Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

Identifikasi Objek
Mengenai lokasi objek Pura-Pura (Pura Kahyangan Tiga) yaitu terletak di Desa
Adat Kampial, Keluraha Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Parhyangan Desa Adat Kampial yaitu:


1. Pura Puseh Dan Pura Desa Adat Kampial
Terletak pada tapak yang sama , karena alas an keterbatasan lahan untuk
penduduk. Tetapi untuk pemisahan antara Pura Puseh dengan Pura Desa
dibuat suatu tembok penyengker.
Piodalan pada Budha Kliwon Dungulan
2. Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Kampial Dan Bualu
Karena Desa Adat Bualu tidak mempunyai Setra, maka Setra dan Pura Dalem
Kahyangannya menjadi satu dengan Desa Adat Kampial.
Piodalan pada Purnamaning Sasih Kedasa
3. Pura Dalem Penataran Desa Adat Kampial Dan Bualu
Begitu juga dengan Pura Dalem Penataran pada desa adat Kampial menjadi
satu dengan desa adat Bualu, karena Bualu tidak mempunyai Setra.
Piodalan pada Tilem Sasih Kanem
Pawongan Desa Adat Kampial
Yang disebut sebagai warga desa adat Kampial adalah warga desa adat
yang
beragama
Hindu yang bergabung dalam organisasi banjar, juga mempunyai pekarangan
atau lahan di desa. Selain dari itu disebut sebagai tamu. Desa adat Kampial
terdiri dari 250KK ; 1257 jiwa, yang terbagi atas:
1. Banjar Menesa
2. Banjar Ancak
Adapun sistem pemerintahan dari desa adat Kampial adalah diketahui
oleh seorang Bende4sa Adat. Juga terdapat Pemangku Kahyangan Tiga
yang akan memimpin upacar-upacara keagamaan di masing-masing Pura.
Mengenai organisasi yang ada di desa adat Kampial ini adalah:
Banjar Suka Duka
Pasar Desa
Sekaa-Sekaa

Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai kuli (bekerja


pada suatu perusahaan atau proyek) disini terjadi pergeseran kebudayaan
dari bertani menjadi kuli.
Adapun mengenai batas-batas wilayah Desa Adat Kampial adalah sebagai
berikut:
Timur

: Desa Adat Bualu, Desa Peminge

Barat

: Desa Adat Jimbaran

Utara

: Desa Adat Bualu (Mumbul)

Selatan

: Desa Adat Kutuh, STP

Seperti yang terlihat pada peta Kelurahan Benoa di atas maka pura
desa lan Puseh desa Adat Kampial terletak pada satu tempat, yaitu pada
daerah dataran dekat dengan pemukiman Desa Adat Kampial. Untuk Pura
Dalem Kahyangan dan Pura Dalem Penataran terletak di bagian timur dari
Pura Desa dan Puseh Desa Adat Kampial.

Palemahan Desa Adat Kampial


Palemahan yang terdapat pada Desa Adat Kampial adalah:
1.
2.
3.
4.

Tempat untuk Pura Kahyangan Tiga dan Setra.


Tempat untuk Pura Penataran.
Lahan perumahan warga Desa Adat Kampail, yaitu kira-kira 3,8 Ha.
Piranti-piranti Desa Adat Kampial:
Bangunan Kahyangan Tiga
Piranti-Piranti Upacara.
Bangunan Bale kulkul, bangunan di Pura Penataran

Identifikasi Parahyangna Desa Adat Kampial


A. Lokasi Pura
Lokasi dari Pura Desa dan Pura Puseh ini adalah terletak di jalan
Kuruksetra, Nusa Dua. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Rumah Penduduk
Sebelah Timur
: Rumah Penduduk
Sebelah Selatan
: SD, Rumah Penduduk
Sebelah Barat
: Warung/took, Rumah Penduduk
B. Sejarah Pura
Berdiri untuk menyamakan fungsi dari Pura Pucak Gunung Tedung
yang berada di tengah-tengah lautan.
C. Pengempon Pura

