Anda di halaman 1dari 72

1

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai bangsa yang mempunyai warisan budaya yang sangat kaya,

bangsa Indonesia sejak awal perjuangan kemerdekaannya telah mencanangkan

pentingnya pembinaan dan pengembangan kebudayaan. Hal ini diatur dalam

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 yang mengamanatkan dua hal yang

membina warisan budaya itu pertama mengembangkan atau

memanfaatkannya, kedua amanat yang sangat ideal tersebut dalam prakteknya

menjadi tanggung jawab lembaga permusyawaratan. Museum sebagian

lembaga pelestarian yang tertumpu pada kegiatan penelitian dan

pengembangan warisan budaya. Sehingga telah tersebar dalam rumusan

museum itu sendiri. Menurut definisi yang diajukan oleh International

Council of Museum (ICOM) pasal 3 dan 4 dalam bahasa Indonesia berbunyi:

Museum adalah sebuah lembaga tetap, tidak mencari keuntungan, melayani

masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang

mengumpulkan memelihara, meneliti, memamerkan barang-barang

pembuktian manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan

rekreasi. Selain itu, museum juga memiliki tugas-tugas diantaranya adalah

melaksanakan pengumpulan perawatan. Pengawetan, penyajian, penerbitan,

serta memberikan bimbingan tentang benda-benda yang mempunyai nilai

budaya dan ilmiah yang bersifat regional.

Salah satu museum yang cukup populer di Bali adalah museum Bali.

Museum Bali adalah salah satu museum di Bali yang menyimpan

peninggalan masa lampau manusia dan etnografi. Museum Bali terletak di


2

pusat kota Denpasar, di sebelah timur Lapangan Puputan Badung. Museum

Bali dibangun pada tahun 1910 dan menggunakan arsitektur tradisional

dengan ornamen khas Bali.

Dalam kegiatan operasionalnya, terdapat pegawai yang menjadi

kepanjangan tangan pemerintah sebagai pengelola museum Bali. Sebagai

orang yang bekerja di museum pegawai harus memiliki motivasi yang tinggi

dalam bekerja. Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimum

antara lain ditentukan oleh motivasi yang mendorong pegawai itu bekerja

dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan sehingga dapat tercapai tujuan

organisasi di bawah kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kondusif

terhadap lingkungan kerja tersebut.


1 Menurut Mangkunegara (2008:9)

dinyatakan bahwa : “Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Setiap

pegawai belum tentu bersedia mengerahkan kinerja yang dimilikinya secara

optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang mau

menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja. Daya dorong tersebut

disebut motivasi.

Victor H. Vroom dan Gan' Dessler, 1997 (dikutip oleh Arrizal, 2007)

mengatakan bahwa orang-orang biasanya termotivasi atau terdorong untuk

bekerja pada suatu jabatan tertentu yang mereka rasa akan memperoleh

imbalan. Bagi Gary Dessler pernyataan inilah yang dinamakannya hukum

motivasi. Berdasarkan hukum motivasi kerja itu maka untuk memotivasi


3

kerja seorang pegawai diperlukan dua syarat mutlak yaitu kemampuan kerja

dan kemauan kerja. Motivasi menurut Marihot Tua Efendi Hariandja

(2002:78) diartikan sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong

perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang

dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Pemahaman terhadap

motivasi pegawai akan sangat penting kaitannya dengan pencapaian tujuan,

yaitu produktivitas dan efesiensi.

Selain motivasi yang tinggi, pegawai juga dituntut memiliki disiplin

yang baik. Hal itu penting karena displin merupakan acuan untuk pegawai

agar mampu bekerja pada jalurnya. Disiplin adalah suatu kondisi yang

tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman,

keteraturan, dan ketertiban (Soegeng Prijodarminto, 1992). Disiplin sendiri

bisa dikatakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap pegawai.

Disiplin yang dimiliki pegawai merupakan salah satu faktor yang mendukung

tercapainya tujuan suatu organisasi. Biasanya dalam mencapai suatu

tujuannya sebuah organisasi pasti telah memiliki langkah-langkah atau

strategi dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu disiplin yang baik akan

menunjang bagaimana tiap strategi yang dijalankan organisasi akan

terealisasi. Dengan disiplin yang baik juga bisa diartikan kinerja seseorang

akan meningkat. Karena disiplin sangat berpengaruh erat dengan kinerja.

Salah satu indikator untuk mengetahui disiplin pegawai biasanya

dapat dilihat melalui absensi pegawai tersebut. Bagi pegawai yang memiliki
4

disiplin tinggi dapat terlihat dari tingkat kehadiran yang tinggi dan tepat

waktu. Selain itu bagi pegawai yang mampu menjaga kinerja dengan baik dan

tanpa pernah mendapat surat peringatan dari atasan bisa diindikasikan

pegawai tersebut memiliki disiplin yang baik pula.

Museum Bali adalah museum yang menyimpan berbagai macam

peninggalan masa lampau manusia dan etnografi di dalamnya. Museum Bali

terletak di pusat kota Denpasar. Museum Bali menggunakan arsitektur

tradisional dengan ornamen khas Bali. Bentuk bangunannya memanjang dari

utara ke selatan yang terbagi menjadi dua bagian. Struktur fisik bangunan-

bangunan di Museum Bali ini mengikuti struktur fisik bangunan Kraton

(Puri) atau tempat pemujaan (Kahyangan, pura, Merajan) berdasarkan konsep

Tri Mandala. Di bagian inti (Jeroan) terdapat bangunan yang terdiri dari tiga

gedung, yaitu Gedung Tabanan di sebelah utara, Gedung Karangasem di

sebelah tengah-tengah, dan Gedung Buleleng di sebelah selatan.

Museum yang mempekerjakan pegawai negeri sipil sebanyak 35

orang ini sangat sering dikunjungi wisatawan domestik ataupun luar negeri.

Oleh karena itu perlu adanyamotivasi yang tinggi dalam

melayanipengunjung. Karena yang terlihat kerap kali para pegawai nampak

cuekterhadap pengunjung. Padahal seharusnya mereka memberikan informasi

yang berkaitan dengan hal-hal apa saja yang terdapat di museum Bali.Selain

itu motivasi dan disiplin biasanya berkaitan erat dengan tingkatkehadiran.

Selain masalah motivasi, disiplin pegawai di museum Bali jugaharus

ditingkatkan. Hal itu berkaitan dengan tingkat absensi, jamkehadiran ataupun


5

menghilang disaat jam kerja. Sudah menjadi rahasiaumum bahwa para

pegawai negeri sipil sering membolos ataupunberdampak baik pula pada

disiplin di bidang absensi. Jika seseorang pegawai termotivasi untuk bekerja

biasanya tingkat kehadirannya akan baik, dengan tingkat kehadiran yang baik

tentu akan berdampak baik pula pada disiplin di bidang absensi. Berikut akan

disajikan absensi karyawan pada tahun 2014 dalam bentuk tabel.

Tabel 1.1 Tingkat Absensi PNS di Museum Bali Tahun 2014

Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah hari Persentase
Hari
Tenaga Seluruh ketidakhadira tingkat
No Bulan kerja
Kerja hari kerja n/ absensi absensi
/Bulan
(orang) (hari) (hari) (%)
(hari)
(D) = (B (F) = (E :
  (A) (B) (C) (E)
X C) D) x 100%
1 Januari 35 22 770 40 5,19
2 Februari 35 20 700 32 4,57
3 Maret 35 22 770 35 4,55
4 April 35 22 770 41 5,32
5 Mei 35 21 735 71 9,66
6 Juni 35 22 770 29 3,77
7 Juli 35 23 805 35 4,35
8 Agustus 35 22 770 33 4,29
Septembe

9 r 35 23 805 32 3,98
10 Oktober 35 24 840 40 4,76
11 Nopember 35 22 770 39 5,06
12 Desember 35 20 700 74 10,57
  Jumlah 420 263 9205 501 5,44
Sumber: Museum Bali Denpasar (2015)

Dari data yang disajikan diatas dapat dilihat pada bulan-

bulantertentu tingkat absensi karyawan menjadi sangat tinggi. Tampak

padabulan Mei dan Desember dimana tingkatabsensi hampir mencapai

l0%.Hal itu kemungkinan dikarenakan para pegawai kurang termotivasi


6

dalambekerja ataupun mereka kurang menghiraukan disiplin khususnya

dalamtingkat absensi kehadiran. Oleh karena itu sepantasnya motivasi

dandisiplin yang dimiliki pegawai agarkinerja pegawai itu sendiri sehingga

berimbas pada perbaikan kinerja museum Bali.

Melihat permasalahan yang ada di Museum Bali maka dirasa perlu

untuk melakukan pengkajian tentang motivasi, disiplin dan kinerja sehingga

diangkat judul penelitian "Pengaruh Motivasi dan DisiplinTerhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Museum Bali Denpasar''.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkanlatar belakang di atas didapatkan rumusan masalah

sebagaiberikut :

1. Bagaimanakah pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerjapegawai

negeri sipil di Museum Bali Denpasar?

2. Bagaimanakah pengaruh Disiplin secara parsial terhadap kinerjapegawai

negeri sipil di Museum Bali Denpasar?

3. Bagaimanakah pengaruh motivasi dan disiplin secara simultanterhadap

kinerja pegawai negeri sipil di Museum Bali Denpasar?

C. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi secara parsial terhadap

kinerjapegawai negeri sipil di Museum Bali Denpasar.


7

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin secara parsial terhadap pegawai

negeri sipil di Museum Bali Denpasar.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin secara simultan

terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Museum Bali Denpasar ?

