Anda di halaman 1dari 7

Nama : Winda Rosmaulina Tamba

Kelas : R004
NIM : C1A019114
Prodi : Ekonomi Pembangunan
UNIVERSITAS JAMBI

Judul Jurnal Penelitian : “ Strategi Pengembangan Objek Wisata Danau Sipin sebagai Salah Satu
Wisata Unggulan Di Kota Jambi”

No. Judul Proposal dan Penulis Model/ Metode Analisis Artikel


1. STRATEGI Penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
PENGEMBANGAN menggunakan jenis dapat ditarik kesimpulan sebagai
PARIWISATA OLEH penelitian deskriptif berikut:
PEMERINTAH DAERAH kualitatif. Fokus dari 1. Kabupaten Mojokerto
TERHADAP PENDAPATAN penelitian ini yaitu sebenarnya mempunyai obyek
ASLI DAERAH 1. Kondisi pariwisata di wisata yang berpotensi menarik
(Oleh : Febrianti Dwi Cahya Kabupaten Mojokerto. minat para wisatawan dari dalam
Nurhadi, Mardiyono, 2. Strategi yang maupun dari luar daerah
Stefanus Pani Rengu) dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, terdapat
Daerah Kabupaten 10 obyek wisata daerah yang
Mojokerto untuk juga dikelola Pemerintah Daerah
mengembangkan sektor khususnya dibawah pengawasan
pariwisata di daerah. Dinas Pemuda, Olahraga,
a. Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata
Obyek Wisata Kabupaten Mojokerto sebagai
b. Promosi Wisata pengelola pariwisata tersebut.
c. Pembinaan Usaha 2. Sepuluh (10) Obyek wisata
Pariwisata tersebut masing-masing
3. Faktor pendukung mempunyai daya tarik tersendiri,
dan penghambat apa akan tetapi Pemerintah Daerah
saja dalam Kabupaten Mojokerto masih
pengembangan sektor kurang optimal dalam
pariwisata di daerah mengembangkan potensi yang
Kabupaten Mojokerto. dimiliki tiap-tiap obyek tersebut.
a. Untuk mengetahui 3. Belum adanya aturan hukum
faktor pendukung atau peraturan daerah (PERDA)
b. Untuk mengetahui yang mengatur khusus tentang
faktor penghambat strategi pengembangan sektor
pariwisata di daerah Kabupaten
Mojokerto.
4. Strategi yang dilakukan oleh
Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata
meliputi:
a. Pengembangan Obyek Wisata
Berupa program-program atau
rencana pengembangan
potensipotensi-potensi di
masing-masing obyek wisata
yang dikembangkan lagi agar
wisatawan atau pengunjung
semakin banyak dan semakin
menarik patut dikunjungi.
b. Promosi Wisata
Meningkatkan adanya event atau
acara yang berupa adanya gus
yuk dan raka-raki, membuat
acara seperti festival-festival.
c. Pembinaan Usaha Pariwisata
Meningkatkan adanya kelompok
sadar wisata (masyarakat)
daerah Kabupaten Mojokerto
dan membutuhkan adanya
kerjasama dengan pihak yang
bersangkutan dengan pariwisata.
5. Upaya dalam meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata
optimis untuk bisa menjalankan
programprogram yang sudah
dibuat untuk mengembangkan
obyek wisata di Kabupaten
Mojokerto.
2. Strategi Peningkatan Faktor-fakor dalam Terdapat tiga strategi pemasaran
Kinerja Sektor Pariwisata Penelitian ini tidak yang digunakan guna
Indonesia Pada Asean menjalankan model meningkatkan kunjungan
Economic Community. analisis faktor Pariwisata di Indonesia, yaitu
(Oleh Victoria Lelu Sabon, eksploratori maupun DOT, BAS, POSE. Strategi
Mochamad Tommy Putra konfirmatori, karena customer portofolio yang
Perdana, Permata Citra faktor-faktor yang diterapkan oleh Indonesia adalah
Stella Koropit , Wajong digunakan telah pendekatan DOT yang
Christian David Pierre) ditemukan sebelumnya, merupakan singkatan dari
kemudian menganalisis Destination, Origin, Timeline.
faktor tersebut Pelaksanaan pendekatan DOT
menggunakan situasi dilakukan berbeda tergantung
dan kondisi di Indonesia pada pasarnya.
Selain itu terdapat juga factor,
faktor Strategi Pemasaran,
Strategi Pendanaan, Strategi
Pembangunan Infrastruktur,
serta Kebijakan sektor Pariwisata
yang telah diterapkan telah
mempengaruhi jumlah wisman
secara positif. Kedua,
pembebasan Visa terhadap 169
negara di dunia, termasuk
seluruh anggota ASEAN untuk
berkunjung ke Indonesia untuk
mencapai target peningkatan
wisatawan ke Indonesia. Ketiga,
kebijakan pengembangan 10
destinasi prioritas, telah
