Anda di halaman 1dari 16

Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No.

1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING


DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

Regreat Suasmiati

SMA Negeri 1 Garum


suasmiatiregreat@yahoo.com

Abstract: Media mix between marbling and drawing as the idea of the creation of semi
abstract art painting. The results of the paintings have a different aesthetic value to the
work of the other 2 dimensional and can be classified in a group of arts. Aesthetic
contained in this painting is considered the assessment of the sentiment and flavor will be
a beauty. For the creator of this media mix painting works can be freely poured creative
ideas is desirable, because it has freedom in pouring colour water (marbling techniques)
and fill with the desired object by drawing techniques. The work is abstract paintings that
have meaning to the description of the image is in fact modified and facilitated but still
recognizable traits of the objects depicted. In the activity of joint exhibition conducted by
researcher student Surakarta, available input that many visitors who admire since
marbling and drawing is considered old but new names appear again and the result is so
aesthetically. Research objectives this media mix in addition to having the nature of
aesthetic for the connoisseur of art alone is expected to also be used as an object the
creation of craft art.
Keywords: aesthetics, Marbling and Drawing, Semi Abstract

Abstrak: Mix media antara marbling dan drawing sebagai ide penciptaan seni lukis semi
abstrak. Hasil lukisan memiliki nilai estetis yang berbeda dengan karya 2 dimensi yang lain
dan dapat digolongkan dalam kelompok seni murni. Estetika yang terdapat dalam lukisan
ini adalah dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa akan suatu keindahan.
Bagi pencipta karya lukis mix media ini dapat bebas menuangkan ide kreatif yang
diinginkan, karena memiliki kebebasan pula dalam menuangkan warna dalam air (teknik
marbling) dan mengisi dengan obyek yang diinginkan dengan teknik drawing. Hasil karya
lukisnya adalah semi abstrak yang memiliki arti gambaran imej sebenarnya yang diubah
dan dipermudah tetapi masih bisa dikenali ciri-ciri dari obyek yang digambarkan. Dalam
kegiatan pameran bersama yang dilakukan peneliti dengan mahasiswa ISI Surakarta, dapat
diperoleh masukan bahwa banyak audien yang mengagumi karena teknik marbling dan
drawing ini dianggap lama tapi baru dimunculkan kembali dan hasilnya begitu estetis.
Tujuan penelitian mix media ini selain memiliki sifat estetis bagi penikmat seni saja
diharapkan juga dapat dipakai sebagai obyek penciptaan kriya seni.
Kata Kunci: Estetika, Marbling dan Drawing, Semi Abstrak

“Ketika seni diciptakan, kapanpun dan dari si pencipta karya atau senimannya, 2)
dimanapun itu adanya, akan senantiasa dimensi sosial artinya berkaitan dengan
menyediakan seribu satu ruang wacana makna pemaknaan seni diyakini dalam peneguhan
yang terselip dan menyertai keberadaannya” yang sebaliknya yakni bukan domain
(Kasiyan, 2015:256). Dalam penciptaan psikologis si senimannya tetapi lebih
karya seni utamanya seni murni (lukisan), ada penekanannya pada risalah ruang, latar, atau
dua hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1) setting sosiologis, sebagai tempat karya seni
dimensi personal artinya erat terkait dengan itu berada.
keberadaan dan kebermaknaan karya seni Baik dalam konteks pemaknaan dari
dapat disimpulkan secara logis bahwa kerap dimensi personal maupun dimensi sosial, yang
tak pernah bisa dilepaskan dari individu jiwa jelas kebermaknaan suatu karya seni tidak

47
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

lepas dari si pencipta karya dan audien dalam Oleh karena itu dalam berkarya seni mix
mengapresiasikan karya seni yang telah media marbling dan drawing dengan memiliki
disuguhkan. Manakala karya seni yang nilai estetika tinggi nantinya dapat tercipta
ditampilkan oleh pencipta seni dianggap karya semi abstrak yang bisa dipakai selain
punya nilai estetis (indah) belum tentu bagi pemuasan batin bagi penikmat seni dapat juga
audien (apresiator) karya tersebut dianggap untuk masyarakat sosialnya. Dari ide kreatif
estetis atau indah, itulah anggapan dari sudut inilah akan dimunculkan teknik marbling
pandang personal sosial. Kebutuhan kepuasan selain untuk karya seni lukis juga dapat
batin bagi pencipta seni terkadang tercurah diterapkan pada benda pakai yang mempunyai
hasil karya seni untuk kepentingan dirinya nilai fungsi. Artinya bukan hanya untuk
sendiri tidak memperhatikan untuk kepuasan kepentingan artistik saja tetapi untuk
batin bagi pengamat atau audien. Dikarenakan pengembangan ide kreatif lainnya. Misalnya
sejak awal pencipta seni berpikiran karya untuk desain motif keramik, gelas, helm, dan
tersebut sudah dibuat, dianggap selesai dan lain sebagainya.
puas untuk menikmatinya, tanpa berpikir
audien menyukai dan memberi respon terbaik KAJIAN TEORITIS
bagi kehadiran karya tersebut, apalagi karya Estetika adalah salah satu cabang filsafat
tersebut lepas dari budaya daerah setempat. yang membahas keindahan. Pembahasan lebih
Fenomena dalam penciptaan karya seni lanjut mengenai estetika adalah sebuah
memang terkadang dikaitkan dengan segi filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris
fungsionalnya, sehingga bagi pencipta seni yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhalang untuk menciptakan karya yang terhadap sentimen dan rasa. Estetika atau
mempunyai nilai seni tinggi untuk dinikmati nilai-nilai keindahan ada dalam seni lukis
karena keindahannya bukan karena fungsinya. maupun desain, yang membedakan adalah
Hal itu membuat para pencipta seni yang estetika dalam seni lukis untuk diapresiasi,
hidup disekitar masyarakat sosial yang kurang sedangkan estetika dalam desain adalah
mendukung keberadaan karyanya akan sulit bagian dari sebuah fungsi suatu produk
untuk berkarya seni yang mempunyai (contohnya: kursi). Seperti pada sebuah kursi
kreativitas dan nilai seni tinggi. Padahal harus kuat supaya tidak rubuh ketika
kenyataannya dari pencipta seni dengan nilai diduduki, maka ini berkaitan dengan
tinggi inilah akan tercipta kreativitas dalam keamanan. Kursi harus proporsional dengan
perpaduan hasil karya seni yang memiliki ukuran manusia, sehingga terasa pas dipakai.
nilai ganda yaitu memiliki nilai keindahan dan Tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, tidak
nilai fungsi. terlalu besar atau terlalu kecil, nyaman ketika
Tujuan penelitian dari pembuatan mix diduduki. Ini berkaitan dengan masalah
media teknik marbling dan drawing ergonomi. Secara visual, bentuk dan warna
diharapkan menjadi pemunculan ide kreatif kursi harus menarik penglihatan. Ini berkaitan
tidak hanya dapat dinikmati oleh si pencipta dengan estetika.
saja tetapi bisa merangkul rasa apresiasi dari Istilah estetika sangat dekat dan erat
kalangan apresiator. Pencipta seni dan hubungannya dengan kata seni, pada saat
masyarakat sosial bisa berbarengan untuk yang sama para ahli banyak yang mengkate-
memadukan antara kebutuhan pemuasan batin gorikan kedua hal tersebut kedalam definisi
bagi pencipta juga pemuasan batin bagi yang sama, akan tetapi tidak sedikit yang
masyarakat sosial untuk dapat menghasilkan menyatakan bahwa estetika adalah sebuah
tidak hanya berupa karya seni bernilai tinggi bentuk dari keindahan yang berbeda dengan
tetapi bisa dihasilkan kriya seni yang istilah seni. Estetika sering dihubung kan
mempunyai nilai ganda. Pemunculan teknik dengan sesuatu yang berbau seni karena
yang sudah kuno ini (awal abad - 12) mengandung keindahan yang dapat di
merupakan teknik yang digunakan untuk pandang. Sejak kemunculannya estetika selalu
melukis diatas air yang menghasilkan digunakan untuk mengutarakan bahasa filsafat
marbleized ( tekstur seperti marmer ) di atas terhadap karya seni. Namun pada kenyataanya
kertas. seni tidak hanya dipandang sebagai sesuatu
yang indah sehingga harus ada bidang yang

