Anda di halaman 1dari 8

RESUME THE RICE OF THE WORLD HALAL TOURISM

TUGAS RESUME

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah Sejarah
Peradaban Islam

Akuntansi C. Jurusan Akuntansi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Oleh:

AISAH

90400120101

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2021
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA HALAL DI SULAWESI SELATAN
OLEH H. IDRIS PARAKKASI
Potensi pengembangan halal di Selatan Selatan terutam di Indonesia sudah diterapkan
dari dulu tetapi masih belum maksimal di karenakan sebab-sebab tertentu. Contoh, adanya
beberapa negara luar yang mengeksplor barang yang bisa dibilang haram masuk ke Indonesia.
Islam itu terdiri dari 3 komponen yaitu syariah, akhlak dan akidah.
Maqashid syariah bila diartikan secara bahasa adalah tujuan syariah. Tujuan utama
dari maqashid syariah adalah merealisasikan kemanfaatan untuk umat manusia (mashâlih al-
’ibâd) baik urusan dunia maupun urusan akhirat mereka.
Maqashid syariah terdiri dari :
 Memelihara Harta
 Memelihara Akal
 Memelihara Keturunan
 Memelihara Jiwa
 Memelihara Agama
Secara Filosofi , Seluruh kegiatan harus Sesuai Dengan Maqashidus Syariah
Bisnis yang halal itu seperti :
• Sumber Reseki Yang Halal
• Cara Memperoleh Yang Halal
• Pengelolaan Yang Halal
• Pembelanjaan Yang Halal
Bentuk Transaksi Bisnis Yang Dilarang
• Riba (Tambahan Dari Pinjaman)
• Gharar (Ketidak Jelasan)
• Maysir (Spekulasi/ Judi)
• Tadlis (Penipuan)
• Transaksi Barang Haram/ Maksiat
• Dzolim

Tujuan Pengembangan Wisata Halal Nasional


• Meningkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata Halal Nasional
• Menjadikan Indonesia Sebagai Tujuan Wisata Halal Favorit Dunia
• Mewujudkan Industri Halal Nasional Yang Kompetitif
• Meningkatkan Kualifikasi Kelembagaan Pariwisata Halal Nasional
Mengapa Halal Oleh Pemerintah
• Amanah untuk menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama
mereka sendiri serta untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan mereka
sesuai dengan UUD 1945.
• Berdasarkan sejarah, Halal menjadi potensi permasalahan di kemudian hari
• Dijamin kehalalannya
• Meningkatkan minat publik pada produk halal.
• Pasar yang Besar : Populasi terbesar Indonesia adalah Muslim (85% adalah Muslim :
213 Juta ( Total : 250 Juta))
Perhatian Indonesia Terhadap Halal
1. Halal
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
PP No. 31 Tahun 2019 tentang Implementasi Jaminan Produk Halal
2. Thoyyibah
Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (B-POM)
Peraturan BPOM No. 26 Tahun 2017
3. Keuangan Syariah
Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
UU No. 21 Tahun 2008
Jenis Wisata Relegi
A. Wisata dengan tujuan beribadah (pilgrim) seperti
haji dan umroh
B. Wisata bersifat islami contohnya berwisata ke
Turki untuk melihat sejarah kebudayaan Islam
usai melakukan ibadah umroh
C. Wisata halal yakni pemenuhan ibadah muslim
saat mereka berwisata seperti mushola/Masjid
dan restoran halal.
Prinsip Pariwisata Halal
(Fatwa DSN-MUI No: 108/DSN-MUI/X/2016
1. Terhindar dari : Kesyirikan, Kemaksiatan, Kemafsadatan, Israf/Tabdzir Dan
Kemungkaran
2. Menciptakan Kemashlahatan Dan Kemanfaatan Baik Secara Material Maupun
Spritual
Pihak-Pihak Yang Terkait Dengan Pariwisata Halal
 Wisatawan
 Biro perjalanan wisata syariah (BPWS)
 Pengusaha Pariwisata
 Hotel Syariah
 Pemandu wisata
 Terapis
 Destinasi Wisata
Peta Geografis Sulawesi Selatan
GEOGRAFI:
Letak Wilayah Sulawesi Selatan 0o12’ – 8’ Lintang Selatan dan 116o48’ – 122o36’
Bujur Timur yang dibatasi Sebelah Utara Sulawesi Barat, Sebelah Timur Teluk Bone dan
Sulawesi Tenggara, Sebelah Barat Selat Makassar, Sebelah Selatan Laut Flores.
Luas Wilayah Sulawesi Selatan 46.717,48 km2 dengan Jumlah Penduduk Tahun 2020
kurang lebih 8.888.762 Jiwa dengan Kepadatan Penduduk 175,84 Jiwa/km2 yang tersebar di
24 Kabupaten/Kota yaitu 21 kabupaten dan 3 kotamadya, 304 kecamatan, dan 2.953
desa/kelurahan, yang memiliki 4 suku daerah yaitu suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Selatan pada tahun 2020 telah mencapai 71,93
Potensi Wisata Halal di Sulsel, Mengapa?
 Mayoritas penduduk Sulawesi Selatan Muslim (89,62%) dari jumlah
penduduk 8.888.762 Jiwa
 Lokasi wisata cukup banyak, strategis, unik dan Variatif
 Tingkat kesadaran regiulitas masyarakat semakin meningkat
 Dukungan regulasi pemerintah (UU, PP, Perda dan fatwa)
 Terbentuknya institusi Ekonomi syariah (KNEKS, MES, IAEI dll)
 Dukungan institusi perguruan tinggi
 Halal life style sebagai trend global
 Potensi wisatawan asing dan lokal
 Keanekaragaman model Bisnis UKM
 Digitalisasi Bisnis
Kondisi Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Desember 2020
berjumlah 164.088 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar -88,08% dibandingkan bulan
Desember 2019 yang berjumlah 1.377.067 kunjungan
Permasalahan Halal Tourism di Sulsel
 Pola Pikir Masyarakat
 Dukungan Infrastruktur
 Kesiapan Sumber Daya Manusia
 Sarana dan Fasilitas destinasi wisata Halal
 Sertifikasi halal (Hotel, kuliner, dll)
 Marketing dan publikasi
 Dukungan investasi wisata syariah
 Kesiapan Masyarakat
Upaya Percepatan Pariwisata Halal di Sulsel
 Pemenuhan Infrastruktur
 Penyediaan Sarana Dan Prasarana Destinasi wisata Halal
 Penyediaan SDM Syariah Yang Kompeten
 Publikasi Dan Promosi Wisata Halal Secara Profesional
 Pemberdayaan dan Penguatan UKM Syariah
 Dukungan regulasi dan program strategis pemerintah tentang wisata halal
Toward Indonesian as The World Class Destination For Halal Tourism

(Menuju Indonesia Sebagai Tujuan Pariwisata Halal Kelas Dunia)

Riyanto Sofyan
Chairman SofyanCorp - PT Sofyan Hotels Tbk.
Ketua Umum - Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI)

SofyanCorp adalah Perusahaan Bisnis & Investasi yang Bertanggung Jawab dengan
lebih dari 52 tahun pengalaman di Perhotelan, Pariwisata dan Properti Bisnis dan lebih dari 28
tahun pengalaman dalam Halal / Kepatuhan Syariah Manajemen dan Konsultasi

Mengapa Pariwisata Penting


Dampak ekonomi terbesar Terdiri dari 185 bisnis kegiatan (SICTA-WTO). “Pariwisata
sebagai yang paling efisien dan lebih cepat kontributor terhadap PDB, Valuta Asing, dan
Pekerjaan." (Bank Dunia)
Program LANGKAH UNWTO - Pariwisata Berkelanjutan untuk Menghilangkan
Kemiskinan.
Belanja Turis Internasional pada Sektor:
1. Akomodasi (43%)
2. Makanan & Minuman (20%)
3. Transportasi (11,2%)
4. Belanja (13,7%)
5. Rekreasi & Hiburan (11,28)
PELUANG DAN TANTANGAN DI DUNIA PARIWISATA HALAL

DR. ZALIHA ZAINUDDIN

TENTANG ISLAMIC PUSAT PARIWISATA


 Disetujui oleh pemerintah pada 20 Februari 2009 Resmi diluncurkan pada 16 Maret
2009
 Terdaftar sebagai Perseroan Terbatas Berdasarkan Garansi pada 22 Juni 2009
 Operasi sesuai dengan manual kantor, disetujui oleh Dewan Pengawas
 Diawasi oleh Dewan Pengawas, diketuai Sekretaris Jenderal - Kementerian Pariwisata,
Seni & Budaya
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
- Apa yang kami lakukan / apa yang telah kami lakukan –

 Riset Strategis Intelijen Pasar untuk Perumusan Kebijakan : Publikasi: Standar, Jurnal,
Temuan & laporan penelitian. Riset: Akomodasi Kepatuhan Syariah, Pembuatan Profil
Masjid dalam Koridor Pariwisata di Malaysia
 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata : Seminar, Konferensi,
Kursus MTCP, Simposium, Pelatihan (Domestik & Internasional)
 Pertukaran Informasi dan Berbagi Praktik Terbaik : Partisipasi dalam Acara
Perdagangan Domestik dan Internasional, Keterlibatan Berbicara, Rapat Pemangku
Kepentingan, Juri untuk Penghargaan Islam
 Kemitraan Strategis dengan Pemerintah, Intra-Pemerintah dan LSM : Mitra: OKI,
SESRIC, COMCEC. Kerjasama Bersama: Indonesia. MOC: Malaysia - Jepang
dipimpin oleh MITI. MOU: IIUM
GENERASI BARU PERJALANAN MUSLIM
 Berpendidikan tinggi
 Bepergian dengan Baik
 Generasi ke-2 & ke-3 dari Eropa / Inggris & AS
 Semakin mencari barang dan jasa yang bernilai Islam
 Daya beli tinggi
STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT RAMAH MUSLIM (MS: 2610: 2015)
+ MS2610: 2015 adalah standar pariwisata Islam pertama di dunia yang dikembangkan oleh
badan akreditasi nasional, Departemen Standar, Kementerian Sains, Teknologi & Inovasi,
Malaysia.
+ Standar ini dikembangkan dengan menggunakan prinsip ISO (Organisasi Internasional untuk
Standardisasi) dan menyesuaikan dengan lingkungan Malaysia.
+ Dipublikasikan dan diluncurkan pada 2015
+ Proses pengembangan memperhitungkan semua pemangku kepentingan / asosiasi pariwisata
yang relevan.
+ Berfokus pada 3 bidang: Pemandu Wisata Operator Tur Akomodasi
+ Standar dapat dibeli dari Departemen Standar atau melalui msonline.gov.my hanya dengan
USD5.

Anda mungkin juga menyukai