1. Pendahuluan
Perkembangan industri halal Pariwisata halal bukan hanya sebatas
terus menunjukkan peningkatan adanya makanan halal, tetapi yang lebih
seiring semakin banyaknya masyarakat penting adalah tersedianya akomodasi,
muslim yang melakukan hijrah kepada komunikasi, lingkungan dan pelayanan
gaya hidup halal. Kesadaran halal tidak yang ramah muslim, yaitu semua
lagi hanya pada produk makanan dan komponen yang memudahkan dan
minuman, tetapi telah berevolusi ke memberi kenyamanan bagi wisatawan
sektor keuangan (finance), farmasi, muslim untuk melaksanakan ibadahnya
fashion, media dan rekreasi serta (Battour & Ismail, 2016).
pariwisata. Provinsi Riau adalah salah satu
Pariwisata Halal sebagai sebuah dari 10 provinsi di Indonesia yang
fenomena baru dalam berwisata melalui Kementrian Pariwisata
(Samori, Md Salleh, & Khalid, 2016) dipersiapkan untuk menjadi destinasi
terus mengalami peningkatan seiring wisata halal (Masterplan Ekonomi
meningkatnya jumlah wisatawan Syariah Indonesia, 2018). Pemilihan ini
muslim di seluruh dunia (El-Gohary, tentu bukan tanpa alasan. Sebagai Home
2016; Henderson, 2016). (Battour & of Melayu, Riau memiliki budaya, adat
Ismail, 2016) menemukan bahwa istiadat, dan kesusasteraan (huruf arab
wisatawan muslim dalam menentukan melayu dan buku Tunjuk Ajar Melayu)
tujuan dan akomodasi perjalanan wisata yang sangat kental dengan ajaran Islam.
mereka akan sering mempertimbangkan Disamping itu beberapa situs
unsur halal (sesuatu yang diizinkan atau peninggalan sejarah kerajaan melayu
dibolehkan menurut ajaran Islam). Hal Riau (misalnya kerajaan Siak) juga
ini dikarenakan dalam setiap menguatkan peranan Islam dalam
tindakannya wisatawan muslim kehidupan bermasyarakat, pemerintahan
mendasarkan pada Al-Quran dan maupun organisasi yang ada di wilayah
Hadist, termasuk dalam berwisata provinsi Riau. Secara geografis, letak
(Henderson, 2016). provinsi Riau yang berbatasan
Wisata Halal (halal tourism) langsung dengan negara Malaysia,
adalah penyediaan produk dan layanan Brunei Darussalam dan Singapura
pariwisata yang memenuhi kebutuhan memungkinkannya untuk dikembangkan
wisatawan muslim sesuai ajaran agama dalam berbagai kerjasama ekonomi,
Islam (Mohsin, Ramli, & Alkhulayfi, termasuk industri pariwisata.
2016). Terminology lain yang sering Jumlah kunjungan wisatawan baik
digunakan adalah friendly tourism, asing (manca negara) maupun domestik
wisata syariah (sharia tourism), Halal (Wisnus) ke provinsi Riau terus
Hospitality, wisata religi dan Islamic mengalami peningkatan. Hingga tahun
Tourism. Sebagai konsep baru didalam 2019 jumlah wisatawan manca negara
industri pariwisata, masih banyak pelaku adalah 142.673 orang, dan jumlah
bisnis dan pihak yang terlibat disektor wisatawan nusantara sebanyak
pariwisata belum memiliki pemahaman 5.568.653 orang.
yang baik tentang pariwisata halal (El- Berdasarkan Indonesia Muslim
Gohary, 2016; Han, Al-Ansi, Olya, & Travel Indeks (IMTI) dan Global
Kim, 2019; Mohsin et al., 2016). Muslim Travel Index (GMTI) tahun
Pengaruh Pengembangan Pariwisata …{Bustamam & Suryani, dkk}| 148
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 2, Des 2021 e-ISSN 2597-7393
3. Metodologi Penelitian
Operasional Variabel
penukaran uang, bis pariwisata, hotel pendukung wisata halal dapat dilihat pada
berbintang, pusat informasi wisata dan tabel berikut :
lainnya. Beberapa fasilitas penunjang dan
halal. Sertifikasi halal menjadi salah satu Tahun 2018 tentang pariwisata halal dan
indikator penting pariwisata halal regulasinya. Dinas Pariwisata propinsi
terutama untuk makanan dan minuman Riau sebagai garda terdepan dalam
(Fitrianti, 2018). Berdasarkan hasil mengembangkan wisata halal di bumi
wawancara dengan pak Cecep dan pak Melayu ini juga sangat antusias dan
Tabrani, yang masih menjadi kendala bekerja keras untuk mewujudkan Riau
akomodasi halal adalah terpisahnya sebagai salah satu daerah tujuan
toilet dengan tempat berwudhu pada destinasi wisata halal Indonesia.
setiap kamar tamu hotel dan terpisahnya Berbagai kegiatan pelatihan, sosialisasi,
kolam renang laki-laki dan perempuan. workshop terus dilakukan oleh Dispar
Disamping itu rendahnya kesadaran para Riau guna meningkatkan peran pelaku
pemilik rumah makan untuk membuat industri pariwisata. Misalnya dengan
sertifikasi halal juga menjadi tantangan melakukan pelatihan Pemandu Wisata,
pengembangan wisata halal. Pihak memfasilitasi pembuatan sertifikasi halal
rumah makan malas mengurus sertifikasi bagi UMKM usaha kuliner,
halal MUI karena merasa semua menyelenggarakan event pariwisata baik
makanan yang tersedia di daerah, nasional maupun internasional
restoran/rumah makan mereka adalah serta memberikan penghargaan kepada
halal karena mereka seorang muslim. para penggiat dan pelaku industri
Padahal beberapa turis dari mancanegara pariwisata.
memiliki standar yang ketat terhadap Keseriusan pemerintah daerah
sertifikasi halal produk makanan dan dalam mengelola pariwisata halal
minuman. melalui kebijakan yang tepat akan
Fasilitas penunjang dan membawa dampak terhadap peningkatan
pendukung wisata seperti bank, rumah kesejahteraan masyarakat melalui
sakit maupun pusat informasi pariwisata pertumbuhan dan kemajuan ekonomi.
juga tersedia. Hanya saja belum merata Tidak hanya berkontribusi terhadap
ke seluruh daerah kabupaten dan lokasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), PDRB,
wisata karena lebih terpusat di ibu Devisa negara dan Pendapatan nasional,
kota propinsi. namun yang terpenting adalah
Kelebihan pengembangan wisata tumbuh kembangnya ekonomi kreatif
halal di Riau adalah dukungan pada destinasi wisata dan adanya
kelembagaan yang kuat terutama dari perbaikan infrastruktur di daerah.
pemerintah melalui PERGUB No. 18
Pengaruh Pengembangan Pariwisata …{Bustamam & Suryani, dkk}| 160
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 2, Des 2021 e-ISSN 2597-7393
Daftar Pustaka
Ervina, 2017. Penerapan Strategi
Byson, John.M. 1988. A Strategic Pengembangan Pariwisata Oleh
Planning Process for Public and Dinas Pariwisata di Kabupaten
Non-ProfitOrganization. Long Kutai Kartanegara,
Range Planning. Pergamon ejurnal.fisip.unmul.ac.id
Journals Ltd: Great Britain. Firdaus, H, & khoirul,H. 2017. Kajian
Battour, M., & Ismail, M. N. (2016). dan Strategi Pengembangan Wisata
Halal tourism: Concepts, practices, Pantai Syari’ah. Fakultas
challenges and future. Tourism Ekonommi dan Bisnis, IAIN
Management Perspectives. Jember.
https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015. Fitria Andayani dan Hery Sucipto,
12.008 Wisata Syariah, Jakarta: Grafindo
Charles Hofer, Higgins. 1995. Books Media, 2014.
Pengambilan Keputusan George A. Steiner dan John B.
Strategik. Untuk Organisasi Miner.1997. Kebijakan dan Strategi
Publik dan Organisai Nonprofit. Manajemen. Hamzah, Maulana.
Grasindo, Jakarta M., & Yudiana, Yudi. (2015,
Chookaew, S., chanin, O., Charatarawat, Februari 9). Analisis Komparatif
dkk, 2015. Increasing Halal Potensi Industri Halal dalam Wisata
Tourism Potential at Andaman Gulf Syariah dengan Konvensional.
in. Journal of Economics, Business, Dipetik Agustus 4, 2015, dari
and Management, III (7). http://catatanek18. blogspot.co.id:
Cooper, Fletcher, Gilbert, Shepherd & http://catatanek18.blogspot.co.id/2
Wanhill. 1998. Tourism 015/02/analisis-komparatif-
Principles and Practices. England: potensiindustri.Html
Longman Group Limited. Han, H., Al-Ansi, A., Olya, H. G. T., &
Damanik, Janianton dan Weber, Kim, W. (2019). Exploring halal-
Helmut. (2006). Perencanaan friendly destination attributes in
Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. South Korea: Perceptions and
Yogyakarta: PUSPAR UGM dan behaviors of Muslim travelers
Andi toward a non-Muslim destination.
David, Fred R. (2004). Manajemen Tourism Management.
Strategis. Jakarta: PT. Indeks https://doi.org/10.1016/j.tourman.2
Kelompok Gramedia. 018.10.010
Departemen Agama RI, 1999, Al – Henderson, J. C. (2016). Halal food,
Qur’an dan Terjemehannya, certification and halal tourism:
Semarang: CV, Toha Putra. Insights from Malaysia and
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Singapore. Tourism Management
Kabupaten Siak (2015) Perspectives.
El-Gohary, H. (2016). Halal tourism, is it https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.
really Halal? Tourism Management 12.006.
Perspectives. Mohsin, A., Ramli, N., & Alkhulayfi, B.
https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015. A. (2016). Halal tourism: Emerging
12.013 opportunities. Tourism
Pengaruh Pengembangan Pariwisata …{Bustamam & Suryani, dkk}| 161
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 2, Des 2021 e-ISSN 2597-7393
Management Perspectives.
https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.
12.010
Rafdinal, W., & Alty, F. (2017).
Pengaruh Islamic Tourism dalam
Meningkatkan
Word of Mouth Wisata Halal Sumatera
Barat. 1367–1373.
Salam, Dharma Setyawan. Otonomi
Daerah Dalam Perspektif
Lingkunga, Nilai dan sumber Daya.
Jakarta: Djembatan
Samori, Z., Md Salleh, N. Z., & Khalid,
M. M. (2016). Current trends on
Halal tourism: Cases on selected
Asian countries. Tourism
Management Perspectives.
https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.
12.011
Satriana, E. D., & Faridah, H. D. (2018).
Wisata halal: perkembangan,
peluang, dan tantangan. Journal of
Halal Product and Research.
Pengaruh Pengembangan Pariwisata …{Bustamam & Suryani, dkk}| 162
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 2, Des 2021 e-ISSN 2597-7393