48
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

digunakan untuk menjawab hakekat seni untuk membentuk permukaannya, sehingga


sebenarnya yaitu filsafat seni. bentuk tetesan cat mengalir mengikuti riak
Kata estetika sendiri berakar dari bahasa permukaan air. Inti dari teknik Ebru ini
latin “aestheticus” atau bahasa Yunani adalah bagaimana kita memahami aliran air
“aestheticos” yang merupakan kata yang sebagai penentu arah pergerakan cat. Jika
bersumber dari istilah “aishte” yang memiliki lukisan telah terbentuk, langkah berikutnya
makna merasa. Estetika dapat didefinisikan adalah meletakkan kertas secara perlahan-
sebagai susunan bagian dari sesuatu yang lahan ke permukaan kanvas air, diamkan
mengandung pola, dimana pola tersebut beberapa detik hingga cat menyerap,
mempersatukan bagian-bagian yang memben- kemudian angkat secara perlahan. Layaknya
tuknya dan mengandung keselarasan dari menyaksikan pertunjukan sulap, lukisan dari
unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan kanvas air kini berpindah ke atas kertas!
keindahan. Dari hal tersebut dapat diartikan Selanjutnya kertas dikeringkan seperti biasa.
bahwa esetetika menyangkut hal perasaan Seni Marbling juga dapat disebut seni
seseorang, dan perasaan ini dikhususkan akan lukis dinding Marblinge adalah sebuah teknik
perasaan yang indah. Nilai indah yang melukis dekoratif dengan menggunakan cat
dimaksudkan tidak hanya semata-mata bahan tertentu (khusus) sehingga
mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menghasilkan sebuah tampilan yang terlihat
menyangkut keindahan dari isi atau makna seperti tekstur marmer ,atau tekstur kayu , dan
yang terkandung didalamnya. tekstur batu . Teknik ini banyak digunakan
Teknik Marbling atau disebut “EBRU” , sebagai pelengkap dekoratif untuk furniture
kata dalam bahasa Turki yang artinya “awan” maupun dinding . Simulasi tekstur yang di
atau “berawan”, berasal dari kata “ebre”, hasilkan sangat terkesan mirip , ini bisa di
bahasa Asia Tengah, yang artinya bahan katakan bahwa kesan yang di dapat adalah
berbarik-barik atau kertas. Sebuah tulisan kesan tiruan atau palsu. Teknik ini berawal
tentang seni lukis 'awan' dari jaman dinasti dan bangkit sekitar abad 20 atau sekitar akhir
Tang (618-907) menyebutkan tentang proses era Tahun 1980 dan awal era Tahun 1990.
mewarnai kertas lewat air dengan lima warna. Seperti di era Tahun tersebut banyak
Kuat dugaan inilah cikal bakal seni lukis bermunculan lukisan lukisan yang bertema
'awan' yang kemudian menyebar hingga ke wallpaper, orang menyebutnya ini adalah
Iran melalui Jalan Sutra. 'Ebru' di Iran teknik lukisan faux, cara ini banyak di
digunakan untuk mewarnai sampul naskah kembangkan oleh pelaku seni, karena dengan
maupun kitab. Seni Ebru kemudian menjalar metode seperti ini kita dapat merubah sesuka
hingga ke Anatolia, dan Turki bagian hati akan apa yang kita inginkan. Dan
Asia. Sejak pertengahan abad ke-15 Ebru semakin berkembang di Era saat ini adalah
dikenal sebagai seni Turki, yaitu membuat lukis tembok / lukis dinding. Dalam hal ini
corak pada kertas. Pada masa itu, teknik teknik yang mereka gunakan sangatlah
Ebru adalah mencipratkan cat yang sederhana, mereka hanya menggunakan bahan
mengandung empedu sapi ke permukaan air cat yang tidak mudah luntur lalu menuangkan
yang sudah dicampur “kitre” ( getah ekspresinya melalui alat yang di sebut kuas,
tragacanth). roller, kain , atau dengan menggunakan
Kemudian corak yang telah terbentuk spoon. Hasil seperti ini sangat indah ketika
'diambil' dengan menggunakan kertas yang telah selesai di proses, sebab akan
diletakkan ke permukaan cairan sehingga menghasilkan kesan halus saat di sentuh. Pada
corak warna di permukaan cairan tadi umumnya mereka membuat lukisan teknik
menempel ke kertas. (dikutip dari berbagai faux ini bertemakan pemandangan , tiga
sumber). Mula-mula, pada permukaan 'kanvas dimensi, street art, ataupun editorial kartun
air' tersebut diteteskan cat yang disebar dan masih banyak lagi.
kebeberapa titik. Layaknya gumpalan minyak Seiring perkembangan jaman saat ini ,
yang mengambang di permukaan air, cat banyak para pelaku seni yang memanfaatkan
tersebut tidak akan larut. Agar bentuk tetesan hal ini untuk selalu di kembangkan dan salah
cat lebih artistik, digunakan sejenis kawat satunya yaitu teknik Marblezing, ada sebagian
orang menyebutnya Marblinge, dan ada pula

49
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

yang mengkategorikan teknik ini adalah dikenali dan sangat berbeda dengan imej asal.
teknik lukis dinding marmer. Teknik lukis Seni abstrak ialah gaya seni tahun 1990-an
dinding ini akan semakin terlihat nyata yang mengetepikan subjek yang dapat dikenal
hasilnya menyerupai lapisan marmer. Cara ini pasti dengan jelas. Seni abstrak juga dikenali
merupakan teknik pengecatan yang menggu- sebagai seni bukan objektif atau seni bukan
nakan alat khusus seperti melibatkan peralatan figuratif. Kata abstrak mengandung
air brush ,dan lain sebagainya. Banyak di pengertian ringkasan, inti, tidak berwujud,
antara rumah besar di Jakarta dan sekitarnya mujarad, niskala. Dalam kaitan dengan cipta
sudah menggunakan cara ini untuk mem- seni, kata abstrak merujuk kepada wujud yang
perindah lapisan dindingnya. Kesan pada tidak realis atau natural ( non objective, non
permukaan dinding setelah menggunakan cara reprensentational ). Bentuk abstrak adalah
ini akan semakin terlihat mewah dan megah bentuk yang tidak menampilkan rupa yang
tentunya, padahal itu hanyalah sebatas dinding kita kenali sebagai rupa benda atau objek
atau tembok biasa . yang kita lihat dalam kenyataan sehari-hari.
Menggambar (Inggris: drawing) adalah Bentuk abstrak adalah bentuk imajinasi
kegiatan membentuk imaji, dengan menggu- seniman.
nakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa Dalam demikian seni abstrak lebih pada
pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di pengertiaan cara berfikir, bersikap ataupun
atas permukaan dengan mengolah goresan idea serta konsep-konsep asas yang tidak
dari alat gambar (misal: bolpoint, spidol, dll). semata-mata rasional tetapi lebih pada
Alat yang dipakai biasanya ujung lancip keyakinan akan naluri dan perasaan yang
sehingga goresan yang dihasilkan berbentuk paling mendalam akan kewujudan karya-
draw (garis). Pelakunya populer dengan karya seni yang diciptakan itu. Mungkin
sebutan penggambar/juru gambar (Inggris: dengan selalu menyimpan dalam ingatan
draftsman) yang merupakan salah satu bagian pengertian kata kerja dan kata benda dari
pekerjaan dari perupa. Dalam hal ini istilah perkataan 'abstrak' itu akan dapat membantu
drawing bisa disamakan dengan menggambar, untuk memperjelaskan. Seni abstrak
hanya saja pada kajian ini yang dimaksudkan menggunakan bahasa rupa bentuk, warna dan
alatnya untuk membuat goresan gambar garis untuk membuat komposisi yang
(drawing). mungkin ada dengan derajat kemerdekaan
Manusia dalam melakukan kegiatan daripada rujukan visual seni dunia.
menggambar memerlukan media, alat serta Semi abstrak bermaksud gambaran imej
bahan yang senantiasa berubah sesuai sebenarnya yang diubah sesuai dan
dengann perkembangan zaman. Pada zaman dipermudahkan atau dimujaradkan. Walau
purba manusia menggambar dengan meng- bagaimanapun imej tersebut masih dikenali
gunakan bahan yang tersedia di alam maka dan masih mempunyai ciri-ciri sebenarnya
pada zaman sekarang peralatan menggambar dari imej yang digambarkan. Kebanyakan
telah diproduksi oleh pabrik sebagai karya yang dihasilkan dalam aliran
komoditas ekonomi. Manusia melalui impressionisme, kubisme, dan surealisme
kegiatan menggambar dapat menyampaikan memaparkan imej semi abstrak. Pengkarya
gagasan, ide, serta simbol sebagai salah satu bentuk dan aplikai warna. (Seni lukis ) gaya
bentuk ekspresi. Jadi menggambar termasuk seni moden separuh abstrak yang
salah satu bentuk untuk mengekspresikan diri. menggambarkan sesuatu objek dalam bentuk
Maksud dari mengepresikan disini ialah geometri tertentu. Semi bermakna separuh
ketika anda menggambar suatu bentuk maka atau sebahagia. Manakala semi abstrak pula
nanti hasilnya akan ketahuan hati anda lagi bermakna separuh abstrak.
sedih atau sedang senang. Kubisme merupakan aliran yang paling
Abstrak dalam gaya penampilan karya redical, inovatif dan berpengaruh besar
seni ialah gambaran yang dipermudahkan dari terhadap perkembangan aliran seni rupa era
segi bentuk dan imej sebenarnya. Olahan abad 20an. Aliran kubisme adalah sebuah
karya abstrak diolah pada bentuk dan kualiti gerakan seni rupa moden pada awal abad ke-
objek kepada rupa yang mustahak atau asas 20 yang dipelopori oleh Piccasso dan Braque.
sahaja. Kadangkala imej abstrak sukar Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu

50
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

menggambarkan bentuk objek dengan cara diterapkan pada benda fungsional. Teknik
memotong, pertindihan, penyederhanaan, drawing merupakan teknik penyelesaian yang
transparansi, deformasi, menyusun dalam mudah dilakukan untuk menyelesaikan karya.
aneka bentuk. Gerakan ini dimulai pada media Aliran yang digunakan yaitu semi abstrak
lukisan dan patung melalui pendekatannya dimaksudkan agar penampilan obyek tidak
masing-masing. Ciri dari aliran ini adalah nyata, dalam arti obyek sebenarnya utama
mengaplikasikan bentuk-bentuk realisme ditampilkan tetapi karena menggunakan
kedalam bentuk geometri dengan pendekatan teknik marbling maka obyek diletakkan pada
bentuk dan warna diatas kanvas yang di- sebagian tempat yang kosong. Sebenarnya
ibaratkan sebagai media pecahan kaca. imej awal memang obyek yang diutamakan
Istilah "kubis" itu sendiri tercetus berkat tetapi karena langkah awal yang digunakan
pengamatan beberapa kritis. Louis Vauxelles yaitu dengan mencelupkan kanvas dalam air
(kritikus prancis) setelah melihat sebuah karya yang sudah dipenuhi cat kayu (bahan cat
Braque di Salon des Independants, berkom- untuk teknik marbling) maka obyek
puteran bahwa karya Braque sebagai reduces diletakkan pada proses selanjutnya dengan
everything to little cubes ( menempatkan teknik drawing.
segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus Uji terbatas dilakukan peneliti bahwa seni
kecil. Gill Blas menyebut lukisan Braque lukis dengan teknik marbling dan drawing
sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). dengan aliran semi abstrak (separuh nyata/
Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya abstrak) adalah menghasilkan karya yang
sebagai susunan petits cubes ( kubus kecil). estetis yaitu indah). Imej membuat lukisan
Maka untuk selanjutnya dipakai istilah tersebut sebenarnya muncul sudah lama tetapi
kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti peneliti baru membuat karya tersebut setelah
karya-karya tersebut sebagai aliran dalam seni dapat informasi bahwa akan ada pameran
visual. dengan mahasiswa ISI Surakarta, sedangkan
peneliti belum memiliki karya untuk
METODE DAN PENELITIAN dipamerkan, maka teknik marbling dan
Metode yang digunakan adalah kualitatif drawing sebagai alternatif penciptaan seni
kreatif (Ponimin, 2015: 263). Langkah awal lukis semi abstrak yang cepat dan estetis.
terlebih dahulu menetapkan obyek yaitu apa
yang akan ditampilkan dalam lukisan yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN
obyek ikan. Teknik yang digunakan yaitu Teknik Marbling sebenarnya merupakan
teknik marbling (melukis di atas air) dan teknik yang sudah lama ada tetapi peneliti
drawing (bukan arti menggambar) yaitu alat baru memunculkan kembali. Benar tidaknya
menggambarnya yang digunakan dalam teknik marbling ini dapat dinamakan seni
membuat penyelesaian lukisan. lukis? Hal ini akan peneliti bahas dalam bab
Data yang diperoleh dalam karya lukis ini. Menurut kajian teori bahwa teknik
teknik marbling dan drawing jarang dibuat marbling merupakan teknik lukis tetapi
oleh seniman-seniman, makanya peneliti dengan cara memasukkan cat ke dalam air dan
berusaha menampilkan karya yang lain dari media yang akan menampilkan cat tersebut
yang lainnya dengan menggunakan aliran dicelupkan dalam air, sehingga media tersebut
semi abstrak. Karena ide yang dibuat peneliti setelah dicelupkan dalam air akan nampak cat
merupakan obyek ikan sebagai imej karya, menempel pada media yang dimasukkan
tetapi dimunculkan tidak berwujud ikan yang dalam air tersebut.
nyata melainkan ikan yang hanya kelihatan Seni lukis merupakan hasil karyanya
sebagian saja. Maka peneliti berani berupa permainan warna dengan berbagai
mengatakan bahwa obyek yang diambil ikan teknik sapuan, coretan, semprot maupun kuas.
tetapi tidak jelas bahwa berwujud ikan, maka Terpenting dalam teknik lukis yaitu dengan
dinamakan dengan aliran semi abstrak. bahan dasar cat/warna (cat air, crayon, cat
Menurut penelitian bahwa ide penciptaan minyak, cat kayu, dll). Maka berdasarkan
membuat lukisan dengan teknik marbling ini bahan utama pewarna (berbagai macam
dimaksudkan sebagai teknik yang dapat warna) maka peneliti dapat menjelaskan hal
dipakai alternatif membuat motif yang itu dinamakan seni lukis.

51
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

Teknik Marbling marmer) di atas kertas. Secara harafiah


Teknik Marbling bisa disebut dengan Suminagashi berarti “ink-floating” atau “tinta
Suminagashi berasal dari jepang pada awal mengambang” yang mengacu pada tinta
abad ke-12 merupakan teknik kuno yang sumie yang awalnya digunakan dalam teknik
digunakan untuk melukis diatas air yang ini.
menghasilkan marbleized (tekstur seperti

Gambar 1. Proses Teknik Marbling. Kegiatan menata cat dalam air


Sumber: Harian Analisa

Gambar 2 dan 3. Menata cat dan mencelupkan media (contoh: kertas)

52
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

Gambar 4. Hasil lukisan peneliti dengan judul FISHS DANCING

Lukisan FISHS DANCING ikan dikarenakan selain menyukai model ikan


Langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk dijadikan obyek, karena model ikan
yaitu memasukkan 5 macam warna cat kayu mudah untuk digayakan atau bebas jika akan
ke dalam bak yang berisi air penuh (tampak membuat dalam bentuk maupun posisi
gambar 1). Menata cat dalam air dengan apapun.
menggunakan lidi atau kuas. Setelah Dasar laut merupakan pemandangan yang
memperoleh warna dan obyek yang indah, beraneka hewan dasar laut dan tanaman
diharapkan maka kanvas dimasukkan. Karena begitu indah. Tercermin ikan berwarna warni
kanvas ukuran besar (90 cm x 90 cm) maka sedang bersenda gurau dan menari. Ikan
bak yang diisi air dan cat tidak dapat masuk merupakan salah satu makhluk Tuhan yang
secara keseluruhan, maka proses pencelupan juga ingin hidup bebas dan bergembira. Ikan-
dilakukan secara bergantian. Cat yang ada ikan menari terinspirasi untuk dibuat karya
dalam air juga dilakukan secara bergantian. lukis semi abstrak. Beragam teknik garis
Setelah mendapatkan paduan warna yang dimunculkan dalam karya lukisan ini (garis
diharapkan, maka kanvas diangkat dan lurus, lengkung, patah) juga beragam titik-
dikeringkan. Proses berikutnya yaitu titik. Sehingga karya fishs dancing yang
menggoreskan alat gambar (drawing: spidol semula menggambil obyek ikan tetapi karena
hitam dan putih) untuk membentuk obyek kemunculan obyek ikannya tidak nyata serta
benda yang akan diletakkan pada karya ditambahkan background cat yang memiliki
lukisan tersebut. Maka diperoleh gambaran permainan komposisi warna maka dapat
tentang ikan-ikan yang banyak dan sedang dikatakan dengan aliran semi abstrak sesuai
berdansa. Imej peneliti membuat gambaran dengan kajian teori di atas, bahwa estetika

53
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

adalah pengetahuan tentang keindahan dan tentunya selaras dengan terminologi modern
rasa indah. Estetika yang dimunculkan dalam yang mempunyai ciri khas yaitu Kreativitas,
lukisan ini adalah keindahan akan komposisi dan kreatifitas menjadi daya dorong seorang
warna dan komposisi obyek ikan yang seniman untuk mencari kebaruan.
ditampilkan. Mengingat bahwa seni di era postmodern
Perlu peneliti jelaskan bahwa penggunaan saat ini boleh estetis dan juga boleh tidak
kata estetika sebagai ilmu pengetahuan estetis (sebuah ungkapan di jaman era
mencakup dua kajian, ilmu pengetahuan postmodern yang sebenarnya tidak layak
tentang keindahan sebagai keindahan dipakai untuk peningkatan mutu karya seni
obyektif, dan sekaligus rasa indah yang rupa). Jika seni boleh tidak estetis, boleh
subyektif. Sebagai ilmu keindahan estetika profan atau boleh tidak etis dan lain
mengandung rumusan tentang 3 hal yang sebagainya itu berarti seni yang estetis, yang
terpisah: (1) asalnya keindahan (indah itu dari etis, yang sakral boleh ditinggalkan atau
mana), (2) tempatnya keindahan (indah itu dilupakan. Bagi pencetus karya seni rupa dan
ada dimana), dan (3) wujudnya keindahan seni pada umumnya, ini adalah sebuah
(keindahan itu seperti apa). Sedangkan tantangan bagaimana menyiapkan generasi
estetika sebagai rasa indah mengandung masa depan agar tidak salah arah atau salah
rumusan tentang perpaduan ketiganya dalam jalan. Tentu saja ini tidak mudah mengingat
rasa indah, yang muncul dari dalam lubuk hati masa depan adalah sesuatu yang belum pernah
yang paling dalam dengan daya penggerak terjadi, masa depan tidak bisa diramalkan
rasa nikmat (dalam Sumarwahyudi). secara tepat melalui statistik. Masa depan
Menurut The Liang Gie (1976) dan adalah masa apa saja bisa terjadi baik yang
Anwar (1985) konsep dasar estetika secara direncanakan maupun yang tidak
umum berarti keindahan. Namun secara direncanakan. Maka karya fishs dancing yang
khusus bisa diartikan sebagai filsafat merupakan karya dari peneliti yang bertugas
keindahan. Berkait dengan itu, menurut sebagai seorang guru dalam pembelajaran seni
Triyanto (2002) arti yang pertama bersifat rupa, berusaha tetap mengajak peserta didik
teknis sedangkan arti yang kedua lebih untuk meningkatkan kreativitas, karena
bersifat filosofis. Dalam konteks ini, baik pendidikan membutuhkan ideologi yang dapat
estetika diartikan sebagai keindahan atau memberi arah kemana tujuan pendidikan
estetika diartikan sebagai filsafat keindahan, ditempatkan, sehingga setiap peserta didik
seniman atau pembuat karya bebas untuk berkarya seni akan lebih bebas untuk
berkarya tidak harus berpacu dalam pakem- meningkatkan karyanya yang estetis.
pakem tertentu. Karya seni bisa dianggap Persoalan berikutnya yang hingga
indah atau mempunyai sebutan estetis jika sekarang belum ada titik temunya adalah
pencipta dan pengamat seni dapat melebur persoalan yang berkaitan dengan nilai estetis
dan masuk ke dalam karya tersebut artinya termasuk juga pengalaman estetis itu sendiri
dengan mengamati dapat merasakan greget (Rondhi, 2014: 27). Pemahaman orang
untuk mengatakan bahwa karya itu indah. tentang pengalaman estetis itu berbeda-beda,
Pada jaman modern atau saat ini, para demikian juga tentang strategi dan cara
seniman atau pencetus karya seni bebas pengembangannya. Perbedaan pendapat
menentukan dan menumbuhkan kemandirian terjadi karena adanya berbagai konsep atau
dan secara bebas mencari segala landasan definisi keindahan yang biasanya dikaitkan
kegiatan seninya, sehingga lahirlah isme-isme dengan nilai estetik itu hingga kini memang
baru atau aliran-aliran baru dengan teknik- masih menjadi perdebatan yang tidak pernah
teknik yang baru atau memunculkan teknik berakhir. Sebagian orang berpendapat bahwa
lama ke dalam kebaruan. Seperti pada karya nilai estetis itu obyektif dalam arti melekat
Fishs Dancing, karya tersebut dihasilkan pada sesuatu yang kemudian disebut indah,
dengan teknik lama yaitu marbling tetapi tetapi sebagian lainnya mengatakan bahwa
dimunculkan pada saat ini. Sedangkan nilai estetik tersebut adalah subyektif dalam
obyeknya bersifat tampilan yang tidak realis arti semuanya tergantung pada kemampuan
(tidak nyata) sehingga hasil karyanya bisa penonton untuk memahaminya dan
dikatakan aliran semi abstrak. Peristiwa ini merasakannya.