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

a. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber keilmuan

utamadi bidang manajemen sumber daya manusia, serta menjadikan

acuandan tambahan pengetahuan bagi mereka yang tertarik

untukmelakukan kajian pada bidang yang sama.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahaninformasi dan masukan bagi pihak perusahaan untuk

mengetahuipengaruh dari motivasi dan disiplin terhadap kinerja

karyawan.

c. Bagi Lembaga Pendidikan

Dalam hal ini Universitas Waramadewa khususnya program

akuntansi, penulisan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh

motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Musium Bali Denpasar
8

D. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Motivasi

Tiap orang memiliki motivasi, yaitu dorongan dari dalam

dirinyayang tercermin dalam perilakunya. Timbulnya dorongan itu

disebabkanoleh adanya insentif (rangsangan) atau stimulus yang harus diraih

untukmemenuhi kebutuhannya, jika tujuan sudah dicapai dan dapat

memenuhikebutuhannya, maka puaslah orang itu. Jika tidak, maka orang itu

masihdalam ketegangan (tension).

Menurut Hasibuan (2006:49) menyatakan bahwa kata

motivasiberasal dari kata movere yang berarti dorongan atau daya

penggerak.Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahankerja seseorang agar mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi

dengansegala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Robbin (2003:208) menyatakan bahwa motivasi adalah

merupakanproses yang menghasilkan suatu intensitas arah dan ketekunan

individualdalam usaha untuk mencapai suatu tujuan. Sementara motivasi

umumbersangkutan dengan upaya kea rah setiap tujuan, namun

dipersempitfokusnya pada tujuan organisasi agar mencerminkan minat

tunggal dalamperilaku yang berkaitan dengan kerja.

Martoyo (2000:164) mendefinisikan motivasi sebagai pemberian

motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Sedangkan

motif adalah daya pendorong atau tenaga pendorong yang mendorong

manusia bertindak. Atau dapat j.rga dikatakan bahwa motivasi adalahfaktor


9

yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.Motivasi sebagai

suatu dorongan yang diakibatkan dari keinginan untukmemenuhi kebutuhan

individual, yaitu kebutuhan akan rasa lapar, hausdan kebutuhan akan

kehidupan social (Husein Umar, 2003:37). Secaraumum, McClelland

menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satufaktor penentu

keberhasilan suatu perbuatan. Pendapat tersebut lebih lanjutdijelaskan bahwa

pada dasarnya motivasi merupakan keinginan, niat ataukemauan dalam diri

seseorang yang akan menentukan apakah suatutindakan dimulai, diteruskan

dan dibawa ke suatu arah tertentu danakhirnya harus dihentikan (Robbin,

2003:216).

Merumuskan suatu pengertian operasional motivasi bukanlah

suatuhal yang sederhana,motivasi merupakan fungsi dari berbagai

macamvariabel yang saling mempengaruhi. Ini merupakan suatu proses

yangterjadi dalam diri manusia atau suatu proses psikologis. Seringkali

manusiaberanggapan bahwa seseorang yang terlihat sibuk adalah

orangmotivasinya tinggi. Padahal mungkin saja dia pegawai yang

seringmelarikan diri dari kekurang tenangan psikologis. Sebaliknya,

adasekelompok orang yang kurang atau bahkan tidak memiliki

motivasi.Singkatnya, manusia sering menghubungkan motivasi hanya dengan

tindakan, atau perilaku yang tampak nyata, ini mungkin benar atau salah,

sebab sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa motivasi sesungguhnya

merupakan proses psikologi yang di dalamnya terjadi interaksi antara sikap,

kebutuhan, persepsi dan pemecahan masalah.


10

Dari pendapat para ahli diatas ditarik kesimpulan motivasi

merupakan hal atau sesuatu yang mendorong seseorang berbuat

sesuatu.Motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi

intrinsik) dan dapat pula timbul dari luar diri individu (motivasi ekstrinsik).

Keduamotivasi tersebut memiliki pengaruh terhadap perilaku dan kepuasan

kerjaindividu.

b. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Heidjarachman dan Husnan (2002:204), pada

dasarnyamotivasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Motivasi Positif

Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang

lainagar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara

memberikankemungkinan untuk mendapatkan hadiah atau imbalan dalam

wujudpemberian tambahan uang atau penghargaan.

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau

melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan

adalah lewat kekuatan-kekuatan. Pada jenis motivasi negatif, apabila

seorang tidak melakukan sesuatu yang kita inginkan kita

akanmemberitahu bahwa ia mungkin akan kehilangan pengakuan, uang

ataumungkin jabatan.
11

c. Bentuk-bentuk Motivasi

Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia

bersamademi tercapainya tujuan bersama ini dapat digolongkan menjadi 2

bentuk.Menurut Gitosudarmo (2001:47) dua bentuk motivasi adalah.

1. Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan

memberikanimbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering

disebutinsentif.

2. Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak

dalambentuk finansial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti

pujian,penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya.

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Seiring berkembangnya era industry menjadi era

informasi.Organisasi dituntut untuk mengadakan perubahan dalam

organisasinya.Organisasi menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan

faktor yang sangat penting dalam organisasi. Organisasi ingin

memanfaatkanpotensi sumber daya manusia tersebut secara maksimal

sehingga mutlakdiperlukan perubahan dan peningkatan pemberian motivasi

kepada karyawan.

Faktor-faktor didalam diri seseorang dapat berupa kepribadian,

sikap, pengalaman dan pendidikan atau berbagai harapan dan cita-citayang

menjangkau ke masa depan. Factor diluar diri seseorang dapatditimbulkan


12

oleh berbagai sumber, seperti pimpinan, kolega, lingkungankerja atau factor

lain yang sangat komplek.

Menurut Winardi (2000:459) factor yang mempengaruhi

motivasiadalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan pribadi

2. Tujuan-tujuan dan persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan

3. Cara dengan apa kebutuhan serta tujuan-tujuan tersebut

akandirealisasikan

Terpenuhinya ketiga faktor yang mempengaruhi motivasi, seseorang

akan merasa terdorong dan berkeinginan untuk melakukankegiatan atau

pekerjaan dengan memberikan yang terbaik dari dirinyadengan cara

berpartisipasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telahditentukan.

e. Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja

Anwar P. Mangkunegara (2005:100), mengatakan bahwa

terdapatbeberapa prinsip dalam memotivasi kerja karyawan adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip Partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja pegawai perlu diberikan kesempatan ikut

berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh

pemimpin.

2. Prinsip Komunikasi
13

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungandengan

usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih

mudah dimotivasi kerjanya.

3. Prinsip Pengakui Andil Bawahan

Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andildalam

usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut,pegawai akan lebih

mudah dimotivasi kerjanya.

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepadapegawai

bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusanterhadap

pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yangbersangkutan

menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yangdiharapkan oleh

pemimpin.

5. Prinsip Memberi Perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkanpegawai

bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yangdiharapkan oleh

pemimpin.

f. Metode Motivasi

Suwatno (2001 :148), menyatakan bahwa terdapat dua buah metode

dari motivasi, yaitu motivasi langsung dan motivasi tidak langsung.

a) Motivasi Langsung (Direct Motivation)


14

Yaitu motivasi baik secara materiil maupun non materiil yang

diberikan langsung kepada setiap karyawan untuk memenuhikebutuhan

dan tercapainya kepuasan. Pemberian motivasi langsung ini bisa dalam

bentuk ucapan, pujian, tunjangan hari raya, bonusataupun bintang jasa.

b) Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)

Yaitu pemberian motivasi dalam bentuk fasilitas-

fasilitaspendukung dalam menunjang gairah kerja atau kelancaran

tugasegar karyawan senang, betah dan bersemangat dalam

bekerja.Misalnya dengan menyediakan mesin-mesin yang baik,

ruangankerja yang nyaman dan tenang, penempatan yang tepat, dan lain-

lain,sehingga dapat merangsang karyawan untuk bekerja dengansemangat

dan meningkatkan produktivitas kerja.

Disiplin

g. Pengertian Disiplin

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban

(SoegengPrijodarminto, 2002). Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel, (2002)

mendefinisikan disiplin sebagai suatu proses bekerja yang mengarah kepada

ketertiban dan pengendalian diri. Dalam kaitannya dengan disiplin kerja.

Siswanto (2009) mengemukakan disiplin sebagai suatu sikap menghormati,

menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik

yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
15

tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan

wewenang yang diberikan kepadanya.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan di atas tampak bahwa

disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong

agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan

peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang di dalamnya mencakup:

(1) adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan; (2) adanya kepatuhan para

pengikut; dan (3) adanya sanksi bagi pelanggar.

Pada bagian lain, Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel, (2000)

menyebutkan bahwa disiplin adalah kesadaran, kemauan dan kesediaan orang

lain agar dapat taat dan tunduk terhadap semua peraturan dan norma yang

berlaku, kesadaran adalah sikap sukarela dan merupakan panggilan akan

tugas dan tanggung jawab bagi seorang karyawan. Karyawan akan mematuhi

atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi tugasnya

itu dengan paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap perilaku dan perbuatan

seseorang yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang karyawan.

Karyawan harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar

karyawan lain mengikutinya sehingga dapat menanamkan jiwa

disiplin dalam bekerja.

Berdasarkan definisi-definisi diatas tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku, perbuatan serta

pendidikan kesopanan yang sesuai dengan peraturan dari suatu perusahaan

baik tertulis maupun tidak tertulis.


16

h. Arti Penting Disiplin

Kedisiplinan suatu perusahaan dapat ditegakkan bilamanasebagian

besar peraturannya dapat ditaati oleh pegawainya, oleh karena itusuatu

perusahaan telah dapat mengusahakan sebagian besar peraturannyauntuk

ditaati oleh pegawai, maka dapat dikatakan bahwa kedisiplinan sudah dapat

ditegakkan.