memberikan hasil positif pada
pengembangan leading sector
pariwisata di 10 destinasi
pariwisata. Keempat, jika faktor-
faktor yang mempengaruhi
jumlah wisman terus
ditingkatkan maka akan
meningkatkan kinerja sektor
pariwisata Indonesia pada
masyarakat ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community)
3. STRATEGI Agar tercapainya tujuan Untuk mendapatkan Strategi
PENGEMBANGAN POTENSI dari penelitian ini, maka yang bisa dilakukan dalam
PARIWISATA DI PANTAI penulis menggunakan pengembangan Potensi
DUTA KABUPATEN metode Analisis SWOT. Pariwisata Pantai Duta di
PROBOLINGGO SWOT adalah suatu Kabupaten Probolinggo, terlebih
(Oleh : Choridotul Bahiyah, metode analisa dari dahulu menguraikan dalam
Wahyu Hidayat R , Sudarti) lingkungan internal bentuk tabel terkait dengan
Strengths (kekuatan) dan faktor Internal dan Eksternal.
Weaknesses Kemudian langkah selanjutnya
(kelemahan) serta adalah menjelaskan atau
lingkungan eksternal memberikan ulasan dalam
Opportunities (peluang) bentuk tabel matrix SWOT untuk
dan Threats (ancaman) merumuskan strategi yang bisa
yang dihadapi di dunia diterapkan dalam
bisnis. Pengembangan Potensi
1.Strenght–Oppurtunity Pariwisata di Pantai Duta
(S-O) tarik wisata dan Kabupaten Probolinggo.
strategi pengembangan, Maka strategi pengembangnan
2.Strenght–Threats(S-T) obyek wisata yang tepat pada
yang menghasilkan obyek wisata pantai Duta antara
strategi peningkatan lain : 1. Melakukan
keamanan dan pemberdayaan, penyuluhan agar
kenyamanan, menumbuhkan dan
3.Weakness– meningkatkan kesadaran
Oppurtunity (W-O) masyarakat tentang pentingnya
menghasilkan strategi masyarakat sadar wisata.
peningkatan kualitas, 2. Melakukan koordinasi dengan
dan pihak swasta
4.Weakness– Threat 3. Mengembangkan atraksi
(W-T) menghasilkan pariwisata
strategi pengembangan 4. Memperbaiki dan
sumber daya manusia. mengadakan fasilitas sarana
prasarana obyek wisata
5. Mengadakan aksesibiltas
pariwisata.
4. STRATEGI Pengelolaan data dapun faktor-faktor strategis
PENGEMBANGAN OBJEK menggunakan analisis internal tersebut antara lain:
WISATA DANAU LINOUW SWOT dan diproses a. Kekuatan (S), meliputi:
TERHADAP PENINGKATAN melalui faktor-faktor 1) Keindahan objek wisata
PENDAPATAN ASLI DAERAH internal dan eksternal. 2) Kesejukan di area objek
(PAD) KOTA TOMOHON Analisis SWOT adalah wisata
(Oleh : Ireyne Olivia Eman, identifikasi berbagai 3) Keramahan pelayan dan
Benny Adrian Berthy Sagay, faktor secara sistematis masyarakat sekitar
dan Sherly Gladys Jocom) untuk merumuskan 4) Kebersihan diobjek
strategi perusahaan. wisata
Analisis ini didasarkan 5) Keamanan dilokasi objek
pada logika yang dapat wisata
memaksimalkan 6) Lokasi yang mudah
kekuatan (Strengths) dan diakses
peluang (Opportunities), b. Kelemahan (W), meliputi:
namun secara 1) Tidak adanya atraksi wisata
bersamaan dapat 2) Minimnya pemasaran objek
meminimalkan wisata
kelemahan 3) Kurangnya ketersediaan
(Weaknesses) dan penjualan marchendise
ancaman (Threats). 4) Prasarana jalan yang sempit
Proses pengambilan 5) Kurang nampaknya petugas
keputusan strategis keamanan
selalu berkaitan dengan 6) Kuliner kurang variative
pengembangan misi, Adapun faktor-faktor strategis
tujuan, strategi, dan eksternal yang dimaksud antara
kebijakan perusahaan. lain:
a. Peluang (O), meliputi:
1) Kebijakan pemerintah daerah
dan pusat yang mendukung
dalam mengembangkan
pariwisata
2) Diseminasi informasi dengan
kemajuan teknologi
3) Membentuk citra positif bagi
wisatawan lain
4) Memberikan pendapatan bagi
daerah
5) Minat masyarakat terhadap
pariwisata
6) Terbukanya lapangan kerja
bagi masyarakat sekitar .
b. Ancaman (T), meliputi:
1) Adanya gunung merapi aktif
di sekitar obyek wisata
2) Efek bau belerang dari objek
wisata
3) Ketertiban Lalu lintas menuju
objek wisata
4) Berdekatannya objek wisata
dengan daerah lain
5. STRATEGI Metode analisis pada Rancangan program strategi
PENGEMBANGAN WISATA kajian ini terdiri dari yang didapatkan untuk
DI SITU PENGASINAN KOTA enam tahapan, yaitu: 1. pengembangan wisata di Situ
DEPOK Analisis finansial Pengasinan meliputi:
(Oleh : Diah Pusporini, Dedi pengembangan Situ 1. Sosialisasi, antara lain dengan
Budiman Hakim, dan Sutara Pengasinan yang terdiri melakukan kegiatan FGD (Forum
Hendrakusumaatmadja) dari analisis struktur Group Discussion) antara
biaya dan metode masyarakat, pemerintah kota
penyusutan. dan swasta serta promosi
2. Analisis kesediaan mengenai wisata melalui
membayar seminar/workshop/penyebaran
menggunakan regresi pamflet untuk menarik minat
logistik. pengunjung.
3. Willingness to Pay 2. Pemberdayaan masyarakat
responden terhadap tarif melalui kegiatan pembentukan
masuk kawasan wisata dewan budaya untuk
yang terdiri dari metode melestarikan budaya atau tradisi
pendugaan besarnya lokal, pembukaan peluang
nilai WTP (metode partisipasi masyarakat, dan
pertanyaan terbuka) dan melakukan pelatihan
penentuan WTP dengan kewirausahaan skala kecil dan
menggunakan CVM. menengah.
4. Analisis faktor-faktor 3. Pembangunan sarana dan
yang mempengaruhi prasarana kawasan wisata
besarnya nilai WTP dengan menggandeng investor
responden melalui kegiatan penyusunan
menggunakan regresi profil kelayakan investasi,
linier. promosi, pemilihan investor
5. Analisis kelayakan melalui tender atau lelang,
investasi yang terdiri membentuk tim yang bertugas
dari analisis penerimaan, mengevaluasi perjanjian
Net Present Value (NPV), kerjasama.
Internal Rate of Return 4. Peningkatan infrastruktur
(IRR), Net Benefit Cost melalui peningkatan pelayanan
Ratio (Net B/C), Payback transportasi dan pengelolaan
Period (PP), dan analisis lingkungan hidup.
switching value. 5. Peningkatan kebijakan atau
6. Metode perancangan dukungan kelembagaan melalui
program dengan kegiatan public hearing antara
menggunakan analisis pihak eksekutif dengan legislatif,
Analytical Hierarchy penerbitan SK Penetapan
Process (AHP). Program Kasiba/Lisiba
Sawangan, serta pembuatan
MoU tentang pelaksanaan Kasiba
berikut turunan pola kerjasama
yang lebih spesifik
6. Strategi Pengembangan Aktivitas dalam analisis Strategi pengembangan yang
Candi Muaro Jambi Sebagai data mengikuti analisis dilakukan ialah analisis dari
Wisata Religi SWOT dimana dimulai aspek pengembangan pariwisata
(Oleh : Ophelia Firsty dan dengan deskripsi dari dan mengkategorisasi weakness
Ida Ayu Suryasih) faktor kekuatan, (kelemahan), strength
kelemahan, peluang dan (kekuatan), Opportunity
ancaman dari aspek (peluang) dan Threat (ancaman).
pengembangan a. Strength (Kekuatan)
pariwisata sehingga Merupakan kelebihan
dirumuskan strategi dari destinasi, dan
berdasarkan bagaimana keunikan yang jika
memanfaatkan dikembangkan dengan
kekuatan, mengambil baik dapat membuat
peluang yang ada, destinasi menjadi lebih
mengurangi kelemahan baik, beberapa faktor
dan menghindari kekuatan yang
ancaman. diidentifikasi di Candi
Muaro Jambi ialah:
1. Masyarakat lokal yang
mendukung dan antusias
terhadap potensi
ekonomi yang akan
didapat.
2. Adanya komunitas
umat Buddha yang
membantu pemasaran.
3. Program pemerintah
dalam segi promosi(
Festival Candi Muaro
Jambi, Ekspedisi Jejak
Menapo)
b. Weakness (Kelemahan)
Beberapa kelemahan yang
diidentifikasi di Candi
Muaro Jambi:
1. Zonasi yang belum pasti
2. Fasilitas yang belum
memadai
3. Aksesibilitas yang sulit
4. Beberapa candi masih
dalam proses ekskavasi.
c. Opportunity (Peluang)
Berikut peluang yang
diidentidikasi di Candi
Muaro Jambi
1. Pangsa Pasar yang
besar, yaitu seluruh
umat Buddha di
kawasan Asia
2. Sejarah yang sangat
kuat dan unik kaitannya
dengan ajaran Buddha.
d.Threat (Ancaman)
Beberapa ancaman yang
diidentifikasi ialah:
1. Potensi konflik yang
besar dikarenakan
perbedaan kepentingan
antara pengelola candi
sebagai Cagar Budaya
Nasional yaitu BPCB Provinsi
Jambi dan Dinas Pariwisata
Provinsi Jambi.
2. Kemungkinan terjadi
mass tourism yang merusak
kesucian wisata religi dan
fisik candi.
3. Kemungkinan kerusakan
pada candi yang masih
berada di bawah tanah dan
terganggunya proses
ekskavasi oleh kegiatan
pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai