RELIGIUS
Dosen Pangampu :
Ida Bagus Gede Paramitha, S.S., M.Si.
Disusun Oleh :
Km Ody Sata Pranala (1912071015)
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmat beliaulah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pariwisata Spiritual dan Religius.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya
mengharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat......................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pariwisata Spiritual dan Religius..........................................................2
2.2 Analisa Lima Unsur Daya Tarik Wisata..................................................................2
2.3 Bentuk dan Struktur,Sejarah,Tujuan dan Fungsi,dan Filosofi dari pura ponjok
batu.....................................................................................................................................3
BAB III......................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................5
3.2 Saran............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
What to Arrived :
Pura Ponjok Batu Bali terletak kurang lebih 24 km di sebelah timur singaraja Jarak Pura
Ponjok Batu dengan Bandara International Ngurah Rai Jimbaran lumayan Jauh, yaitu ± 150
km dengan memakan waktu sekitar ± 240 menit perjalanan. Wisatawan Mancanegara lebih
memilih menyewa Rent Car untuk menuju objek wisata spiritual Bali tersebut karena jarak
yang ditempuh lumayan jauh.
What to Stay :
Karena Jarak menuju wisata spiritual tersebut jauh, wisatawan mungkin bisa menginap di
Hotel Singaraja Indah, karena Hotel tersebut termasuk Hotel Murah yang berkualitas dan
jaraknya juga cukup dekat dengan Pura Ponjok Batu.
2.3 Bentuk dan Struktur,Sejarah,Tujuan dan Fungsi,dan Filosofi dari pura ponjok batu
1. Bentuk dan Struktur
Arsitektur bangunan berbentuk perahu dari batu yang berada dipantai tersebut dan begitu juga
dengan bangunan lainnya yang merupakan bangunan kuno yang terbuat dari batu-batu alam
yang melambangkan kesucian.
2. Sejarah
Keberadaan Pura Ponjok Batu tidak lepas dari sejarah kedatangan Brahmana suci dari Jawa
pada abad ke-15 pada masa pemerintahan raja Waturenngong di Bali, beliau adalah
Danghyang Nirartha atau Danghyang Dwijendra seorang pendeta Siwa Sidanta yang bergelar
Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh. Beliau diangkat sebagai penasehat raja Waturenggong,
sangat dihormati karena pengabdian yang sangat tinggi pada kerajaan dan juga karena ajaran-
ajaran spiritualnya, serta mampu menanggulangi berbagai masalah dan meningkatkan
kemakmuran, bahkan dengan kemampuan spiritual dan kekuatan bathinnya mampu
mengetahui benih-benih keruntuhan Hindu di Jawa. di Lombok sendiri beliau dikenal sebagai
Tuan Semeru. Dari latar belakang sejarah Pura Ponjok Batu serta kaitannya dengan
kedatangan Danghyang Nirartha, maka Pura Ponjok Batu ini merupakan Pura Dang
Kahyangan, untuk menghormati orang-orang suci yang berhubungan perkembangan agama
Hindu pada masa tersebut. Namun demikian Pura Ponjok Batu memiliki rekaman sejarah
panjang kalau di telusuri, termasuk juga kajian arkeologis, di kawasan ini ditemukan juga
benda purbakala. Pura Ponjok Batu yang juga merupakan salah satu objek wisata di kawasan
Bali Utara atau Kabupaten Buleleng bisa ditelusuri melalui kebudayaan manusia pada masa
lampau (arkeologi), berdasarkan prasasti (efigrafi) dan cerita rakyat (folklore). ejarah pura
Ponjok Batu yang berkembang sampai saat ini di masyarakat, berasal dari cerita Ida Batara di
Bali yang menimbang kawasan Utara Balli dari pura Penimbangan di desa Panji Buleleng,
ternyata bagian Timur kawasan ini lebih ringan dibandingkan bagian barat, untuk
menyeimbangkannya maka Ida Bhatara berkenan menambahkan tumpukan batu pada sisi
Timur, sehingga akhirnya menjadi seimbang, untuk itulah dinamakan Ponjok Batu.
3. Tujuan dan fungsi
Tujuannya adalah untuk membangun sekaligus untuk mengembangkan objek wisata baru
yakni wisata spiritual terutama di buleleng dan juga karena pura ponjok batu ini memiliki
keunikan tersendiri dari objek-objek wisata lainnya sehingga cocok dibuat sebagai wisata
3
spiritual.Fungsinya selain menjadi tempat wisata, pura ponjok batu juga dijadikan tempat
pemujaan untuk memohon berkah dan keselamatan, selain itu di bibir pantai ada sumber mata
air yang muncul dari pasir hitam dan disini sebagai tempat melukat (penyucian diri) yang
tujuannya untuk memohon obat (nunas tamba) dan mohon keselamatan.
4. Filosofi
Pura ponjok batu tidak pernah terlepas dari sejarahnya termasuk juga karakteristiknya yang
hampir setiap bangunannya terbentuk dari batu alam yang memiliki unsur kesucian sehingga
masyarakat percaya jika melakukan pemujaan di pura ponjok batu tersebut akan mendapat
berkah dan keselamatan dan juga untuk memohon obat (nunas tamba).
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebuah wisata spiritual adalah salah satu wisata minat khusus yang dimana kegiatannya lebih
ke berkunjung ke tempat-tempat suci dengan melakukan persembahyangan,meditasi,yoga dan
lain sebagainya.Selain itu sebuah objek wisata juga harus memiliki kelima unsur daya tarik
wisata agar nantinya mudah untuk diakui dan diketahui banyak orang yang membuat tempat
wisata itu menjadi berkembang.
3.2 Saran
Wisata Spirutual adalah wisata baru yang perlu kita kembangkan dan kita lestarikan meski ini
adalah salah satu wisata minat khusus tapi pasti akan ada banyak yang akan mencari tempat-
tempat spiritual seperti ini disamping itu wisata spiritual juga bisa menjadi alternatif baru
sebagai tujuan wisata jika bosan hanya pergi ke pantai oleh karena itu kita mesti
mengembangkan dan lestarikan tempat-tempat spiritual seperti Pura Ponjok Batu ini.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/309/4/Bab%201.pdf
https://www.balitoursclub.net/pura-ponjok-batu-buleleng/#:~:text=Keberadaan%20Pura
%20Ponjok%20Batu%20tidak,Ida%20Pedanda%20Sakti%20Wawu%20Rawuh.
https://www.balitoursclub.net/pura-ponjok-batu-buleleng/
https://tejakula.bulelengkab.go.id/artikel/pura-ponjok-batu-45
6
7