Abstrak
Corporate social responsibility atau CSR merupakan sebuah konsep yang
ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya. Konsep ini senantiasa mengalami perubahan baik dari sisi jenis
kegiatan, kuantitas kontribusi finansial maupun motif atau tujuan pelaksanaannya. Tidak
hanya itu, pandangan para pelaku usaha terhadap penerapan konsep ini juga semakin
berubah dari waktu ke waktu, terlebih pasca diberlakukannya beberapa regulasi yang
terkait dengan pelaksanaan tanggungjawab sosial untuk beberapa kalangan tertentu.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bentuk tanggungjawab
sosial yang diterapkan perusahaan, 2) alasan maknawi penerapan tanggungjawab
sosial.
Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Area Bali Utara dengan menggunakan
metode kualitatif pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
purposive sampling dan snowball chain sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengamatan, wawancara, penelitian kepustakaan dan studi dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) secara umum, ada tiga bentuk program
CSR yang diterapkan perusahaan, yakni: community relations, community service, dan
community empowering. Untuk tahun 2014, ada sembilan jenis pogram CSR yang
dijalankan perusahaan yaitu: sosialisasi tentang keselamatan dan keamanan
ketenagalistrikan, sosialisasi gemar membaca, pemberian bantuan sarana dan
prasarana pendidikan, bantuan program bedah rumah, pemberian beasiswa,
pemeriksaan gratis, pemberian bantuan sarana dan prasarana olahraga, pemberian
bantuan sarana dan prasarana ibadah, dan pemberian bantuan terkait upaya
pemberdayaan masyarakat, 2) alasan maknawi perusahaan menjalankan CSR adalah
sebagai salah satu strategi investasi sosial.
Kata kunci: corporate social responsibility, alasan maknawi, strategi investasi sosial
Abstract
Corporate social responsibility or CSR is a concept intended as one of corporate
social responsibility towards its environment. This concept is always changing from the
side of activity, financial contribution quantity and from the side of motive or objective of
the implementation. The actors’ view of the implementation of this concept is also
increasingly changing from time to time, especially in the period of the coming into effect
of some regulations related to the implementation of social responsibility for some
groups. Thus, this study was aimed to find out: 1) the form of social responsibility
implemented by companies, 2) meaningful reasons of the implementation of social
responsibility.
This study was conducted in PT PLN (Persero) Area Bali Utara using study case of
qualitative method. The data were drawn by using purposive sampling and snowball
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No.1 Tahun 2015)
chain sampling technique. The data collection was done through observation, interview,
library research and documentation study. The data analysis was done by following the
stages of data reduction, data display, and conclusion drawing.
The result showed that: 1) in general, there are three forms of CSR program
implemented by the company, i.e., community relations, community service, and
community empowering. For 2014, there were nine types of CSR run by the company,
i.e., socialization about safety and security of electricity, socialization of increased
preference for reading, aid in the form of educational facilities and infrastructure, house
renovation, scholarship, free health check-up, sport facilities and infrastructure, place of
worship, and other aid in an attempt of community empowerment, and 2) the meaningful
reason of the company for implementing CSR is as a social investment strategy.
hal memelihara dan meningkatkan citra yang telah diamanatkan di dalam regulasi.
perusahaan, 16,82 persen menyatakan Terlebih status PT PLN (Persero) Area
bahwa pelaksanaan CSR berdampak Bali Utara adalah sebagai badan usaha
pada hubungan yang baik dari milik negara yang berdasarkan pada
masyarakat, sebanyak 10,28 persen ketentuan pasal 1 angka 2 Undang-
mengatakan pelaksanaannya dapat Undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003,
mendukung operasional perusahaan, 8,88 dikatakan bahwa tujuan didirikannya
persen mengatakan bahwa CSR perusahaan perseroan adalah semata-
bermanfaat sebagai sarana akutualisasi mata untuk mencari laba atau
perusahaan dan karyawan, sebesar 7,48 keuntungan. Apa sebenarnya yang
persen responden menyatakan menjadi alasan maknawi perusahaan
perusahaan menjadi lebih terbantu di melaksanakan CSR?
