Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BERKARYA SENI RUPA

“COASTER MANIS PELENGKAP PIKNIK”

DISUSUN OLEH

CORRIE AZARINE MAHARANI

X.2

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU

SMA NEGERI 8 PEKANBARU

T. P. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Berkarya Seni Rupa”
tepat waktu.

Makalah “Laporan Berkarya Seni Rupa” disusun guna memenuhi tugas yang diberikan
oleh Pak Ardie pada mata pelajaran seni budaya di SMAN 8 Pekanbaru. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang konsep karya seni rupa.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Ardie selaku guru mata
pelajaran seni budaya. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang mata pelajaran seni budaya. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, November 2023

Penulis
A. Ide/ gagasan

Terinspirasi& mendapatkan ide/ gagasan dari berbagai platform media sosial


yang sedang ramai dengan karya seni rupa dari “clay” .

B. Konseptual

Karya seni rupa dari “clay” ini termasuk kedalam seni rupa 3D dan merupakan
seni rupa murni& terapan.

C. Prosedur: alat, bahan & langkah- langkah

Alat:

 Kuas lukis
 Alas plastik
 Clay tool

Bahan:

 Air
 Cat warna akrilik
 Modelling clay
Langkah- langkah:

 Mencari dan menentukan inspirasi


 Membuat sketsa dari coaster yang akan di hasilkan
 Membentuk clay menjadi coaster menggunakan tangan dan air
secukupnya sesuai sketsa yang telah di hasilkan sebelumnya

 Mengeringkan coaster yang telah terbentuk pada suhu ruang

 Mewarnai coaster dengan cat warna akrilik

 Mengeringkan cat warna akrilik pada coaster

D. Teknik

Teknik aplikasi, teknik rakit, teknik desain & teknik pelukisan/ pewarnaan.
E. Fungsi

Sebagai hiasan pemanis pada properti( meja, rak, dll.) / ruangan, tempat
meletakkan aksesoris (cincin, pin, dll.) , serta alas/ tatakan gelas.

F. Nilai estetika

Intrinsik:

 Warna: Warna yang digunakan pada coaster dapat memiliki nilai


estetika yang signifikan. Pemilihan warna, kontras, dan harmoni warna
dapat memengaruhi bagaimana coaster tersebut dirasakan secara visual.
 Rupa (Form): Bentuk fisik coaster, apakah itu bentuk geometris,
organik, atau abstrak, memainkan peran penting dalam nilai estetika.
Keindahan bentuk dan proporsi dapat memberikan daya tarik visual.
 Tekstur: Tekstur permukaan coaster, apakah itu halus, kasar, atau
memiliki tekstur khusus, dapat menambah dimensi visual dan sensori
yang menarik.
 Komposisi: Cara elemen-elemen seperti bentuk, warna, dan tekstur
disusun atau diatur dalam coaster dapat memberikan nilai estetika yang
kuat. Komposisi yang baik dapat menciptakan keseimbangan visual dan
daya tarik.
 Gaya Seni: Apakah coaster tersebut mengadopsi gaya seni tertentu
seperti seni abstrak, seni pop, atau seni kontemporer? Gaya seni yang
diterapkan dapat memberikan karakter dan nilai estetika yang unik.
Ekstrinsik:

 Konteks Sejarah dan Seni Rupa: Bagaimana coaster tersebut


mencerminkan atau merespon pada tren atau gerakan seni rupa tertentu
pada waktu pembuatannya? Apakah ada pengaruh dari gaya atau teknik
tertentu yang mendefinisikan periode tertentu?
 Budaya dan Nilai-Nilai: Sejauh mana coaster tersebut mencerminkan
atau menggambarkan nilai-nilai budaya tertentu? Apakah ada elemen-
elemen budaya atau simbol-simbol yang ditempatkan dalam desain
coaster?
 Inovasi dan Teknik: Bagaimana seniman menggunakan teknik atau
material tertentu untuk menciptakan coaster? Apakah ada inovasi dalam
cara coaster tersebut dibuat atau bagaimana konsep artistik diterapkan?
 Pesan atau Makna: Apakah ada pesan atau makna tertentu yang ingin
disampaikan melalui coaster tersebut? Bagaimana pengalaman atau
pandangan pribadi seniman tercermin dalam karya seni tersebut?
 Resonansi Sosial atau Politik: Apakah coaster tersebut memiliki kaitan
dengan isu-isu sosial atau politik pada saat pembuatannya? Apakah
pesan sosial atau politik tertentu termanifestasi dalam desain coaster?

G. Nilai literatur

Teknik rakit

1. Membuat karya seni rupa dengan menyambungkan/ menyusun secara


organis hingga menjadi nilai artistik.

Sumber: https://yukuis.satuindonesia.com

2. Dilakukan dengan cara menyambungkan bagian- bagian potongan dari suatu


bahan, sehingga membentuk suatu karya seni rupa yang utuh.

Sumber: https://baliteknologikaret.co.id

3. Menyambungkan beberapa potongan bahan- bahan menjadi satu.

Sumber: https://bola.com
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seni rupa memiliki peran penting dalam menyampaikan ekspresi, nilai budaya, dan
pesan artistik. Melalui analisis kritis terhadap berbagai karya, kita dapat memahami
kedalaman makna yang ingin disampaikan oleh seniman. Seni rupa tidak hanya sebagai
bentuk visual, tetapi juga sebagai sarana komunikasi yang kuat dalam merespons dan
merefleksikan realitas sosial, politik, dan kemanusiaan. Dengan memahami konteks
sejarah dan budaya di sekitar karya seni, kita dapat menghargai keberagaman dan
kompleksitasnya, serta melihat bagaimana seni rupa memberikan kontribusi yang
berharga dalam membentuk identitas dan pemahaman manusia terhadap dunia.

B. SARAN

Dapat disimpulkan bahwa seni rupa merupakan ekspresi kreatif yang mencerminkan
keberagaman, keindahan, dan pemikiran manusia. Melalui analisis karya seni, kita dapat
memahami pesan yang ingin disampaikan oleh seniman serta mengapresiasi keunikan
setiap karya. Seni rupa bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang makna dan
interpretasi yang dapat memperkaya pemahaman kita terhadap dunia. Dengan
memahami dan menghargai seni rupa, kita dapat membuka pikiran untuk melihat
realitas dari perspektif yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai