Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Sektor Objek Wisata Terhadap Pendapatan Daerah Di Kabupaten

Sidoarjo

Oleh: Firda Fibriana / 16040274075

Abstrak

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang perlu mendapat perhatian dari kita
semua khususnya dari pemerintah, selain sektor – sektor lainnya. Sektor pariwisata menjadi penting
karena selain dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, juga dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat baik masyarakat setempat maupun masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisatawan
sehingga tingkat pendapatan masyarakattersebut dapat meningkat dan dapat memicu pertumbuhan
ekonomi daerah. Dalam era otonomi daerah yang saat ini sudah digulirkan dan sudah berjalan di
seluruh wilayah Indonesia diharapkan sektor pariwisata ini dapat berkembang sesuai dengan harapan.
Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah diberi kewenangan untuk melaksanakan pembangunan di
daerahnya masing-masing dari mulai perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
untuk berbagai kepentingan termasuk untuk pengembangan pariwisata. Upaya yang sudah dilakukan
oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah mulai dari menginventarisasi seluruh obyek wisata,
pembagian wilayah pengembangan pariwisata (WPP), pembuatan fasilitas pelayanan wisata, promosi
dan pembangunan sarana obyek wisata, memperbaiki aksesibilitas menuju obyek wisata, dan
meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun faktor penghambat dalam
pengembangan yaitu diantaranya keterbatasan infrastruktur, masih rendahnya sumber daya manusia
kepariwisataan, rendahnya investasi dan dukungan stakeholder, penyebaran obyek wisata, lamanya
tinggal wisatawan relatif sangat singkat. Namun terdapat faktor pendukungnya yaitu: tiap-tiap obyek
wisata memiliki keunikan, letaknya strategis. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang lebih
intens dan terarah, meningkatkan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam pengembangan
obyek wisata.

Kata Kunci : pembangunan, otonomi daerah, pariwisata


Pendahuluan

Latar Belakang

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah.Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi
pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.Kedatangan
wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi penduduk setempat.Seperti halnya dengan sektor lainnya, pariwisata juga
berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau negara tujuan wisata.Besar kecilnya
pengaruh itu berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau antara suatu Negara dengan negara
lainnya (Sammeng 2001). Banyaknya sektor pariwisata di Indonesia tidak terlepas dari peran Otonomi
Daerah. Sejak diundangkannya UU No.22 dan 25 tahun 1999, daerah memiliki kewenangan untuk
mengembangkan daerahnya masing-masing. Salah satu sektor yang dikembangkan adalah pariwisata.
Pariwisata di daerah mempunyai potensi peningkatan pendapatan anggaran daerah. Tidak dapat
dipungkiri bahwa pemerintahan baru di daerah memiliki tugas untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pemerintah daerah berlomba agar targetnya tercapai. Pengembangan berbagai sektor
diperlukan untuk meununjang keberhasilan daerah. Seperti pepatah tua, tak kenal maka tak sayang,
potensi pariwisata daerah pastilah sangat dikenaloleh masyarakat daerah itu sendiri. Sewaktu
pemerintahan masih sentralisasi, pemerintah pusat hanya mengetahui sedikit, atau bahkan tidak
mengetahui sama sekali perihal potensi pariwisata yang ada di daerah. Oleh karena itu,
pengembangan potensi pariwisata daerah saat itu sangatlah kurang. Ketidaktahuan pemerintah pusat
itulah yang menyebabkan kurangnya perhatian untuk mengembangkan sektor pariwisata daerah.
Menurut Oka A. Yoeti (1997) memberikan pengertian obyek wisata adalah berbagai macam
hal yang dapat dilihat, disaksikan, dilakukan atau dirasakan. Sementara Chafid Fandeli (1995)
mengartikan obyekwisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta
sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan yang
berkunjung.Sedangkan menurut Gamal Suwantoro (1997: 19) menyebutkan obyek wisata merupakan
potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya obyek wisata ini
dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu : 1) Obyek wisata dan daya tarik wisata alam. Obyek
wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam; 2) Obyek wisata dan daya
tarik budaya. Obyek dan daya tarik bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah,
museum, atraksi kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya; 3) Obyek wisata dan daya
tarik pada minat khusus Obyek wisata daya tariknya bersumber pada minat khusus wisatawan itu
sendiri,
misalnya olah raga, memancing dan lain-lain.
Kabupaten Sidoarjo memiliki berbagai obyek wisata yang dipetakan dalam beberapa jenis
antara lain adalah Landmark Kabupaten Sidoarjo, wisata religi, wisata sejarah, wisata bahari, wisata
kuliner, wisata belanja, dan rekreasi keluarga. Realisasi kunjungan wisatawan tahun 2014 adalah
1.750.153 pengunjung bila dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1.737.067 pengunjung maka ada
peningkatan sebesar 13.086 pengunjung atau 0,75%. Perkembangan jumlah kunjungan wisata sejak
tahun 2010 s.d 2014 menunjukkan tren meningkat sebagaimana terlihat pada grafik dibawah ini.

