yang akan dihapuskan yaitu barang non
inventaris yang dimiliki oleh Perum Jasa Tirta II untuk dilakukan penilaian yang
untuk dihapuskan dengan metode lelang.

Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi uraian singkat tentang isi masing-masing bab.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Hasil
dan Pembahasan, serta Bab III Kesimpulan dan Saran. Berikut ini merupakan
bagian bagian dari Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri atas 5 (lima) bagian yang berisikan penjelasan tentang Latar
Belakang Praktik Kerja Lapangan, Tujuan Praktik Kerja Lapangan, Manfaat
Praktik Kerja Lapangan, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan dan Sistematika
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan di Perum Jasa Tirta II.
2. BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab II berisi penjelasan tentang Gambaran Umum Perusahaan dan deskripsi
Ruang Lingkup dan Kegiatan PKL.
a. Gambaran umum institusi yang memuat gambaran institusi tempat Praktik
Kerja Lapangan, meliputi: Sejarah Perum Jasa Tirta II, Visi dan Misi Perum
Jasa Tirta II , Tugas Pokok dan Lapangan Perum Jasa Tirta II, Wilayah Kerja
Perusahaan, Kegiatan Operasional Perusahaan, Struktur Organisasi
Perusahaan, dan Divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset .
b. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Divisi Inventarisasi dan Pengendalian
Perum Jasa Tirta II Bandung dijelaskan secara rinci pada bab ini.

3. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pelaksanaan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta II
khususnya di Divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset.

BAB II
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perum Jasa Tirta II


Perum Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk
Perusahaan Umum yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jatiluhur,
Purwakarta. Perum Jasa Tirta II ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan
umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan
hajat hidup orang banyak, serta melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan
Pemerintah dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).

Gambar 2. 1 Kantor Pusat Jasa Tirta II


Sumber: Nabila, 2019
Perum Jasa Tirta II memiliki slogan “Air Untuk Menghidupi Negeri”, yang
mengandung arti bahwa Perum Jasa Tirta II selalu mengusahakan untuk bisa selalu
melayani masyarakat melalui pengelolaan sumber-sumber air yang bermutu dan
memadai bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Logo Perum Jasa Tirta II
dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Logo Perum Jasa Tirta II


Sumber : jasatirta2.co.id

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun


1999 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II mengenai status perusahaan
adalah Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha pengelolaan dan pendayagunaan air dan sumber
air serta kegiatan usaha lain yang berkaitan dengan air, akan tetapi seiring dengan
perkembangan perusahaan, bidang usaha Perum Jasa Tirta II tidak hanya dalam hal
perairan namun juga dalam hal kepariwisataan, pemanfaatan lahan dan penyewaan
alat berat dan jasa laboratorium kualitas air. Hal ini tetap sesuai dengan sifat,
maksud dan tujuan perusahaan. Sifat usaha dari perusahaan umum adalah
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan, maksud didirikannya
perusahaan adalah untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan
sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang
banyak, serta melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam
pengelolaan daerah aliran sungai, yang meliputi perlindungan, pengembangan, dan
penggunaan sungai dan atau sumber-sumber air termasuk pemberian informasi,
rekomendasi, penyuluhan dan bimbingan.
Maksud dan tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang
kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya, terutama di Bidang Pengusahaan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk penghasilkan
barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat serta turut
membangun ekonomi nasional dengan berperan serta melaksanakan program
pembangunan nasional di dalam bidang pengelolaan air, sumber – sumber air dan
ketenagalistrikan.

2.1.1 Sejarah Singkat Perum Jasa Tirta II


Pembangunan Bendungan/Waduk PLTA Ir. H. Djuanda Jatiluhur, Kab.
Purwakarta dimulai tahun 1957 dan selesai tahun 1967. Dengan selesainya
pembangunan tersebut maka berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8
Tahun 1967 Pemerintah menetapkan berdirinya Perusahaan Negara (PN) Djatiluhur
yang bertugas menyelenggarakan Eksploitasi dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Bendungan/Waduk dan PLTA Ir. H. Djuanda serta merintis
pengembangan proyek-proyek selanjutnya. Dengan berfungsinya sebagian besar
prasarana pengairan yang meliputi waduk, bendungan utama dan PLTA Ir. H.
Djuanda serta jaringan irigasi, maka berdasarkan PP Nomor 20 Tahun 1970
Pemerintah menetapkan pendirian Perum Otorita Jatiluhur (POJ) yang kemudian
diubah dengan PP Nomor 35 Tahun 1990. PP Nomor 20 Tahun 1970 jo. PP Nomor
35 Tahun 1980 disesuaikan dan disempurnakan menjadi PP Nomor 42Tahun 1990
yang memperluas kewenangan, tugas serta lapangan usaha Perusahaan, selanjutnya
dengan diterbitkannya PP Nomor 94 Tahun 1999, Perum Otorita Jatiluhur (POJ)
diubah menjadi Perum Jasa Tirta II (PJT II). Selanjutnya diatur kembali dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum)
Jasa Tirta II.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


