Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN: 2623-0089

Website :
jurnal.umj.ac.id/index.php/baskara
Email : pibk@umj.ac.id

POTENSI DAN PROSPEK WISATA SYARIAH DALAM


MENINGKATKAN EKONOMI DAERAH
(STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)
Nouvanda Hamdan Saputram1,*, Lusi Kholisiah1, Erda Nuraini1
1
Universitas Islam Bandung
*
Email: nouvanhmdn13@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang pariwisata syariah sebagai instrumen diplomasi publik
Indonesia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan ekonomi daerah,
karena potensi wisata syariah yang besar diharapkan dapat memiliki pengaruh terhadap
perekonomian daerah terutama bagi Kota Bandung sebagai destinasi wisata syariah.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan konsep diplomasi publik
dan konsep pariwisata syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi publik
Indonesia dengan menampilkan diri sebagai destinasi wisata syariah dianggap berhasil dapat
menarik kunjungan wisatawan mancanegara terutama wisatawan Muslim dan menarik
investasi, serta perkembangan wisata syariah juga mengalami peningkatan yang positif,
sehingga dengan meningkatnya kunjungan wisata dan investasi dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan perekonomian daerah seperti Kota Bandung sebagai destinasi wisata syariah.
Kata Kunci: Diplomasi Publik, Ekonomi Daerah, Kota Bandung, Wisata syariah

PENDAHULUAN yang meningkat menjadikannya faktor


Pariwisata Indonesia yang kunci dalam menciptakan lapangan kerja,
pertumbuhan sektor wisatanya tercepat dan infrastruktur, pengembangan usaha,
menjadi sektor ekonomi terbesar karena hingga pendapatan dari ekspor. Indonesia
kontribusi terhadap devisa Negara terbesar memproyeksikan pada tahun 2019 sektor ini
kedua setelah industri kelapa sawit yang dapat meningkatkan Produk Domestik
mencapai USD 15.965 Miliar pada tahun Bruto (PDB) sebesar 15 persen, dengan
2016 sedangkan pariwisata menduduki kunjungan 20 juta wisatawan
kedua mencapai USD 13.568 Miliar pada mancanegara, 275 juta perjalanan yang
tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 dilakukan wisatawan nusantara, dan
sektor pariwisata berada di posisi keempat diharapkan mampu menyerap tenaga kerja
yang memberikan kontribusi terhadap hingga 13 juta (Subarkah, 2018).
devisa dengan capaian USD 12.225 Miliar di Dalam mewujudkan sasaran
bawah Minyak dan Gas (USD 18.574 pembangunan tersebut, dilakukan
Miliar), Kelapa Sawit (USD 16.427 Miliar), berbagai upaya pembangunan pariwisata,
Batu Bara (USD 14.717 Miliar) (Subarkah, sektor ini memiliki perkembangan dalam
2018). segmentasinya, saat ini yang cukup pesat
Hal ini juga menjadikannya sektor perkembangannya dan menjadi trend di
unggulan karena beberapa hal, yaitu: dunia internasional adalah pembangunan
jumlah destinasi dan investasi pariwisata wisata syariah. Segmen wisata yang

93
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019
memberikan pelayanan terhadap Kota Bandung memiliki banyak
wisatawan Muslim yang ingin melakukan peluang yang dapat dimanfaatkan pada
perjalanan wisata sesuai dengan pengembangan wisata syariah, seperti
prinsipprinsip Islam, sehingga wisatawan mayoritas penduduk beragama Islam,
Muslim menjadi merasa lebih nyaman dan akses ke berbagai destinasi pariwisata yang
aman dalam menikmati perjalanan wisata, semakin berkembang, dan daya tarik
serta dapat melaksanakan kewajibannya wisata yang meningkat. Wisata syariah
sebagai seorang Muslim sesuai dengan mampu berperan dalam mendorong
ajaran Islam seperti wajib mengkonsumsi pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung. Di
makanan dan minuman halal, balik peluang yang dimiliki oleh Kota
melaksanakan solat fardu di tempat yang Bandung, terdapat masalah yang menjadi
representatif, dan tempat tinggal yang hambatan dalam mempersiapkan Kota
terhindar dari maksiat dengan adanya Bandung sebagai destinasi wisata syariah.
hotel syariah.
Percepatan pengembangan wisata Kota Bandung memperoleh
syariah di Jawa Barat dimulai sejak tahun penghargaan dari Kementerian Pariwisata
2016. Dari 26 Kota/Kabupaten yang ada di pada acara Wonderful Indonesia syariah
Jawa Barat, Kota Bandung dianggap paling Tourism Meeting and Conference, di Hotel
berpotensi dan mampu merepresentasikan Bidakara, Jakarta, Selasa (9/4/18).
wisata syariah. Kota ini dinilai memiliki Kemenpar menilai Kota Bandung telah
kelengkapan infrastruktur dan program mampu mengembangkan wisata syariah.
wisata yang dapat mendukung percepatan (Hafiz, 2019) Selain menerima
wisata syariah. Selain itu, Kota Bandung penghargaan, pada acara tersebut
juga mengalami peningkatan jumlah Pemerintah Kota menandatangani
wisatawan selama kurun 4 tahun terakhir Memorandum of Understanding dengan
(Ratna Pratiwi, Dida, & Sjafirah, 2018). Kemenpar tentang peningkatan
pengembangan wisata syariah di Kota
Tabel 1. Jumlah wisatawan mancanegara Bandung. Sementara itu, Kepala Dinas
dan domestik di Kota Bandung tahun 2016 Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung,
wisata syariah merupakan gaya hidup yang
memudahkan wiasatawan muslim ke suatu
destinasi wisata.

Dengan adanya wisata


syariah, para wisatawan muslim akan
memperoleh kemudahan untuk
menjangkau segala sesuatu yang
Adapun data jumlah wisatawan diyakininya. Mulai dari kemudahan untuk
mancanegara dan domestik di Kota memperoleh makanan dan minuman halal,
Bandung yang diperoleh dari situs resmi menjalankan ibadah, hingga untuk
Badan Pusat Statistik (BPS) www.bps.go.id. kebutuhan pribadi seperti toilet.
(Statisik, 2018) Akan tetapi, pengetahuan dan
wawasan akan konsep maupun prinsip
pariwisata ini belum begitu menggaung,

94
Nouvanda Hamdan Saputram, Lusi Kholisiah, Erda Nuraini
Potensi Dan Prospek Wisata Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Kota Bandung)

baik di kalangan pemerintah setempat 1. Diplomasi publik


maupun pelaku industrinya. (Ratna Pratiwi, Diplomasi publik adalah cara suatu
Dida, & Sjafirah, 2018) Dinas Kebudayaan negara untuk menampilkan diri di pentas
dan Pariwisata Kota Bandung saat ini internasional dengan tujuan memberikan
belum memiliki konsep terkait informasi atau pengetahuan terkait negara
pengembangan wisata syariah dan belum tersebut kepada publik melalui berbagai
ada kebijakan atau regulasi khusus media. Namun, aktor dari diplomasi publik
mengenai pengembangan wisata syariah. tidak hanya negara atau bersifat statesentris,
pemerintah daerah atau sub-state
Hingga kini penanganan wisata dapat melaksanakan diplomasi publik
syariah masih berada pada tingkat provinsi (Indraswari, 2015).
yaitu oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat. Hambatan lainnya Sedangkan Tony Dian
adalah produk wisata terutama kuliner di Effendi (Ratna Pratiwi, Dida, & Sjafirah,
Kota Bandung cenderung menjadi halal 2018) menjelaskan perbedaan antara
dengan sendirinya atau halal ‘by default’ diplomasi publik dan diplomasi tradisional
karena penduduknya yang mayoritas dilihat dari target yang dituju oleh pelaku
adalah muslim. Akibatnya timbul perasaan diplomasi, diplomasi publik dapat
aman dan sikap kurang kritis terhadap menjadikan individu, perusahaan
aspek halal dan thayyib pada produk yang multinasional, serta aktor non-negara
dikonsumsinya. Berdasarkan regulasi, lainnya sebagai sasaran dan aktor dalam
diperlukan sertifikat halal yang dikeluarkan melakukan diplomasi dan diplomasi
oleh MUI untuk menjamin kehalalan dan tradisional lebih kepada hubungan antar
thayyibnya suatu produk. Halal sendiri negara sebagai aktor dan target diplomasi.
telah menjadi konsep yang universal, Lebih lanjut, Effendi menjelaskan ada
konsep ini tidak hanya terbatas pada empat bagian dalam upaya melakukan
pembantaian hewan, namun juga diplomasi publik, yaitu: introducting, yaitu
mencakup produk dan layanan dengan upaya memperkenalkan dapat melalui
kualitas terbaik, yang memenuhi pameran, atau mengikuti event
peningkatan kesadaran dan kebutuhan internasional; increasing a positives
konsumen masing-masing di pasar global appreciation, dapat dilakukan untuk
(Hasan, 2016). memenuhi pelayanan dan fasilitas;
engaging, yaitu meningkatkan rasa
Ada dua konsep yang dapat keterkaitan dengan wisatawan dengan
menjelaskan tentang fenomena yang melakukan familiarization trip untuk
diteliti, yaitu diplomasi publik sebagai mengenalkan wisata dan budaya;
upaya untuk menampilkan diri di dunia influencing, agar dapat meningkatkan
internasional agar menarik wisatawan dan kerjasama dalam bidang pariwisata.
investasi, dan konsep pariwisata syariah Diplomasi publik dapat dijadikan alternatif
sebagai upaya untuk menciptakan iklim bagi negara agar lebih menarik dalam
wisata ramah terhadap wisatawan Muslim menampilkan diri di dunia internasional
yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran dengan melibatkan publik demi
Islam. terciptanya hubungan yang baik antar

95
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019
negara. diplomasi publik pun bisa individu, sosial
media menjadi alat yang cukup baik untuk
Salah satu unsur dari diplomasi melakukan diplomasi publik, karena sosial
publik adalah diplomasi budaya karena media menjangkau berbagai kalangan, dari
dalam diplomasi kebudayaan tersebut terjadi berbagai daerah serta dapat dengan cepat
pertukaran ide, informasi, dan aspek sampai kepada target (Ratna Pratiwi, Dida,
budaya lainnya mewakili ide atau gagasan & Sjafirah, 2018).
dari suatu negara sehingga terjadi saling
pengertian antar negara. Unsur dari Dalam konteks penelitian ini
diplomasi budaya sebagai instrumen dari diplomasi publik dengan membangun wisata
diplomasi publik salah satunya pariwisata, syariah dilakukan oleh pemerintah derah
karena melalui kegiatan wisata terjadi Kota Bandung sebagai representasi
interaksi budaya yang membuat orang Indonesia dalam menampilkan diri sebagai
menjadi lebih dekat dan paham tentang negara yang ramah terhadap wisatawan
negara itu sendiri, dan pariwisata Muslim terutama kepada wisatawan yang
merupakan diplomasi publik yang dapat berasal dari kawasan Timur Tengah,
menggerakkan sektor-sektor ekonom maupun wisatawan Muslim dari berbagai
(Ratna Pratiwi, Dida, & Sjafirah, 2018). belahan dunia lainnya, sehingga destinasi
wisata syariah ini diharapkan mampu tidak
Hal ini menjadikan diplomasi publik hanya menarik kunjungan wisatawan
sebagai upaya yang lebih soft dalam Muslim, tetapi juga menarik investasi untuk
menjalin hubungan sesama negara untuk meningkatkan ekonomi daerah menuju
mencapai tujuannya, hal ini menggunakan arah yang positif.
pariwisata untuk mencapai tujuan sektor
ekonomi dengan meningkatkan kunjungan 2. Konsep Pariwisata Syariah
wisata. Berdasarkan fatwa dewan syariah
nasional No. 108/DSN-MUI/X/2016
Ada pun beberapa hal yang dapat tentang pedoman penyelenggaranaan
dicapai oleh diplomasi publik, yaitu: pariwisata berdasarkan prinsip syariah,
masyarakat lebih mengetahui tentang Pariwisata adalah berbagai macam
suatu negara, persepsi terhadap negara kegiatan wisata dan didukung berbagai
tersebut melalui pembangunan image fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
positif dapat mengubah opini publik masyarakat, pengusaha, pemerintah dan
terhadap suatu negara. Masyarakat pemerintah daerah. Pariwisata Syariah
domestik dapat terlibat langsung dalam adalah pariwisata yang sesuai dengan
membangun citra yang baik sehingga prinsip syariah. Destinasi Wisata Syariah
masyarakat internasional tertarik untuk adalah kawasan geografis yang berada
berkunjung (Ratna Pratiwi, Dida, & dalam satu atau lebih wilayah administratif
Sjafirah, 2018). yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas ibadah dan umum, fasilitas
Media dalam diplomasi pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat
publik yaitu dapat melalui televisi, radio, yang saling terkait dan melengkapi
film, musik, culture, dan yang lain-lain. terwujudnya kepariwisataan yang sesuai
Saat ini lebih luas lagi karena aktor dengan prinsip syariah.

96
Nouvanda Hamdan Saputram, Lusi Kholisiah, Erda Nuraini
Potensi Dan Prospek Wisata Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Kota Bandung)

Tabel 2. Kriteria umum pariwisata syariah METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan konsep
diplomasi publik dan konsep pariwisata
syariah yang akan membahas kebijakan
luar negeri Indonesia dalam menggunakan
potensi wisata syariah yang dijadikan
sebagai instrumen diplomasi publik demi
mencapai kepentingan nasional untuk
menarik kunjungan wisata, investasi, dan
membangun citra sebagai negara yang
ramah terhadap wisatawan Muslim
terutama bagi negara sebagai target pasar
wisata di Timur Tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hubungan Antara Pariwisata Sebagai
Alternatif Pembangunan Ekonomi
Kebijakan luar negeri dengan
Sumber : Tim Percepatan Pariwisata Halal melakukan diplomasi publik melalui
(Widhasti, 2017 pembangunan wisata halal tentunya
secara rasional ingin memenuhi
Dapat diambil kesimpulan istilah kepentingan nasional, dalam hal ini adalah
wisata syariah, yaitu wisata yang ingin mencapai kepentingan dalam bidang
memberikan layanan dan fasilitas wisata 7 ekonomi dengan menarik kunjungan
kepada wisatawan Muslim yang juga dapat wisatawan Muslim sebagai target pasar
dinikmati oleh wisatawan non-Muslim, di utama.
mana setidaknya memenuhi tiga
kebutuhan dasar dalam wisatawan Pariwisata dan ekonomi memiliki
Muslim, yaitu: adanya fasilitas dan layanan keterkaitan yang kuat, seiring
ibadah yang memadai, tempat tinggal yang berkembangnya pariwisata di suatu daerah
ramah terhadap wisatawan Muslim (hotel sangat memungkinkan untuk
syariah), makanan dan minuman dengan berkembangnya perekonomian di daerah
jaminan halal melalui sertifikasi badan tersebut. Hubungan keduanya saling
tertentu yang memiliki kewenangan untuk melengkapi, ekonomi akan tumbuh jika
melakukan itu, serta destinasi wisata ditopang oleh perkembangan wisata yang
seperti wisata alam, budaya, wisata buatan semakin maju, terutama bagi pelaku usaha
yang dilengkapi dengan fasilitas atau sekitar destinasi wisata, baik pelaku usaha
infrastruktur untuk ibadah, seperti adanya kecil, menengah, maupun yang besar.
masjid atau musholla di sekitar tempat Menurut Cooper dalam model
wisata. ekonomi pariwisata ada tiga unsur yang
terkait, yaitu: (Ratna Pratiwi, Dida, &
Sjafirah, 2018)

97
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019
1) konsumen dalam hal ini adalah Secara garis besar, pariwisata
wisatawan; memiliki peran penting dalam
2) mata uang yang beredar sebagai unsur meningkatkan sektor ekonomi, usaha lokal
dalam transaksi ekonomi; akan tumbuh, pekerjaan dapat tercipta,
3) adanya barang dan jasa dari sektor pendapatan juga beragam, hal ini yang
ekonomi. menjadikan bahwa pariwisata sangat
Hipotesis menarik yang berdampak terhadap ekonomi suatu
dikemukakan oleh Muhammad Afdi Nizar daerah. Jadi, ekonomi dan pariwisata
tentang hubungan antara pariwisata dan memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan
ekonomi yang kausalitas, yakni: (Ratna saling satu dengan yang lainnya. Pariwisata
Pratiwi, Dida, & Sjafirah, 2018) dapat dijadikan sebagai penggerak
a) pertumbuhan ekonomi ditopang oleh ekonomi daerah wisata yang tahan
pariwisata, maka dari itu pertumbuhan terhadap krisis ekonomi, mudah dan
ekonomi dipengaruhi oleh perkembangan murah untuk dikembangkan, serta
pariwisata (tourism-led economic growth ekonomi menjadi unsur dalam membantu
hypothesis); perkembangan wisata, terutama wisata
b) pariwisata ditopang oleh ekonomi, halal diharapkan mampu sebagai tonggak
sehingga perkembangan wisata perekonomian daerah Kota Bandung
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dengan potensi wisata halal dunia yang
(economic-driven tourism hypothesis); terus mengalami peningkatan sebagai
c) keduanya (ekonomi dan pariwisata) alternatif penggerak perekonomian
memiliki manfaat satu sama lain dan dengan meningkatkan kunjungan wisata
bersifat dua arah (reciprocal causal dan investasi ke Kota Bandung.
hypothesis).
Lalu, Nizar berpendapat bahwa ada Wisata Syariah Sebagai Diplomasi
dua hal yang membangun adanya Publik Indonesia
hubungan antara pariwisata dan ekonomi, a) Introducting Dengan Mengikuti Event
yakni: Internasional
1) pariwisata berdampak pada ekonomi Upaya pertama dalam melakukan
karena dapat menciptakan lapangan kerja, diplomasi publik yaitu memperkenalkan
berpengaruh terhadap pendapatan, neraca diri, dalam hal ini melalui kegiatan
pembayaran, penerimaan devisa dari internasional seperti pameran, table top
beberapa hal, seperti belanja wisatawan, atau event internasional lainnya. Indonesia
pembangunan pariwisata, impor maupun memperkenalkan diri di Timur Tengah
ekspor barang dan lain-lain; sebagai wisata halal dengan mengikuti
2) pariwisata dapat menjadi efek stimulus kegiatan World Halal Travel Awards 2015
bagi produk-produk tertentu dan dapat suatu kegiatan internasional yang
membentuk komunitas-komunitas yang memberikan penghargaan bagi pelaku
diharapkan hal tersebut dapat wisata halal di dunia, acara tersebut
menggerakkan ekonomi daerah ke arah berlangsung di Abu Dhabi, 20 Oktober
yang positif dengan diciptakannya 2015,
lapangan kerja baru dan meningkatnya
pendapatan bagi daerah.

98
Nouvanda Hamdan Saputram, Lusi Kholisiah, Erda Nuraini
Potensi Dan Prospek Wisata Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Kota Bandung)

Indonesia berhasil meraih Tempat ibadah seperti masjid atau


penghargaan pada tiga kategori, yaitu: musholla di Kota Bandung dapat dikatakan
World’s Best Halal Tourism Destination mudah untuk menemukannya baik itu di
untuk Lombok; World’s Best Halal pusat perbelanjaan atau masjid di sekitar
Honeymoon Destination untuk Lombok; tempat wisata. Tak hanya itu bahkan di Kota
dan World’s Best Family Friendly Hotel Bandung sendiri memiliki beberapa hotel
untuk Sofyan Hotel Betawi, Jakarta. yang sudah berbasis syariah dan restoran-
(Summit, 2015) restoran di Bandung sudah bersertifikasi
halal.
Pada tahun 2016 Indonesia kembali
meraih penghargaan dalam acara World
Halal Tourism Award 2016 yang
diumumkan di Abu Dhabi pada 7
Desember 2016 meraih 12 penghargaan
hasil dari pemilihan sejumlah 1,9 juta
pemilih dari 116 negara. (Indonesia.Travel)
Selain itu, Indonesia memperkenalkan diri
dalam acara Jeddah International Tourism
and Travel Exhibition (JITTE) merupakan
bursa pameran pariwisata terbesar
berlangsung di Arab Sudi pada 28 Februari
hingga Maret 2018 (Aprilyani, 2018). Hal
ini menambah nilai positif bagi Indonesia
dengan penghargaan yang diraih pada
kegiatan internasional tersebut sebagai
upaya dalam memperkenalkan pariwisata
halal Indonesia, terutama bagi negara
sebagai target pasar wisata di Timur
Tengah.