Grafik

Jumlah Kunjungan Wisatawan


2,000,000
1,800,000 1,737,0671,750,153
1,600,000
2010
1,400,000
2011
1,200,000 2012
Jumlah

1,000,000 2013
856,620
2014
800,000
600,000 470,465 517,583
400,000
200,000
-
Wisatawan

Sumber Data : Disporabudpar

Jika dilihat dari Grafik diatas terjadi peningkatan realisasi jumlah pengunjung tahun 2014
sebesar 13.086 pengunjung. namun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kunjungan wisata, antara lain :
1) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menuju lokasi wisata;
2) Meningkatkan publikasi obyek-obyek wisata di wilayah sidoarjo;
3) Meningkatkan pemasaran obyek wisata yang ada;
4) Meningkatkan sarana pendukung fasilitas obyek wisata;

Obyek wisata di Kabupaten Sidoarjo potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata
unggulan cara profesional. Akan sangat mungkin jika Kabupaten Sidoarjo menjadi primadona
kunjungan wisatawan baik secara lokal, regional, nasional maupun internasional dengan melihat pada
potensi yang ada. Didukung oleh letak geografis yang strategis dan kondisi alam sangat indah.
Perkembangan tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi, yang inginmelepaskan rutinitas keseharian
dengan melakukan rekreasi baik sendiri maupun bersama keluarga menjadikan dorongan untuk
mengunjungi obyek wisata yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang tidak usah jauh-jauh harus keluar
kota. Sehingga perlu adanya pengembangan obyek wisata yang sudah ada agar nantinya dapat
bersaing dan menjadi primadona bagi wisatawan untuk datang berkunung. Berdasarkan uraian di atas,
maka permasalahan yang akan diangkat adalah :
1) Bagaimana peran otonomi daerah terhadap pengembangan obyek wisata di Kabupaten Sidoarjo.
2) faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan obyek wisata di
Kabupaten Sidoarjo

Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan adalah metode kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah
1. Kondisi pariwisata di Kabupaten Sidoarjo.
2. Strategi yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo untuk mengembangkan sektor
pariwisata di daerah yang diantaranya yaitu Pengembangan Obyek Wisata, Promosi Wisata dan
Pembinaan Usaha Pariwisata
3. Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam pengembangan sektor pariwisata di daerah
Kabupaten Sidoarjo.
Pariwisata di Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi yang besar untuk dapat dikembangkan.
Secara tempat, waktu, dan biaya relatif lebih terjangkau, sehingga memudahkan untuk mendapatkan
data. Peneliti melihat bahwa situs tersebut menyimpan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan
proses analisis data
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik
pengumpulan data studi kepustakaan dengan membaca buku, majalah, surat kabar, dokumen-
dokumen, Undang undang dan media informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah
pariwisata, selain itu melakukan observasiyaitu mengamati secara langsung objek yang di teliti serta
wawancara secara mendalam (indept interview)kepada informan yang ditunjukdengan menggunakan
pedoman wawancara.Dalam rangka mendapatkan data sesusai dengan fokus penelitian, maka peneliti
melakukan kegiatan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh
dilapangan dianalisa menggunakan metode analisa interaktif dari Miles Hubberman, yaitu peneliti
dituntut untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan
Potensi pariwisata yang dikelola Pemerintah Daerah atau Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto ini mempunyai daya tarik wisata masing-masing
untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Hasil dan Pembahasan

Sesuai dengan adanya peraturan otonomi daerah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian diubah menjadi Undang- UndangNomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas yang berlaku dan tugas pembantuan.
Pemberian wewenangpemerintah pusat kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terjadinya
perubahan guna mencapai kesejahteraan masyarakat melalui kualitas pelayanan yang juga melibatkan
peran serta masyarakat. Dengan otonomi daerah, setiap daerah dapat menggali potensi yang bisa
dikembangkan, sehingga perkembangan masing-masing daerah dapat meningkat pesat. Terdapat
berbagai sektor yang dapat dikembangkan, diantaranya adalah: sektor perdagangan, sektor jasa, sektor
pertanian, sektor pariwisata dan lain-lain. Peneliti lebih tertarik dari salah satu sektor tersebut yaitu
sektor pariwisata, karena Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk
dikembangkan.
Sektor pariwisata sangat dimungkinkan karena ketersediaan berbagai potensi pariwisata
yang ada serta dukungan pemerintah daerah dalam bentuk regulasi. Menurut salah satu koordinator
pariwisata Kabupaten Sidoarjo bahwa sifat dari pariwisata itu sendiri yaitu dinamis, dimana suatu saat
akan muncul titik puncak kejenuhan atau kebosanan bagi wisatawan untuk menikmati kondisi yang
sudah ada, dan itu sangat berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke suatu objek wisata yang
pastinya berdampak langsung pada Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata.
Kabupaten Sidoarjo mempunyai beberapa tempat obyek daerah tujuan wisata (ODTW) diantaranya :
1) Wisata Industrim; 2) Wisata Bahari ;3) Wisata Olah Raga; 4) Wisata Belanja; 5) Wisata Budaya; 6)
Wisata Kuliner; 7) Wisata Reliji dan 8) Geowisata Lumpur Lapindo.

1. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan obyek wisata di


Kabupaten Sidoarjo
Pariwisata tidak akan menjadi destinasi jika tidak dikenal oleh masyarakat luas. Untuk
menjadikannya dikenal, destinasi wisata membutuhkan promosi. Otonomi daerah memungkinkan
pemerintah daerah untuk menetapkan objek mana yang akan dijadikan destinasi wisata serta mengatur
bagaimana objek tersebut akan dikelola. Namun tanpa adanya promosi, objek wisata tersebut tidak
akan dikenal oleh masyarakat luas. Kalaupun dikenal akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pemerintah daerah memerlukan strategi promosi yang baik agar objek wisata yang dimiliki benar-
benar menjadi destinasi wisata oleh wisatawan, baik wisatawan lokal ataupun wisatawan
mancanegara. Pariwisata yang ada d Kabupaten Sidoarjo juga tidak terlepas dari permasalahan
diantaranya :1) jumlah kunjungan wisata pada tahun 2014 mencapai 13.086 orang belum mengalami
peningkatan yang signifikan dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 880.447 orang; 2) Peningkatan
jumlah obyek wisata yang belum signifikan pada tahun 2015 sebanyak tiga (tiga obyek wisata) dan 3)
pengolahan potensi obyek daerah tujuan wisata belum optimal.
Adapun faktor-faktor yang mendukung dari pengembangan obyek wisata di Kabupaten
Sidoarjo antara lain : dalam pengembangan obyek wisata di Kabupaten Sidoarjo, telah melakukan
berbagai tambahan-tambahan fasilitas penunjang guna kenyamanan pengunjung. Dalam
mengembangkan objek wisata daerah di Kabupaten Sidoarjo sangat penting dibutuhkan peran aktif
dari masyarakat sekitar. Karena secara tidak langsung upaya pengembangan pariwisata daerah akan
berdampak juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar itu sendiri. Untuk meningkatkan
peran serta masyarakat tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah melakukan beberapa
langkah yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar, yaitu:
1) mengadakan pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat sekitar objek wisata untuk menciptakan
masyarakat yang sadar wisata;
2) ikut serta masyarakat dalam melestarikan dan menjaga alam dan hutan khususnya;
3) mengajak masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan di lokasi wisata dengan mungkin
mengadakan kerja bakti bersama-sama;
4) ikut melestarikan budaya adat-istiadat yang di sekitar objek wisata, budaya kuliner, dll serta 5)
mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam menciptakan pesona wisata atau yang disingkat 5K,
yaitu: keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan keramahan terhadap pengunjung. Bidang
Pariwisata mempunyai kelebihan diantaranya : 1) Jumlah objek wisata di Kabupaten Sidoarjo
melebihi target RPJMD. 2) Banyaknya jumlah tambak yang dapat difungsikan sebagai objek wisata
pemancingan. 3) Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar di wilayah objek wisata yang
mendirikan lapak-lapak/stand penjualan kebutuhan pengunjung. 4) Dukungan dana dari pemerintah
desa setempat dalam pengembangan potensi ODTW daerah/desa. Serta 5) Peran serta masyarakat
setempat dalam pengembangan potensi wisata lokal.Selain itu Bidang Pariwisata di Kabupaten
Sidoarjo juga mempunyai peluang diantaranya : 1) Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan
penilaian dan penghargaan terhadap potensi wisata daerah. 2) Meningkatnya wisatawan yang transit
di bandara Juanda dan terminal Bungurasih. 3) Bertambahnya kemitraan dengan luar daerah dan luar
negeri dalam promosi objek wisata. 4) Peran media elektronik (televisi) untuk meningkatkan promosi.
5) Semakin meningkatnya jumlah media sosial yang dapat mempromosikan objek wisata di
Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan faktor-faktor penghambat pengembangan obyek wisata di Kabupaten
Sidoarjo secara umum sebagai berikut :
1) Dana yang terbatas.
Sektor pariwisata merupakan sektor pilihan bukan sektor yang wajib di dahului oleh pemerintah
daerah. Seharusnya pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga mengupayakan secara maksimal dalam
anggaran di bidang pariwisata karena pariwisata daerah merupakan aset yang dimiliki dan bisa
menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo sendiri.
2. Strategi yang dilakukan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Sidoarjo
a. Pengembangan Obyek Wisata
Dari data-data diatas yang didapatkan peneliti bahwa strategi yang dilakukan dalam
mengembangkan pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo akan menyediakan sarana dan prasarana agar tidak
kalah dengan wisata yang lainnya. Dalam mengembangkan pariwisata ini didukung adanya, yaitu:
a) Meningkatkan sarana dan prasarana obyek wisata agar tidak kalah dengan wisata lainnya
b) Adanya pembenahan-pembenahan objekobjek wisata (wisata alam dan wisata budaya)
c) Meningkatkan promosi wisata dengan membentuk badan promosi daerah ini adanya peran
stakeholder, seperti persatuan hotel, travel, dan usaha jasa (Restoran atau Rumah Makan)
b. Promosi Wisata
Strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya bidang kepariwisataan dalam
mengembangkan pariwisata bahwa dalam promosi wisata ini menggunakan menerima undangan-
undangan dari beberapa daerah yang mempunyai obyek wisata yang menarik, melakukan dengan
adanya kegiatan gus yuk & raka raki, dan tidak kalah pentingnya menggunakan media pemasaran
melalui media cetak (brosur, baliho, buku saku, kalender) maupun elektronik (internet, radio, televisi).
c. Pembinaan Usaha Pariwisata
Strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata
dibutuhkan dengan adanya kerjasama dengan badan atau organisasi yang terkait dalam meningkatkan
pengunjung/wisatawan. Dari data yang didapatkan oleh peneliti bahwa dalam mengembangkan
pariwisata ini harus didukung dengan sarana dan prasarana yang ada dan baik.
d. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata
Menurut Yoeti (1996, h. 170), wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan sementara
waktu ke tempat atau daerah yang sama sekali masih asing baginya. Oleh karena itu sebelum seorang
wisatawa melakukan perjalanan wisatanya, terlebih dahulu kita menyediakan prasarana dan sarana
pariwisata seperti berikut: 1. Fasilitas transportasi 2. Fasilitas akomodasi, 3. Fasilitas Catering
Service 4. Obyek dan atraksi wisata 5. Aktivitas rekreasi 6. Fasilitas pembelanjaan 7. Tempat atau
toko Semua ini merupakan prasarana dan sarana kepariwisataan yang harus diadakan sebelum kita
mempromosikan suatu daerah tujuan wisata. Sedangkan mengenai prasarana (infrastruktur) adalah
semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikan
rupa. Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata di daerah,
pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana
pariwisata. Sarana pariwisata terbagi menjadi tiga bagian penting, yaitu: 1) Sarana Pokok Pariwisata
(Main Tourism Superstructures) adalah: Hotel, Villa, Restoran. 2) Sarana Pelengkap Pariwisata
(Suplementing Tourism Superstructures) adalah: wisata budaya dan wisata alam. 3) Sarana Penunjang
Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures) seperti pasar seni, kuliner, oleh-oleh dan cindera
mata kerajinan khas daerah. b. Pengembangan Pariwisata Menurut Joyosuharto (1995),
pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi yaitu: (1) menggalakkan ekonomi, (2) memelihara
kepribadian bangsa&kelestarian fungsi dan mutu lingkungan hidup, (3) memupuk rasa cinta tanah air
dan bangsa.

