Umilia84@gmail.com
ABSTRAK
Mojokerto Regency has large tourism potential. Some of the area being on the upland
which has many relics from a period of Hindu-Budha. Mojokerto Regency also has a lot of
Majapahit Kingdom’s archaeological relic which is located in Trowulan. Not all tourist
destinations in Mojokerto managed properly. Some of them are still undeveloped and not yet
optimized. This condition is causing the tourist destination in Mojokerto having different
phase. Thus, it is needed for clustering the tourist destination based on the tourism
development phase as described in the Concept of Butler.
39
Jurnal Penataan Ruang, Vol. 11, No. 1, Mei 2016
40
Tipologi Pengembangan Wisata Berdasarkan Konsep Butler (Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto)
HASIL
Butler mengemukakan konsep Sumber : Butler (1980)
tentang fase perkembangan pariwisata Gambar 1. Fase Perkembangan
yang terbagi dalam 7 fase, yaitu Wisata
exploration, involvement phase
(keterlibatan), development phase Berdasarkan konsep diatas,
(pembangunan), consolidation phase dilakukan pendefinisian variabel terkait
(konsolidasi), stagnation phase (stagnasi), fase perkembangan wisata yang dapat
decline phase (penurunan), dan dilihat pada tabel berikut:
rejuvenation phase (peremajaan). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Tabel 1. Penjelasan Variabel dalam Tahapan Perkembangan
No Tahapan Atraksi Wisata Ketersediaan Promosi Produk Jumlah Penyedia Investasi
Fasilitas Wisata Wisata Pengunjung Jasa Luar
Penunjang Pariwisata
1 Exploration Masih tersedia Aksesibilitas Belum ada Masih berupa Masih sedikit Belum ada Belum ada
atraksi alam masih sulit produk alami
(kebudayaan dicapai yang tersedia,
dan belum
pemandangan) dikembangkan
2 Involvement Masih berfokus Berbagai Mulai ada Mulai Peningkatan Masyarakat Belum ada
pada fasilitas promosi dikembangkan jumlah lokal mulai
pengembangan penunjang kunjungan berperan
atraksi alami mulai wisatawan dalam
yang dimiliki disediakan, menyediaka
umumnya oleh n jasa
masyarakat pariwisata
lokal
3 Development Atraksi buatan Fasilitas lokal Promosi Mulai ada Jumlah Masyarakat Investasi
mulai sudah tersisih semakin beberapa pengunjung lokal dan dari luar
dikembangkan atau digantikan intensif produk wisata: sedikit pihak luar mulai
untuk oleh fasilitas a. Aspek bertambah masuk
mendukung yang benar- lingkungan
atraksi alami benar touristic alamian
dengan standar b. Aspek
internasional lingkungan
buatan
4 Consolidatio Memiliki atraksi Fasilitas lama Promosi Produk wisata Jumlah Peran Investor-
n alami dan sudah semakin semakin pengunjung investor luar investor
atraksi buatan ditinggalkan gencar dan beragam: meningkat semakin dari luar
yang diperluas a. Aspek namun masih besar dalam semakin
41
Jurnal Penataan Ruang, Vol. 11, No. 1, Mei 2016
No Tahapan Dikelola Pemda (A) Dikelola non Pemda (B) Belum Dikelola Lembaga/Instansi (C)
1 Exploration 1. Ekowisata – Air Terjun Grenjeng
Tanjungan 1. Solokendit
2. Gunung Batuk
3. Gunung Pundak
4. Gunung Welirang
5. Gua Gembyang
6. Gua Lowo
7. Wanawisata Bendulan
8. Sumber Air Jubel
9. Krapyak
10. Air Terjun Coban Kembar Watu Ondo
11. Candi Sumur Gantung
12. Situs Yoni Bre Kahuripan
13. Situs Pithecantropus
14. Petilasan Jago Panji Laras
15. Petilasan Gajah Mada Jabung
16. Umpak Batu Yoni Lebak Jabung
42
Tipologi Pengembangan Wisata Berdasarkan Konsep Butler (Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto)
No Tahapan Dikelola Pemda (A) Dikelola non Pemda (B) Belum Dikelola Lembaga/Instansi (C)
17. Situs Prasasti Kembangsore
18. Waduk Cinandang
19. Lengkong Baru
20. Taman Wisata Rolak Songo
21. Kolam Renang Klinterejo
22. SPN Bangsal
23. Waterland
24. Kolam Renang MK Tirta
25. Randugenengan
26. Pekukuhan
27. Pondok Ikan
28. Sumonggo Pinarak
29. Made
30. Bumi Perkemahan Desa Wisata Claket
31. Makam Krapyah
32. Makam Syech Mahmud
33. Makam Tumenggung Prawirosono
34. Makam Mbah Mendek
35. Makam Ki Ageng Jabung
2 Involvement 1. Pertirtaan Jolotundo 1. Wana Wisata Gunung –
2. Air Terjun Dlundung Penanggungan/PPLH
3. Air Terjun Coban Seloliman
Canggu 2. Tahura RM. Surya
4. Musium Trowulan 3. Jasa Tirta
5. Siti Inggil 4. Tirta Anandiri
6. Pemandian Ubalan
Pacet
3 Development 1. Kolam/Pemandian 1. Candi Bajang Ratu –
Air Panas Padusan 2. Candi Bangkal
Pacet 3. Candi Brahu
2. Wana Wisata 4. Candi Gentong
Padusan Pacet 5. Candi Bejong/Jedong
3. Makam Religius 6. Candi Kedaton/Sumur
Troloyo Upas
7. Candi Kesimen
Tengah
8. Candi Minak Jinggo
9. Candi Pasetran
10. Candi Tikus
11. Candi Wringin
Lawang
12. Kolam Segaran
13. Kubur Panggung
14. Makam Putri Campa
15. Reco Lanang
16. Reco Wedok
17. Pendopo Agung
18. Maha Vihara
Majapahit
19. Pacet Mini Park
4 Consolidation – – –
5 Stagnation – – –
43
Jurnal Penataan Ruang, Vol. 11, No. 1, Mei 2016
44
Tipologi Pengembangan Wisata Berdasarkan Konsep Butler (Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto)
45
Jurnal Penataan Ruang, Vol. 11, No. 1, Mei 2016
b. Tipologi B
Tipologi B merupakan
pengelompokkan obyek wisata yang
dikelola oleh non Pemda Mojokerto,
didalamnya termasuk BPCB Jawa
Timur, Perhutani, swasta, dan lembaga
masyarakat. Obyek wisata pada
tipologi B berada pada tahap
involvement dan development. Obyek Gambar 11. Tahura R. Soeryo (kiri)
wisata yang berada pada tahap dan PPLH Seloliman (kanan)
involvement berjumlah 4 obyek,
dengan rincian seperti pada tabel diatas. Selain itu juga terdapat obyek
Dua diantaranya merupakan obyek wisata pada Tipologi B yang berada
46
Tipologi Pengembangan Wisata Berdasarkan Konsep Butler (Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto)
47
Jurnal Penataan Ruang, Vol. 11, No. 1, Mei 2016
Gambar 16. Candi Bajang Ratu (kiri) dan Gambar 11. Goa Gembyang (kiri) dan Air
Candi Brahu (kanan) Terjun Grenjeng (kanan)
48
Tipologi Pengembangan Wisata Berdasarkan Konsep Butler (Studi Kasus : Kabupaten Mojokerto)
Daftar Rujukan
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Butler, R.W. 1980. The Concept of a
Tourism Area Cycle of Evolution:
Implications for Management
Resources. The Canadian Geographer,
24(1), 5-16.
Cooper C., et. al. 1998. Tourism:
Principles and Practise (2nd Edition).
New Jersey: Financial Times / Prentice
Hall.
Cooper C., et. al. 2005. Tourism:
Principles and Practise (3rd Edition).
New Jersey: Financial Times / Prentice
Hall.
Foster, Dennis. 1990. First Class: an
Introduction to Travel and Tourism
(2nd Edition). New York:
Glencoe/McGraw-Hill.
49