b) Increasing Positives Appreciation


dengan Pemenuhan Fasilitas dan
Layanan Wisata Halal
Dalam memperlihatkan tampilan
yang baik untuk menarik kunjungan wisata
sangat diperlukan, maka dari itu Pemerintah
Kota Bandung sebagai destinasi wisata
syariah Indonesia melakukan pemenuhan
dalam hal layanan dan fasilitas yang dapat
memudahkan wisatawan Muslim dalam
melakukan kegiatan wisatanya. Pemenuhan
tersebut diantaranya tempat ibadah, produk
dengan jaminan halal, hotel syariah, dan
paket perjalanan wisata halal.

99
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019

100
Nouvanda Hamdan Saputram, Lusi Kholisiah, Erda Nuraini
Potensi Dan Prospek Wisata Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Kota Bandung)

halal, dan pihak dari pemerintah Kota


Bandung berupaya untuk terus
mengembangkan potensi wisata syariah
yang ada di Bandung, dan menjadikan
Bandung sebagai destinasi wisata favorit
dari semua pihak. Dan sperti yang kita
ketahu sudah banyak hotel, restoran, spa,
dan salon yang sudah berbasis syariah.

d) Influencing dengan melakukan


kerjasama internasional
Kerjasama internasional dapat
dilakukan terjadi dengan adanya pengaruh
dari pemerintah setelah melakukan
berbagai upaya diplomasi publik, karena
merasa bahwa negara tersebut layak
sebagai rekan dalam menjalin hubungan
kerjasama. Bidang transportasi salah satu
bidang yang penting dalam pariwisata
c) Engaging dengan membuat event untuk memudahkan akses menuju
Internasional destinasi wisata. Bagi Kota Bandung
Membuat event internasional sebagai destinasi wisata syariah,
terkait wisata halal memberikan daya tarik wisatawan yang datang menggunakan
tersendiri bagi wisatawan Muslim dalam transportasi udara sebagai pintu masuk.
mengenal destinasi wisata, melalui event Pemkot bandung dan Kemempar segera
internasional tersebut diharapkan rasa tanda tangani MoU terkait pengembangan
ketertarikan dan terjadi saling memahami wisata halal, dalam pertemuan tersebu
antara wisatawan, masyarakat tentang kementrian pariwisata menyampaikan
tempat wisata itu sendiri. Upaya yang empat program terkait pariwisata halal
dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung salah satunya yakni:
adalah rencana deklarasi “Muslim Friendly 1. pemasangan label halal pada setiap
City” untuk pengembangan wisata halal di makanan dan minuman untuk
kota bandung menuai pro dan kontra. memastikan kehalalan produk yang
Sebagian pihak menilai rencana itu tidak dijual,
mendesak dan sebagian lagi menilai 2. tentang kepastian air bersih untuk
sebagai upaya untuk meningkatkan potensi msyarakat yang hendak menyucikan
11 pariwisata. Kepala Dina Kebudayaan dan diri
Pariwisata Kota Bandung (Disbudpar) Dewi 3. berbicara mengenai penyediaan
Karnia sari menyatakan langkah ini sebagai rumah-rumah ibadah yang layak
upaya menarik wisatawan dari berbagai 4. bagaimana usaha para pengusaha
negara muslim untuk berkunjung ke Kota betul-betul ada usahanya
Bandung. Wisata halal ini sudah
diwacanakan pusat dan Pemprov Jabar e) Dampak Wisata Syariah Sebagai Alat
juga sudah mengeluarkan pedoman wisata Diplomasi Publik