dalam memperoleh bahan baku dan alat- Berdasarkan kondisi tersebut, maka
alat untuk produksi perusahaan, sebanyak ada beberapa pertanyaan penelitian yang
5,61 persen responden menyatakan dapat akan dibahas di dalam penelitian ini, yaitu:
mengurangi gangguan masyarakat pada 1) apa bentuk tanggungjawab sosial
operasional perusahaan, dan sisanya (CSR) yang diterapkan oleh perusahaan
sebanyak 13,55 persen menyatakan dalam pengimplementasiannya di
penerapaannya dapat memberikan masyarakat? 2) apa alasan maknawi
manfaat lainnya (Ancok, 2005: 24). perusahaan menerapkan program
Hasil penelitian tersebut menjadi pertanggungjawaban sosial (CSR)
bukti bahwa dalam jangka panjang, CSR tersebut?
dapat menjadi sebuah aset strategis dan
kompetitif bagi perusahaan terlebih METODE PENELITIAN
ditengah iklim persaingan bisnis yang Penelitian ini menggunakan metode
semakin menuntut para pelaku usaha penelitian kualitatif dengan pendekatan
untuk dapat melaksanakan praktek- studi kasus. Jenis data yang digunakan
praktek etis dan bertanggungjawab. adalah data kuantitatif dan kualitatif baik
PT PLN (Persero) Area Bali Utara yang berasal dari data primer maupun
merupakan salah satu perusahaan yang sekunder. Di dalam melakukan penentuan
terkena imbas dari pemberlakuan subjek penelitian, penulis menggunakan
beberapa regulasi yang mengatur tentang teknik pengambilan data secara
pertanggungjawaban sosial tersebut. purposive sampling dan snowball chain
Salah satu supervisor yang menangani sampling. Purposive sampling merupakan
pelaksanaan CSR pada PT PLN (Persero) sebuah teknik pengambilan data yang
Area Bali Utara, menjelaskan bahwa dilakukan atas pertimbangan sejauh mana
secara garis besar pelaksanaan CSR mereka (narasumber) memahami
pada perusahaannya dapat dibagi permasalahan yang diteliti (Sugiyono,
menjadi tiga bentuk program, yakni: 2006). Sementara snowball chain
community relations, community service, sampling adalah teknik pengambilan data
dan community empowering. yang awalnya jumlahnya kecil kemudian
Berdasarkan pengamatan awal yang dari sampel tersebut akan muncul
dilakukan, untuk tahun 2014 ada sembilan responden lainnya yang dirasa
jenis program CSR yang dijalankan mengetahui permasalahan untuk dijadikan
perusahaan dengan jumlah dana yang sampel baru, begitupun seterusnya
mencapai kurang lebih empat ratus juta (Sugiyono, 2006).
rupiah. Metode pengumpulan data yang
Hal inilah yang membuat peneliti digunakan adalah 1) penelitian lapangan,
merasa tertarik untuk mengkaji lebih yang terdiri dari pengamatan dan
dalam lagi mengapa perusahaan rela atau wawancara mendalam. Pengamatan
bersedia mengeluarkan dana yang cukup penulis lakukan pada setiap aktivitas yang
besar apabila pelaksanaannya tersebut berhubungan dengan pelaksanaan CSR
semata-mata hanya untuk memenuhi perusahaan, sementara wawancara
kewajiban sosialnya sesuai dengan apa dilakukan dengan menyasar supervisor
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No.1 Tahun 2015)
Kurniawan, Fajar. 2012. Pelatihan Saidi dan Abidin. 2004. Corporate Social
Pengembangan Investasi Sosial Responsibility Alternatif Bagi
Yang Strategis. Surabaya: Sosial Pembangunan Indonesia. Jakarta:
Investement Indonesia. ICSD.