Meningkatnya suatu kedisiplinan sangat penting bagi

perusahaan,sebab dengan disiplin itu akan dapat diharapkan kefektifan dan

keefisienandari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dimotivasikan

kepadapegawainya. Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka

tujuanperusahaan mungkin tidak akan dapat dicapai atau dapat dicapai tetapi

kurang efektif dan efesien.

i. Bentuk-bentuk Disiplin

Menurut Simamora (2004), menyatakan bahwa terdapat empat

perspektif disiplin karyawan yaitu:

1. Disiplin Retributif (Retributive Discipline), yaitu berusaha menghukum

orang yang berbuat salah.

2. Disiplin Korektif (Corrective Discipline), yaitu berusaha membantu

karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.

3. Perspektif hak-hak individu (Individual Rights Perspective), berusaha

melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner.


17

4. Perspektif Utilitarian (Utilitarian Perspective), yaitu berfokus kepada

penggunaan disiplin hanya pada sat konsekuensi-konsekuensi

tindakandisiplin melebihi dampak-dampak negatifnya.

j. Jenis-jenis Disiplin

Menurut AS Moenir, (2000 : 394) menyatakan bahwa disiplin dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Disiplin tepat waktu

2. Disiplin terhadap perbuatan atau tingkah laku

Ahmad Tohardi, (2002 : 394) menyatakan bahwa disiplin itu dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Disiplin terhadap waktu

Misalnya masuk kerja tepat pada waktu, bila jadwal kerja dimulai pukul

07.30 WIB maka karyawan yang disiplin tersebut akan masuk kerja tepat

atau mungkin lebih awal dari pukul 07.30 WIB.

2. Disiplin terhadap peraturan atau prosedur kerja yang ada

Dapat diberikan contoh, seorang karyawan di Risata Resort dan Spa

diwajibkan mengenakan pakaian putih hitam di hari Senin sampai

Kamis,jika karyawan tersebut telah mengenakan pakaian putih hitam pada

hari Senin sampai Jumat, maka karyawan yang bersangkutan telah

disiplin.

Davis, (2004 : 610-611) menyatakan bahwa disiplin ada tigabentuk

yaitu :
18

1. Disiplin manajerial, dimana segala sesuatu tergantung pada pemimpin

permulaan hingga akhir. Hanya melalui arahan individu adalah kelompok

itu membuahkankinerja yang berharga.

2. Disiplin tim, dimana kesempurnaan kerja bermuara dari

ketergantungansatu sama lain.

3. Disiplin diri, dimana pelaksana tunggal sepenuhnya tergantung

padapembinaan, ketangkasan, dan kendali diri.

Kinerja Karyawan

k. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan

kemampuan.Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya

memilikiderajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan

danketerampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan

sesuatutanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan

danbagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata

yangditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan

olehkaryawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja

karyawanmerupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan

untukmencapai tujuannya.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa : kinerja sumber daya

manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam
19

melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Yuli (2005:89) mengemukakan bahwa : "Kinerja adalah hasil

kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikankepadanya".

Kinerja mempunyai berbagai macam pengertian, diantaranya

adalah:Malthis dan Jackson (2006:378) mengemukakan bahwa :

"Kinerjakaryawan pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

dilakukanoleh karyawan."

Sedangkan menurut Ruky (2006:15) mengemukakan bahwa:"Kinerja

adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsipekerjaan

tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktutertentu."

Kinerja karyawan merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu

kemampuan dan minat seorang pekerja kemampuan dan penerimaan atas

penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang bekerja.

Semakin tinggi dari ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja

karyawan bersangkutan.

Mangkunegara (2008:9) menyatakan bahwa : “Kinerja karyawan

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang karyawan dalam melaksanakantugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya".


20

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang

disebut kinerja adalah hasil kerja seorang karyawan yang sesuai dengan

standar suatu pekerjaan yang telah ditetapkan bersama.

Langkah-langkah melakukan kinerja karyawan menurut

Dessler(2008:3) adalah :

Mendefinisikan pekerjaan yang berarti Anda dan bawahan

Andasepakat tentang tugas-tugasnya dan standar jabatan, menilai kinerja

yangberarti membandingkan kinerja aktual bawahan Anda dengan standar-

standaryang telah ditetapkan, dan langkah yang terakhir adalah umpanbalik

yang maksudnya adalah kinerja dan kemajuan bawahandibahas dan rencana-

rencana dibuat untuk perkembangan apa saja yangdituntut.

Dari definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kinerjakaryawan berkaitan dengan mempunyai rasa tanggung jawab yang

tinggi dalam mencapai visi dan misi perusahaan, ketepatan dan ketaatan

waktu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, memiliki sifat kejujuran yang

tinggi dalam bekerja, kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas dari

pimpinan, tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan pimpinan serta

karyawan dapat melakukan proses kerja dengan baik dan sesuaidengan

standar perusahaan dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang

dibebankan kepadanya dengan mengarahkan sumber daya yang dimilikinya

baik berupa kecakapan, keterampilan juga pengalaman dan kesungguhan

hatinya hingga diperoleh hasil kerja yang maksimal.


21

Kinerja karyawan adalah tingkat kemampuan seseorang atau

kelompok dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja

karyawan merupakan salah satu ukuran yang tegas yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam kenaikan pangkat danjabatan seseorang.

Kinerja karyawan juga mendorong pegawai untukmempertinggi pengetahuan,

kecakapan serta wawasannya dalam rangkamengejar prestasi kerjanya karena

dengan memiliki pengetahuan,kecakapan dan wawasan yang semakin luas

dan tinggi disertai prestasikerja yang baik maka akan mendapatkan

penghargaan yang layak dariorganisasi.

l. Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja merupakan proses subjektif yang

menyangkutpenilaian manusia. Dengan demikian, penilaian kinerja sangat

mungkinkeliru dan sangat mudah dipengaruhi oleh sumber yang tidak aktual.

Tidaksedikit sumber tersebut mempengaruhi proses penilaian, sehingga harus

diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan wajar. Penilaian kinerja

dianggap memenuhi sasaran apabila memiliki dampak yang baik pada tenaga

kerja yang baru dinilai kinerja/keragaannya.

Penilaian kinerja berbicara tentang kinerja karyawan dan

akuntabilitas. Di tengah kompetisi global, perusahaan menuntut kinerja yang

tinggi. Seiring dengan itu, kalangan karyawan membutuhkan umpan balik

atas kinerja mereka sebagai pedoman perilakunya di masa depan. Penilaian

kinerja pada prinsipnya merupakan salah satu aktivitas dasar departemen

sumberdaya manusia kadang-kadang disebut juga dengantelaah kinerja,


22

penilaian karyawan, evaluasi kinerja, evaluasi karyawanatau penentuan

peringkat personalia. Semua istilah tadi berkenaan denganproses yang sama.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam

menilaikinerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara

umumadalah untuk memberikan feedbock kepada karyawan dalam

upayamemperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan

produktivitasorganisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan

berbagaikebijaksanaan terhadap karyawan seperti tuj.ran promosi, kenaikan

gaji,pendidikan, pelatihan, dan lain-lain.

Penilaian kinerja (performance appraisal) secara

keseluruhanmerupakan proses yang berbeda dari evaluasi pekerjaan (job

evaluation).Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang

melakukanpekerjaan yang ditugaskan/diberikan. Evaluasi pekerjaan

menentukanseberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi organisasi, dan

dengan demikian, pada kisaran beberapa gaji sepatutnya diberikan kepada

pekerjaan itu. Sementara penilaian kinerja dapat menunjukkan

bahwaseseorang adalah pemrogram komputer terbaik yang dimiliki

organisasi, evaluasi pekerjaan digunakan untuk memastikan bahwa

pemrogram tadi menerima gaji maksimal untuk posisi programmer komputer

sesuai dengan nilai posisi tersebut bagi organisasi.

Penilaian kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki karyawan

yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi.

Banyakorganisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik


23

danterpercaya dalam bidangnya. Untuk itu sangat tergantung dari

parapelaksanaannya, yaitu para karyawannya agar mereka mencapai sasaran

yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Kegunaan penilaian kinerja karyawan adalah :

1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan

untukprestasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa.

2. Untuk mengukur sejauh mana seorang karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaannya.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan

dalamperusahaan.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektivanjadwal

kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan,kondisi kerja

dan pengawasan.

5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan

bagikaryawan yang berada di dalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga

dicapai performance yang baik.

7. Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dan

meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

8. Sebagai kriteria menentukan, seleksi dan penempatan karyawan.

9. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan

kecakapankaryawan.
24

10. Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas(job

description).

m. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Purna Mariawan (2009)

yangberjudul pengaruh disiplin Terhadap Kinerja Pegawai di Balai

BahasaDenpasar. Dimana hasil penelitian tersebut diperoleh persamaan

regresi Y = 22,910 + 1,003X, sedangkan dari hasil uji t-test diperoleh hasil

thitungyaitu 3,813 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,671. Ini berarti faktor

disiplinterhadap kinerja pegawai di Balai Bahasa Denpasar terjadi pengaruh

yang nyata dan bukan kebetulan. Adapun perbedaan dalam penelitian ini

adalah jumlah variabel, dimensi waktu dan lokasi penelitian. Sedangkan

persamaannya adalah variabel bebas yaitu disiplin dan variabel terikat yaitu

kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Juniantara dan I

Gede Riana (2015) yang berjudul pengaruh motivasi dan kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan koperasi di Denpasar sedangkan pada penelitian

sekarang yang berjudul pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja

karyawan di Museum Bali Denpasar. Pada tahun (2017) penelitian yang

dilakukan oleh Nessia Kusuma Wardani yang berjudul kemampuan pelatihan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Smart Tbk bagian office

sedangkan sekarang yang berjudul pengaruh Motivasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan di Museum Bali di Denpasar. Dan pada tahun

(2015) penelitian yang dilakukan oleh Heny Sidanti yang berjudul pengaruh

lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
25

Penelitian pada saat ini berjudul Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. Museum Bali Denpasar

n. Hipotesis dan Asumsi

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dan teori yang

digunakan maka hipotesis atau jawaban sementara dari penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

a. Diduga adanya pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja

pegawainegeri sipil di Museum Bali Denpasar.

b. Diduga adanya pengaruh disiplin secara parsial terhadap kinerja

pegawainegeri sipil di Museum Bali Denpasar.

c. Diduga adanya pengaruh motivasi dan disiplin secara simultan

terhadapkinerja pegawai negeri sipil di Museum Bali Denpasar.


26

E. Kerangka Pemikiran

Berikut merupakan kerangka pemikiran teoritis yang diambil

berdasarkan hasil telaah pustaka dan penelitian terdahulu.Penelitian teoritis

yang diajukan meliputi variabel motivasi, disiplin dan kinerja karyawan.

MOTIVASI (X1)

KINERJA (Y)

DISIPLIN (X2)

Keterangan gambar:

pengaruh secara parsial

pengaruh secara simultan

a) Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

b) Disiplin berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

c) Motivasi dan disiplin berpengaruh secara simultan terhadap kinerja

F. Hipotesis

Berdsarkan kerangka pemikiran yang di kemukakan di atas, maka

hipotesis penelitian ini adalah :


27

H1: Bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Museum Bali di Denpasar

H2: Bahwa disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Museum

Bali di Denpasar

G. Metode Penelitian

a. Tempat dan Obyek Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada Museum Bali Denpasar yang

berlokasidi Jl.Mayor Wisnu Denpasar. Lokasi ini dipilih karena

ditemukanmasalah-masalah yang terkait dengan motivasi, disiplin yang

berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Denpasar. Obyek

penelitian ini adalah motivasi, disiplin dan kinerja Pegawai Negeri Sipil

pada Museum Bali Denpasar.

H. Populasi dan Obyek Penentuan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:72) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oeleh peneliti umtuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulisan mengambil jumlah

populasi jumlah PNS di Museum Bali Denpasar sekitar 35 orang

karyawan.

b. Sampel Sugiyono (2010:101) sampel merupakan bagian dari

populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian, yang


28

manaadalah merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian dilakukan terhadap

sampel yang mewakili populasinya. Pemilihan sampel untuk

penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu populasi

yang dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria

tertentu dengan tujuan agar sampel yang diambil bisa lebih

representatif dengan kriteria yang telah ditentukan. Dimana sampel

dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil pada

Museum Bali Denpasar yang berjumlah berjumlah 35 orang.

I. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel bebas yaitu motivasi

dandisiplin serta satu variabel terikat yaitu kinerja

a. Variable terkiat atau dependent (Y) yaitu variabel yang di

pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat disini adalah:

Y = Kinerja Karyawan

b. Variabel bebas atau independent (X) yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat variabel bebas dalam penelitian ini

adalah :

X1 = Motivasi Kerja

X2 = Disiplin Kerja
29

J. Definisi Operasional variabel

a. Motivasi (X2)

Motivasi merupakan usaha membangkitkan keinginan, daya

gerakseseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam

rangkamencapai keputusan atau sesuatu tujuan pada Museum Bali

Denpasar. Adapun indicator motivasi menurut Edwin B. Flippo dalam

Malayu S.PHasibuan (2003:163) adalah :

1. upah yang layak, dimana dengan upah yang layak karyawan pasti

akan lebih rajin bekerja

2. Kesempatan untuk maju, jika perusahaan memberikan kesempatan

yang besar untuk maju tentu karyawan akanlebih bersemangat dalam

bekerja.

3. Promosi, dengan adanya promosi tentu karyawan akanberusaha

menjadi yang terbaik diantara yang lainnya.

4. Keamanan, dengan adanya jaminan keamanan di tempatkerja tentu

karyawan akan lebih bisa fokus dalam bekerja.

5. Tempat kerja yang baik, salah satu hal yang membuatkaryawan

nyaman berlama-lama di tempat kerja adalahkarena keadaan tempat

kerja yang baik.

6. Penerimaan oleh kelompok, lingkungan sosial yangbersahabat tentu

akan membuat karyawan nyaman ada dikantor.


30

7. Perlakuan yang wajar, perlakuan yang wajar yang diterimaoleh setiap

karyawan akan membuat karyawan merasamendapatkan hak yang

adil.

8. Pengakuan atas prestasi, dalam melakukan pekerjaannyakaryawan

akan merasa lebih bangga dan terpacu jika adareward yang diberikan

atas hasil kerjanya.

b. Disiplin (X2)

Disiplin merupakan suatu sikap, tingkah laku, perbuatan serta

pendidikan kesopanan yang sesuai dengan peraturan dari suatu perusahaan

baik tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Hasibuan (2007:124) adapun

indikator disiplin adalah :

1. Tujuan dan kemampuan

2. Teladan pimpinan

3. Balas jasa

4. Keadilan

5. Pengawasan melekat

6. Sanksi hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan kemanusiaan

9. Ketepatan waktu

10. Menggunakan peralatan kantor dengan baik

11. Tanggung jawab yang tinggi

12. Ketaatan terhadap aturan kantor


31

c. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan merupakan Hasil kerja secara kualitas

dankuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakantugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan

kepadanya.Adapun menurut Handoko (2008:123) indikator kinerja

karyawanadalah :

1. Target yang ditetapkan tercapai, dimana disini karyawan mampu

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2. Pelaksanaan pekerjaan tepat waktu, dimana disini karyawan mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan kepadanya.

3. Menghasilkan kerja yang berkualitas, selain mampu menyelesaikan

semua pekerjaan yang dibebankankepadanya dan juga tepat waktu,

hasil kerja yangdidapatpun haruslah yang berkualitas.

K. Jenis Data

Jenis datayang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data berupa keterangan-keterangan sertapenjelasan

tentang objek yang dibahas berupa uraian-uraian tanpamenggunakan

perhitungan angka, seperti gambaran umum mengenaiMuseum Bali

Denpasar.

2. Data Kuantitatif
32

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka seperti :

datatentang jumlah pegawai dan data yang diperoleh dari daftarpertanyaan

yang telah dikuantifikasi dengan pembobotanjawaban responden, yang

terdiri dari data motivasi, disiplin dan kinerjaPNS diMuseum Bali

Denpasar.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada dua macam,

yaitu sumber primer dan sekunder (Umar, 2010 : 99).

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

dariindividu atau perorangan seperti hasil observasi, wawancara,

hasilpenyebaran kuisioner, dalam hal ini tentang motivasi, disiplin

dankinerja PNS di Museum Bali Denpasar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikanbaik

oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel/ diagram-

diagram,struktur organisasi dan datajumlah karyawan.

L. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian

adalah :

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung

yangdilakukan di lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi


33

yangberkaitan dengan objek penelitian. Yakni mengamati secara

langsungdan mencatat aktifitas PNS di Museum Bali Denpasar.

b. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan jawab

secara langsung kepada pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, seperti wawancara dengan pimpinan dan pegawai di

Museum Bali Denpasar.

c. Metode kepustakaan

Metode kepustakaan adalah pengumpulan data dengan

caramengumpulkan atau mendapatkan referensi dari buku-buku

danliteratur-literatur yang mendukung penelitian ini serta mengutipbagian

yang dianggap penting.

d. Metode Kuesioner

Metode angket yaitu metode yang paling umum dipakai dalammetode-

metode penelitian survei, dimana peneliti mengajukanpertanyaan-

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sekelompokpopulasi atau

representatif. Angket yang diberikan menggunakan skalalikert. Dalam hal

ini digunakan 5 tingkat (likert) yang terdiri darisangat setuju (SS), Setuju

(S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS),dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Kelima penilaian tersebut diberikanbobot sebagai berikut

(Sugiyono, 2009 : 93) :

1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5

2. Jawaban setuju diberi bobot 4


34

3. Jawaban cukup setuju diberi bobot 3

4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2

5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

M. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa hipotesis yang dirumuskan dipergunakan sebagai

berikut :

1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Analisis uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatudaftar

pertanyaan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Daftarpertanyaan

yang digunakan dalam penelitian belum diketahui tingkatvaliditasnya. Untuk

itu dilakukan uji validitas setiap item pertanyaandari daftar pertanyaan yang

digunakan pada penelitian ini.

Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkanr hitung

dengan rtabel, pada taraf signifikan 95% atau α : 5%. MenurutSugiyono (2011:

115), item pertanyaan disebut valid jika butirpertanyaan memiliki rhitung

>rstandar : 0,30. Dalam hal ini, yangdimaksudkan r hitung untuk setiap item

pertanyaan, adalah koefisienkorelasi product moment antara skor masing-

masing item tersebutdengan total skor seluruh item yang dinotasikan dengan

Corrected ItemTotal Correlation pada hasil perhitungan program SPSS untuk

setiapitem pertanyaan dari sebuah variabel (Santoso, 2010:277).

b. Analisis reliabilitas
35

Uji reliabilitas bertujuan untuk mencari tahu sampai sejauh mana

konsistensi alat ukur yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut

digunakan kembali untuk meneliti objek yang sama dengan teknik yang sama

walaupun waktunya berbeda, maka hasil yang akan diperoleh akan sama.

Untuk menguji reliabilitas sebuah daftar pertanyaan dari sebuah variabel

penelitian digunakan Koefisien Cronbach's Alfa. Besarnya Koefisien

Cronbach's Alpha menunjukkan tingkat reliabilitasdaftar pertanyaan tersebut.

Menurut Nugroho (2010 : 72), suatukonstruk variabel dikatakan reliabel jika

memiliki nilai Cronbach's>dari 0,60.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini dipakai untuk mengetahui antara pengaruh variabel X1

dengan Y dan X2 dengan Y secara parsial. Adapun rumusannya menurut

(Umar, 2011 : 117) sebagai berikut :

Y = a+Bx Keterangan :

X = Variabel X1 dan X2

Y = variabel terikat

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien Regresi

3. Penafsiran Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang


36

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

4. Analisis Uji-t (t-test)

Untuk menguji signifikan atau benar tidaknya koefisien regresiyang

diperoleh secara parsial.

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

bi
t=
Sb i

Dimana :

t = t-hitung

bi = Koefisien regresi dari variabel bebas

Sbi = Standar error koefisien regresi

Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

a. Perumusan hipotesis

Hipotesis yang dilakukan dalam pengujian ini dapat

dirumuskansebagai berikut : variabel bebas (X) berpengaruh positif

terhadapvariabel terikat (Y) di Museum Bali Denpasar. Sesuai

dengan hipotesis tersebut maka hipotesis kerjanya adalah :

Ho :βi= 0 berarti tidak ada pengaruh antara motivasi dan disiplin

terhadap kinerja PNS di Museum Bali Denpasar.

Hi: βi> 0 berarti ada pengaruh antara motivasi dan disiplin

terhadap kinerja PNS di Museum Bali Denpasar.

b. Penentuan statistik tabel


37

Sesuai dengan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diatas,

maka dalam pengujian ini digunakan uji sisi kanan dengan α=

0,05dan df = n - k.

c. Kriteria pengujian penerimaan/penolakan hipotesis yaitu :

- Ho diterima apabila t-test < t-tabel

- Hi ditolak apabila t-test > t-tabel

Kriteria pengujian penerimaan atau penolakan hipotesis

dapatdigambarkan kurve normal pengujian hipotesis tersebut adalah

sebagaiberikut:

Kurve Normal Penerimaan dan Penolakan Hipotesis denganUji- t

Pengaruh Variabel Bebas (X) Terhadap Variabelterikat(Y)

Daerah penolakan

Daerah penerimaan

0 t 0,05

5. Analisis Determinasi

Menurut Djarwanto dan Pangestu Subagyo (2010: 325) bahwa

Analisis determinasi dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang dinyatakan dalam

prosentase, dengan rumus yaitu :


38

D = r² x100%

Dimana:

D = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini dipakai untuk mengetahui ada tidaknya pengaruhsecara

serempak variabel bebas terhadap variabel terikat. Maka dapatdirumuskan

sebagai berikut (Sugiyono,2009 :211) :

Y = a+b1X1 +b2X2

Dimana:

Y = Variabel terikat

a = Nilai konstanta

b1 = Koefisien regresi dari X1

b2 = Koefisien regresi dari X2

X1 = Motivasi

X2 = Disiplin

7. Analisis korelasi berganda

Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui derajat pengaruh secara

serempak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sugiyono

(2009 : 231) sebagai berikut :

b1 X 1 Y + b2 X 2 Y
r y 12=
Y
39

Dimana:

X1Y = Koefisien korelasi untuk X1 dan Y

X2Y = Koefisien korelasi untuk X2 dan Y

b1 = Koefisien garis variabel bebas (motivasi)

b2 = Koefisien garis variabel bebas (Displin)

Y = Variabel terikat (kinerja)

8. Analisis uji-F (F-test)

Analisis uji F ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi

berganda (R) maupun persamaan regresi berganda tersebut signifikan atau

tidak, digunakan rumus sebagai berikut :

R ² /k
F= 2
( 1−R ) /(n−k−1)

Dimana:

F = F-hitung

R = Koefisien korelasi berganda

n = Banyaknya sampel

k = Banyaknya variabel

Formulasi f-test diuji dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Ho :β1 = β2 = 0, berarti motivasi dan disiplin tidakada pengaruh

terhadap kinerja PNS di Museum Bali Denpasar.

- Hi : β1> β2> 0, berarti motivasi dan disiplin ada pengaruh terhadap

kinerja PNS di Museum Bali Denpasar.


40

Kriteria penolakan dan penerimaan Ho yang dilakukan dengan

ujisisi kanan sebagai berikut :

- Ho ditolak apabila F-test > F-tabel

- Ho diterima apabila F-test ≤ F-tabel

Adapun kurva pengujian distribusi F, nampak seperti gambar 3.2 :

Gambar 3.3 Kurva Distribusi Uji-F

Daerah

Penerimaan Daerah penolakan

0 F(0,05)
41

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Museum Bali

Museum Bali adalah salah satu museum di Bali yang menyimpan

peninggalan masa lampau manusia dan etnografi. Museum Bali terletak di

pusat kota Denpasar, di sebelah timur Lapangan Puputan Badung.

MuseumBali dibangun pada tahun 1910 dan menggunakan arsitektur

tradisionaldengan ornamen khas Bali. Bentuk bangunannya memanjang dari

utara keselatan yang terbagi menjadi dua bagian. Di komplek bangunan baru

initerdapat gedung perpustakaan, gedung pameran sementara, dan

kerkyangan.Seluruh komplek bangunan baru berfungsi untuk administrasi

danpenyelenggaraan pameran sementara atau pameran berkala

yangdiselenggarakan oleh Museum Bali sendiri atau instansi tertentu

lainnya.Pementasan atau pertunjukan kesenian juga dilakukan di komplek

bangunanbaru di bagian selatan.

Struktur fisik bangunan-bangunan di Museum Bali ini

mengikutistruktur fisik bangunan Kraton (Puri) atau tempat pemujaan

(Kahyangan,Pura Merajan) berdasarkan konsep Tri Mandala. Di pojok depan

sebelahkanan di bagian tengah terdapat sebuah bangunan yang disebut

BaleBengong. Dipojok depan di sebelah kiri terdapat sebuah bangunan

yangdisebut Bale Kulkul. Di bagian inti (Jeroan) terdapat bangunan yang


42

terdiri dari tiga gedung, yaitu Gedung Tabanan di sebelah utara, Gedung

Karangasem di sebelah tengah-tengah, dan Gedung Buleleng di sebelah

selatan. Fungsi dari ketiga gedung ini adalah untuk penyelenggaraan pameran

tetap.

Gedung Tabanan digunakan sebagai tempat pameran koleksi barang-

barang kesenian dan etnografi. Gedung Karangasem digunakan sebagai

pameran benda-benda prasejarah, arkeologi sejarah, etnografi, dan seni

rupaserta beberapa lukisan morder. Sedangkan untuk Gedung

Bulelengdigunakan sebagai tempat pameran koleksi alat-alat perlengkapan

rumahtangga, alat-alat kerajinan, alat-alat pertanian dan nelayan, alat-alat

hiburan, patung-patung gaya sedehana dan primitif yang terbuat dari tanah

liat, batudan lain sebagainya.

Tujuan didirikannya Museum Bali adalah untuk

menampung,menyimpan, melestarikan benda-benda budaya masa lampau

agar dapatmemberikan suluh bagi generasi sekarang dan mendatang. Jumlah

koleksiMuseum Bali yang telah tercatat dan masuk registerasi sebanyak


29
10.506buah, termasuk naskah-naskah dan salinan lontar. Semua jenis
5
koleksididapatkan melalui membeli dari orang-orang di masyarakat, toko-

tokokesenian hadiah-hadiah, dan titipan. Beberapa kelompok koleksi yang

sedangdiinventarisasikan diantaranya koleksi stupa dengan materainya

yangberjumlah ratusan buah, 8,5 kg uang kepeng, keramik asing (Eropa dan

Cina), dan porselin yang berasal dari Jepang, Cina, dan Siam.
43

4.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis mengenai

hubungan antara pembagian tugas dan kerja sama masing-masing bagian

sehingga kedudukan, wewenang dan tanggung jawab dapat diketahui dengan

jelas. Agar setiap aktivitas dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan

lancar serta untuk membangun suasana kerja yang kondusif maka

harusdidukung dengan struktur organisasi yang baik. Selain itu dengan

adanyastruktur organisasi maka dapat menghindari terjadinya penumpuan

tugas padasuatu bagian.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT Museum Bali

KA UPT MUSEUM BALI

KASUBAG TATA USAHA

KASI EDUKASI DAN KASI KOLEKSI DAN


PREPARASI KONSERVASI

Sumber : Museum Bali, 2015

4.1.3 Tugas Masing-Masing Jabatan

1. Kepala UPT

 Menyusun rencana dan program kerja UPT

 Mengkoordinasikan program kerja sub bagian dan seksi


44

 Mengkoordinasikan kepala sub bagian dan kepala seksi

 Menilai prestasi kerja bawahan

 Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala sub

bagian,kepala seksi dan bawahan

 Melakukan koordinasi dengan sekretaris dan para kepalabidang

 Melaksanakan pengadaan dan pengelolaan koleksi,pemeliharaan

dan perawatan, penyajian serta melakukanedukasi kultural.

 Membuat kebijakan penyelenggaraan dan pengelolaan museumdi

provinsi

 Melaksanakan system pengendalian intern

 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan olehatasan

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

 Menyusun program dan rencana kerja sub bagian

 Memberikan petunjuk kepada bawahan

 Menilai prestasi kerja bawahan

 Melaksanakan urusan kerumah tanggaan umum, kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, hukum dan hubungan masyarakat.

 Merangkum laporan dari masing-masing kelompok dan diolah

sebagai laporan UPT

 Melaksanakan system pengendalian intern

 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan olehatasan

3. Kepala Seksi Koleksi Dan Konservasi


45

 Menyusun rencana dan program kerja seksi

 Memberikan petunjuk kepada bawahan

 Menilai prestasi kerja bawahan

 Mengumpulkan, meneliti, merawat dan mengelola data

sertamemberikan informasi koleksi museum Bali

 Mengumpulkan benda benda untuk dikoleksi berdasarkanmasukan

dari hasil suvei, penelitian, pemberian hibah, hadiah,sumbangan,

titipan dan pembelian untuk melengkapi koleksi

 Melaksanakan registrasi, reregistrasi, inventarisasi,reinventarisasi,

katalogisasi dan rekatalogisasi koleksi museumdilengkapi dengan

deskripsi

 Melaksanakan system pengendalian intern

 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan olehatasan

4. Kepala Seksi Edukasi dan Preparasi

 Menyusun rencana dan program kerja seksi

 Memberikan petunjuk kepada bawahan

 Menilai prestasi kerja bawahan

 Menyusun rencana dan program kegiatan teknis edukasi,

bimbingan kepada masyarakat pelajar, mahasiswa

 Membuat desain tata ruang pameran tetap, pameran temporerdan

pameran keliling berdasarkan konsep yang telah ditetapkan

 Melaksanakan kegiatan publikasi dan penyebaraninformasisebagai

upaya meningkatkan pemahaman nilai-nilaidan warisan budaya


46

 Melaksanakan system pengendalian intern

 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan olehatasan

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengaruh Motivasi

danDisiplin terhadap Kinerja pegawai negeri sipil di Museum Bali Denpasar.

Untuk mempermudah dalam mengklasifikasikan data Motivasiakan

diberikan simbol (X1), disiplin diberikan simbol (X2) dan kinerjapegawai

diberikan simbol (Y). Data untuk Motivasi (X1), disiplin (X2) dankinerja

pegawai (Y) diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Denganpopulasi

dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil Museum Bali Denpasar.

Populasi penelitian ini adalah sebanyak 35 orang responden dan keseluruhan

pegawai negeri sipil digunakan sebagai responden dalam penelitian ini.

Adapun karakteristik responden penelitian ini adalah ditinjau dari

jenis kelamin, umur, lama bekerja dan pendidikan. Karakteristik tersebutdapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian di Museum BaliDenpasar

No Karakteristik Pilihan Frekuensi Prosentase

. (orang) (%)
1 Jenis Kelamin a. Laki-laki 20 57,1

b. Perempuan 15 42,9
Jumlah 35 100
2 Umur a. < 21 tahun 0 0

b. 22 – 30 tahun 5 14,3

c. 31 – 40 tahun 14 40
47

d. > 41 tahun 16 45,7


Jumlah 35 100
3 Lama Bekerja a. < 1 tahun 0 0

b. 1 – 3 tahun 2 5,7

c. 4 – 5 tahun 6 17,1

d. > 5 tahun 27 77,2


Jumlah 35 100
4 Pendidikan a. SMP - -

b. SMA/SMK 5 14,3

c. D3 2 5,7

d. S1 28 80
Jumlah 35 100
Sumber : Responden (data diolah)

Dari tabel 4.2 di atas diuraikan bahwa jumlah pegawai yangmenjadi

responden dalam penelitian ini adalah 35 orang responden

dengankarakteristik sebagai berikut :

1. Dilihat dari jenis kelamin

Dilihat dari jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki

adalah sebanyak 20 atau 57,10 dan berjenis kelamin perempuan sebanyak

15 atau 42,9%.

2. Dilihat dari segi umur

Dilihat dari segi umur, yang berada di bawah 21 tahun sebanyak 8 orang

atau 10%,22 - 30 tahun adalah sebanyak 30 orang atau 37,5%, 31 - 40

tahun adalah sebanyak 24 orang atau 30%, diatas 40 tahunadalah

sebanyak 18 orang atau 22,5%.


48

3. Dilihat dari lama bekerja

Dilihat dari lama bekerja, yang bekerja diantara 1 -3 tahun

adalahsebanyak 2 orang atau 5,7%,4-5 tahun adalah sebanyak 6 orang

atau17,1%, diatas 5 tahun adalah sebanyak27 orang atau 77,2%.

4. Dilihat dari tingkat pendidikan

Dilihat dari tingkat pendidikan, yang merupakan tamatan SMP

adalahtidak ada yang merupakan tamatan SMA/SMK sebanyak 5 orang

atau14,3%, yang merupakan tamatan D3 sebanyak 2 orang atau 5,7%

danyang merupakan Tamatan S1 adalah sebanyak 28 orang atau 80%.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui hasil dari uji validitas dan reliabilitas dapatdilihat

dalam tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

No Variabel Koefesien Item Kofesien Keterangan

. Reliabilitas Pertanyaa Korelasi

n
1 Motivasi 0,964 1 0,947 rhitung> rtabel.Valid

Intrinsik 2 0,921 rhitung> rtabel.Valid

3 0,917 rhitung> rtabel.Valid

4 0,843 rhitung> rtabel.Valid

5 0,940 rhitung> rtabel.Valid

6 0,835 rhitung> rtabel.Valid

7 0,745 rhitung> rtabel.Valid


49

8 0,860 rhitung> rtabel.Valid

9 0,832 rhitung> rtabel.Valid

10 0,862 rhitung> rtabel.Valid


2 Disiplin 0,959 1 0,912 rhitung> rtabel.Valid

2 0,852 rhitung> rtabel.Valid

3 0,849 rhitung> rtabel.Valid

4 0,902 rhitung> rtabel.Valid

5 0,776 rhitung> rtabel.Valid

6 0,849 rhitung> rtabel.Valid

7 0,898 rhitung> rtabel.Valid

8 0,887 rhitung> rtabel.Valid

9 0,795 rhitung> rtabel.Valid

10 0,826 rhitung> rtabel.Valid


3 Kinerja 0,964 1 0,760 rhitung> rtabel.Valid

pegawai 2 0,853 rhitung> rtabel.Valid

3 0,722 rhitung> rtabel.Valid

4 0,839 rhitung> rtabel.Valid

5 0,764 rhitung> rtabel.Valid

6 0,833 rhitung> rtabel.Valid

7 0,774 rhitung> rtabel.Valid

8 0,847 rhitung> rtabel.Valid

9 0,838 rhitung> rtabel.Valid

10 0,861 rhitung> rtabel.Valid


Sumber : Lampiran 2
50

Pada hasil pemaparan tabel 4.3, maka dapat menunjukkan

bahwaseluruh variabel penelitian yang digunakan adalah valid dan

reliabel,karena memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 dan

koefisienreliabilitas (Alpha Cronbach) lebih besar dari 0,6. Dengan

demikianvariabel penelitian tersebut dapat digunakan untuk analisis

statistiklebih lanjut.

4.4 Hasil Pembahasan

Dalam pembahasan ini, hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada

respondenkemudiandikumpulkan,dan diadakan pengolahan serta dianalisis

data untuk membahas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

4.4.1 Pengaruh Secara Parsial Motivasi (X1) Terhadap Kinerja

Pegawai (Y) di Museum Bali Denpasar

1. Analisis Regresi

Analisis regresi linear adalah suatu analisis untuk

mengetahui pengaruhsecara parsial motivasi (X1) terhadap kinerja

pegawai (Y) (Umar,2007 : 117). Berdasarkan perhitungan dengan

bantuan program komputerSPSS version 15.0 for windows

diperoleh dari hasil perhitungankonstanta (a) dan koefisien regresi

linear sederhana (b) pada lampiran 8adalah sebagai berikut :

a = 15,020

b = 0,525
51

Dari hasil perhitungan tersebut, maka diperoleh persamaan

regresilinear sederhana:

Y= a+bX1

Y= 15,020+ 0,525 X1

Dari persamaan di atas jika nilai motivasi (X1) ditingkatkan satu

satuan,maka akan mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai

sebesar 0,525satuan pada konstanta 15,020.

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang dipakai untuk

menentukan kuat tidaknya hubungan antara motivasi (X1) dengan

kinerja pegawai (Y) (Umar, 2007 : 195). Berdasarkan atas

perhitungan dengan menggunakan bantuan program komputer

SPSS version 15.0 for windows pada lampiran 5 diperoleh nilai

dari koefisien korelasi sederhana (R) sebesar 0,590. Hal ini berarti

hubungan secara parsial dari motivasi (X1) dengan kinerja pegawai

(Y) adalah sedang, karena berada pada kisaran 0,400 - 0,599

(dilihat pada tabel 3.1). Karenabesarnya koefisien korelasi tersebut

adalah positif, maka arah hubungansecara parsial dari motivasi

(X1) dengan kinerja pegawai (Y) jugapositif.

3. Analisis t-test (uji T)

Analisis t-test (uji T) adalah suatu analisis untuk menguji

apakahkoefisien korelasi yang diperoleh di atas telah signifikan

atau tidak.Dalam analisis t-test ini bertujuan untuk mengetahui


52

secara parsialpengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)

sudah signifikanatau tidak. Adapun langkah-langkah pengujian

tersebut adalah sebagaiberikut :

a. Perumusan hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah motivasi (X1) berpengaruh positif

sesuai dengan hipotesis tersebut maka dapat dirumuskan

hipotesis kerjanya sebagai berikut :

Ho : b1 = 0 artinya motivasi (X1) secara parsial tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai

(Y) di MuseumBali Denpasar.

Hi : b1> 0 artinya motivasi (X1) secara parsial

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai

(Y) di Museum Bali Denpasar.

b. Penentuan statistik tabel

Sesuai dengan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan, maka

dalam pengujian ini digunakan uji satu pihak yaitu uji pihak

kanan dengant-tabel : t(a,df). α(tingkat kesalahan) yang

digunakan adalah 5% dan df (derajat kebebasan) adalah n - k.

Dimana df - n - k: 35 – 3 = 32. Sehingga besarnya t - tabel :

t(5%,32) = 1,697 (Lampiran 12)

c. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukandiatas adalah sebagai berikut :


53

Ho diterima dan Hi ditolak apabila t - hitung ≤ t – tabel

Ho ditolak dan Hi diterima apabila t - hitung > t – tabel

d. Penentuan t-hitung

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS version 15.0 for

windowsdengan derajat kebebasan pada lampiran 8 adalah 32,

besarnya t -hitung untuk motivasi (X1) adalah 4,196.

e. Penarikan kesimpulan

Dari pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa t –hitung >t

-tabel yaitu 4,196>1,697.

Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan kurva di bawah ini :

Gambar 4.1 Kurva Normal Penerimaan dan Penolakan

Hipotesis dengan uji T Pengaruh Motivasi (X1)

terhadap Kinerja pegawai (Y) di Museum

BaliDenpasar

Daerah penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

0 t-tabel t-hitung

1,697 4,196
54

Berdasarkan atas keseluruhan hasil pengujian dan

uraiangambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh

secaraparsial dari motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)

di MuseumBali Denpasar adalah positif dan signifikan.

Dinyatakan positifkarena didasarkan atas hasil koefisien

korelasi yaitu 0,590 yangmenunjukkan bahwa pengaruh secara

parsial motivasi (X1)terhadap kinerja pegawai (Y) adalah

positif. Dan dinyatakansignifikan karena t - hitung > t-tabel

yaitu 4,196 > 1,697.Sehingga Ho ditolak dan Hi diterima.

4. Analisis Determinasi

Analisis determinasi adalah suatu analisis untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi (X 1) terhadap

kinerja pegawai (Y) yang dinyatakan dalam prosentase (Djarwanto

dan Pangestu Subabgyo, 2007: 325). Adapun cara untuk

menghitung nilai determinasi ini adalah dengan mengkuadratkan

nilai koefisien korelasi (R) kemudian dikalikan 100%. Adapun

rumus tersebut yaitu :

D = R² x100%

Karena nilai dari koefisien korelasi (R) adalah 0,590 maka

nilaidari R²adalah 0,348. Maka perhitungan dari koefisien

determinasi adalahsebagai berikut :

D = R² x100%

D = 0.348 x 100%
55

D = 34,8%

Koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil perhitungan di

atasadalah sebesar 34,8%. Hal ini berarti pengaruh secara parsial

motivasi(X1) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 34,8%

dan sisanya65,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum

diteliti dalampenelitian ini.

4.4.2 Pengaruh Secara Parsial Disiplin (X1) Terhadap Kinerja Pegawai

(Y) di Museum Bali Denpasar

1. Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear adalah suatu analisis untuk mengetahui

pengaruh secara parsial disiplin (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)

(Umar, 2007: 117). Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program

komputer SPSS version 15.0 for windows diperoleh dari hasil

perhitungan konstanta (a) dan koefisien regresi linear sederhana (b)

pada lampiran 9 adalah sebagai berikut :

a = 15,510

b = 0,593

Dari hasil perhitungan tersebut, maka diperoleh persamaan

regresilinear sederhana:

Y = a+bX2

Y = 15,510+ 0,593 X2
56

Dari persamaan di atas jika nilai disiplin (X2) ditingkatkan satu

satuan,maka akan mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai sebesar

0,593satuan pada konstanta 15,510.

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang dipakai untuk

menentukankuat tidaknya hubungan antara disiplin (X2) dengan kinerja

pegawai (Y)(Umar, 2007 : 195). Berdasarkan atas perhitungan

denganmenggunakan bantuan program komputer SPSS version 15.0

forwindows pada lampiran 9 diperoleh nilai dari koefesien korelasi

sederhana (R) sebesar 0,792. Hal ini berarti hubungan secara parsial

dari disiplin (X2) dengan kinerja pegawai (Y) adalah kuat, karena

berada pada kisaran 0,800 - 0,799 (dilihat pada tabel 3.1). Karena

besarnya koefisien korelasi tersebut adalah positif, maka arah

hubungan secara parsial dari disiplin (X2) dengan kinerja pegawai (Y)

juga positif.

3. Analisis t-test (uji T)

Analisis t-test (uji T) adalah suatu analisis untuk menguji

apakahkoefisien korelasi yang diperoleh di atas telah signifikan atau

tidakDalam analisis t-test ini bertujuan untuk mengetahui secara

parsialpengaruh disiplin (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) sudah

signifikanatau tidak. Adapun langkah-langkah pengujian tersebut

adalah sebagaiberikut :

a. Perumusan hipotesis
57

Hipotesis yang diuji adalah disiplin (X2) berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai (Y) di Museum Bali Denpasar. Sesuai

dengan hipotesis tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

kerjanya sebagai berikut :

Ho : b1= 0 artinya disiplin (X2) secara parsial tidak berpengaruh

positif terhadap kinerja pegawai (Y) di Museum Bali

Denpasar.

Hi : b1> 0 artinya disiplin (X1) secara parsial berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai (Y) di Museum Bali

Denpasar.

b. Penentuan statistik tabel

Sesuai dengan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan, maka dalam

pengujian ini digunakan uji satu pihak yaitu uji pihak kanan

dengan t-tabel : t(a,df). α (tingkat kesalahan) yang digunakan adalah

5% dan df (derajat kebebasan) adalah n - k. Dimana df - n - k: 35 –

3 = 32. Sehingga besarnya t - tabel : t(5%,32) = 1,697 (Lampiran 12)

c. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukan diatas adalah sebagai berikut :

Ho diterima dan Hi ditolak apabila t - hitung ≤ t – tabel

Ho ditolak dan Hi diterima apabila t - hitung > t - tabel

d. Penentuan t-hitung
58

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS version 15.0 for windows

dengan derajat kebebasan pada lampiran 8 adalah 32, besarnya t -

hitung untuk motivasi (X1) adalah 7,463.

e. Penarikan kesimpulan

Dari pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa t –hitung > t - tabel

yaitu 7,463 > 1,697.

Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan kurva di bawah ini :

Gambar 4.2 Kurva Normal Penerimaan dan Penolakan

Hipotesis dengan uji T Pengaruh Motivasi (X 1)

terhadap Kinerja pegawai (Y) di Museum Bali

Denpasar

Daerah penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

0 t-tabel t-hitung

1,697 7,463
59

Berdasarkan atas keseluruhan hasil pengujian dan uraian

gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh secara

parsial dari motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) di Museum

Bali Denpasar adalah positif dan signifikan. Dinyatakan positif

karena didasarkan atas hasil koefisien korelasi yaitu 0,792 yang

menunjukkan bahwa pengaruh secara parsial disiplin (X2) terhadap

kinerja pegawai (Y) adalah positif. Dan dinyatakan signifikan

karena t - hitung > t - tabel yaitu 7,463 > 1,697. Sehingga Ho

ditolak dan Hi diterima.

4. Analisis Determinasi

Analisis determinasi adalah suatu analisis untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh disiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) yang

dinyatakan dalam prosentase (Djarwanto dan Pangestu Subabgyo,

2007: 325). Adapun cara untuk menghitung nilai determinasi ini

adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (R) kemudian

dikalikan 100%. Adapun rumus tersebut yaitu :

D = R² x 100%

Karena nilai dari koefisien korelasi (R) adalah 0,792 maka nilai dari

R² adalah 0,628. Maka perhitungan dari koefisien determinasi adalah

sebagai berikut :

D = R² x 100%

D = 0.628 x 100%

D = 62,8%
60

Koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas

adalah sebesar 62,8%. Hal ini berarti pengaruh secara parsial disiplin

(X2) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 62,8% dan sisanya

37,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam

penelitian ini.

4.4.3 Pengaruh Secara Simultan Motivasi (X1) dan Disiplin (X2)

terhadap Kinerja pegawai (Y) di Museum Bali Denpasar.

1. Analisis Regresi Linear

Analisis Regresi Linear adalah suatu analisis untuk mengetahui

pengaruh secara simultan dari motivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap

kinerja pegawai (Y) (Sugiyono, 2009 : 211), dengan rumus regresi

berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + bX1 + bX2

Nilai dari konstanta (a), koefisisen regresi b 1 dan b2berdasarkan

perhitungan SPSS version 15.0 for windows pada lampiran 10 adalah :

a = 13,546

b1 =0,099

b2 = 0,538

Berdasarkan atas nilai-nilai tersebut di atas maka persamaan regresi

linear berganda akan menjadi :

Y = a + bX1 + bX2

Y= 13,546 + 0,099 X1 + 0,538 X2


61

Dari persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut :

1) Dilihat dari nilai a = 13,546, b1 = 0,099 dan b2 = 0,538. Hal ini

berarti apabila nilai dari motivasi (X1) dan disiplin (X2) sama-sama

nol (0), maka kinerja pegawai (Y) akan tetap ada sebesar 13,546.