Pengempon Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Kampial adalah
masyarakat Desa Adat Kampial yang terdiri dari 2 banjar. Pengempon
pura sangat berkaitan dengan tugas serta kewajiban penyelenggaraan
untuk
bertanggung
jawab
tehadap
pelaksanaan
upacara
(Piodalan)serta pemeliharaan rutin terhadap Pura.
D. Struktur Pura
Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Kampial pembagian daerahnya
terdiri atas Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Pada
Pura ini terletak dari Nista Mandala dengan Madya Mandala menjadi
satu.
E. Jenis Bangunan dan Fungsinya
1. Bangunan Pintu Masuk
Candi Bentar
Merupakan pintu masuk utama menuju ke bagian areal Pura.
Candi Bentar ini juga merupakan batas wilayah antara Pura Puseh
dengan areal luar. Pintu Candi Bentar dibuat agak lebar dimaksudka
agar umat Hindu lebih banyak masuk lingkungan pura khususbya
ke jaba sisi atau dari Madya Mandala Pura.
Candi Bentar pada Pura ini ukurannya tidak begitu besar begitu
juga pada ornament-ornamen yang terdapat tidak terlalu banyak,
jadi bentuknya sederhana. Agar lingkungan Pura dapat terjaga
dengan baik pada saat tidak adanya kegiatan keagamaan disana
maka pada pintu masuk ini dilengkapi dengan pintu yang terbuat
dari besi.

Kori Agung

Merupaka pintu masuk dan batas wilayah dari jaba tengah


(Madya Mandala) dengan jeroan (Utama Mandala). Ruang/
pintutempat masuknya sengaj dibuat kecil, hanya cukup untuk satu
orang untuk mengesankan manusia itu kecil dihadapan Tuhan,
diatasnya terdapat ukiran berbentuk Kala Boma dan dijaga oleh dua
patung Duara Pala.
Adapun bentuk Kori agung yang terdapat pada Pura Desa dan
Pura Puseh ini dapat dilihat pada foto berikut:

Pintu Keluar
Dapat digunakan sebagai pintu masuk kejeroan dari jaba tengah
pada saat tidak ada piodalan, misalnya pada saat menghaturkan
canang atau sesaji saat galungan atau kuningan atau kegiatan
lainnya yang tidak termasuk upacara besar. Apabila pada saat

piodalan besar seperti Piodalan Pura maka pintu ini sebagai


pintu keluar.
2. Bangunan pada Daerah Nista Mandala
Apit Lawang
Bale Agung
Gedong Sri Sedana
Gedong Walang Tamak
Tempat Tirta
Bale Gong
3. Bangunan pada Daerah Utama Mandala
Bale Pangenjah
Gedong Desa
Tajuk Penyarikan

Perubahan Yang Perlu Dilakukan


Dari Gambar Blok Plan di atas dapat disebutkan beberapa perubahan seperti:
1. Pembuatan areal pakir untuk ketertiban jalan raya, terutama pada saat
perayaan hari besar terutama pada saat piodalan.
2. Toilet Umum untuk aktivitas sanitairyang dilakukan oleh para pemuja Pura agar
tidak melakukan sembarangan ataupun kebingungan mencari toilet.
3. Pembagian Wilayah, berdasarkan konsep Tri Mandala yaitu Nista Mandala,
Madya Mandala, Utama Mandala.
4. Pembuatan Wantilan untuk pertemuan para krama sebelum memasuki ataupun
setelah melakukan persembahyangan .
5. Penambahan 1 Buah Bale Gong, hal ini dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda
yaitu satu untuk Pura Desa dan yang satu untulk Pura Puseh.
6. Perubahan letak Bale Agung , dipindah,ka agak ketimur , dari memanjang ke
timur menjadi memanjang ke selatan.
7. Pembuatan akses Pemedalan dari Jeroan ke Jaba tengah, bertujuan untuk
memperlancar sirkulasi Pura. Juga pada Jaba Sisi terdapat dua pemedalan di sisi
kanan dan kiri.

Anda mungkin juga menyukai