Anda di halaman 1dari 3

EXECUTIVE SUMMARY

Meningkatnya populasi penduduk di Indonesia diiringi juga oleh meningkatnya


kebutuhan sehari-hari, tak luput juga bahan baku pokok seperti LPG yang digunakan dalam
rumah tangga maupun digunakan untuk kegiatan produksi. Produsen LPG berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk Pertamina. Kompleksnya eksplorasi dan
ekploitasi minyak tanah dilepas pantai sehingga membutuhkan pelabuhan untuk menyalurkan
bahan baku tersebut. Industri yang bergerak dalam bidang jasa sangat dibutuhkan sebagai
penampung bahan baku LPG yang akan didistribusikan ke masyarakat.

Dengan melihat peluang tersebut, maka terciptanya industri yang bergerak dalam
bidang jasa sebagai terminal konversi LPG, yaitu PT Maspion Energy Mitratama yang
memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan industri lainnya yang bergerak dibidang sejenis.
Pada umumnya, indsutri yang bergerak dibidang sejenis berlokasi pada wilayah terpencil
yang jauh dari wilayah pemukiman sehingga menyulitkan proses pendistribusian LPG ke
masyarakat dan tidak memiliki pelabuhan pribadi serta sarana prasarana yang kurang
memadai. Namun, PT Maspion Energy Mitratama mengatasi semua masalah tersebut yaitu
terletak di Kabupaten Gresik yang dimana mudah dijangkau ke beberapa daerah, terletak di
kawasan industri yang memiliki sarana prasarana yang memadai, dan memiliki pelabuhan
pribadi sehingga mempersingkat proses pendistribusian LPG ke masyarakat.

Deskripsi Bisnis:

Nama Bisnis : PT Maspion Energy Mitratama

Alamat : Jl. Beta Maspion No. II

Pemilik : Alim Markus

Modal Awal : Rp. 250.000.000.000,00


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis yang
dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya
membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
Aspek - aspek dalam studi kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang
keadaan objek tertentu, yang dilihat dari fungsi - fungsi bisnis. Secara umum analisis
kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan
aspek finansial. Menurut Subagyo (2007), pembagian dan pengkajian aspek - aspek dalam
studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu aspek primer dan aspek sekunder. Aspek
primer merupakan aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini
ada dalam semua sektor usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, serta aspek ekonomi dan
keuangan. Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan
instansi / lembaga yang terkait dengan objek studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak
lingkungan dan aspek sosial.

Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha,
menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar kegiatan/kesempatan tersebut dapat
memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon pengusaha. Studi kelayakan juga
sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan pertimbangan dalam
mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha/proyek yang
direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi kelayakan
maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan
memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social
benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit, tidak selalu
menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini
tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
Meningkatnya populasi penduduk di Indonesia diiringi juga oleh meningkatnya
kebutuhan sehari-hari, tak luput juga bahan baku pokok seperti LPG yang digunakan dalam
rumah tangga maupun digunakan untuk kegiatan produksi. Produsen LPG berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk Pertamina. Kompleksnya eksplorasi dan
ekploitasi minyak tanah dilepas pantai sehingga membutuhkan pelabuhan untuk menyalurkan
bahan baku tersebut. Industri yang bergerak dalam bidang jasa sangat dibutuhkan sebagai
penampung bahan baku LPG yang akan didistribusikan ke masyarakat.

Dengan melihat peluang tersebut, maka terciptanya industri yang bergerak dalam
bidang jasa sebagai terminal konversi LPG, yaitu PT Maspion Energy Mitratama yang
memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan industri lainnya yang bergerak dibidang sejenis.
Pada umumnya, indsutri yang bergerak dibidang sejenis berlokasi pada wilayah terpencil
yang jauh dari wilayah pemukiman sehingga menyulitkan proses pendistribusian LPG ke
masyarakat dan tidak memiliki pelabuhan pribadi serta sarana prasarana yang kurang
memadai. Namun, PT Maspion Energy Mitratama mengatasi semua masalah tersebut yaitu
terletak di Kabupaten Gresik yang dimana mudah dijangkau ke beberapa daerah, terletak di
kawasan industri yang memiliki sarana prasarana yang memadai, dan memiliki pelabuhan
pribadi sehingga mempersingkat proses pendistribusian LPG ke masyarakat.

Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul “STUDI KELAYAKAN BISNIS
PT MASPION ENERGY MITRATAMA”.

Anda mungkin juga menyukai