Dalam melaksanakan operasionalisasi perusahaan, dalam jangka panjang
Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II memiliki misi sebagai pijakan perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu “Menjadi Perusahaan yang Terkemuka di
ASEAN dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air ”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II
telah menetapkan misi perusahaan sebagai berikut:
1. Optimalisasi pengusahaan sumber daya air dengan cara yang efisien, efektif,
inovatif dan berkelanjutan dengan tujuan menjaga kelestarian dan
pengelolaan sumber daya air dan turunannya.
2. Menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai daya kreatifitas dan
inovatif serta berdaya saing tinggi dalam pengelolaan sumber daya air dan
turunannya.
3. Penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan terutama dalam
pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

2.1.3 Tugas Pokok dan Lapangan Usaha


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 94 tahun 1999
tanggal 13 Oktober 1999 dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor: 18/KPTS/M/2000 tanggal 15 Desember 2000, tentang Pedoman
Kegiatan Operasional Perum Jasa Tirta II, Tugas, Lapangan Usaha dan Kegiatan
Perusahaan meliputi :
1. Eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan dan ketenagalistrikan;
2. Pengusahaan air, sumber-sumber air dan ketenagalistrikan;
3. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), perlindungan, pengembangan dan
penggunaan air serta sumber air;
4. Rehabilitasi prasarana ketenagalistrikan.

2.1.4 Wilayah Kerja Perusahaan


Wilayah kerja Perum Jasa Tirta II mencakup 74 sungai dan anak-anak
sungainya yang menjadi satu kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian Utara.
Daerah kerja Perum Jasa Tirta II berada di Wilayah Sungai Citarum dan sebagian
Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane meliputi daerah seluas + 12.000 km2.
Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II pada 2 (dua) Provinsi, yaitu Provinsi Jawa
Barat dan DKI Jakarta yang mencakup sebagian Kotamadya Jakarta Timur,
Kotamadya dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Subang, sebagian Kabupaten Indramayu, sebagian Kabupaten
Sumedang, Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, sebagian
Kabupaten Cianjur dan sebagian Kabupaten Bogor.

2.1.5 Kegiatan Operasional Perum Jasa Tirta II


Kegiatan operasional perusahaan berkonsentrasi pada pengelolaan sumber
daya air dan kelistrikan serta kegiatan usaha lainnya sebagai berikut:
1. Pembangkitan dan Penyaluran Tenaga Listrik
Daya terpasang PLTA Ir. H. Djuanda di Jatiluhur antara tahun 1994 sampai
dengan 1998 telah ditingkatkan dari 150 MW menjadi 187,5 MW. Produksi
listrik rata-rata dalam setahun sebesar 830 juta kWh yang sebagian
digunakan untuk pemakaian sendiri dan penugasan pemerintah. Sedangkan
selebihnya dipasok ke PT PLN (Persero), melalui jaringan tegangan 150 kV
dan 70 kV. Selain itu, pada sistem pengairan terdapat banyak bangunan
terjunan dengan potensi minihidro dari 50 kVA sampai 5.000 kVA.
2. Penyediaan Air Baku
Kegiatan operasional PJT II lainnya adalah penyediaan air baku yang
didistribusikan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten,
PAM Jaya, serta kawasan industri yang berada di wilayah kerja PJT II.
3. Kepariwisataan
Waduk Ir. H. Djuanda Jatiluhur merupakan salah satu tujuan Pariwisata di
Jawa Barat. Pemandangan alam yang dipadukan dengan kemegahan
bangunan bendungan, merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Fasilitas pariwisata di Jatiluhur dilengkapi dengan hotel, bungalow, ruang
pertemuan, kolam renang dan rekreasi air.
4. Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan dilaksanakan sebagai upaya optimalisasi aset perusahaan
melalui sistem sewa dan kerjasama usaha.
5. Penyewaan Alat Berat dan Jasa Laboratorium Kualitas Air
PJT II memiliki berbagai macam alat berat untuk pemeliharaan jaringan
pengairan dan dapat disewakan kepada pihak lain. Disamping itu, PJT II
menyediakan jasa pelayanan laboratorium untuk pengujian kualitas air yang
merupakan salah satu laboratorium rujukan “Komite Akreditasi Nasional”
Jawa Barat.
6. Penyediaan Pengairan Pertanian
Dalam rangka mendukung program pangan nasional, PJT II berkomitmen
untuk menyediakan air untuk pertanian rata-rata 5,75 milyar m3 setiap tahun.
Luas lahan persawahan yang dilayani oleh PJT II sebesar 305.000 Ha, yang
meliputi 240.000 Ha sawah yang mendapatkan air dari sumber setempat
(Irigasi Selatan Jatiluhur). Dari areal pertanian tersebut, setiap tahunnya
memberikan kontribusi sebesar 6% terhadap produksi beras nasional atau
40% terhadap produksi beras Jawa Barat.
7. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai secara Terpadu
Dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), PJT II mempunyai
kewenangan pengelolaan dalam batas-batas aliran sungai (in-steam), serta
melaksanakan kegiatan operasional pemeliharaan prasarana sumber daya air.
Selain itu juga, turut serta dalam upaya pelestarian, pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya air, dengan memberikan informasi, rekomendasi
dan penyuluhan/bimbingan tentang pemanfaatan air. Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Pengembangan (SPAM) dilakukan oleh PJT II
sebagaimana tugas dalam UU nomor 7/2004 dan PP nomor 16/2015 tentang
pengembangan SPAM, dimana BUMN ditugaskan untuk ikut kooperatif
dalam pengembangan SPAM di Indonesia. Telah terbangun SPAM Curug
dengan kapasitas 20 lpd, dan PJT II ditunjuk sebagai PJPK dalam
pengembangan SPAM regional Jatiluhur dengan kapasitas 5000 lpd.
8. Air Minum Dalam Kemasan
Seiring peningkatan kebutuhan akan air minum dalam kemasan, PJT II
berkomitmen untuk menyediakan air minum bagi masyarakat yang berada di
daerah pelayanan perusahaan. Komitmen ini diwujudkan dalam penyediaan
air baku dan air minum dalam kemasan (AMDK).
2.1.6 Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta II
Perum Jasa Tirta II dipimpin oleh satuan direksi yang terdiri dari Direktur
Utama, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia, dan Direktur Operasional
dan Pengembangan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
94 Tahun 1994 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II, direksi adalah
organ perusahaan yang bertanggung jawab atas kepengurusan perusahaan untuk
kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Ketiga direktur ini berhak dan berwenang untuk
bertindak atas nama direksi, masing-masing untuk bidang yang menjadi tugas dan
wewenangnya. Direktur Utama adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang
dibantu oleh Satuan Pengawas Internal (SPI), Sekretariat Perusahaan, dan Divisi
Pengendalian Kinerja dan Sistem Manajemen. Direktur Utama memiliki alur untuk
memberikan perintah kepada Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia, dan
Direktur Operasional dan Pengembangan. Direktur Keuangan dan Sumber Daya
Manusia membawahi Divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset, Divisi Umum
dan PKBL, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Keuangan dan Akuntansi, dan
Unit Usaha Pariwisata dan AMDK.
Sedangkan, Direktur Operasi dan Pengembangan membawahi Divisi
Pengelola Sumber Daya Air (SDA) dan Sumber Daya Listrik (SDL), Divisi
Pengusahaan dan Pelayanan Pelanggan, Unit Usaha Wilayah (UUW) I, Unit Usaha
Wilayah (UUW) II, Unit Usaha Wilayah (UUW) III, Unit Usaha Wilayah (UUW)
IV dan Unit Usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Perum Jasa Tita II
Sumber : perumjasatirta2.co.id
2.1.7 Divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset
Sebagai perusahaan besar tentunya aset yang dimiliki oleh Perum Jasa Tirta
II banyak dan beragam. Perum Jasa Tirta II mengelompokkan aset tetapnya ke
dalam dua kelompok yaitu aset bergerak dan aset tidak bergerak. Aset tidak
bergerak pada Perum Jasa Tirta II berupa tanah dan bangunan, selain aset tersebut
dikelompokkan sebagai aset bergerak. Aset tetap yang dimiliki dan dikelola Perum
Jasa Tirta II tersebar di tujuh unit usahanya. Adapun unit usaha yang dimiliki
Perum Jasa Tirta II adalah Kantor Pusat, Unit usaha Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA), Unit Usaha Pariwisata dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
serta 4 (empat) diantaranya merupakan Unit Usaha Wilayah yang berada di Bekasi,
Karawang, Subang, dan Jatiluhur.
Terdapat divisi khusus yang menangani aset di Perum Jasa Tirta II yaitu Divisi
Inventarisasi dan Pengendalian Aset (IPA). Divisi ini berfokus pada pengelolaan
aset tetap di Perum Jasa Tirta II pada ke tujuh unit usahanya. Divisi Inventarisasi &
Pengendalian Aset, terdiri atas 2 bidang yaitu Bidang Inventarisasi & Kearsipan
dan Bidang Pengendalian Aset. Divisi Inventarisasi & Pengendalian Aset
melakukan tugas perusahaan sesuai aturan yang berlaku di bidang pengelolaan dan
pembinaan terhadap manajemen aset dan gudang kearsipan perusahaan. Divisi
Inventarisasi & Pegendalian Aset mempunyai fungsi:

1. Pengelolaan risiko, program kerja dan KPI Divisi Inventarisasi &


Pengendalian Aset;
2. Penyusunan dan/atau review aturan manajemen aset, manajemen kearsipan
serta manajemen gudang perusahaan;
3. Penyusunan data aset yang dimiliki dan dikelola Perusahaan, daftar potensi
permasalahan aset sesuai dengan tingkat urgensinya beserta usulan
penyelesaiaan permasalahan aset tersebut, strategi perusahaan atas potensi
aset yang dimiliki dan dikelola perusahaan, strategi pengelolaan arsip
Perusahaan secara profesional;
4. Pengamanan dan penyelesian permasalahan aset perusahaan baik pada aspek
fisik maaupun yuridis untuk memastikan kondisi aset-aset perusahaan dalam
status clean and clear dari permasalahan sosial maupun legal (pengambil
alihan/klaim dari pihak lain) sehingga dapat dimanfaatkan untuk memberikan
nilai tambah bagi perusahaan;
5. Berkoordinasi dengan unit-unit usaha unit terkait dengan pengelolaan aset
yang dimiliki dn dikelola perusahaan, Instansi Pemerintah yaitu Kementrian
Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), BPN dan
Pemprov/Pemkot/Pemkab dalam rangka penyelesaian permasalahan aset.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada Divisi Inventarisasi dan
Pengendalian Aset di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta II yang beralamatkan di Jl.
Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2019
sampai 25 Oktober 2019 mengikuti jam kerja yang ditetapkan oleh manajemen
perusahaan, yakni setiap hari Senin - Jumat pukul 07.30 sampai dengan pukul
16.00. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Penulis selama PKL.
Kegiatan tersebut dimulai dari difokuskan pada kegiatan pengelolaan aset yang
meliputi inventarisasi aset dan penghapusan aset yang akan dijelaskan di sub bab
berikutnya.