101
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019
Diplomasi publik sesuai dengan juta wisatawan mancanegara akan
tujuannya untuk meningkatkan citra positif berhasil.
agar publik tertarik dengan negara Wisata Syariah dapat dijadikan sebagai
tersebut dalam hal ini terhadap wisatawan alternatif dalam meningkatkan
dianggap berhasil terlihat dari Tabel 3. perekonomian daerah karena potensi
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pasar yang terus mengalami peningkatan,
yang berkunjung ke Indonesia dan serta wisatawan millennial dengan
terutama Kota Bandung sebagai destinasi karakteristik tersebut daerah seperti Kota
wisata halal mengalami peningkatan Bandung dapat melakukan memenuhi
berdasarkan pintu masuk bandara Husain indikator dalam memenuhi kebutuhan
Sastranegara. fasilitas dan layanan bagi wisatawan
Tabel 3. Jumlah kunjungan wisatawan Muslim, dengan target pasar utama
mancanegara per bulan ke Indonesia wisatawan Timur Tengah yang
menghabiskan uang untuk berwisata
cukup tinggi. Namun perlu diingatkan
bahwa wisata halal ini tidak hanya
diperuntukkan bagi wisatawan Muslim,
wisatawan non-Muslim pun dapat
Sumber : Badan Pusat Statistik (Statisik, menikmati produk, fasilitas dan layanan
2018) wisata halal tersebut.

Upaya diplomasi publik Indonesia DAFTAR PUSTAKA


melalui pemerintah Nusa Tenggara Barat Aprilyani, J. (2018, Maret 12). Dipetik
pun sudah mulai terlihat hasilnya, Desember 30, 2019, dari Indonesia
wisatawan asal Timur Tengah pada tahun Bidik Pasar Wisatawan Timur
2017 mencapai 851 wisatawan, naik Tengah:
hingga 11.645 wisatawan pada tahun 2019 https://lifestyle.kontan.co.id/news/i
per Januari. ndonesia-bidikpasar-wisatawantimur-
tengah
SIMPULAN
Diplomasi publik dengan introducting, Hafiz, M. N. (2019, April 9). Dipetik
increasing positive appreciation, engaging, Desember 30, 2019, dari
influencing yang dilakukan oleh Indonesia AyoBandung.com:
melalui pembangunan wisata halal di Kota https://www.ayobandung.com/read
Bandung dianggap berhasil terlihat dari /2019/04/09/49244/raihpenghargaan-
kunjungan wisatawan Muslim yang kota-bandungmantapkan-wisata-halal
mengalami peningkatan dan menarik
perhatian investor asing dalam Hasan, A. (2016). A study on awareness and
mengembangkan wisata. Jika dilakukan perception towards halal foods
dengan baik dan melihat dari among muslim students in kota
perkembangan wisata Indonesia, kinabalu. Jurnal, 803-811.
kepentingan nasional seperti
meningkatkan jumlah kunjungan Indonesia.Travel. (t.thn.). Dipetik Desember
wisatawan pada tahun 2019 menjadi 20 30, 2019, dari Dominates World Halal

102
Nouvanda Hamdan Saputram, Lusi Kholisiah, Erda Nuraini
Potensi Dan Prospek Wisata Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Kota Bandung)

Tourism Awards:
https://www.indonesia.travel/gb/en
/news/indonesia-dominatesworldhalal-
tourism-awards-2016-
winning-12-top-categories

Indraswari, R. &. (2015). Diplomasi Publik


dan Nation Branding. Jurnal, 52.

Ratna Pratiwi, S., Dida, S., & Sjafirah, N. A.


(2018). Strategi Komunikasi dalam
Membangun Awareness Wisata
Halal di Kota. Jurnal, 1-13.

Statisik, B. P. (2018, April 20). Dipetik


Desember 30, 2019, dari Badan
Pusat Statistik:
https://bandungkota.bps.go.id/static
table/2017/08/29/120/jumlahwisatawan
-mancanegara-dandomestik-di-kota-
bandung-2016.html

Subarkah, A. R. (2018). Potensi dan Prospek


Wisata Halal Dalam Meningkatkan
Ekonomi. Jurnal, 1-24.

Summit, W. H. (2015). Post Show Report


World Halal Travel Summit 2015. Abu
Dhabi: Committee World

Widhasti, G. B. (2017). Diplomasi Publik


Pemerintah Republik Indonesia.
Jurnal, 8.

103
Pusat Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 1 No. 2 Bulan April Tahun 2019

104

Anda mungkin juga menyukai