Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN PUSAT KULINER NUSANTARA KOTA BANDUNG SEBAGAI

TUJUAN WISATA

Oda
STMP-AKPAR BSI Bandung
Jl. Sekolah Internasional No. 1-6 Terusan Jalan Jakarta, Bandung
email: mariaoda26@yahoo.com

ABSTRACT
Bandung City as a students and industrial city has become attraction for people from other
regions in Nusantara to visit it to study and look for a job. Heterogeneity of Bandung population,
also as a constrainnt to manage, is a potential to develop as a the centre of Nusantara food that
can support economic growth of Bandung City.
The innitiative of nusantara food centre derives from some businesmen, not the government of
Bandung City. Bandung city does not have Nusantara food centre map, either its origin or the
kinds, because the exist of Nusantara food centre has not been identified. Nusantara food map
availability is very important, it can make tourist easy to find the centre of Nusantara food and the
government can carry out the retribution easily.
Key Word: Nusantara Culanary, Touristsm Destination

ABSTRAKSI
Kota Bandung sebagai kota pelajar dan kota industri menjadi daya tarik penduduk dari berbagai
daerah di wilayah nusantara untuk datang ke Bandung dengan tujuan menuntut ilmu dan mencari
pekerjaan. Heterogenitas penduduk kota Bandung selain merupakan kendala terutama dalam
mengelola penduduknya, sekaligus potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pusat
kuliner Nusantara yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bandung. Kuliner nusantara
di Kota Bandung dapat ditemukan para wisatawan di restoran-restoran mewah, café, rumah makan
sampai dengan di warung pingiran jalan. Namun keberadaan kuliner Nusantara di Kota Bandung
masih tersebar dan belum tertata di pusat-pusat wisatra kuliner nusantara. Kota Bandung belum
memiliki peta kuliner nusantara baik di lihat dari asal maupun jenisnya, karena memang belum
diidentifikasi keberadaannya. Keberadaan peta wisata kuliner nusantara di kota Bandung dirasakan
penting, karena selain dapat memudahkan para wisatawan untuk mencari tempat kuliner, juga
dapat digunakan pemerintah dalam melakukan penarikan restribusi.
Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini mencoba menelaah secara konseptual tentang kondisi dan
daya tarik serta penataan kuliner Nusantara di Kota Bandung sebagai tujuan wisata.
Kata Kunci: Kuliner Nusantara, Tujuan Wisata

I. PENDAHULUAN gunung-gunung di sekelilingnya, Kota


Keindahan alam Indonesia dengan Bandung berhawa sejuk dan memiliki
beraneka ragam etnik dan keunikan budaya panorama alam yang indah. Di daerah
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak pegunungan di sekitar Bandung terhampar
dulu menjadi perhatian dan daya tarik permadani hijau perkebunan teh yang
wisatawan mancanegara maupun wisatawan menutupi hampir setiap kaki gunung.
nusantara. Berdasarkan pada potensi itu, Selain terkenal keindahan panorama
Indonesia menempatkan sektor Pariwisata alam dan berhawa sejuk, Kota Bandung juga
menjadi sektor andalan untuk pemasukan memiliki nilai sejarah. Kota Bandung
devisa Negara sekaligus peningkatan dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa
perekonomian masyarakat Indonesia. Belanda) City of Paris van java (Inggris)
Kota Bandung sebagai ibu kota atau “Paris dari Jawa”, sebagai Eropanya
provinsi Jawa Barat secara geografis terletak daerah tropis. Pada jaman revolusi,
di tengah-tengah provinsi Jawa Barat dan Bandung dikenal dengan semangat
mempunyai nilai strategis terhadap daerah- perjuangan yang dikenal dengan “Bandung
daerah di sekitarnya terutama DKI Jakarta. lautan api”. Bandung juga dikenal sebagai
Kota Bandung merupakan suatu cekungan tempat penyelenggaraan Konfrensi Asia
dan terletak pada ketinggian ±768 m di atas Afrika yang pertama (KAA),
permukaan laut dan dikelilingi oleh diselenggarakan pada tanggal 19 april 1955
pegunungan. Berkat dataran tinggi dan
dan dihadiri oleh 29 negara kawasan Asia dari beberapa fasilitas atau produk yang
dan Afrika. berbeda, namun sangat erat kaitannya
Kota Bandung juga dikenal sebagai dengan kebutuhan wisatawan selama dalam
kota pelajar (student city), terdapat tiga
perjalanan wisata yang dilakukannya
perguruan tinggi negeri (PTN) yang
terkenal yaitu Institut Tenknologi Bandung (composite demand). Lebih lanjut menurut
(ITB) Universitas Padjadjaran dan Shmoll, faktor-faktor yang menentukan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan permintaan terhadap daerah kunjungan
banyak Perguruan Tinggi Swasta cukup wisata antara lain :
terkenal dan berkualitas, sehingga Kota 1. Harga (price)
Bandung menjadi tujuan banyak para kaum 2. Daya tarik wisata (tourist attractions),
muda dari berbagai daerah di Indonesia
fasilitas yang tersedia (tourist facilities),
untuk menuntut ilmu di Bandung.
Kota Bandung juga merupakan pusat bentuk-bentuk pelayanan lainnya
perkembangan dan insdustri, karena itu (services) seperti transportasi lokal,
Bandung juga merupakan daya tarik para telekomunikasi, dan hiburan.
urbanisan untuk mencari pekerjaan. 3. Kemudahan-kemudahan untuk
Banyaknya pendatang dari berbagai daerah berkunjung (accessibilities) seperti
nusantara ke kota Bandung untuk menuntut sarana jalan, jembatan, tenaga listrik,
ilmu maupun bekerja, menjadikan penduduk
atau persediaan air bersih.
Kota Bandung sangat heterogin. Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) kota 4. Pre travel services and informations
Bandung sebesar 1,88% dengan Rata-rata 5. Images of tourist destination
kepadatan penduduk Kota Bandung Sammeng (2000) dalam Prabowo
13.927,48 jiwa/Km2 (Kota Bandung dalam (2009) menjelaskan bahwa produk
Angka, 2007). Heteroginitas masyarakat pariwisata merupakan mata rantai dari
Kota bandung tersebut selain merupakan
serangkaian komponen yang satu dengan
tantangan bagi Kota Bandung dalam
mengelola jumlah penduduk yang besar, yang lainnya saling terkait dan saling
juga memberi peluang bagi perkembangan mempengaruhi. Inilah yang menyebabkan
khasanah kekayaan kuliner nusantara di kota pariwisata memiliki pengaruh ganda
Bandung yang dapat dimanfaatkan sebagai (multiplier effect) yang sangat besar.
daya tarik distinasi wisatawan dari luar Seperti pada bagan diatas, jelas
Bandung khususnya dari Ibukota DKI bahwa seorang wisatawan berkunjung ke
Jakarta.
suatu tempat atau daerah tertentu karena
Pada saat ini Bandung selain terkenal
dengan daerah wisata belanja, juga terkenal tertarik oleh sesuatu, atau dengan kata lain
sebagai pusat kuliner, baik kuliner lokal daerah tersebut mempunyai daya tarik bagi
Jawa Barat yaitu aneka macam kuliner wisatawan tersebut. Kemudian untuk
sunda mapun kuliner dari berbagai daerah menunjang kebutuhan wisatawan terhadap
nusantara. Mulai dari tempat kuliner yang produk pariwisata, salah satu hal penting
eksklusif, mewah dan mahal sampai tempat untuk pengembangan pariwisata adalah
kuliner yang unik dan tradisional, dari
kemudahan atau fasilitas wisata, seperti
tempat kuliner nongkrong anak muda
sampai tempat kuliner dipinggiran jalan kemudahan mendapatkan informasi,
semuanya tersedia di Bandung dalam waktu mengurus dokumen perjalanan, ATM center,
24 jam. dan sebagainya. Aksesibilitas untuk
mencapai tempat tujuan wisata mejadi salah
II. TINJAUAN PUSTAKA satu komponen penting selanjutnya.
A. Aspek Ekonomi Pariwisata
Aksesibilitas tersebut dapat berupa moda
Shmoll dalam Yoeti (2008)
transportasi udara, transportasi darat, dan
mengatakan bahwa wisatawan itu bertindak
transportasi laut. Tidak jarang salah satu
dengan kehendak hatinya dan bebas memilih
faktor yang membuat wisatawan tertarik
daerah wisata yang akan dikunjunginya,
melakukan perjalanan ke daerah tujuan
obyek dan atraksi wisata yang akan
wisata karena alasan kuliner (makanan dan
dilihatnya atau fasilitas serta produk apa
minuman) serta akomodasi (penginapan).
yang dibutuhkan atau diinginkannya.
Untuk itu, fasilitas dan ketersediaan
Permintaan dalam industri pariwisata terdiri
akomodasi serta makanan dan minuman
menjadi faktor yang penting dalam import. Sejalan dengan era global dan sistem
menunjang industri pariwisata. Hiburan dan ekonomi dunia yang semakin liberal,
cenderamata merupakan produk terakhir dari berpengaruh pada pergeseran pola
komsumsi dan senantiasa menghantui akan
industri pariwisata yang melengkapi
hilangnya corak ragam makanan khas
kebutuhan wisatawan akan produk tradisional bangsa Indonesia. Dalam posisi
pariwisata. demikian, upaya melestarikan dan
Bryden dalam Mangiri (2003) dalam mengembangkan makanan tradisionil
Prabowo (2009) menyebutkan 5 dampak nusantara merupakan hal penting dan sangat
positif pariwisata bagi masyarakat. Manfaat strategis.
tersebut, yaitu : memperbaiki neraca Pengembangan kuliner nusantara
tidak saja mampu mengatasi persoalan
pembayaran sebagai penghasil devisa,
ketidakseimbangan pola komsumsi produk
menyebarkan pembangunan ke daerah- import dan tradisional, tetapi juga memberi
daerah non industri, menciptakan lapangan manfaat ekonomi secara langsung kepada
kerja, dan menghasilkan dampak pengganda para pelaku ekonomi, kesempatan kerja dan
perekonomian (multiplier effect). lebih jauh meningkatkan efektifitas
berfungsinya organisasi-organisasi sosial
B. Kuliner Nusantara kemasyarakatan dalam upaya melindungi
Istilah Kuliner berkaitan erat dengan keberlanjutan sistem produksi makanan
konsumsi makanan sehari-hari dan tradisionil. Sementara itu, upaya
merupakan sebuah gaya hidup yang tidak mengembangkan makanan tradisional
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, nusantara dihadapkan pada kendala antara
karena sehari-hari setiap orang memerlukan lain sanitasi yang buruk, proses pengolahan
makanan. Dalam kamus Webster (1913) yang overcook, kurang memperhatikan gizi,
kuliner atau culinary adalah “Relating to the lemahnya unsur teknologi, atau kendala
kitchen, or to the art of cookery; used in budaya yang sering kali menghambat
kitchens; as, a culinary vessel; the culinary transfer pengetahuan tentang makanan
art”. tradisional itu sendiri.
Kuliner adalah suatu bagian hidup Dari perspektif antropologi, kuliner
yang erat kaitannya dengan konsumsi tidak terlepas dari pola konsumsi dan
makanan sehari-hari. Kuliner merupakan kapitalisme. Identitas sosial menyangkut
sebuah gaya hidup yang tidak dapat kelas sosial dapat terlihat lewat pola-pola
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. makan yang akhirnya bisa dijadikan bahan
Karena setiap orang memerlukan makanan refleksi tentang kesenjangan sosial-budaya
yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai atau juga polarisasi kelas di Indonesia.
dari makanan yang sederhana hingga Kegiatan makan seringkali dianggap sebagai
makanan yang berkelas tinggi dan mewah. kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar
Sedangkan pengertian “Nusantara” semata, padahal dari sudut kajian
memiliki arti “di antara dua benua dan dua antropologi budaya, kegiatan makan
samudera", sehingga Jawa pun termasuk merupakan suatu bagian dari tujuh unsur
dalam definisi nusantara. Istilah nusantara kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki
ini dengan cepat menjadi populer kekhasan tersendiri dalam kegiatan makan,
penggunaannya sebagai alternatif dari nama mulai dari menyiapkan bahan makanan,
Hindia Belanda. Sampai hari ini istilah proses memasak, mengemas, hingga proses
nusantara tetap di pakai untuk menyebutkan memakannya. Rohendi (2001),
wilayah tanah air kita dari Sabang sampai mengungkapkan dalam perspektif
Merauke. antropologi, makanan bukanlah sesuatu yang
Berdasarkan pengertian di atas, dipandang semata-mata berhubungan
kuliner nusantara menunjuk pada makanan dengan aspek fisiologis dan biologis
khas tradisional dan makanan utama yang manusia melainkan secara menyeluruh
berasal dari wilayah Indonesia. terserap dalam suatu sistem budaya
Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri makanan. Sistem budaya makanan
dari berbagai etnis, menyebabkan corak mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan
ragam makanan tradisional di nusantara juga konsumsi makanan yang di dalamnya
sangat beranekaragam. Globalisasi dan tersirat pemenuhan kebutuhan manusia -
kemajuan pembangunan ekonomi saat ini primer, sosial, dan budaya- dalam rangka
memberikan pengaruh kepada pergeseran melangsungkan kehidupan dan
pola konsumsi makanan ke arah produk meningkatkan kesejahteraan diri, keluarga,
dan masyarakatnya, dihadapkan pada alasan bagi pelaku usaha kuliner untuk
sumber daya lingkungan alam (juga sosial- menyajikan makanan tradisional di kota-
budaya) yang dapat dimanfaatkannya. kota besar karena mereka percaya bahwa
Menurut Roedjito (1989 : 3–6) orang yang merantau ke kota akan
makanan dalam suatu masyarakat sangat cenderung mencari makanan tradisional
ditentukan oleh keadaan sosial budayanya. daerahnya.
Cara makan suatu masyarakat atau suatu
daerah akan dapat berkembang menjadi C. Bandung Sebagai Pusat Kuliner
suatu kebiasaan makan. Individu yang hidup Nusantara
bermasyarakat sepanjang sejarah telah Heteroginitas masyarakat kota
mengembangkan pola tingkah laku yang Bandung menjadikan kota ini menjadi pusat
khas, bertalian dengan cara mereka kuliner nusantara. Setiap orang yang datang
melakukan kegaitan yang berhubungan ke Bandung cenderung berusaha mencari
dengan pangan. Dengan demikian, kegiatan makanan khas tradisional daerahnya masing-
memilih makanan, belanja pangan, masing, karena dari aspek budaya orang
mengawetkan, mengolah dan tidak dapat meninggalkan begitu saja
menghidangkan makanan akan berkembang makanan yang biasa mereka makan. Potensi
menjadi kebiasaan dan tradisi. kemajemukan etnis di kota Bandung
Mengembangkan kebiasaan makan, dijadikan peluang bagi pelaku usaha kuliner
mempelajari cara yang berhubungan dengan untuk mendapatkan keuntungan melalui
konsumsi pangan dan menerima atau membuka usaha makanan tradisional atau
menolak bentuk atau jenis makanan tertentu, kuliner nusantara. Usaha di bidang makanan
yang dimulai dari permulaan hidupnya akan tradisional atau kuliner nusantara di Kota
menjadi bagian dari perilaku yang berakar Bandunga dapat ditemui mulai dari restoran
pada masyarakat tersebut. Adat dan tradisi mewah dengan harga yang mahal, kafe
merupakan dasar perilaku tersebut, yang yang nyaman, warung makan yang murah,
berbeda diantara kelompok yang satu sampai dengan warung pinggiran jalan. Oleh
dengan yang lain. Kepercayaan terhadap karena itu berkunjung ke Bandung kiranya
makanan ditentukan oleh budaya yang belumlah lengkap apabila belum berwisata
merupakan suatu pedoman dimana cara kuliner di seputaran kota Bandung yang
makan dan penerimaan terhadap makanan nyaman dan asri.
terbentuk. Hal tersebut diajarkan dengan Berbagai jenis kuliner nusantara
seksama kepada generasi berikutnya. seperti makanan khas tradisional Jawa,
Makanan tradisional adalah makanan Sulawesi, sumatera, NTB, Kalimantan, Jawa
yang telah membudaya di kalangan Tengah, Jawa Timur, Betawi, dan makanan
masyarakat Indonesia, serta telah ada sejak dari daerah-daerah lain di Indonesia sudah
nenek moyang suku nusantara banyak dijajakan di kota Bandung. Makanan
(Muhilal,1995). khas Jawa Timur yang mewakili masakan
Menurut Winarno (1993), makanan nusantara di kota Bandung seperti berbagai
tradisional adalah makanan yang pekat jenis soto, rawon, rujak cingur, pecel dan
dengan tradisi setempat. Sementara itu lain-lain. Masakan khas mewakili kota
Hadisantosa (1993), mendefinisikan pangan Yogyakarta (seperti gudeg) berkembang
tradisional sebagai makanan yang pesat di kota bandung dari mulai dari rumah
dikonsumsi oleh golongan etnik dan wilayah makan sampai di warung-warung pinggir
spesifik, diolah berdasarkan resep yang jalan. Masakan Jawa Tengah seperti ayam
secara turun temurun. Bahan yang Suharti, soto bangkong, surabi Solo,
digunakan berasal dari daerah setempat dan tengkleng, banyak diminati oleh masyarakat
makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan yang berkunjung ke kota Bandung maupun
selera masyarakat. masyarakat kota Bandung sendiri. Masakan
Berdasarkan uraian di atas, dapat Sulawesi seperti coto makasar, konro, ikan
diketahui bahwa makanan berkait dengan bakar banyak tersebar di Kota Bandung.
kebudayaan, setiap orang tidak akan pernah Masakan khas Sumatera seperti masakan
melupakan makanan tradisionalnya. padang bertebaran di Kota Bandung mulai
Meskipun terjadi pergeseran pola makan dari restoran besar sampai dengan warung
akibat globalisasi dan perkembangan pinggiran jalan banyak dijumpai di
ekonomi, orang akan selalu memproduksi Bandung. Masakan khas Nusa Tengagara
dan mencari makanan tradisional untuk Barat seperti ayam taliwang juga banyak
memenuhi kebutuhan makan sehari hari. digemari masyarakat kota Bandung. Akhir-
Kondisi inilah tampaknya yang menjadi akhir ini kota Bandung dimeriahkan dengan
dibukanya banyak makanan nusantara yaitu umumnya antara lain lahang, bandrek,
“kedei Aceh” yang menyajikan dan menjual bajigur, goyobod,es puter, sakoteng dan es
makanan khas Aceh, dan Rumah makan cingcauw. Masih banyak lagi makanan dari
“Raja Melayu” yang menyajikan masakan nusantara yang dibuka di Kota Bandung
khas melayu (daerah Riau). yang belum sempat diidentifikasi sebagai
Kota Bandung dan umumnya Jawa potensi peta wisata. Sampai saat ini kuliner
Barat, juga memiki kekhasan kuliner nusantara yang ada di Kota Bandung belum
tradisional yang melengkapi keberadaan diidentifikasi menjadi peta wisata kuliner
kuliner nusantara di Kota Bandung. nusantara.
Makanan khas tradisional dari Jawa Barat Selain peta wisata kuliner yang telah
yang ada di kota Bandung yang banyak diidentifikasi dan disusun seperti tertera
diburu oleh para wisatawan yang datang ke pada tabel 1 di atas, masih banyak lagi
kota Bandung antara lain: restoran, café, rumah makan dan warung