2.2.1 Kegiatan Inventarisasi Aset


Definisi inventarisasi aset menurut Permendagri Nomor 19 Tahun 2016
adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
pendataan barang milik negara. Adapun definisi inventarisasi Menurut Sugiama
(2013; 173) adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan,
pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud
maupun aset tidak berwujud.
Sesuai dengan Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta II Nomor
1/361/KPTS/2012 tentang Pelaksanaan Inventarisasi Barang Kekayaan Milik
Perum Jasa Tirta II bahwa tujuan dilaksanakan inventarisasi, yaitu:
1. Sebagai bahan informulirasi
Inventarisasi barang kekayaan milik perusahaan merupakan bahan informulirasi
untuk:
a. Merencanakan dan menentukan kebutuhan barang yang selanjutnya bisa
dipakai sebagai usulan kegiatan pengadaan barang dan jasa konstruksi;
b. Pedoman dalam rangka penyimpanan dan pendistribusian barang;
c. Petunjuk dalam rangka pemeliharaan, rehabilitasi dan upgrading barang;
d. Membantu pelaksanaan pengawasan;
e. Menentukan penyusutan dan penghapusan barang.
2. Penghematan keuangan perusahaan
Dengan dilaksanakannya inventarisasi barang kekayaan milik perusahaan
secara teratur diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan barang-
barang milik di perusahaan dan untuk menghindari pengadaan barang yang
tidak sesuai dengan kebutuhan serta penghapusan barang yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Mempermudah pengawasan
Pengawasan barang milik perusahaan dalam rangka pemeliharaan dan
pengamanan akan mudah dilakukan melalui data lengkap, tepat dan akurat
oleh pengurus barang, pelaksana inventarisasi barang, pemakai barang yang
menguasai dan mengurus barang baik di tingkat pusat maupun unit kerja
lainnya.
Selain memiliki tujuan, proses inventarisasi aset juga memiliki banyak
manfaat, salah satunya yaitu dimilikinya database kualitas dan kuantitas seluruh
aset. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa inventarisasi aset
merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup proses pendataan, pencatatan,
serta pengecekan mengenai kualitas dan kuantitas aset secara fisik dan yuridis/legal,
kemudian selanjutnya dilakukan kodefikasi/labeling dan mendokumentasikannya
untuk kepentingan pengelolaan aset barang milik organisasi perusahaan ataupun
instansi pemerintah dalam bentuk laporan pada suatu waktu tertentu.
Berikut kegiatan saat Praktik Kerja Lapangan yang berkaitan dengan tahap
inventarisasi aset :
1. Mengevaluasi dan merevisi Daftar Rumah Dinas milik Perum Jasa Tirta
II
Kegiatan yang dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan di antaranya yaitu
mengevaluasi dan melakukan revisi seluruh Daftar Rumah Dinas yang dimiliki
Perum Jasa Tirta II. Hal ini dilakukan karena adanya ketidaksesuaian antara temuan
BPK dengan data yang dimiliki oleh divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset
terkait penghuni rumah dinas. Kegiatan PKL yang penulis lakukan adalah
pencatatan ulang dari kumpulan surat izin penghunian yang dimiliki oleh Divisi
IPA.

Gambar 2. 4 Contoh SIP Rumah Dinas milik salah satu pensiunan Perum Jasa Tirta II
Sumber: Nabila, 2019
Pendataan Rumah Dinas meliputi pendataan SIP dan Penunjukan Penghunian
Rumah Dinas milik PJT II berdasarkan Keputusan Direksi PJT II. Berikut
merupakan tabel dari pendataan SIP dan Penunjukan Penghunian Rumah Dinas
Milik PJT II berdasarkan Keputusan Direksi PJT II.

Tabel 2. 1 Daftar Rumah Dinas


NO NAMA LOKASI RUMAH DINAS KETERANGAN
1 Ir.Tukul Santoso Jl. Siliwangi Nagri Kidul Purwakarta

2 Drs.Amiruddin Jl. Gudang Air RT.002/RW.02 Kel.


Rambutan,Kec.Pasar Rebo - Jakarta
Timur
3 Achmad Godjali,ST Komplek Perumahan Rawa Semut,Jl.
Chairil Anwar Blok B. Nomor 26 Kel.
Margahayu,Kec. Bekasi Timur, Bekasi

4
....
Sumber: Nabila, 2019

Selain itu penulis membuat template pendataan aset daftar penunjukan penghunian
rumah dinas milik PJT II berdasarkan Keputusan Direksi PJT II yang dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 2. 2 Daftar Penunjukan Penghunian Rumah Dinas Milik PJT II berdasarkan


Keputusan Direksi PJT II
NO NAMA LOKASI KETERANGAN
1 Al Azhar Komplek POJ Curug Blok D
Zamrudin No. 12 Klari - Karawang
2 Endang Junaedi Komplek Rawa Semut Blok
B No.29 – Bekasi

3 Rachmat Rinaldi Komplek POJ Curug Blok


E5 No. 1 Klari - Karawang
4
5
...
Sumber: Nabila, 2019

Hasil dari pendataan SIP dan Penunjukan Penghunian Rumah Dinas Milik PJT II
berdasarkan Keputusan Direksi PJT II tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk
membuat revisi ketidaksesuain temuan BPK dan data yang dimiliki oleh Divisi IPA
yang dibuat dengan kerangka sebagai berikut :

Tabel 2. 3 Hasil Reinventarisasi 793 Unit Rumah Dinas dan Temuan BPK
TEMUAN BPK HASIL REINVENTARISASI

Lu Jenis Kondisi (Unit) Jenis Statu Kondisi (Unit)


Nama Nama Keteranga
N as Rumah Rumah Alamat/Lo s
Penghu Penghu n
o. (m Perusa R R R Perusa kasi Peng R R R
ni B ni B
2) haan R B SS haan huni R B SS

1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 16 17
3 4 5
Budi 16 Budi Blok I 1-2 Pega Karyawan
1 RD 1 Mess 1
Siswanto 8 Siswanto Jatiluhur wai UUW III
Blok K 11 Pega Pegawai
2 Erlin 77 RD 1 Erlin RD 1
Jatiluhur wai UUW IV

Sumber: Nabila,2019
REKAPITULASI HASIL REINVENTARISASI 793 UNIT RUMAH DINAS TEMUAN BPK

Temuan BPK Hasil Reinventarisasi


Keterangan Kondisi (Unit) jumlah Kondisi (Unit) jumlah
B RR RB RSS B RR RB RSS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KANTOR PUSAT
a. Pegawai 3 0 0 0 3 0 3 0 0 3
b. Pensiunan/Janda Pensiunan 2 0 0 0 2 1 1 0 0 2
c. Pihak Ketiga 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1
Jumlah 6 0 0 0 6 1 5 0 0 6

UNIT USAHA WILAYAH I


a. Pegawai 17 16 5 5 43 12 17 5 1 35
b. Pensiunan/Janda Pensiunan 7 11 13 2 33 5 9 12 3 29
c. Pihak Ketiga 2 5 13 0 20 0 8 19 2 29
d. Kosong 0 0 0 0 0 0 1 0 2 3
Jumlah 26 32 31 7 96 17 35 36 8 96

Unit Usaha Wilayah II


a. Pegawai 22 11 4 - 37 10 21 3 - 34
b. Pensiunan/Janda Pensiunan 0 13 12 0 25 0 16 12 0 28
c. Pihak Ketiga 2 36 18 - 56 1 36 18 - 55
d. Kosong - - - - 0 - - 1 - 1
Jumlah 24 60 34 0 118 11 73 34 - 118

UNIT USAHA WILAYAH III


a. Pegawai 17 22 7 3 49 7 19 3 1 30
b. Pensiunan/Janda Pensiunan 12 12 15 3 42 17 18 18 2 55
c. Pihak Ketiga 5 1 4 1 11 - 7 5 1 13
d. Kosong - - - - 0 - - - 4 4
Jumlah 34 35 26 7 102 24 44 26 8 102

UNIT USAHA WILAYAH IV


a. Pegawai 42 47 9 - 98 41 37 12 - 90
b. Pensiunan/Janda Pensiunan 42 202 62 - 306 36 143 42 - 221
c. Pihak Ketiga 20 35 11 1 67 27 103 25 - 155
d. Kosong - - - - 0 - - - 5 5
Jumlah 104 284 82 1 471 104 283 79 5 471

REKAPITULASI HASIL REINVENTARISASI 793 UNIT RUMAH DINAS TEMUAN BPK

URAIAN TEMUAN BPK HASIL REINVENTARISASI


A. PEGAWAI 230 192
B. PENSIUNAN/JANDA 408 335
C. PIHAK KETIGA 155 253
D. KOSONG 0 13

Gambar 2. 5 Detail Rekapitulasi Hasil Inventarisasi


Sumber: Nabila,2019

2. Membuat Rekapitulasi Barang dari seluruh Aset Milik Perum Jasa


Tirta II
VIII-6 KOMPUTER (25% )

Penambahan 2018
Inspiron 3264 ( Core 6 58,410.000 7301.25 7,301.250 51,108.750 58,410.000 (0.125)
7/16/2018 6 58,410.000 7,301.125 7,301.125 51,108.875
1 i3 7100U
Computer Desktop PC )
All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
2 i3 7100U
Computer Desktop PC )
All In One
Inspiron 3264 ( Core 2 19,470.000 2433.75 2,433.750 17,036.250 19,470.000 2,433.625 17,036.375 (0.125)
7/16/2018 2 19,470.000 2,433.625
3 i3 7100U
Computer Desktop PC )
All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
4 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
5 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
6 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
7 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
8 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
i3 7100U )
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
9 Computer Desktop PC All In One
Inspiron 3264 ( Core 1 9,735.000 1216.875 1,216.875 8,518.125 9,735.000 1,216.750 8,518.250 (0.125)
7/16/2018 1 9,735.000 1,216.750
10 i3 7100U
Computer Desktop PC )
All In One

11 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
12 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
13 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
14 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
15 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
16 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
17 Printer A3 L 1800 28 Mei 2018 1 10,450.000 1 10,450.000 1,741.67 1,741.667 8,708.333 10,450.000 1,741.500 1,741.500 8,708.500 (0.167)
NAMA KELOMPOK : ALAT ANGKUT DARAT
KODE KELOMPOK : 1361.000

SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK


N A M A KODE N A M A Merk Type Kuantitas Nilai Perolehan Jumlah Nilai Pasar Nilai Dulu Penyusutan Persentase Penyusutan Bobot

Kendaraan Bermotor 1361.101 Sedan


Perorangan. 1361.102 J e e p
1361.103 Station Wagon

Kendaraan Bermotor 1361.201 B u s 1)


Penumpang. 1361.202 Mikro Bus 2)
1361.203 Mini Bus 3)

Kendaraan Bermotor 1361.301 Truck + Attachment


Angkutan Barang. 1361.302 Truck Tangki Bahan Bakar
1361.303 Pick Up Toyota Hilux G 1 Rp427,900,000 Rp427,900,000 Rp438,100,000 Rp270,000,000 Rp168,100,000 38.37% 0.5 0.191851

1361.304 Trailer
1361.305 Semi Trailer Hino Dutro Box 2 Rp396,000,000 Rp792,000,000 Rp322,400,000 Rp158,000,000 Rp164,400,000 50.99% 0.666667 0.33995
1361.306 Jinker Trailer
1361.307 Truck Tangki Air
1361.308 Truck Sampah Hino Dutro Dump 2 Rp497,200,000 Rp497,200,000 Rp281,000,000 Rp172,000,000 Rp109,000,000 38.79% 0.5 0.19395

Kendaraan Bermotor 1361.401 Sepeda Motor Honda CB 150 R MMC 20 Rp24,375,000 Rp487,500,000 Rp26,400,000 Rp16,000,000 Rp10,400,000 39.39% 0.344828 0.135841
Roda Dua. 1361.402 Scooter

Kendaraan Motor Khusus 1361.501 Mobil Ambulance


1361.502 Mobil Jenazah
1361.503 Mobil Unit Penerangan
1361.504 Mobil Unit Patroli (SATPAM)
1361.505 Mobil Pemadam Kebakaran
1361.506 Kendaraan Beroda Tiga Viar Karya 2 MR 200 3R 7 Rp23,200,000 Rp162,400,000 Rp28,100,000 Rp15,000,000 Rp13,100,000 46.62% 1 0.466192
1361.507 Kendaraan Bermotor Lainnya.

Kendaraan Tak Bermotor 1361.601 Gerobak Tarik *)


Angkutan Barang. 1361.602 Gerobak Dorong *)
1361.603 Caravan

Kendaraan Tak Bermotor 1361.701 Sepeda Tunggang Polygon 1 Rp5,970,000 Rp5,970,000 Rp5,550,000 Rp3,500,000 Rp2,050,000 36.94% 1 0.369369
Penumpang.
2.2.2 Kegiatan Penghapusan Aset
Penghapusan adalah tindakan menghapus barang dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pemilik barang untuk
membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik
barang yang berada dalam penguasaannya. Penghapusan barang bekas non inventaris di Perum Jasa Tirta II dilakukan untuk menghapuskan
yang sudah tidak terpakai maupun teridentifikasi memiliki kondisi rusak. Kegiatan penghapusan barang non inventaris yang dilakukan oleh
penulis yaitu membuat daftar usulan penghapusan yang disajikan pada tabel 2.4 daftar usulan tersebut akan digunakan untuk dilakukan
penghapusan dengan metode lelang.

Tabel 2. 4 Daftar Usulan Penghapusan Barang Bekas Non Inventaris PLTA


KLASIFIKASI BARANG
KELOMPOK
ADJUSTMENT
/ JENIS Satuan SERING DIPAKAI JARANG DIPAKAI TIDAK DIPAKAI / RUSAK JUMLAH HARGA NILAI RCN
NO
BARANG /
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
BAHAN Barang Banyak Harga Jumlah Banyak Harga Jumlah Banyak Harga Jumlah BARANG PEROLEHAN PASAR

Barang Satuan Harga Barang Satuan Harga Barang Satuan Harga Fisik Ekonimis Fungsi

Traping pin Buah 6 - - 6 - 0.00 80% 85%


1 KH.444 855 RI 7,212,000.00
Valve dia. 80 Buah 3 - - 2 - 0.00 80% 85%
2 with contact 3,200,000.00
Voltage Buah 2 - - 2 - 0.00 107,800.00 80% 85%
regulator 1200
3 V3 HA

4 ........

5 ........

Sumber: Nabila,2019
2.2.3 Kegiatan Lain – Lain
Selain melakukan kegiatan inventarisasi dan penghapusan aset yang telah
disebutkan pada sub bab sebelumnya, penulis juga berkesempatan untuk
menghadiri rapat dan menjadi panitia Jasa Tirta II Innovation Competition.

1. Menghadiri Rapat Persiapan Pembentukan Pengadaan Lahan


Pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 penulis mengikuti kegiatan rapat
mengenai persiapan pembentukan pengadaan lahan yang dipimpin oleh Pak
Ade Ferry selaku General Manager. Rapat ini membahas Penyusunan RfP
SPAM Regional Jatiluhur I.

Gambar 2. 6 Rapat Persiapan Penbentukan Pengadaan Lahan

Adapun kendala yang dihadapi dalam Persiapan Pembentukan Pengadaan


Lahan ini yakni molornya kegiatan Penyusunan RfP SPAM Regional Jatiluhur I
karena belum turunnya Surat Keputusan Direksi sehingga mempengaruhi Timeline
Penyusunan RfP SPAM Regional I yang seharusnya Pembentukan Tim Pengadaan
Lahan sudah dilakukan 1 Agustus 2019 tetapi baru dibentuk pada tanggal 6 Agustus
2019 sementara deadline tetap pada 7 Oktober 2019.
2. Mengikuti Rapat di Hotel Luxton
Pada hari Rabu, 7 Agustus 2019 penulis mengikuti kegiatan rapat
mengenai pengembangan aplikasi SIMA bersama PT Sucofindo ( Persero).
Perum Jasa Tirta II sebagai perencana dan PT Sucofindo ( Persero) sebagai
konsultan. Rapat ini membahas KAK Pekerjaan Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Aset.

Adapun kendala yang dihadapi terkait Aplikasi Sistem Informasi


Manajemen Aset meliputi :
a. Waktu tidak mencukupi karena luasnya jangkauan wilayah yakni 4 (empat)
wilayah diantaranya
b. Bill Of Quantity & KAK yang tidak selaras.
c. Tidak adanya Metodologi dalam KAK yang disampaikan oleh PT Sucofindo
(Persero) sedangkan metodologi merupakan hal penting karena isi dari
metodologi adalah hal-hal yang terkait dengan prosedur pelaksanaa kegiatan
serta metode yang digunakan dalam setiap tahapan prosedur tersebut, lengkap
dengan uraian mengenai target keluaran, serta pemberdayaan tenaga dan alat
bantu yang dibutuhkan.
3. Mengikuti Rapat Jasa Tirta II Innovation Competition dan sebagai
Astrot
Pada hari Rabu, 21 Agustus 2019 penulis mengikuti kegiatan rapat Jasa
Tirta II Innovation Competition
Ringkasan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan selama tiga bulan di Kantor Pusat Perum Jasa Tirta II mencakup kegiatan Inventarisasi
Aset dan Penghapusan Aset. Ringkasan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Kegiatan yang Rujukan/Pedoman yang


No Masalah yang Ada Alternatif Solusi
Dilakukan Diperlukan
Inventarisasi Aset

1.

2.
3. -
4.

5.

6.

Penghapusan Aset
1.
BAB III
Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama praktik kerja lapangan


di divisi Inventarisasi dan Pengendalian Aset yaitu kegiatan inventarisasi aset dan
penghapusan aset, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan Inventarisasi Aset yang dilakukan adalah mendata dan
menganalisis rumah dinas milik Perum Jasa Tirta II untuk memperbaharui
data terkait penempatan rumah dinas. Hal ini dikarenakan.

Anda mungkin juga menyukai