2) Dilihat dari nilai b1 = 0,099. Hal ini berarti apabila nilai dari

motivasi (X1) dinaikkan sebesar satuan maka akan mengakibatkan

kenaikan dari nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 0,099.

3) Dilihat dari nilai b2 = 0,538. Hal ini berarti apabila nilai disiplin

(X2) dinaikkan satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan dari

nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 0,538.

4) Dilihat dari nilai b1 = 0,099 dan b2 = 0,538. Hal ini berarti apabila

nilai dari motivasi (X1) dan disiplin (X2) sama-sama dinaikkansatu

satuan maka akanmenyebabkan kenaikan dari kinerja pegawai (Y)

sebesar satu satuan pada konstanta 13,446.

2. Analisis korelasi

Analisis korelasi adalah suatu analisis untuk mengetahui hubungan

dari variabel bebas yaitu motivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap

variabel terikat kinerja pegawai (Y) (Sugiyono, 2009 : 231). Besarnya

koefisien korelasi berganda berdasarkan atas perhitungandengan

bantuan program komputer SPSS version 15.0 for windowspada

lampiran 10 diperoleh hasil 0,797. Nilai dari koefisien


62

korelasisederhana (R) sebesar 0,797 menunjukkan bahwa hubungan

secarasimultan dari motivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap

kinerjapegawai (Y) adalah kuat, karena berada pada kisaran 0,600 -

0,799(dilihat pada tabel 3.1). Karena besarnya koefisien korelasi

tersebutadalah positif maka arah hubungan secara simultan motivasi

(X1)dan disiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah positif,

karenanilai koefisien korelasi adalah positif dan arah hubungan

secarasimultan motivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap kinerja

pegawai(Y) juga positif.

3. Analisis F - test (uji F)

Analisis F - test adalah suatu analisis untuk mengetahui

apakahpengaruh secara simultan dari motivasi (X1) dan disiplin

(X2)terhadap kinerja pegawai (Y) tersebut signifikan atau tidak.

Adapunlangkah- langkah dari analisis F-test adalah :

a) Perumusan hipotesis

Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : b1, b2 : 0 berarti tidak ada pengaruh positif secara simultan

dari motivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap

kinerja pegawai (Y) di Museum Bali Denpasar.

Hi : b1, b2 > 0 berarti ada pengaruh positif secara simultan

danmotivasi (X1) dan disiplin (X2) terhadap

kinerjapegawai (Y) di Museum Bali Denpasar.

b) Penentuan statistik tabel


63

Dalam penentuan statistik tabel ini, taraf kesalahan yangdigunakan

adalah taraf kesalahan 5% dengan dfn (derajat bebaspenyebut)

adalah k - 1 sedangkan dfd (derajat bebas penyebut)adalah n - k.

Sehingga diperoleh nilai dfn : k - 1 - 3 - 1 = 2dan dfcl = n - k = 35

- 3 = 32. Sehingga hasil dari F – tabeldengan dfn = 2 dandfcl = 32

menurut tabel distribusi F padalampiran 11 adalah sebesar 3,32.

c) Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis

Adapun kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis adalah :

Ho diterima dan Hi ditolak apabila F - hitung < F – tabel

Ho ditolak dan Hi diterima apabila F - hitung > F – tabel

d) Penentuan F-hitung

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS version 15.0 for windowspada

lampiran 10 adalah sebesar 27,802.

e) Penarikankesimpulan

Berdasarkan atas hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa

F - hitung > F - tabel yaitu 27,802 >3,32 yang berarti Ho ditolak

dan Hi diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Gambar 4.3 Kurva Normal Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

dengan uji T Pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin

(X2) terhadap Kinerja pegawai (Y) di Museum Bali

Denpasar
64

Daerah

penolakan Ho

0 F-tabel F-hitung

27,802 3,32

Berdasarkan atas hasil perhitungan di atas dan uraiangambar di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh secarasimultan dari

motivasi (X1) dan disiplin pegawai (X2) terhadapkinerja pegawai

(Y) adalah positif dan signifikan. Hal inididasarkan atas nilai dari

koefisien korelasi linear bergandaadalah positif yaitu 0,797 dan

hasil F - hitung > F - tabel yangberarti Ho ditolak dan Hi diterima.

4. Analisis Determinasi

Analisis determinasi adalah suatu analisis untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh secara simultan dari motivasi (X1) dan

disiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) yang dinyatakan dalam

prosentase (Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 2000 :325). Adapun

rumus dari analisis determinasi tersebut yaitu :


65

D = R² x 100%

Besarnya nilai dari koefisien korelasi berganda (R) dalam penelitian

ini dihitung dengan bantuan program komputer SPSS version 15.0 for

windows padalampiran 10 yaitu 0,797,maka nilai dari R² adalah0,635.

Maka diperoleh perhitungan berdasarkan rumus di atas adalahsebagai

berikut :

D = R2 x 100%

D =0,635x 100%

D = 63,50/o

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai dari koefisiendeterminasi

sebesar 63,5%. Hal ini berarti pengaruh secara simultandari motivasi

(X1) dan disiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) diMuseum Bali

Denpasar adalah sebesar 63,5% dan sisanya 36,5% dipengaruhi oleh

variabel lain yang belum diteliti dalam penelitianini.


66

KATA PENGANTAR

OM SWASTYASTU

Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Widhi Wasa / Tuhan Yang

Maha Esa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil

di Museum Bali Denpasar” tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan dari

penyusunan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Hindu Indonesia Denpasar.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun tanpa

bantuan, bimbingan dan pengaruh dari berbagai pihak yang telah meluangkan

waktunya dalam penyusunan skripsi. Dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, selaku Rektor Universitas

Ngurah Rai Denpasar.

2. Ibu Dr. Ade Maharani Adindari, S.Sos,MM, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Ngurah Rai Denpasar.

3. Bapak Dr. I Gusti Bagus Wirya Gupta, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Ngurah Rai Denpasar.

4. Seluruh staff Dosen serta teman-teman seangkatan di Fakultas Ekonomi

Ngurah Rai Denpasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

5. Kepada keluarga besar dan teman-teman saya yang mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini.


67

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini,

masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian, skripsi ini

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM

Denpasar, April 2020

Penulis
68

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap KinerjaPegawai Negeri Sipil di

Museum Bali Denpasar

Nama :Komang Ayu Trisna Ganitri

NIM :20180043132

ABSTRAK

Dalam kegiatan oprasionalnya, terdapat pegawai yang menjadi

kepanjangan tangan pemerintah sebagai pengelola museum Bali. Sebagai orang

yang bekerja di museum pegawai harus memiliki motivasi dan disiplin yang

tinggi dalam bekerja. Agar pegawai negeri sipil mampu memaksimalkan

kinerjanyamaka suatu organisasi wajib untuk memperhatikan faktor-faktor

yangmempengaruhi kinerja Sehingga diperoleh rumusan masalah

bagaimanakahpengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja Pegawai Negeri

Sipil di MuseumBali Denpasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk

menguji signifikansipengaruh secara simultan dan signifikansi secara parsial

motivasi dan disiplinterhadap kinerja pegawai negeri sipil di Museum Bali

Denpasar.

Penelitian ini dilakukan di Museum Bali Denpasar Jumlah sampel

yangdiambil adalah sebanyak 35 orang Pegawai Negeri Sipil. Teknik

pengumpulandatanya adalah observasi, wawancar4 kepustakaan dan angket.

Sedangkan teknikanalisis datanya adalah uji validitas dan reliabilitas, analisis


69

regresi linier sederhana korelasi sederhana, uji t (t test), determinasi, analisis regresi

linierberganda, korelasi berganda dan uji f (ftest).

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa Motivasi dan disiplin

secarasimultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai

Negeri Sipil.Hal ini menunjukkan semakin tinggi motivasi pegawai negeri sipil

dan semakinbaik disiplin yang dilakukan maka akan semakin meningkatkan

kinerja. Hat itudibuktikan dari hasil persamaan Y = 13,546 + 0,099 X 1 + 0,538 X2,

begitu pulajika secara parsial semakin tinggi motivasi pegawai negeri sipil maka

semakintinggi pula kinerja yang bisa dilakukan hal itu ditunjukan dengan

persamaan Y= 15,020+ 0,525 X1. Disiplin secara parsial juga berpengaruh positif

dan signifikanterhadap kinerja pegawai negeri sipil hal itu dibuktikan dengan

persamaan regresiyang diperoleh yaitu Y: 15,510+ 0,593 X2.

Kata kunci : Motivasi, Disiplin , Kinerja

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
70

PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................... iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

ABSTRAK........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS......................................... 6

2.1 Landasan Teori ...................................................................... 6

2.2 Penelitian Sebelumnya............................................................ 18

2.3 Hipotesis dan Asumsi............................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 20

1.1 Kerangka Pemikiran............................................................... 20

1.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian..................... 20

1.3 Obyek Penelitian..................................................................... 20

1.4 Identifikasi Variabel............................................................... 20

1.5 Definisi Operasional............................................................... 21

1.6 Jenis dan Sumber Data............................................................ 22

1.7 Populasi dan Sampel............................................................... 23


71

1.8 Metode Pengumpulan Data..................................................... 23

1.9 Teknik Analisis Data.............................................................. 24

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN................... 29

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian........................................ 29

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian.............................................. 32

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................. 33

4.4 Hasil Pembahasan................................................................... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.............................................................

5.1 Kesimpulan.............................................................................

5.2 Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI MUSEUM BALI DENPASAR


72

DIAJUKAN OLEH :

NAMA : KOMANG AYU TRISNA GANITRI


NIM : 20180043132
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NGURAH RAI

DENPASAR

Anda mungkin juga menyukai