1. Makanan tradisional kota Bandung pigiran jalan di wilayah seputar kota
diantaranya mie kocok, kupat sayur, Bandung yang belum teridentisfikasi.
soto bandung, baso tahu, siomay, Meskipun sebagian tempat tersebut berada
Batagor, angeun kacang beureum, nasi di luar Kota Bandung, namun tempat kuliner
timbel, sayur asem, peuyeum bandung, tersebut menjadi incaran para wisatawan
peuyeum ketan, borondong, ladu, ali yang berkunjung di Bandung setelah mereka
agrem, kolontong, opak, ranginang, melakukan wisata. Di bagian utara Kota
kiripik tempe, kiripik oncom, awug, tahu Bandung misalnya terdapat tempat wisata
bandung, Colenak (Dicocol Enak) kuliner seperti “The Peak”, “Kampung
Batagor (Bakso Tahu Goreng), Surabi, Daun”, “Balcony” yang merupakan sebuah
Awug Beras. Cimol (Aci Digemol), dan resto di kompleks bangunan Hotel Bilique
lain-lain. dan Fame Station di Jalan Sersan Bajuri. Di
2. Makanan tradisional Cianjur; geco, tempat ini banyak pilihan menu untuk
tauco, aneka manisan buah. masakan Canton dan tempat makan pribadi.
3. Makanan tradisional Purwakarta; sate House du Chocolait atau House de
maranggi, simping, peuyeum gandul. Chocolate, berada di kompleks Apartment
4. Makanan tradisional Bogor; laksa, sirop Setiabudi. Rumah makan “Daeng Tata”
pala. kiririp taleus, asinan bogor, lapis belum lama ini dibuka di Bandung yang
hejo.. menyajikan makanan khas Makassar seperti
5. Makanan tradisional Cirebon; empal Sop Konro panas, Iga Bakar. Ikan Bakar
gentong, tahu gejrot, nasi lengko, Cianjur juga tersedia di Bandung, Café
kurupuk udang, sirop campolai, terasi, “Suis Butcher” di Jln. Martadinata dan “
ikan asin, emping. Steak House Tomodachi” di Jln. Sukajadi
6. Makanan tradisional Sumedang; tahu, serta berbagai masakan mancanegara,
ubi cilembu Jepang dan terutama masakan Eropa juga
7. Makanan tradisional Sukabumi sirop banyak di kota Bandung.
pala, kueh moci, bika ambon. Dinas pariwisata Kota Bandung telah
8. Makanan tradisional Kuningan; memiliki peta wisata kuliner, namun belum
peuyeum ketan. menunjukkan peta wisata kuliner nusantara.
9. Makanan tradisional Majalengka : Peta wisata kuliner yang dibuat Dinas
kecap. Pariwisata Kota Bandung baru menyusun
10. Makanan tradisional Subang : dodol zona-zona geografis dan tempat-tempat
nanas, sale nanas. kuliner seperti restoran, kafe dan rumah
11. Makanan tradisional Garut : aneka makan dan menu makanan import yang bisa
macam dodol ketan, sale kesemek. dikunjungi oleh wisatawan, namun
12. Makanan tradisional Tasikmalaya : wisatawan belum bisa melihat kekhasan
dodol sirsak, sale pisang, opak, kuliner nusantara yang disajikan dari
ranginang. masing-masing tempat kuliner tersebut. Peta
13. Makanan tradisional Ciamis : minyak wisata kuliner di Kota Bandung dibagi
kelapa, galendo, kiripik pisang, sale kedalam lima wilayah yaitu Bandung Utara,
pisang. Bantung Timur, Bandung Tengah, Bandung
Sedangkan jenis minuman khas Barat, dan Bandung Selatan sebagai berikut:
tradisional Jawa Barat dan orang Sunda pada
Tabel 1
Peta Pariwisata Kuliner Kota Bandung
No. Nama Restoran/Café/Rumah Makan Alamat
1 Bandung Utara
BLOEMEN CAFE Cihampelas Walk Broadway St. SL 13-13A
DEF RESTO Jl. Raden Patah No. 6 Bandung 022 2501353
ROEMAH MACARONI SALSA Jl. Cihampelas No 57 Bandung 40161 022 4266566
AYAM COBEK LANGGANAN Jl. Culan no.1 (Daerah Anggrek-Soka) Bandung
022 7271718
I LOVE U CAFE Jl. Cihampelas No.314 Bandung 022 2033920
KEDAI S Jl. Raya Cikole Km. 4 Bandung 022 2784787
COET WARUNG Jl. Sersan Bajuri Km. 4,7 Villa Triniti Bandung 022
70686769
ANEKA CAFE Jl. Grand Hotel No. 33 Bandung 022 2786225
2. Bandung Barat
NESSA BAKING & COOKING Jl. Cicendo No.11 Bandung 022 4204168/ 2038159
COURSE
GRAND EASTERN RESTAURANT Jl. Pasir Kaliki
GUE CAFE & BIUTIQUE Jl. Raya Pajajaran No. 14 Bandung
KUPAT TAHU IBU KOKOM GOR Padjadjaran Jl. Padjadjaran
TAHU YUN-YI Jl. Kebon Kawung No. 48. Jl. Jend. Sudirman No. 229
GRANDMA KITCHEN MENU Jl. Sindang Sirna No. 12 Bandung, 022 92630297
HOCK KIE Jl. Jend. Sudirman No. 222 Bandung
BAKMIE GUNUNG PERENG Jl. Pasirkaliki Ruko Paskal Hyper Square Blok A No.12
CIPAGANTI BASO MALANG Jl. Sukagalih, Gg. H. Gojali No.261
3 Bandung Timur
RUBY RESTAURANT Jl. Burangrang No.15 Bandung
KAFE EXCELSO Jl. Jend Gatot Subroto No. 289 Bandung Supermall A/120
BIC CAFE Jl. Batununggal Indah II No. 70 Bandung
DESO CAFE Jl. Pasir Layung No. 300 Bandung
KEDAI SASTRO Jl. Reog Raya No. 7 Bandung
J & C KUE KERING ROOMBUTTER Istana Plaza Lt. dasar
BSM Lt.2 Food court
JAVA FOOD MTC Soekarno Hatta Lt.2
(Kampung Priangan)
BUMEGA Jl. Waringin No. 21 Bandung
Bandung Supermall, Plaza IBCC, Yogya Sunda
DAIMANZOKU Bandung Supermall
2nd Floor-B238 (depan lift Atrium)
4. Bandung Selatan
88 CAFE
LAKSA PEDAS THAILAND Kompl Taman Kopo Indah I BI A-2/133 Bandung
BATAGOR PERMAI Komp. Kopo Permai 48A/ 1 Bandung
LEKKERE KLAPPERTAART Jl. Kopo Permai II Blok A10 - 16
YOGHURT LEMBANG Jl. Taman Kopo Indah III
Blok F2 No.8
PEPES NASI SPESIAL Jl. Waringin No.21 022 6014854
PAO PAO RESTAURANT Jl. Kopo No. 371 A 022 5402469
NOODLE SPOT Jl. Pelajar Pejuang 45 No.115 022 7307434, 7319687

NIA CATERING 022 7303607


5. Bandung Tengah
BROWFEE CAFE Jl. Ir.H.Djuanda No.167
KRISTE BAKERY & CAKE Jl. Kemuning No.2 Bandung 022 7271931
MARINO SEAFOOD & CHINESE Pertigaan Jl. Sukabumi dan jl. Terusan
FOOD Jakarta 085294455560
PUJASERA SAN FRANCISCO Jl. Burangrang No. 12 Bandung
DAPUR PARAHYANGAN CAFE 022 7314350
COFFEE CENTER Jl. Taman Sari No. 27 Bandung 022 4260973
ETCETRA Jl. Trunojoyo No. 40 Bandung 022 4265153
HERITAGE CAFE Jl. LL. RE. Martadinata No. 63 Bandung 022 422545

HONGER CAFE Jl. Gelap Nyawang No. 9 Bandung 022 70403344


Sumber: http://bandung.petawisata.com

Dalam rangka melestarikan kuliner berbagai daerah, dan sekaligus sebagai


nusantara, sejak tahun 2008 para Duta media promosi kuliner nusantara di Kota
Bango menyelenggarakan Festifat Jajanan Bandung.
Bango (FJB) yang diwakili masakan
Ketoprak Ciragil mewakili Jakarta, Nasi III. METODE PENELITIAN
Bug Trunojoyo mewakili Malang, sajian Metode penelitian menggunakan
Gudeg dari RM Adem Ayem mewakili metode deskriptif-kualitatif dengan
Yogyakarta, Tengkleng Bu Edi mewakili pendekatan rasionalistik. Metode kualitatif-
Surakarta (Solo). Kemudian Kupat Tahu rasionalistik ini didasarkan atas pendekatan
Gempol mewakili Bandung, Soto Udang holistik berupa suatu konsep umum (grand
racikan RM Rinaldy mewakili Medan, concepts) yang diteliti pada objek tertentu
Tutug Oncom olahan Saung Kiray mewakili (spesific object), yang kemudian
Bogor, Coto Daeng Muchtar khas Makassar, mendudukkan kembali hasil penelitian yang
dan Rawon Dengkul Nguling terpilih didapat pada konsep umumnya. Paradigma
sebagai Duta Bango yang mewakili penelitian kualitatif diantaranya diilhami
Surabaya. Pada bulan Juni 2009 PT falsafah rasionalisme yang menghendaki
Unilever Tbk menyelenggarakan Festival adanya pembahasan holistik, sistemik, dan
Jajanan Bango (FJB 2009) lagi di Kota mengungkapkan makna dibalik fakta
Bandung. Festifal ini selain mengajak empiris sensual. Secara epistemologis,
masyarakat menyusuri sebuah etalase metodologi penelitian dengan pendekatan
khusus yang di dalamnya terdapat proses rasionalistik menuntut agar objek yang
pembuatan Kecap bango yang dikemas diteliti tidak dilepaskan dari konteksnya atau
dalam nuansa khas, Festival ini merupakan setidaknya objek diteliti dengan fokus
salah satu langkah kongkrit PT Unilever tertentu, tetapi tidak mengeliminasi
untuk menunjukkan konsistensi dalam konteksnya.
melestarikan warisan kuliner Nusantara. Pengumpulan data menggunakan
Penyelanggaran FJB 2009 di Kota bandung pendekatan studi literature (pustaka), yang
merupakan bagian dari upaya untuk bersumber dari sejumlah literatur yang
mengajak masyarakat untuk melestarikan meliputi buku-buku yang dapat mendukung
berbagai makanan tradisional Indonesia. isi penulisan, artikel media massa, dan
Sesuai dengan tema pilihan, FJB kali ini penelusuran literatur on-line (situs website)
menghadirkan 60 makanan tradisional khas yang bersifat menambah wahana keilmuan
dari kota setempat, dan masih ditambah lagi sebagai penunjang topik pembahasan.
partisipasi dari 8 Duta Bango dari luar kota.
Para penjaja makanan yang tampil di FJB IV. PEMBAHASAN
tahun ini mewakili kota Surabaya, Jakarta, Kuliner Nusantara di wilayah kota
Bandung, Malang, Yogyakarta, Makassar, Bandung sudah tersebar dari mulai restoran
Bogor, Solo, dan Medan (detik.com ). mewah, café, rumah makan sampai dengan
Selah sukses pada bulan Juli 2009, warung dipingiran jalan. Keberadaan kota
Festival Jajanan Bango (FJB) 2010 kembali Bandung sebagai pusat kuliner sudah
digelar di Bandung pada bulan NOktober diketahui oleh banyak orang termasuk
2010, gelaran kuliner terakbar ini wisatawan dari luar kota Bandung seperti
menyajikan 100 jajanan nusantara. Festival DKI Jakarta. Saat ini banyak wisatawan
Jajanan Bango (FJB) 2010 yang digelar di nusantara utamanya DKI Jakarta yang
Lapangan Tegalega pada Sabtu (16/10/2010) sengaja datang ke Bandung hanya untuk
menarik antusias warga Kota Bandung., datang ke tempat-tempat wisata kuliner
mereka ramai-ramai menjajal berbagai nusantara. Didukung adanya jalan tol
makanan khas nusantara (detik.com). cipularang, akses transportasi antara
Festival Ini adalah kesempatan langka, Bandung-Jakarta menjadi sangat mudah
karena pengunjung bisa mencicipi aneka dengan jarak tempuh Bandung-Jakarta yang
ragam masakan Nusantara dengan citarasa hanya 2,5 jam. Kemudahan akses
mantap yang bisa dinikmati dalam satu transportasi tersebut mendorong banyak
kesempatan. Festifal Ini adalah salah satu warga Jakarta pada hari sabtu dan minggu
keunggulan FJB, dimana pengunjung dapat berkunjung ke Bandung hanya untuk
menikmati berbagai makanan khas melakukan wisata belanja dan wisata
Nusantara tanpa harus mengunjungi satu- kuliner. Data pada bulan Januari 2006,
persatu tempat makan enak yang tersebar di jumlah kendaraan yang masuk ke Bandung
sebanyak 25.665. Pendapatan yang diterima Bandung masih tersebar diberbagai tempat,
Jasa Marga pada saat tersebut adalah sebesar sehingga para wisatawan tidak dengan
Rp 276,7 juta. Sekitar 80% pengunjung mudah menemukan kuliner nusantara yang
adalah wisatawan dari luar kota. Dari jumlah diinginkan. Pemerintah Kota Bandung Juga
itu, 60% adalah orang Jakarta. Sisanya belum mengidentifikasi keberadaan kuliner
pengunjung dari Jawa, Sulawesi, nusantara yang ada di kota Bandung,
Yogyakarta, dan Solo. Bahkan, turis asing sehingga Kota Bandung belum memiliki
dari kawasan Asia Tenggara, Jepang, sebuah peta wisata kuliner nusantara.
Belanda, Belgia kerap kali berbelanja di Keberadaan peta wisata kuliner nusantara ini
kawasan ini. penting, karena dapat digunakan sebagai
Kemudahan akses transportasi petunjuk para wisatawan dalam mencari
tersebut belum diimbangi oleh pemerintah tempat wisata kuliner. Sudah saatnya kota
kota Bandung dalam penataan wisata kuliner Bandung melakukan identifikasi keberadaan
nusantara. Hal ini dapat dilihat dari belum kuliner nusantara dan memiliki peta wisata
dimilikinya konsep penataan wisata kuliner kuliner nusantara di kota Bandung.
di kota Bandung. Kuliner nusantara di Kota

Gambar 1. Peta wisata kuliner Bandung


Keberadaan peta wisata kuliner pembangunan pariwisata di Kota
nusantara ini selain bermanfaat sebagai Bandung termasuk penataan wisata
petunjuk bagi wisatawan, juga berfungsi kuliner nusantara.
sebagai media promosi kuliner nusantara di 2. Pemerintah daerah melalui Dinas
Kota Bandung. Pemerintah daerah kota Pariwisata bekerjasama pihak luar
Bandung secara khusus belum melakukan (perguruan tinggi) melakukan penelitian
pembinaan inovasi melalui teknologi untuk dengan tujuan untuk mengidentifikasi
merubah rasa dan tampilan makanan keberadaan usaha kuliner nusantara di
tradisional nusantara agar menarik dan enak Kota Bandung baik yang berkait dengan
dinikmati. Upaya inovasi terhadap makanan potensi maupun jenis kuliner nusantara,
tradisional banyak dilakukan oleh pelaku kemudian dibuat peta wisata kuliner
usaha sendiri seperti ‘surabi setiabudhi’, nusantara di kota Bandung.
sehingga tampilannya menarik, rasanya enak 3. Pemerintah daerah melalui dinas
dan diminati oleh semua lapisan masyarakat. pariwisata melakukan pembinaan dan
Pemerintah kota Bandung belum pelatihan bagi para pelaku usaha kuliner
memiliki konsep bagaimana menata wisata nusantara baik berkait dengan
kuliner nusantara agar dapat bermanfaat manajemen, pengolahan makanan yang
bukan saja bagi pelestarian kuliner nusantara bersih, dan pemasaran produk kuliner
itu sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi nusantara.
perkembangan kepariwisataan di Kota 4. Pemerintah Kota Bandung perlu
Bandung. Melalui penataan wisata kuliner memfasilitasi pembangunan fasilitas dan
yang tepat, wisata kuliner nusantara dapat sarana prasarana yang diperlukan untuk
menarik wisatawan nusantara untuk datang pengembangan pusat-pusat usaha kuliner
ke kota Bandung. Banyaknya wisatawan nusantara sesuai dengan kebijakan yang
yang datang ke Bandung akan berdampak telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
pada perkembangan ekonomi kota bandung, Pembangunan fasilitas seperti wisata
sehingga ekonomi masyarakat khususnya kuliner di pusat perbelanjaan “Pascal”
pelaku usaha akan meningkat dan sekaligus perlu diperbanyak sesuai dengan
menjadi salah satu sumber peningkatan pengaturan zona wilayah, sehingga
pendapatan asli daerah (PAD) melalui pelaku usaha kuliner nusantara dapat
restribusi. mengakses fasilitas tersebut dan
Penataan kuliner nusantara di kota wisatawan dengan mudah dapat memilih
Bandung banyak dilakukan oleh para pelaku tempat serta menemukan pusat wisata
usaha, seperti tempat-tempat jajanan di pusat kuliner yang dekat sesuai tujuan
perbelanjaan “Paskal” di Jln Pasirkaliki kedatangan mereka.
Bandung, Pusat Jajanan Jln. Burangrang,
dan lain-lain.. Di tempat ini tersedia V. PENUTUP
berbagai kuliner nusantara, sehingga Kesimpulan
pengunjung dengan mudah dapat Berdasarkan uraian di atas, dapat
menemukan makanan khas daerah dan dapat disimpulkan bahwa kota Bandung sebagai
memilih masakan dari berbagai daerah. kota pelajar dan kota industri menjadi daya
Belum banyak tempat-tempat wisata kuliner tarik penduduk dari berbagai daerah di
nusantara yang seperti di pusat perbelanjaan wilayah nusantara untuk datang ke bandung
“Paskal”, keberadaan kuliner nusantara di dengan tujuan menuntut ilmu dan mencari
kota Bandung masih tercerai berai, kondisi pekerjaan. Heterogenitas penduduk kota
ini tentu akan menyulitkan para wisatawan Bandung selain merupakan kendala terutama
untuk menemukan tempat-tempat kuliner dalam mengelola penduduknya, sekaligus
nusantara. potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
Dalam menata wisata kuliner di kota pengembangan pusat kuliner Nusantara yang
bandung, agar Bandung menjadi pusat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
kuliner nusantara, pemerintah Kota Bandung Kota Bandung.
melalui dinas Pariwisata perlu mengambil Kuliner nusantara di kota Bandung
langkah-langkah sebagai berikut: dapat ditemukan para wisatawan di restoran-
1. Pemerintah kota Bandung perlu restoran mewah, café, rumah makan sampai
peraturan daerah (perda) yang mengatur dengan di warung pingiran jalan. Namun
penataan wisata kuliner termasuk keberadaan kuliner Nusantara di kota
didalamnya wisata kuliner nusantara. Bandung masih tersebar dan belum tertata di
Peraturan pemerintah ini penting, karena pusat-pusat wisatra kuliner nusantara.
dapat digunakan sebagai acuan dalam Kalauapun sudah ada pusat-pusat kuliner
Nusantara seperti di Pusat Perbelanjaan pelatihan bagi para pelaku usaha kuliner
“Pascal” dan di beberapa tempat lainnya, nusantara baik berkait dengan
inisiatif pemusatan kuliner nusantara datang manajemen, pengolahan makanan yang
dari para pelaku usaha dan bukan dari bersih, pemasaran produk kuliner
pemerintah Kota Bandung. nusantara,dan kemudahan akses modal
Kota Bandung sudah memiliki peta usaha..
wisata kuliner yang tersebar berdasarkan 4. Pemerintah Kota Bandung memfasilitasi
zona-zona pembangunan, Namun peta pembangunan fasilitas dan sarana
kuliner tersebut baru merupakan peta prasarana yang diperlukan untuk
restoran, café dan rumah makan yang tidak pengembangan pusat-pusat usaha kuliner
menunjukkan ada tidaknya kuliner nusantara nusantara sesuai dengan kebijakan yang
ditempat itu. Kota Bandung belum memiliki telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
peta kuliner nusantara baik dilihat dari asal Pembangunan fasilitas seperti wisata
maupun jenisnya, karena memang belum kuliner di pusat perbelanjaan “Pascal” ,
diidentifikasi keberadaannya. Keberadaan pusat jajanan di Jl. Burangrang perlu
peta wisata kuliner nusantara di kota diperbanyak sesuai dengan pengaturan
Bandung penting, karena selain dapat zona wilayah, sehingga para wisatawan
memudahkan para wisatawan untuk mencari dapat dengan mudah menemukan pusat
tempat kuliner, juga dapat sumber pendapata wisata kuliner dan memilih tempat yang
pemerintah (PAD) melalui penarikan dekat sesuai tujuan kedatangan mereka.
restribusi.
Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan di atas, Dinas Pariwisata. 2007. Kota Bandung
saran yang diajukan dalam rangka Dalam Angka. 2007
peningkatan wisata kuliner di Kota Bandung Foster, George M dan Barbara Gallatin
adalah sebagai berikut: Anderson. 2006. Antropologi
1. Pemerintah kota Bandung perlu Kesehatan. Jakarta: Universitas
menerbitkan peraturan daerah (perda) Indonesia.
tentang penataan wisata kuliner termasuk http://bandung.petawisata.com (diakses 23
didalamnya wisata kuliner nusantara. Oktober 2010)
Peraturan pemerintah ini penting, karena Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi
dapat digunakan sebagai acuan dalam Klasik dan Modern I. Jakarta: PT. Gramedia.
pembangunan pariwisata di Kota Kaplan, David. 2002. Teori Budaya.
Bandung khususnya penataan pusat Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
wisata kuliner nusantara. Keesing, Roger M. 1999. Antropologi
2. Pemerintah daerah melalui Dinas Budaya. Jakarta: Erlangga.
Pariwisata bekerjasama pihak luar Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu
(perguruan tinggi) melakukan penelitian Antropologi. Jakarta PT. Rineka Cipta.
dengan tujuan untuk mengidentifikasi Saifuddin, Achmad Fedyani. 2006.
keberadaan keberadaan usaha kuliner Antropologi Kontemporer. Jakarta:
nusantara di Kota Bandung baik yang Kencana Prenada Media Group.
berkait dengan potensi maupun jenis Yudistira K. Garna. 2006. Teori Sosial
kuliner nusantara, kemudian dibuat peta Pembangunan.
wisata kuliner nusantara di kota Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata.
Bandung. Jakarta: Kompas
3. Pemerintah daerah melalui dinas
pariwisata melakukan pembinaan dan
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Oda, Dra., M.Si, lahir di Jakarta tahun 1952 dan memperoleh gelar sarjana (S1) IKIP/UPI pada
tahun 1983, Magister Sain (S2) 2004 dari Program studi Ilmu Sosial . Saat ini aktif mengajar
sebagai dosen kopertis (DPK) Wilayah IV pada Akademi dan Universitas BSI Bandung, dan
mengajar juga di STMP –AKPAR BSI Bandung. Telah banyak tulisan yang telah dihasilkan di
berbagai jurnal seperti jurnal kopertis, menjadi pembicara seminar internasional pada ISSIT 2010
yang diselenggarakan oleh BSI.

Anda mungkin juga menyukai