54
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

Menurut berbagai pandangan ilmuwan berolah bentuk visual sebagai syarat seni yang
Renaisans tentang hakekat seni dan keindahan dianggap bermutu.
seni atau Estetika (dalam Sumarwahyudi) Seni kecuali mengandung nilai estetik
sebagai berikut: juga mengandung nilai nonestetik atau ekstra
Winckelmann (1717-1767) berpendapat: estetik. Paham posmodernisme sesungguhnya
bahwa seni itu indah dan selalu ada hubungan tidak menolak adanya nilai estetik tersebut,
antara seni dan keindahan bahkan keindahan tetapi juga tidak berarti mengutamakannya.
itu mutlak mesti ada dalam setiap karya seni. Seni postmodern tidak semuanya anti estetik.
Immanuel Kant (1724-1804): yang indah Postmodernisme hanyalah ingin mengkritisi
adalah yang menyenangkan tanpa pamrih dan apakah konsep keindahan atau estetika yang
tanpa adanya konsep-konsep tertentu. selama ini kita pegang sudah benar atau cocok
Arthur Scopenhaur (1788-1860) memiliki dengan situasi masa kini atau tidak. Jika sudah
pendapat bahwa: 1) karsa manusia berperan tepat tentu saja bisa digunakan tetapi jika
dalam mewujudkan berbagai ciptaan yang kurang tepat tentu saja harus diganti atau
indah, 2) setiap manusia mempunyai direvisi. Sebagian orang memang ada yang
kemampuan mewujudkan idea dalam berbagai takut akan kehilangan kepekaan estetis karena
bidang, 3) semakin genius seorang seniman seni postmodern seolah hanya tertarik pada
akan mempunyai kemampuan mengeks- cara ‘menggunting’ dan ‘menempel’ dan
presikan idea semakin indah. ‘segalanya boleh’, campuran sehingga seni
Gottlieb Baumgarten (1714-1762), sambil bisa saja lepas hubungannya dengan sejarah.
melahirkan istilah estetika juga membedakan Sebagian juga takut bahwa seni postmodern
adanya tiga kesempurnaan di dunia yaitu: 1) hanya akan menjadi alat untuk membantu
Kebenaran (das Wahre) adalah kesempurnaan sebuah agenda kegiatan social-politik tertentu.
yang bisa ditangkap dengan penalaran rasio, Ketakutan lainnya adalah bahwa dalam era
2) Kebaikan (das Gute) kesempurnaan yang budaya postmodern ini, kreativitas menjadi
ditangkap melalui moral atau hati nurani, dan terancam. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi
3) Keindahan (das Schone), kesempurnaan guna meningkatkan kreativitas. Bagi pencipta
yang bisa ditangkap dengan indera. Prinsipnya seni haruslah tetap berpegang bahwa hasil
menurut Baumgarten adalah filsafat tentang karyanya harus tetap estetis, tentunya jika
rasa dan persepsi atas keindahan dalam alam disajikan untuk kalayak orang awam sekaligus
dan keindahan dalam seni. harus dapat ikut serta merasakan betapa karya
Herbert Read (1893-1968) seorang teoritikus tersebut ‘indah’.
kelahiran Inggris, menganggap 1) istilah Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
keindahan itu amat sangat relatif, sehingga ia bahwa saat ini setiap perupa bebas untuk
mengusulkan agar seni tidak perlu dihubung- menghasilkan karya seni. Asalkan karya dapat
hubungkan dengan keindahan terutama merangsang dari bagian dalam pencipta dan
dengan konsep keindahan klasik, 2) para pengamat seni dianggap bagus, maka karya
seniman mempunyai intense yang sama yaitu tersebut dapat dikatakan indah atau ada unsur
keinginan untuk menyenangkan, 3) seni dapat keindahan. Tentunya bagi pencipta seni dalam
didefinisikan sebagai usaha untuk mencipta- kebebasan menyampaikan karya ke para
kan bentuk-bentuk yang menyenangkan, dan pengamat yang beragam baik usia atau
4) bentuk-bentuk itu memuaskan kesadaran kalangan umum, lebih berpegang pada prinsip
dan kesadaran akan keindahan terpenuhi kebebasan tetapi dapat diterima di berbagai
apabila dapat menemukan adanya kesatuan usia dan kalangan. Sehingga karya seni yang
atau harmoni hubungan kebentukan di antara dimunculkan mendapat predikat “bagus” atau
kesadaran persepsi “indah”. Keterbatasan akan “keindahan” atau
Andy Warhol, nilai karya tidak terletak pada “kebagusan” memang masih harus begitu
kecanggihan teknik atau sosok visualnya, diperhatikan agar nantinya dalam penciptaan
tetapi pada konsep estetik baru yang karya berikutnya sudah dapat ditunggu
ditawarkan, yang sama sekali berbeda dengan kemunculannya kembali dan mudah dalam
konsep estetik yang berlaku umum, bahwa menghadirkan.
seniman dituntut untuk terampil dalam Keindahan merupakan hasil konstruksi
subyektif penonton terhadap sebuah benda

55
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

atau karya seni. Benda itu sendiri barangkali yang memang benar-benar mau dikatakan dan
tidak indah atau tidak memiliki nilai bisa dikatakan sebagai seniman. Artinya
keindahan tetapi dengan kemauan penonton memiliki jiwa seni yang tinggi, baik jiwa
maka benda tersebut menjadi nampak indah. seniman karena bakatnya maupun karena
Sebuah benda biasa bisa menjadi luar biasa telah memperoleh tingkat kesenimannya
yang tidak disebut sebagai seni bisa diubah karena akademis. Apapun yang dibuat oleh
menjadi karya seni jika orang atau seniman seniman sebenarnya harus ada unsur keindah-
menghendakinya. Dengan demikian batas annya. Seniman atau perupa kontemporer
antara benda biasa dengan benda seni atau haruslah juga mengalami pencarian estetika,
batas antara benda estetis dan yang tidak walaupun hasil karyanya mengalami
estetis menjadi semakin tipis. Pengalaman perkembangan di jamannya, tetapi juga tidak
estetik tidak bisa dipahami sebagai sebuah boleh meninggalkan unsur-unsur estetis di
konsep yang statis, yang tidak berubah yang dalamnya. Bahkan perupa sebelumnya
dikenali secara sempit sebagai penerimaan mendasarkan kepada realisme-sosialisme
tanpa syarat terhadap otonomi seni murni. sangat mungkin mengambil proses sosial
Konsep yang statis seperti itu kecuali sebagai tajuknya, Raditya (2014: 40)
memiskinkan maknanya, pengalaman estetik Akar dari seni dan keindahan tersembunyi
sebenarnya melebar sampai di luar batas seni di dalam fungsi kehidupan manusia yang
murni dan seni terapan, misalnya: pengalaman paling dasar seperti halnya dalam kehidupan
terhadap keindahan alam. Pengalaman yang mahluk hidup lainnya. Keindahan bentuk dan
dirasakan oleh para ilmuwan ketika berhasil warna bulu burung, indahnya bunga mawar,
memecahkan persoalannya juga dikenal dan lain sebagainya ternyata mempunyai
sebagai pengalaman estetik. fungsi kehidupan yang sangat mendasar yaitu
Pengalaman estetik juga dikondisikan sebagai sarana untuk berkembang biak.
oleh suatu perubahan atmosfir dalam dunia Namun demikian apakah seekor serangga
selain seni. Yang dapat mempengaruhi mempunyai citarasa estetis sehingga tertarik
pengalaman estetik tidak hanya bentuk karya untuk mendatangi sekuntum bunga yang
seni tetapi juga kemampuan kita untuk sedang mekar sehingga terjadilah proses
mengalami pada umumnya. Kemauan kita penyerbukan pada bunga tersebut, atau juga
untuk berempati terhadap benda tertentu juga apakah seekor burung mempunyai citarasa
dapat membangkitkan sebuah pengalaman estetis untuk memilih pasangan terbaik, tentu
estetik. Hampir setiap orang menyukai saja sulit dibuktikan. Yang jelas bahwa Tuhan
keindahan baik karya seni maupun benda menciptakan keindahan itu tentu saja tidak
yang bukan seni. Namun demikian, nilai sia-sia dan pasti ada tujuannya. Pengalaman
keindahan tersebut sesungguhnya mempunyai estetik dapat meningkatkan semangat dan
dua sisi yang berbeda. Satu sisi, keindahan memberi makna terhadap fenomena
dapat membuat hati kita senang dan dapat pengalaman itu sendiri. Orang yang
memberi semangat hidup untuk mencari hal- mendapatkan pengalaman estetik juga akan
hal yang lebih baik. Namun pada sisi yang terdorong untuk mendapatkan pengalaman
lain keindahan juga dapat mempengaruhi kita tersebut dari sumber lain dan ini dapat
terhadap pilihan yang tidak perlu dan bahkan mengurangi kejenuhan hidup yang disebabkan
menjerumuskan kita untuk memilih hal-hal oleh bentuk otomatisasi atau oleh tindakan
yang tidak benar tanpa harus memikirkannya yang berulang-ulang di era industrialisasi
(Fredman, 2003:24). sekarang ini.
Seniman menurut Read (1963:23) Kegiatan Mengapresiasi Karya Fishs
bukanlah manusia yang mempunyai bakat Dancing
khusus, tetapi setiap orang adalah seniman Dalam kegiatan apresiasi pada karya
dengan kekhususannya sendiri. Jadi setiap Fishs Dancing dilakukan pada saat karya
orang bisa menjadi seniman atau setiap orang dipamerkan bersama pada tanggal 23 sd 25
juga bisa menjadi ilmuwan. Namun membuat pebruari 2017. Kegiatan pameran ini
seseorang menjadi seniman itu tidak mudah, dilakukan rutin bersama dengan mahasiswa
karena menjadi seorang seniman selain harus ISI Surakarta juga dengan guru-guru seni dan
memiliki bakat tertentu juga memiliki jati diri siswa SMA/SMK se Blitar Raya. Kegiatan

56
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

pameran dimaksudkan untuk menunjukkan macam bergantung dari individu yang menilai
karya yang dihasilkan sehingga dapat dipakai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai
oleh para guru dan siswa dan apakah mampu bahwa karya seni tersebut bernilai positif
menuangkan imej dalam karyanya. Juga adapula beraggapan negatif.
kegiatan pameran dipakai untuk pembelajaran Tujuan pokok dari mengapresiasi seni
kegiatan apresiasi bagaimana cara menghargai adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa,
dan memberikan penilaian terhadap karya bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari
tersebut. Penuangan karya Fishs Dancing karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat
dengan teknik marbling dan drawing dapat menanggapi, menghayati serta menilai
merupakan alternatif karya yang telah masuk suatu karya seni. Adapun tujuan akhir karya
dalam kategori baru dan ada nilai estetik di seni yaitu : 1) untuk mengembangkan nilai
dalamnya. estetika karya seni, 2) untuk mengembangkan
Apakah yang dimaksud dengan kegiatan kreasi, dan 3) untuk penyempurnaan. Untuk
Apresiasi? Apresiasi adalah penghargaan mengapresiasi suatu karya seni rupa, perlu di
atau penilaian yang positif terhadap suatu perhatikan unsur-unsur sebagai berikut
karya tertentu, sedangkan seni merupakan meliputi tema, gaya ,tekhnik dan komposisi.
sesuatu yang diciptakan manusia yang Mengapresiasi seni tidaklah dengan menilai
mempunyai nilai keindahan atau estetika. suatu karya seni saja, mengapresiasi dapat
Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
terhadap suatu karya seni, baik mengenali, Misalnya saja ketika kita ingin membeli
menilai, dan menghargai bobot-bobot seni sebuah sepatu, dan terdapat banyak pilihan-
atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam pilihan sepatu yang tersedia, kemudian kita
karya seni tersebut. Kata apresiasi secara memilih salah satu sepatu dari berbagai ragam
etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu yang tersedia, di mana sepatu tersebut yang
appretiatus yang artinya “memberi putusan cocok atau sesuai dengan pribadi kita, dan
dengan rasa hormat sebagai cara untuk orang-orang di sekitar kita merasa nyaman
menghargai suatu keindahan karya seni. dengan hal itu dan menilai bahwa kita terlihat
“appreciatie” (Belanda), “appreciation” (Ing), lebih gagah, tampan atau cantik. Itupun juga
menurut kamus Inggris, “to appreciate”, yaitu termasuk sebagai tindakan apresiasi.
bentuk kata kerja yang berarti: to judge the Apresiasi Seni Rupa
value of;understand or enjoy fully in the right Apresiasi seni rupa digunakan untuk mening-
way (Oxford), to estimate the quality of; to katkan pemahaman anak terhadap wawasan
estimaterightly; to be sensitively aware of seni, meningkatkan kualitas ekspresi diri, dan
(Webster). meningkatkan pengenalan siswa terhadap seni
Secara umum apresiasi seni atau dan budaya bangsa sendiri serta meningkatkan
mengapresiasi karya seni berarti, mengerti kepekaan estetik. Materi apresiasi seni rupa
sepenuhnya seluk beluk sesuatu hasil seni meliputi: karya seni, seniman dan
serta menjadi sensitif terhadap segi-segi penghayatan, riwayat beberapa seniman besar,
estetika. Apresiasi dapat juga diartikan beberapa aliran dalam seni rupa, unsur-unsur
berbagi pengalaman antara penikmat dan dan prinsip-prinsip seni rupa, serta membina
seniman, bahkan ada yang menambahkan, kegiatan.
menikmati sama artinya dengan menciptakan Dalam mengapresiasi suatu karya seni,
kembali. Tujuan pokok penyelenggaran hendaknya dapat menunjukkan sikap atau
apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
"melek seni" sehingga dapat menerima seni 1) apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi
sebagaimana mestinya. Dengan kata-kata yang menilai suatu karya seni sebatas
yang lebih lengkap, apresiasi adalah kegiatan tangkapan indrawi, 2) apresiasi estetis, yaitu
mencerap (menangkap dengan pancaindera), apresiasi menilai karya seni dengan
menanggapi, menghayati sampai kepada melibatkan pengamatan dan penghayatan
menilai sesuatu (dalam hal ini karya seni). yang mendalam, dan 3) apresiasi kritik, yaitu
Setiap manusia diciptakan atau di anugerahi apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi,
tuhan yang namanya rasa keindahan atau mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis,
"sense of beauty". Penilaian seni bermacam- menafsirkan dan mengevaluasi serta

57
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap peneliti tampilkan pada kegiatan pameran.


apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung Kegiatan apresiasi dilakukan oleh siswa SMA
dengan mengamati suatu benda. / SMK dan dalam hal ini banyak dilakukan
Di bawah ini ada beberapa tanggapan dari oleh siswa SMAN 1 Garum yang dapat
para siswa dalam kegiatan apresiasi yaitu peneliti rangkum dalam sebuah laporan
apresiasi terhadap karya Fishs Dancing yang kegiatan apresiasi.

Gambar 5. Karya Fishs Dancing Gambar 6. Kegiatan mengapresiasi

Pendapat beberapa siswa:


1. Lukisan tersebut beraliran abstrak 6. Nilai estetikanya terletak warna campuran
2. Terlihat seperti sesuatu yang abstrak warna yang berbeda-beda
namun terdapat beberapa gambar seperti 7. Lukisan ini termasuk ke dalam seni murni
hewan 8. Judul dari lukisan abstrak karya Dra.
3. Campuran warna yang dipakai juga tidak Regreat adalah Fishs Dancing
berdasarkan komposisi, melainkan lebih 9. Menurut kak Yusuf (salah satu peserta
kepada campuran warna yang bebas pameran dari mahasiswa) lukisan
4. Menarik karena kita merasa ingin melihat abstrak/semi abstrak termasuk ke dalam
apa sebenarnya yang dimaksud dalam seni murni yang tergantung pada ekspresi
lukisan tersebut sang pelukis
5. Permukaannya saat dipegang terasa kasar

Gambar 7. Pelukis Fishs Dancing Gambar 8. Kegiatan mengapresiasi

58
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

Gambar. 9, 10 dan 11. Kegiatan mengapresiasi yang dilakukan di sekolah

Sikap apresiasi ini terbentuk atas kesadaran menjadi perasaan yang lebih dalam yaitu rasa
akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan empati. Apakah perbedaan Simpati dan
negara atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada Empati itu? Perasaan simpati adalah suatu
umumnya. Dalam berapresiasi seni, dapat proses dimana seseorang merasa tertarik
mengembangkan rasa empati kepada profesi terhadap orang lain atau pihak lain, sehingga
seniman dan budayawan. Pengenalan akan mampu merasakan apa yang dialami, diderita
tokoh-tokoh seni budaya kepada masyarakat orang tersebut. Sedangkan empati adalah
sekitar termasuk hal yang dapat menumbuh- melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan
kan perasaan simpati, dan jika dilakukan menggunakan cara berpikir orang lain
secara berulang-ulang akan meningkat tersebut, yang menurut orang lain itu

59
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

menyenangkan, yang menurut orang lain silkan sebuah tampilan yang terlihat seperti
benar. Itulah perbedaan antara simpati dan tekstur marmer ,atau tekstur kayu , dan tekstur
empati. batu . Teknik ini banyak digunakan sebagai
Kegiatan berapresiasi meliputi: per- pelengkap dekoratif untuk furniture maupun
sepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, dinding . Simulasi tekstur yang di hasilkan
penlaian, dan apresiasi. Kegiatan persepsi sangat terkesan mirip, ini bisa di katakan
yaitu memberikan gambaran-gambaran bahwa kesan yang di dapat adalah kesan
tentang bentuk-bentuk karya seni di tiruan atau palsu. Teknik ini berawal dan
Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian- bangkit sekitar abad 20 atau sekitar akhir era
tarian, musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu Tahun 1980 dan awal era Tahun 1990.
pada tahap ini, kita mempresentasikan Semi abstrak bermaksud gambaran
pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki imej sebenarnya yang diubah sesuai dan
baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, dipermudahkan atau dimujaradkan. Walau
pada tingkat ini, harapan dapat membantu bagaimanapun imej tersebut masih dikenali
menerjemahkan tema ke dalam berbagai dan masih mempunyai ciri-ciri sebenarnya
wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam dari imej yang digambarkan. Kebanyakan
kemampuannya dalam merasakan musik. karya yang dihasilkan dalam aliran
analisis, pada tahap ini, kita mulai impressionisme, kubisme, dan surealisme
mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. memaparkan imej semi abstrak. Pengkarya
Penilaian yaitu memberikan sebuah saran bentuk dan aplikai warna. (Seni lukis ) gaya
ataupun kritkan terhadap suatu karya seni. seni moden separuh abstrak yang
Hal ini sangat penting untuk pembe- menggambarkan sesuatu objek dalam bentuk
lajaran seni budaya di sekolah. Jadi siswa geometri tertentu. Semi bermakna separuh
tidak diharapkan hanya menghasilkan karya atau sebahagia. Manakala semi abstrak pula
saja tetapi untuk dilatih bagaimana siswa bermakna separuh abstrak.
dapat menghargai atau memiliki simpati Peneliti sebagai pelukis fishs dancing,
terhadap karya orang lain. Itulah manfaat menggunakan beragam teknik garis yang
kegiatan apresiasi yang dilakukan dalam dimunculkan dalam karya lukisan ini (garis
kegiatan apresiasi terhadap kegiatan pameran. lurus, lengkung, patah) juga beragam titik-
Dengan demikian, dapat kita simpulkan titik. Sehingga karya fishs dancing yang
bahwa apersiasi terhadap seni itu penting baik semula menggambil obyek ikan tetapi karena
kesenian tradisonal maupun modern, dengan kemunculan obyek ikannya tidak nyata serta
mengapresiasi suatu karya seni dan ditambahkan background cat yang memiliki
membangun empati dalam pribadi kita, dapat permainan komposisi warna maka dapat
dipastikan seni dan budaya kita tidak akan dikatakan dengan aliran semi abstrak sesuai
mudah pudar termakan zaman. Selain itu, dengan kajian teori di atas, bahwa estetika
dengan mengapresiasi seni kita terdorong adalah pengetahuan tentang keindahan dan
untuk membangkitkan jiwa-jiwa para seniman rasa indah. Estetika yang dimunculkan dalam
Indonesia agar terus berkarya. lukisan ini adalah keindahan akan komposisi
warna dan komposisi obyek ikan yang
KESIMPULAN DAN SARAN ditampilkan.
Menurut kajian teori bahwa teknik Berdasarkan pendapat para ahli,
marbling merupakan teknik lukis tetapi bahwa saat ini setiap perupa bebas untuk
dengan cara memasukkan cat ke dalam air dan menghasilkan karya seni. Asalkan karya dapat
media yang akan menampilkan cat tersebut merangsang dari bagian dalam pencipta dan
dicelupkan dalam air, sehingga media tersebut pengamat seni dianggap bagus, maka karya
setelah dicelupkan dalam air akan nampak cat tersebut dapat dikatakan indah atau ada unsur
menempel pada media yang dimasukkan keindahan (estetis). Tentunya bagi pencipta
dalam air tersebut. seni dalam kebebasan menyampaikan karya
Seni Marbling juga dapat disebut seni ke para pengamat yang beragam baik usia atau
lukis dinding Marblinge adalah sebuah teknik kalangan umum, lebih berpegang pada prinsip
melukis dekoratif dengan menggunakan cat kebebasan tetapi dapat diterima di berbagai
bahan tertentu (khusus) sehingga mengha- usia dan kalangan. Sehingga karya seni yang

60
Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies (JADECS), Vol 2 No. 1 - April 2017
e-ISSN 2088-4419

dimunculkan mendapat predikat “bagus” atau Apresiasi seni rupa digunakan untuk
“indah”. Keterbatasan akan “keindahan” atau meningkatkan pemahaman siswa terhadap
“kebagusan” memang masih harus begitu wawasan seni, meningkatkan kualitas ekspresi
diperhatikan agar nantinya dalam penciptaan diri, dan meningkatkan pengenalan siswa
karya berikutnya sudah dapat ditunggu terhadap seni dan budaya bangsa sendiri serta
kemunculannya kembali dan mudah dalam meningkatkan kepekaan estetik. Materi
menghadirkan. apresiasi seni rupa meliputi: karya seni,
Pengalaman estetik juga dikondisikan seniman dan penghayatan, riwayat beberapa
oleh suatu perubahan atmosfir dalam dunia seniman besar, beberapa aliran dalam seni
selain seni. Yang dapat mempengaruhi rupa, unsur-unsur dan prinsip-prinsip seni
pengalaman estetik tidak hanya bentuk karya rupa, serta membina kegiatan.
seni tetapi juga kemampuan kita untuk Maka karya fishs dancing dapat
mengalami pada umumnya. Kemauan kita memiliki unsur estetis karena ada kegiatan
untuk berempati terhadap benda tertentu juga apresiasi. Karena dalam mengapresiasi suatu
dapat membangkitkan sebuah pengalaman karya seni, hendaknya dapat menunjukkan
estetik. Hampir setiap orang menyukai sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai
keindahan baik karya seni maupun benda berikut : 1) apresiasi empatik, yaitu sikap
yang bukan seni. Namun demikian, nilai apresiasi yang menilai suatu karya seni
keindahan tersebut sesungguhnya mempunyai sebatas tangkapan indrawi, 2) apresiasi estetis,
dua sisi yang berbeda. Satu sisi, keindahan yaitu apresiasi menilai karya seni dengan
dapat membuat hati kita senang dan dapat melibatkan pengamatan dan penghayatan
memberi semangat hidup untuk mencari hal- yang mendalam, dan 3) apresiasi kritik, yaitu
hal yang lebih baik. apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi,
Suatu karya jika tidak ada yang mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis,
melihat dalam kegiatan pameran, juga tidak menafsirkan dan mengevaluasi serta
ada sikap apresiasi orang lain maka karya menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap
tersebut tidak bisa digolongkan karya yang apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung
estetis atau dapat disebut memiliki estetika dengan mengamati suatu benda.
karena tidak ada pengalaman estetis dari
orang lain.
DAFTAR RUJUKAN Kasiyan, 2015. Seni dan Industri Kreatif:
Buku Risalah ketika Estetika di Bawah
Anwar. Wadjiz (1985). Filsafat Estetika. Kuasa Ekonomi sebagai Panglima.
Yogyakarta: Nur Cahaya. Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Freedman, K. (2003). Teaching Visual Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Culture: Curriculum, Aesthetic and Negeri Yogyakarta. Jurnal: Proseding
The Social Life of art. New York and Seminar Nasional. Peran Strategis
London: Teachers College, Columbia Seni dan Budaya Dalam Membangun
University. Kota Kreatif.
The Liang Gie. 1976. Garis Besar Estetika Raditya Michael. 2014. Mengkaji Ulang
(Filsafat Keindahan). Yogyakarta: Estetika Pada Pendidikan Seni.
Karya Kencana Estetika Nusantara Sebagai Haluan
Pendidikan Seni Indonesia Masa
Artikel dalam jurnal: Depan. Jurnal: Seminar Nasional
Ponimin, Sitoresmi Prabaningtyas (2015). Pendidikan Seni. Reorientasi
Akuarium Artistik Ramah Pendidikan Seni di Indonesia.
Lingkungan Sebagai Komoditas Surabaya: Jurusan Pendidikan Seni
Industri Kreatif. Malang: Universitas Rupa FBS UNESA 2014.
Negeri Malang. Jurnal: Proseding Rondhi Mohammad . 2014. Pendidikan
Seminar Nasional. Peran Strategis Estetis dalam Konteks Pendidikan
Seni dan Budaya Dalam Membangun Seni Budaya Rupa di Indonesia:
Kota Kreatif. Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal:
Seminar Nasional Pendidikan Seni.

61
Regreat Suasmiati
ESTETIKA TEKNIK MARBLING DAN DRAWING DALAM KARYA SENI LUKIS SEMI ABSTRAK

Reorientasi Pendidikan Seni di http://www.turkishculture.org/traditional-


Indonesia. Surabaya: Jurusan arts/marbling-113.htm, dikutip
Pendidikan Seni Rupa FBS UNESA tanggal 16 mei 2015, diunduh ulang
2014. tanggal 5 maret 2017
Sumarwahyudi. Dinamika Perubahan Estetika https://id.wikipedia.org/wiki/Menggambar,
Modern ke Pos Modern pada Sejarah diunduh tanggal 5 maret 2017.
Seni Rupa Barat. Jurnal. Malang: http://anakbontot.com/2016/08/pengertian-
Fakultas Sastra. Universitas Negeri menggambar-menurut-beberapa-
Malang. ahli.html, diunduh tanggal 6 maret
2016
Internet (resume individual) http://nowrafae.blogspot.co.id/2011/04/definis
http://ismanadi.blogspot.co.id/2010/06/estetik i-abstrak-abstrak-dalam-gaya.html,
a-dalam-seni-dan-desain.html. Posted by nowrafae at 10:41 PM
Sumber : Harian Analisa, Image : http://walpaperhd99.blogspot.com/2013/11/pe
Shanghai Art Fair, diunduh tanggal ngertian-apresiasi-seni-rupa.html,
5 maret 2017 diunduh tanggal 27 pebruari 2017
http://www.perduliar.com/2011/10/ebru-seni- http://www.smansax1edu.com/2014/09/apresi
lukis-awan.html, dikutip tanggal 26 asi-seni-pengertian-dan-
oktober 2011, diunduh ulang tanggal tujuannya.html, diunduh tanggal 5
5 maret 2017 maret 2017

62

Anda mungkin juga menyukai