3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Di dalam undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dimaksudkan dalam sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri
dari: a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
d. Lain-lain PAD yang sah. Sesuai dengan yang dijelaskan diatas bahwa sumber pendapatan daerah
itu bagian dari sumbangsih sukarela dari semua penghasil seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Sehingga dapat diketahui
dalam pengembangan sektor pariwisata di daerah Kabupaten Mojokerto merupakan bagian dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


Kabupaten Sidoarjo sebenarnya mempunyai obyek wisata yang berpotensi menarik minat
para wisatawan dari dalam maupun dari luar daerah Kabupaten Sidoarjo, terdapat 8 (delapan) obyek
wisata daerah yang juga dikelola Pemerintah Daerah khususnya dibawah pengawasan Dinas Pemuda,
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto sebagai pengelola pariwisata tersebut.
Belum memiliki aturan hukum atau peraturan daerah (PERDA) yang mengatur khusus tentang strategi
pengembangan sektor pariwisata di daerah Kabupaten Sidoarjo.
Strategi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata meliputi:
a. Pengembangan Obyek Wisata Berupa program-program atau rencana pengembangan
potensipotensi-potensi di masing-masing obyek wisata yang dikembangkan lagi agar wisatawan atau
pengunjung semakin banyak dan semakin menarik patut dikunjungi.
b. Promosi Wisata Meningkatkan adanya event atau acara yang berupa adanya gus yuk dan raka-raki,
membuat acara seperti festival-festival.
c. Pembinaan Usaha Pariwisata Meningkatkan adanya kelompok sadar wisata (masyarakat) daerah
Kabupaten Sidoarjo dan membutuhkan adanya kerjasama dengan pihak yang bersangkutan dengan
pariwisata. Upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata optimis untuk bisa menjalankan programprogram yang sudah dibuat
untuk mengembangkan obyek wisata di Kabupaten Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai