DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh:
2020/2020
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asungkertawara
nugrahanya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “ Pura Ponjok Batu Menjadi
Sebuah Daya Tarik Wisata” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun pada intinya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengajar yang telah menyempatkan diri dalam
membaca dan memberi penilaian kepada makalah ini, akhir kata penulis ucapkan terimakasih
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
2.1 Bagaimana Unsur Unsur Daya Tarik Wisata Di Pura Ponjok Batu ?..................2
2.2 Bagaimana Bentuk Dan Struktur Pura Ponjok Batu ?.........................................2
2.3 Bagaimana Sejarah Pura Ponjok Batu ?...............................................................3
2.4 Bagaimana Fungsi Dan Tujuan Di Pura Ponjok Batu ?.......................................3
2.5 Bagaimana Filosofi Yang Terdapat Di Pura Ponjok Batu ?.................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
Pariwisata memiliki banyak jenis salah satunya adalah pariwisata spiritual. Pariwisata
spiritul adalah jenis pariwisata dimana tujuan perjalanam yang dilakukan adalah untuk
melihat atau menyaksikan upacara - upacara keagamaan dan juga berziarah atau beribadah di
sana. Dari pengertian di atas timbulah pemikiran untuk menganalisa dan menjadikan pura
ponjok batu menjadi salah satu Daya Tarik Wisata.
PEMBAHASAN
What to see : Yang dapat anda lihat di Pura Ponjok Batu berupa bangunan bersejarah
sebuah saropah yang berbentuk perahu yang terbuat dari batu cadas. Selain itu juga
pemandangan laut berwarna biru yang luas dan indah.
What to do : Saat berada di pura ponjok batu para wisatawan dapat melakukan kegiatan
spiritual. Seperti melakukan melukat ( menyucikan diri ), sembahyang atau meditasi.
What to buy : Wisatawan dapat membeli makanan atau minuman yang di jual oleh
pedagang di sekitar lokasi Pura Ponjok Batu. Selain itu bagi mereka yang ingin
bersembahyang atau melukat jika tidak membawa canang, dupa atau yang lain juga dapat
membeli disana.
What to arrived : lokasi pura ini, wisatawan bisa datang secara langsung ke alamat Jl.
Airsanih, Pacung, Tejakula, Kabupaten Buleleng. Lokasinya berada dekat dengan pantai dan
tak jauh pula dari berbagai tempat wisata terkenal di Buleleng. Jalan menuju Pura Ponjok
Batu dapat di akses dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
Sayang sekalai untuk kendaraan besar seperti bis belum bisa masuk.
Where to stay : Ada beberapa tempat untuk tinggal atau menginap di daerah dekat pura
ponjok batu, beberapa hotel atau penginapan yang dekat seperti Villa Gajah Putih, Villa Sea
View, Kubu Parisanta, Villa Boreh Beach Resort dan masih banyak yang lainya namun
cukup jauh dari pura ponjok batu.
Tradisi setempat mengatakan bahwa pura ini didirikan oleh seorang Rsi bernama Dang
Hyang Nirarta yang katanya menurut tulisan kuno tersebut tiba di bali tahun 1550 AD.
Namun dalam banyak bukti bahwa keberadaan Rsi ini masih bisa diperdebatkan, karena fakta
tentang peninggalan sejarah ini tidak mendukung cerita yang ditulis tersebut. Nampaknya
keberadaan sebuah pura ini lebih banyak berhubungan dengan kebijaksanaan raja untuk
mengikat hubungan antara masyarakat dengan istana, namun sayangnya berhenti hanya pada
kegiatan keagamaan, bukannya dalam bidang pembangunan manusia. Buktinya kita bisa lihat
bahwa salah satu bangunan di pura ini dibuat untuk memperingati Dewa Gede Ngurah, dan
Sluang. Dewa adalah kelompok keluarga raja yang gelarnya Dewa Agung bagi yang menjadi
raja, dan Dewa saja yang tidak menjadi raja, tapi sering dianggap sebagai tokoh. Sedangkan
Sluang adalah suatu simbul dari masyarakat yang menganggap mereka ada hubungannya
dengan kerajaan Mahapahit.
Pura Ponjok Batu dikenal warga sebagai tempat pemujaan untuk memohon berkah dan
keselamatan, selain itu di bibir pantai ada sumber mata air yang muncul dari pasir hitam dan
disini sebagai tempat melukat (penyucian diri) yang tujuannya untuk memohon obat (nunas
tamba) dan mohon keselamatan.
Pura Ponjok Batu yang berkembang sampai saat ini di masyarakat, berasal dari cerita
Ida Batara di Bali yang menimbang kawasan Utara Balli dari pura Penimbangan di desa
Panji Buleleng, ternyata bagian Timur kawasan ini lebih ringan dibandingkan bagian
barat, untuk menyeimbangkannya maka Ida Bhatara berkenan menambahkan tumpukan
batu pada sisi Timur, sehingga akhirnya menjadi seimbang, untuk itulah dinamakan
Ponjok Batu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pura Ponjok Batu memiliki daya tarik wisata untuk dikembangkan menjadi sebuah
pariwisata spritual, Bangunan yang unik sekaligus memiliki nilai sejarah menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pura Ponjok Batu. Selain itu tempat yang
sakral juga sangat cocok untuk di jadikan untuk pariwisata sepiritual.
3.2 Saran
Untuk pemerintah kabupaten buleleng semoga pura ponjok batu semakin di kembangkan
untuk menjadi salah satu objek pariwisata spiritual. Seperti melakukan pelebaran jalan atau
akses untuk masuk ke Pura Ponjok Batu tersebut. Menambahkan penjual souvenir khas pura
ponjok batu atau khas daerah sana, sehingga memiliki kenangan setelah pulang dari sana.
Selain itu dalam mengembangkan Pura Ponjok Batu ini harus tetap memperhatikan
lingkungan dan masyarakat. Sehingga keasrian dan kesakralan Pura Ponjok Batu ini tetap
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.balitoursclub.net/pura-ponjok-batu-buleleng/
https://www.pakettourdebali.com/obyek/pura/ponjokbatu/index.html
https://www.babadbali.com/pura/plan/ponjok-batu.htm
https://dispar.bulelengkab.go.id/pariwisata/wisata-spiritual/lingkungan-pura-
ponjok-batu-92